5 research outputs found

    Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) Mahasiswa Berdasarkan Activity Based Costing Pada Politeknik “X” Di Balikpapan

    Get PDF
    AbstractThis research is quantitative research. This research is aimed to design the Activity Based Costing and determine Unit Cost of educational services to students per course of study. This research was conducted at Balikpapan State Polytevhnic in 2014. The data collection was done by doing interview, observation and documentation. Unit Cost calculation result is a food and beverage department of Rp25.825.152, - per year, Electrical Engineering Program in Department of Industrial Electronics Engineering of Rp24.080.407, - per year. Department of Telecommunications of Rp24.080.407, - per year. Department of Computer Engineeringand Networks of Rp24.080.407, - per year, Civil Engineering Program of Rp24.795.028, - per year. MechanicalEngineering and Heavy Equipment Rp26.970.795, - per year. Keywords : Unit Cost, Cost of Education, Activity Based Costing Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengalokasian berbasis aktivitas (Activity Based Costing) dan mengetahui biaya satuan (Unit Cost) layanan pendidikan kepada mahasiswa per program studi. Penelitian ini dilakukan di Politeknik X Tahun 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil perhitungan Unit Cost adalah Program Studi Tata Boga Rp25.825.152,- per tahun, Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektronika Industri Rp24.080.407,- per tahun. Jurusan Telekomunikasi Rp24.080.407,- per tahun. Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Rp24.080.407,- per tahun, Program Studi Teknik Sipil Rp24.795.028,- per tahun. Teknik Mesin dan Alat Berat Rp26.970.795,- pertahun. Kata kunci : Biaya Satuan, Biaya Pendidikan, Biaya berbasis aktivita

    Potret Pemanfaatan Kredit oleh Usaha Kecil dalam Upaya Pengembangan Usaha di Balikpapan

    Get PDF
    Penelitian ini menjelaskan kemampuan dan penggunaan kredit pada usaha kecil bidang kuliner di Balikpapan. Sampel penelitian ini sebanyak 70 usaha kecil bidang kuliner yang ada di Balikpapan. Aspek permodalan menjadi penting untuk mengembangkan usaha. Penelitian ini dimaksud untuk: (1) Untuk mendapatkan gambaran jumlah modal awal yang digunakan dalam memulai usaha; (2) Untuk mengetahui kemampuan usaha kecil mengambil kredit; (3) Untuk mengatahui alasan usaha kecil dalam mengambil kredit atau tidak mengambil kredit; dan (4) Untuk mengetahui apakah kredit yang diguakan benar-benar bertujuan untuk menambah modal usaha. Dari hasil survei yang dilakukan, usaha kecil yang meminjam modal menggunakannya untuk mengembangkan usaha yang sudah dijalankan

    Pengaruh anomali musiman terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar pada indeks saham LQ-45 periode 2019-2021

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Anomali Musiman yaitu variabel The Day of The Week Effect, Week Four Effect, dan January Effect terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia indeks saham LQ-45 Tahun 2019-2021. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel total sampling, sehingga populasi sekaligus sampel pada penelitian berjumlah lima perusahaan perbankan. Data diperoleh melalui teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan variabel dummy, dengan data yang diperoleh dari situs bursa efek Indonesia dan situs yahoo finance. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan The Day of The Week Effect, Week Four Effect, dan January Effect berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham. Selanjutnya, The Day of The Week Effect secara parsial tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan Week Four Effect secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham. Dan terakhir January Effect secara parsial tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham

    PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA BALIKPAPAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMBUATAN CAKE DAN COOKIES DALAM RANGKA MELATIH KEMANDIRIAN DAN MEMBANGKITKAN JIWA WIRAUSAHA

    Get PDF
    Penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki keterbatasan fisi ataupun mental, mereka juga memiliki hak yang sama di masyarakat, namun pada kenyataannya sering terjadi kesenjangan terutama pada hak pendidikan dan mencari pekerjaan yang mana masih terbatasnya kesiapan untuk menerima penyandang disabilitas dikarena membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang memadai sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas kota Balikpapan telah mempunyai payung hukum yang terhimpun dalam Perkumpulan Penyandang disabilatas Indonesia kota Balikpapan merupakan perkumpulan bagi penyandang disabilitas yang memiliki ijin resmi, saat ini telah terdaftar sebanyak 300 orang yang terdiri dari penyandang kaki, penyandang tangan, penyandang mata, dan penyandang bisu tuli. Para penyandang disabilitas telah mendapatkan beberapa pelatihan seperti pelatihan menjahit, membatik, penanaman hiroponik daun selada, namun dari pelatihan yang telah diikuti tidak semua penyandang disabilitas mempunyai kemampuan dan minat di bidang tersebut. Untuk memberikan kesetaraan pengetahuan dan keterampilan bagi penyandang disabilitas di kota Balikpapan yang tidak mimiliki minat pada pe;etihan sebelimnya maka   diberikan pengetahuan dan keterampilan pada bidang kuliner yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Pemberian pengetahuan dan keterampilan pembuatan cake dan cookies dapat diterima dan diikuti dengan penuh semangat  oleh para penyandang disabilitas kota Balikpapan dengan menggunakan potensi lokal yang ada di kota Balikpapan yaitu buah nanas yang diaplikasikan pada pembuatan cake nastar dan Taiwanesee cookies. Untuk memastikan kualitas produk pasca pelatihan dilakukan pendampingan dan pembimbingan yang dilaksanakan di sekretariat penyandang disabilitas kota Balikpapan dengan meberikan bahan baku dan peralatan untuk melaksnakan produksi. Dengan diberikannya pengetahuan dan keterampilan pembuatan cake dan cookies, para penyandang disabilitas dapat diberdayakan dan dapat berkontribusi di masyarakat dengan berwirausaha dan menjadi bagian dari pelaku UMKM untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan beberapa orang yang telah memulai usaha dengan minitipkan produk mereka walaupun masih lingkup toko kecil.Kata kunci: disabilitas, kemampuan, wirausaha. ABSTRACTPeople with disabilities are part of society who have physical or mental limitations, they also have the same rights in society, but in reality there are often gaps, especially in the right to education and looking for work, where there is still limited readiness to accept people with disabilities because they require equipment and supplies. adequate to suit the needs of persons with disabilities. Disabled people in the city of Balikpapan have a legal umbrella which is gathered in the Indonesian Association of Disabled People in the city of Balikpapan, which is an association for disabled people who have an official permit. Currently, 300 people have been registered, consisting of people with feet, people with hands, people with eyes, and people with deafness. People with disabilities have received several trainings such as training in sewing, batik making, hydroponic planting of lettuce, however, from the training that has been attended, not all people with disabilities have the ability and interest in these fields. To provide equal knowledge and skills for people with disabilities in the city of Balikpapan who have no interest in training before, they are given knowledge and skills in the culinary field that are adapted to their conditions. Providing knowledge and skills in making cakes and cookies can be accepted and enthusiastically followed by people with disabilities in the city of Balikpapan by using the local potential that exists in the city of Balikpapan, namely pineapple fruit which is applied in making nastar cakes and Taiwanese cookies. To ensure the quality of post-training products, mentoring and coaching is carried out at the secretariat for persons with disabilities in Balikpapan city by providing raw materials and equipment to carry out production. By providing knowledge and skills in making cakes and cookies, people with disabilities can be empowered and can contribute to society by becoming entrepreneurs and becoming part of MSME actors to improve the family economy and several people who have started businesses by leaving their products even though they are still small shops.Keywords: disability, ability, enterpreneurshi
    corecore