866 research outputs found
Meningkatkan Kemampuan Mengarang dengan Menggunakan Unsur 5W 1H pada Kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi tahun 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengarang yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mengarang dengan menggunakan unsur 5W 1H pada kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi tahun 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi, Teras, Boyolali yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mampu menjawab hipotesis bahwa penggunaan unsur 5W 1H dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi Tahun 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan siswa dalam belajar. Sebelum diberikan tindakan kelas, dari keseluruhan jumlah siswa kelas IV sebanyak 17, prosentase siswa yang tuntas 13,3% kemudian pada Siklus I pertemuan pertama sebanyak 42,9% , pada siklus I Pertemuan kedua menjadi 64,8% dan pada siklus II meningkat sebanyak 88,2%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan unsur 5W 1H dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV MI Muhammadiyah Program Khusus Mojolegi Tahun 2011/2012
Pengaruh lama waktu inkubasi media terhadap produksi jamur tiram putih (pleurotus ostreatus)
ABSTRAKSI
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok divisi Basidiomycota. Jamur tiram putih sebagai bahan makanan memiliki nilai gizi tinggi dan berkhasiat untuk dijadikan obat. Sejalan dengan kebutuhan manusia terhadap jamur tiram untuk konsumsi ataupun untuk bahan obat maka kalau hanya tergantung pada alam (jamur liar) tidak akan terpenuhi. Mengingat besarnya manfaat jamur tiram bagi kesejahteraan manusia, baik dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi, maka tidak mengherankan apabila sebagian anggota masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya jamur tiram ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh lama waktu inkubasi media terhadap produksi jamur tiram putih (Pleurtus ostreatus). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan disusun dalam 5 taraf, yaitu J1 = 29 Hari, J2 = 32 hari, J3 = 35 hari, J4 = 38 hari, J5 = 41 hari dan mengunakan lima kali ulangan di setiap masing masing media yang digunakan dalam penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama waktu inkubasi media terhadap produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar (gram) tubuh buah dan jumlah tubuh buah jamur tiram putih. Nilai F hitung untuk parameter berat segar (gram) tubuh buah jamur tiram putih adalah 16727,18. Nilai F hitung untuk parameter jumlah tubuh buah jamur tiram putih adalah 153,90. Secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa perlakuan lama waktu inkubasi media berpengaruh sangat nyata, sedangkan lama waktu inkubasi yang optimal adalah selama 38 hari
Implementasi Stabilitas Sosial Menurut Penganut Agama Buddha, Tao, dan Konghucu di Kota Bandung
Stabilitas sosial yaitu keseimbangan pada suatu keadaan dimana sedang terjadinya masalah namun tetap pada posisinya dan dapat merubah sesuai dengan keadaan. Durkheim membagi stabilitas sosial ini menjadi empat pola yaitu pola pertama adanya kontrak sosial pada masyarakat eropa tradisional; pola yang kedua mengenai kebahagiaan di dunia pada individu; pola ketiga, dalam bidang politik ketika sistem demokrasi lebih dominan dikuasai oleh penguasa; dan pola keempat yaitu mengenai urusan yang dimiliki individu secara pribadi dengan melepaskan semua pola pikir yang terdapat di masa lalu. Kerangka tersebut dipakai dalam analisis penelitan ini, yaitu mengenai kestabilan pada ketiga agama yaitu Agama Buddha, Konghucu, dan Tao. Analisis kelembagaan pun dimunculkan dalam rangka melihat pola interaksi lembaga keagamaan dengan pemerintah. Tercapainya sebuah kedamaian dan toleransi pada ketiga agama tersebut di Kota Bandung telah memunculkan terjalinnya hubungan yang terus berkembang dan luas dalam peranan masyarakat dan umat lainnya
Meningkatkan Kinerja Perusahaan Melalui Strategi Nilai: Peran Market Positioning
This study aims to determine how value creation, value communication, value delivery can build a market positioning that will have an impact on company performance and create company sustainability. This research uses a qualitative approach. The informants used in this study are creative industry business owners, marketing managers, and consumers. The analysis of this research uses VRIO analysis. The results of this study indicate that value creation. value communication, value delivery will strengthen market position and increase company performance because it will have implications for sustainable competitive advantage. The implication of research can be used by the creative industry as information that can be used for decision making. This research is only limited to the creative industry in Yogyakarta. This research can be developed for other cities value creation, value communication, value delivery, market positioning, performanc
Pengaruh Gaji, Lingkungan Kerja, dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sekolah (Studi Kasus SMK Se kabupaten Sragen )
Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-
negara maju seperti Amerika, Jepang, atau Malaysiatelah menjadikan pendidikan
sebagai faktor strategis dalam menciptakan kemajuan bangsanya. Pendidikan yang
berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan
produktif. Hal tersebut mendorong suatu bangsa atau Negara menjadi maju pesat
dalam perkembangan ilmu dan teknologi.Untuk mewujudkan hal tersebut maka
lembaga pendidikan perlu meningkatkan kinerja sekolah. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja sekolah diantaranya adalah gaji, lingkungan kerja,
dan pendidikan ketiga variabel tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam
setiap pekerja baik dalam lembaga pendidikan maupun organisasi lainya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul
“pengaruh gaji, lingkungan kerja, pendidikan terhadap kinerja sekolah.”
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui : 1. Pengaruh upah/gaji terhadap
kinerja sekolah SMK se Kabupaten Sragen; 2. Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja sekolah SMK se Kabupaten Sragen; 3. Pengaruh pendidikan
terhadap kinerja sekolah SMK se Kabupaten Sragen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini
adalah guru SMK se Kabupaten Sragen yang berjumlah 1002 dan sampel 100
guru dengan menggunakan teknik cluster sampling(Area Sampling). Data
dikumpulkan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Teknik analisis data
dilakukan dengan regresi linier berganda yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas,
dan uji heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan 1. Ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel upah/gaji ሺܺଵሻ, lingkungan kerja ሺܺଶሻ, pendidikan
ሺܺଷሻ, terhadap kinerja sekolah ሺܻሻ. Hasil analisa menunjukkan nilai F sebesar
11,453 dan ܴଶ adalah sebesar 0,264 menunjukkan bahwa kontribusi variable
bebas terhadap variable terikat sebesar 26,4% sedangkan sisanya 73,6%
dijelaskan oleh variabel lain.
Kata Kunci: Gaji, Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Kinerja Sekola
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL ORGANISASI NIRLABA ( Studi Kasus Pada RS Islam Jemursari Surabaya )
Seiring perkembangan teknologi mengakibatkan perusahaan melakukan
pengelolahan data baik secara manual atau berbasis komputer untuk
memperlancar aktivitas- aktivitas dalam perusahaan agar pelaksanaannya dapat
lebih cepat, tepat, akurat dan efisien oleh karena itu perusahaan harus
memanfaatkan sebuah Sistem yang mendukung aktivitasnya. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran
kas pada Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya untuk meningkatkan
pengendalian internal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan
cara membandingkan data yang diperoleh dari perusahaan dengan teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data dapat
diperoleh dengan caraa wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem
informasi akuntansi rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya telah mempunyai
uraian yang jelas mengenai sistem aplikasi data. Penerapan sistem informasi
akuntansi dapat meningkatkan pengendalian internal atas pengeluaran kas sesuai
dengan yang diharapkan. Laporan penggajian dan pengupahan yang dihasilkan
dari pengolahan data menggunakan komputerisasi sebagai sarana dalam sistem
informasi akuntansi sehingga memberikan kemudahan dalam melaksanakan input
data dan perhitungan gaji pegawai dapat disajikan dengan cepat dan akurat,
sehingga kebutuhan informasi pihak manajemen dapat segera dipenuhi.
Kata-kata kunci: sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, pengeluaran ka
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI
Pembelajaran keterampilan tata busana merupakan salah satu keterampilan yang penting diajarkan kepada anak tunarungu, karena pembelajaran keterampilan tata busana dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di lingkungan masyarakat. Pembelajaran keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel. Pembelajaran ini cocok untuk diajarkan pada anak tunarungu karena berbasis visual dan motorik. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan terhadap satu orang guru yaitu CS dan enam orang siswa tunarungu yaitu, AR, CR, DN, HN, HZ dan ZR. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatifdengan metode deskriptif tentang pembelajaran keterampilan tata busana bagi anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam perencanaan pembelajaran guru menyiapkan asesmen, melaksanakan asesmen, menyiapkan RPP dan melihat ketersediannya sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Hasil dari pembelajaran keterampilan ini adalah sulaman aplikasi yang dibuat menjadi tas. Hambatan yang ditemukan adalah memfokuskan siswa agar tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran, kurangnya tenaga pengajar keterampilan sehingga kesulitan dalam mengelola kelas dan belum terjalin kerjasama sekolah dengan beberapa lisensi untuk mendistribusikan hasil karya anak. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa adalah pemberianreward kepada siswa dalam bentuk verbal maupun pemberian bintang yang ditempel di papan reward, menjalin kerjasama dengan beberapa lisensi seperti distributor keterampilan hand made untuk memperkenalkan hasil karya anak kepada masyarakat luas dan merekrut tenaga pendidik untuk bekerjasama dalam mengembangkan keterampilan di sekolah tersebut.
Kata kunci: Keterampilan Tata Busana, Sulam Aplikasi Kain Flanel, Anak Tunarungu
Learning the skills of fashion is one of the essential skills taught to deaf children, because learning dressmaking skills can provide practical skills provision, unused, linked to labor market needs, business opportunities and economic potential or existing industries in the community. Learning skills referred to in this research is learning dressmaking embroidery applications on flannel. Learning is suitable to teach deaf children because based visual and motor. The focus of this research is to describe the implementation of learning the skills of fashion embroidery flannel application in deaf children SMPLB in class VII-B SLB Prima Bhakti MuliaCimahi. This research was conducted on one teacher, namely CS and six deaf students, namely, AR, CR, DN, HN, HZ and ZR. This study used a qualitative approach with descriptive methods of learning dressmaking skills of deaf children SMPLB in class VII-B SLB Prima Bhakti MuliaCimahi. Data collected through observation, interview and documentation study. The survey results revealed that the teachers prepare lesson planning assessments, carrying out assessments, prepare lesson plans and see the availability of infrastructure provided by the school. Implementation of learning methods lectures, discussion and demonstration. Evaluation of learning is carried out through the evaluation process and the evaluation of results. Results of learning these skills is embroidered application made into bags. Barriers were found is to focus students to remain concentrated following study, lack of teachers skills so that difficulties in managing the classroom and the school has not established cooperation with some licenses to distribute children's work. Efforts are underway to increase the concentration of students is a reward to students in the form of verbal or giving star affixed to the board reward, cooperating with several licenses as distributors skills of hand made to introduce the children's work to the wider community and recruiting educators to work together to develop skills in schools.
Keywords: Skills Dressmaking, Embroidery Applications Felt, Children with Hearing Los
Keefektifan Metode Problem-Based Learning pada Pembelajaran IPS terhadap Hasil Belajar Peserta didik di SMP N 1 Jetis, Bantul, Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui keefektifan metode PBL dibandingkan dengan metode ceramah dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar IPS peserta didik, 2) mengetahui hasil belajar IPS peserta didik pada kelompok motivasi tinggi dan rendah yang belajar dengan metode PBL dan hasil belajar IPS peserta didik pada kelompok motivasi tinggi dan rendah yang belajar dengan metode ceramah dan, 3) menganalisis interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar IPS peserta didik di SMP Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jetis Bantul. Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest and postest group design dengan analisis faktorial 2x2. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP N 1 Jetis Bantul. Sampel penelitian dua kelas yang ditentukan dengan teknik purposive random sampling dengan jumlah 60 peserta didik yang ditentukan dari seluruh kelas VII dengan perlakuan kelas VIIF dengan metode PBL dan kelas VIID dengan metode ceramah. Data diperoleh dengan: (1) tes, untuk mengukur hasil belajar IPS, dan (2) angket dengan skala Likert untuk menggolongkan motivasi peserta didik tinggi dan motivasi peserta didik rendah. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik inferensial dengan variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil analisis data dengan α=0,05 kesimpulannya adalah sebagai berikut: (1) hasil belajar IPS peserta didik dengan metode PBL lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar IPS peserta didik yang belajar dengan metode ceramah F0= 5.50>Ftab=4.00); (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS peserta didik pada kelompok motivasi tinggi dan kelompok motivasi rendah yang belajar dengan metode PBL dan yang belajar dengan metode ceramah F0= 19.12>Ftab=4.00); (3) terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar IPS peserta didik (F0:5.09>Ftab:4.00)
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KATA PADA KELOMPOK B DI RA AL MUTTAQIN TANJUNG NGUTER SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011
Penelitian ini bertujuan: (1) Secara umum untuk meningkatkan kemampuan
membaca melalui permainan kata, (2) Secara khusus untuk mengidentifikasi
peningkatan kemampuan membaca melalui permainan kata kelompok B di RA Al
Muttaqin Tanjung.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah: observasi, wawancara, dokumentasi.
Analisis data yang digunakan adalah metode alur, yang terdiri 3 alur kegiatan yang
berlangsung secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil ditemukan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan membaca
melalui permainan kata di setiap siklus tidak menunjukkan suatu kestabilan. Adapun
prosentase peningkatan sebelum tindakan sampai dengan siklus I mencapai 35%.
Kemampuan siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan 25% dan
peningkatan dari siklus II sampai siklus III hanya mencapai 17%. Terbukti bahwa
tindakan sampai siklus I mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini
disebabkan karena pada awal-awal pertemuan ketertarikan anak masih sangat tinggi,
mereka sangat semangat dan antusias terhadap hal yang baru dan belum pernah
mereka dapatkan. (2) Permainan kata dapat meningkatkan kemampuan membaca
pada anak. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan
membaca dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yakni sebelum tindakan
20%, siklus I mencapai 55%, siklus II mencapai 80% dan siklus III mencapai 97%,
oleh karena itu media kartu kata merupakan media yang efektif untuk pembelajaran
membaca pada ana
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN RELASIONAL DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA SELF REGULATED LEARNING SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN SECARA DARING (EDMODO DAN GOOGLE CLASSROOM)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman relasional dan pemecahan masalah matematis serta self regulated learning siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo dan Google Classroom yang ditinjau dari keseluruhan dan Kemampuan Awal Matematis. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Pretest Posttest Nonequivalent Control Group dan Two Group Posttest-Only. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah 34 siswa kelas MIPA 1 dan sebanyak 31 siswa kelas MIPA 2 dan teknik diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan tes. Analisis data menggunakan Uji Mann Whitney, Independent Sample Test, dan Correlation Coefficients Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Secara keseluruhan, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Google Classroom, 2) Secara KAM, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Google Classroom, 3) Secara keseluruhan, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Google Classroom, 4) Secara KAM, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Google Classrom, 5) Pencapaian self regulated learning siswa yang memperoleh pembelajaran Edmodo tidak lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran Google Classroom secara keseluruhan, 6) Terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman relasional matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran Edmodo, 7) Terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman relasional matematis dan self regulated learning siswa dalam pembelajaran Edmodo, 8) Terdapat hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dan self regulated learning siswa dalam pembelajaran Edmodo.
This study aims to analyze the achievement and enhancement of the ability to understand relational and mathematical problem solving as well as self-regulated learning of students who receive Edmodo and Google Classroom learning in terms of the whole and mathematical initial abilities. The method used is a quasi-experimental design with a Pretest Posttest Nonequivalent Control Group and Two Group PosttestOnly. The subjects of this study were students of tenth grade with a total of 34 students of MIPA class 1 and as many as 31 students of MIPA class 2, and the technique was taken by purposive sampling technique. The data collection technique was done by using questionnaires and tests. The data analysis used the Mann Whitney Test, Independent Sample Test, and Pearson Correlation Coefficients. The results showed that 1) overall, the achievement and enhancement of students' mathematical relational understanding abilities who received Edmodo learning was not higher than students who received Google Classroom learning, 2) In terms of KAM, the achievement and enhancement of mathematical relational understanding abilities of students who received Edmodo learning was not higher than students who got Google Classroom learning, 3) overall, the achievement and enhancement of mathematical problem solving abilities of students who got Edmodo learning was not higher than students who got Google Classroom learning, 4) In terms of KAM, the achievement and enhancement of mathematical problem solving abilities students who got Edmodo learning were not higher than students who got Google Classroom learning, 5) The achievement of self regulated learning students who got Edmodo learning was not better than students who got Google Classroom education learning as a whole, 6) There was a relationship between mathematical relational understanding abilities with the students 'mathematical problem solving abilities in Edmodo learning, 7) There was a relationship between mathematical relational understanding abilities with the students' self regulated learning in Edmodo learning, 8) There was a relationship between solving abilities students' problems with the self regulated learning in Edmodo learning
- …