13 research outputs found
Edukasi Faktor Resiko dan Cara Pencegahan Dini Kanker Serviks Sebagai Upaya Menekan Angka Insiden Kanker Serviks Di Desa Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada bagian serviks uterus yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dengan vagina. Kanker serviks merupakan salah satu dari 2 jenis kanker yang banyak membunuh kaum perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal dunia karena kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Hal ini disebabkan keterlambatan pengobatan dan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker termasuk faktor-faktor risiko dan upaya pencegahannya. Oleh karena itu diperlukan suatu gerakan bersama dan menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap kanker serviks. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat mengenai faktor resiko kanker serviks dan upaya pencegahannya sebagai upaya menekan angka insiden kanker serviks. Kegiatan dilaksanakn di desa Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir diikuti oleh 45 orang ibu ibu dan remaja putri. Output dari kegiatan adalah peningkatan pengetahuan masyarakat secara tentang faktor resiko, gejala dan pencegahan kanker serviks sehingga dapat menekan kejadian kanke
Pembinaan Swamedikasi Yang Baik Dan Benar Pada Masyarakat Melalui Sosialisasi Program “Dagusibu” Di Desa Inderalaya Mulya Kecamatan Inderalaya Utara
Swamedikasi adalah upaya awal yang dilakukan sendiri dalam mengurangi atau mengobati penyakit-penyakit ringan dengan menggunakan obat-obatan dari golongan obat bebas dan bebas terbatas. Fasilitas kesehatan yang terbatas seperti puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan, seringkali mendorong masyarakat melakukan swamedikasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mendapatkan, menggunakan dan membuang (“DAGUSIBU”) obat dalam praktek swamedikasi agar penggunaan obat tanpa resep dapat berjalan aman dan efektif sehingga masyarakat mampu melaksanakan beberapa fungsi yang biasanya dilakukan secara profesional oleh tenaga kesehatan saat mengobati pasien dengan obat etikal. Kegiatan dilaksanakan di desa Inderalaya Mulya RT 10/RW 05 Kecamatan Inderalaya Utara diikuti oleh 30 orang ibu–ibu dan remaja putri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa selama ini pengetahuan masyarakat tentang golongan dan penggunaan obat masih terbatas. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan karena materi pembinaan yang diberikan memberikan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk melaksanakan swamedikasi dengan tepat. Hasil tanya jawab diakhir sesi penyuluhan menunjukkan pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi khususnya cara mendapatkan, menggunakan dan membuang obat semakin meningkat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan menambah wawasan dan pengetahuan masyarakt tentang tata cara mengobati berbagai penyakit ringan melalui swamedikasi atau pengobatan sendiri secara tepat. Kegiatan ini juga sangat membantu masyarakat mengatasi berbagai penyakit dengan biaya yang terbatas
Edukasi Pembuatan Gel Ekstrak Daun Sukun Sebagai Obat Herbal Untuk Mengatasi Penyakit Osteoartritis Di Desa Tanjung Pering
Osteoartritis (OA) adalah bentuk dari arthritis yang berhubungan dengan degenerasi tulang dan kartilago yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia dan melebihi 40% pada orang di atas 70 tahun. Pengobatan OA dengan anti inflamasi nonsteroid (NSAID) menimbulkan efek samping utama seperti ulserasi gastrointestinal, perforasi usus, risiko kardiovaskular, hepatotoksisitas dan gagal ginjal setelah penggunaan jangka panjang. Penggunaan tumbuhan dalam pengobatan telah menarik banyak perhatian karena mudah didapat, efektivitas dan keamanan. Salah satu tanaman berkhasiat mengatasi OA adalah daun Sukun. Daun Sukun mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang efektif mengatasi berbagai penyakit degeneratif, termasuk OA. Kegiatan ini bertujuan mengmberikan edukasi tentang pemanfaatan ekstrak daun sukun untuk mengobati osteroartritis dan cara mengolahnya menjadi gel agar lebih mudah diaplikasikan. Kegiatan edukasi pembuatan gel ekstrak daun sukun telah dilaksanakan di desa Tanjung Pering Kecamatan Inderalaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. dan diikuti 32 peserta. Kegiatan ini bermanfaat menambahkan pengetahuan masyarakat tentang obat herbal dan manfaat daun sukun dan cara mambuat gel dari ekstrak daun sukun
EDUKASI PEMBUATAN KOSMETIKA DARI BAHAN HERBAL SEBAGAI SOLUSI MENGHINDARI BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM KOSMETIKA SINTETIS
Kebutuhan terhadap kecantikan berkembang menjadi prioritas utama masyarakat khususnya perempuan. Keinginan untuk mempercantik diri mendorong mereka untuk menggunakan berbagai jenis produk kosmetik tanpa memahami bahaya yang mengancamnya. Banyak produk kosmetika tersebut mengandung mercury, hidrokuinon dan bahan pewarna merah. Oleh karena itu keamanan kosmetika dari bahan-bahan berbahaya perlu diperhatikan. Disisi lain keanekaragaman hayati yang besar di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pengembangan produk perawatan kulit dari bahan alam. Mengingat rendahnya pengetahuan masyarakat dan besarnya resiko bahan kimia berbahaya dalam kosmetika, perlu disosialisasikan cara mengolah berbagai jenis herbal sebagai bahan kosmetika alami yang aman serta cara membuatnya. Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal 6 September 2022 dan diikuti oleh 30 orang ibu-ibu. Kegiatan dilakukan dengan metode edukasi tentang bahaya bahan kimia pada kosmetika modern, cara mendeteksi dan menghindari kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu juga dilakukan penyuluhan dan demonstrasi cara memanfaatkan herbal disekitar sebagai bahan kosmetika alami. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan metode tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya bahan kimia sintetik dalam kosmetik semakin meningkat
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK DAN ECOBRICKS DI DESA TANJUNG PERING, OGAN ILIR
Permasalahan sampah sudah menjadi isu global dan harus menjadi perhatian khusus demi menjaga lingkungan dan kesehatan. Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Selatan yang masih berupaya mengatasi permasalahan sampah sampai saat ini. Di Kabupaten Ogan Ilir, Kecamatan Indralaya menempati urutan kedua dengan timbunan sampah terbanyak. Desa Tanjung Pering adalah bagian wilayah Kecamatan Indralaya Utara. Keberadaan sampah pada suatu tempat membutuhkan penanganan yang segera, sehingga tidak mengakibatkan penumpukan secara terus menerus karena akan menimbulkan bau dan pencemaran lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berperan serta dalam pengelolaan sampah adalah dengan cara menerapkan prinsip 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (penggunaan kembali) dan recycle (daur ulang) serta melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk dan kompos sementara sampah anorganik dapat diolah menjadi ecobriks. Kegiatan penyuluhan dan percontohan pengolahan sampah menjadi pupuk dan ecobrick telah dilaksanakan ada tanggal 6 September 2022 dan diikuti oleh 30 orang masyarakat desa Tanjung Pering. Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan dan peragaan. Hasil kegiatan menunjukkan pemahaman dan minat masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk juga semakin meningkat karena sebagian peserta adalah petani. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelesteraian lingkungan juga semakin meningkat
EDUKASI MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KETERGANTUNGAN ANAK PADA GADGET DI DESA TANJUNG PERING
Teknologi informasi seperti dua sisi mata uang, disatu sisi dapat dijadikan sebagai sarana proses belajar, namun disisi lain konten-konten yang tidak tersaring internet tersebut telah memberikan pengaruh buruk bagi masyarakat, contohnya seperti penyebaran berita bohong (hoax), tidak sesuai dengan etika dan moral yang dianut masyarakat dan timbulnya ketergantungan anak pada media sosial dan game online. Oleh karenanya diperlukan suatu tindakan untuk membuka kesdaran masyarakat akan bahaya kecanduan gadget melalui gerakan budaya literasi. Literasi informasi bertujuan untuk membangun karakter generasi yang senang membaca, terbuka terhadap informasi dan mampu menyaring informasi negative. Desa Tanjungg Pering merupakan salah satu desa binaan Universitas Sriwijaya. Masyarakat desa Tanjung Pering belum menjadikan literasi sebagai kebiasaan karena beranggapan literasi merupakan kewajiban bagi anak sekolah. Oleh karena itu kegiatan ini dipersiapkan untuk meningkatkan budaya literasi dalam masyarakat melalui edukasi dan membuat pojok baca di desa Tanjungg Pering. Kegiatan diikuti oelh 30 orang ibu-ibu dan sangat didukung oleh Kepala Desa Tanjung Pering. Pojok baca diisi dengan buku buku cerita bergambar, cerita anak dan novel inpiratif untuk memberikan motivasi pada anak agar senang membaca dan terhindar dari bahaya buruk kecanduan hp. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa gerakan literasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mengurangi dan mencegah dampak buruk dari kecanduan dan pengaruh teknologi informasi khususnya gawai (gadget). Kegiatan ini merupakan awal yang diharapkan terus berkembang menjadi taman bacaan desa Tanjung Perin
Recovery of Burned Peatland: Revegetation Pattern Planning in Palm Oil Concession, South Sumatra
Peatland ecosystems can recover from fire disasters through ecological succession, revegetation or both. In the context of oil palm plantations, revegetation planning for peatlands aims to restore the hydrological and carbon storage functions of peatlands, as well as to continuously increase the diversity of local vegetation by minimizing engineering activities on the land. This study explores the factors that influence revegetation of peatlands, identifies the distribution of water table levels as the main determinant. The water table levels, which vary from approximately 10 cm to 110 cm, correlate with topographic conditions and significantly impact vegetation survivability. The dominant plant species in the study area is Purun (Eleociharis dulcis), occupying approximately 44.5% of the total area. Other adaptable vegetation types, such as Gelam (Melaleiuca spp.) and Perepat (Combretocarpus rotundiatus), are considered suitable for propagation and planting as part of the peatland revegetation program. The study recommends prioritizing revegetation in areas with low vegetation diversity. Planting in areas with deep groundwater levels (60-80 cm) is recommended during the dry or humid months (June to September), while planting in areas with shallow groundwater levels (0-40 cm) is better conducted in the rainy season (October to December)
干渉SAR解析を用いた自然災害と貯留層のモニタリングに関する研究
京都大学0048新制・課程博士博士(工学)甲第16815号工博第3536号新制||工||1535(附属図書館)29490京都大学大学院工学研究科社会基盤工学専攻(主査)教授 松岡 俊文, 教授 小池 克明, 教授 田村 正行学位規則第4条第1項該当Doctor of Philosophy (Engineering)Kyoto UniversityDFA
Edukasi Pencegahan Penyakit Menular (Hepatitis) Dan Sosialisasi Pengobatan Hepatitis Menggunakan Herbal Medicine Di Desa Indralaya Mulya
ABSTRAK Hepatitis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus sehingga mudah menular dari orang ke orang. Pada tahun 2019 pemerintah Indonesia menetapkan hepatitis sebagai kejadian luar biasa karena banyaknya kasus hepatitis. Hepatitis mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat, produktivitas, harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya gerakan bersama, komprehensif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit menular, khususnya hepatitis. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi kejadian hepatitis melalui gerakan edukasi kesehatan dan sosialisasi penggunaan herbal untuk pengobatan hepatitis. Kegiatan dilaksanakan di LK IV RT 7 Desa Indralaya Mulya dan diikuti oleh 20 peserta. Edukasi dan sosialisasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan langsung, contoh herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis serta cara menyiapkan obat-obatan herbal dan diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang penyebab, gejala, cara penularan dan pengobatan hepatitis meningkat secara bermakna. Kegiatan ini juga menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat jahe, meniran, mengkudu dan pegagan sebagai obat hepatitis. Kata Kunci: Penyakit hepatitis, penyebab, pencegahan, pengobatan, Desa Indralaya Mulya ABSTRACT Hepatitis is a disease that causes inflammation of the liver which is caused by a virus so that it is easily transmitted from person to person. In 2019 the Indonesian government determined hepatitis as an extraordinary event because of the large number of cases of hepatitis. Hepatitis affects the quality of public health, productivity, life expectancy, and the social and economic impact of society. Therefore there needs to be a joint, comprehensive, and continuous movement to increase public awareness of infectious diseases, especially hepatitis. This activity aims to foster public awareness in reducing the incidence of hepatitis through a health education movement and socializing the use of herbs for hepatitis treatment. The activity was carried out at LK IV RT 7 Indralaya Mulya village and was attended by 20 participants. Education and outreach are carried out by providing direct counseling, demonstrations of herbs that can be used for hepatitis treatment, and how to prepare herbal medicines and discussions. The results of the activity showed that people's understanding of the causes, symptoms, modes of transmission, and treatment of hepatitis had significantly improved. This activity also increases people's knowledge about the benefits of ginger, meniran, noni, and Gotu kola herbs as hepatitis drugs. Keywords: Hepatitis disease, causes, prevention, treatment, Indralaya Mulya VillageABSTRAK Hepatitis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus sehingga mudah menular dari orang ke orang. Pada tahun 2019 pemerintah Indonesia menetapkan hepatitis sebagai kejadian luar biasa karena banyaknya kasus hepatitis. Hepatitis mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat, produktivitas, harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya gerakan bersama, komprehensif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit menular, khususnya hepatitis. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi kejadian hepatitis melalui gerakan edukasi kesehatan dan sosialisasi penggunaan herbal untuk pengobatan hepatitis. Kegiatan dilaksanakan di LK IV RT 7 Desa Indralaya Mulya dan diikuti oleh 20 peserta. Edukasi dan sosialisasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan langsung, contoh herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis serta cara menyiapkan obat-obatan herbal dan diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang penyebab, gejala, cara penularan dan pengobatan hepatitis meningkat secara bermakna. Kegiatan ini juga menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat jahe, meniran, mengkudu dan pegagan sebagai obat hepatitis. Kata Kunci: Penyakit hepatitis, penyebab, pencegahan, pengobatan, Desa Indralaya Mulya ABSTRACT Hepatitis is a disease that causes inflammation of the liver which is caused by a virus so that it is easily transmitted from person to person. In 2019 the Indonesian government determined hepatitis as an extraordinary event because of the large number of cases of hepatitis. Hepatitis affects the quality of public health, productivity, life expectancy, and the social and economic impact of society. Therefore there needs to be a joint, comprehensive and continuous movement to increase public awareness of infectious diseases, especially hepatitis. This activity aims to foster public awareness in reducing the incidence of hepatitis through a health education movement and socializing the use of herbs for hepatitis treatment. The activity was carried out at LK IV RT 7 Indralaya Mulya village and was attended by 20 participants. Education and outreach are carried out by providing direct counseling, demonstrations of herbs that can be used for hepatitis treatment and how to prepare herbal medicines and discussions. The results of the activity showed that people's understanding of the causes, symptoms, modes of transmission and treatment of hepatitis had significantly improved. This activity also increases people's knowledge about the benefits of ginger, meniran, noni and gotu kola herbs as hepatitis drugs. Keywords : Hepatitis disease, causes, prevention, treatment, Indralaya Mulya Villag
Optimization of Sumatera Bentonite by Ammonium-impregnated as a Coagulant for Cassava Wastewater Treatment
The original Sumatera Bentonite (SB), which has been impregnated to be ammonium bentonite (NH-B), was applied as a cassava wastewater coagulant. The modification was conducted using multi-step impregnation initiated by bentonite activation (sodium cation exchange), followed by ammonium impregnation. The optimization parameter focused on the coagulant dose that was used. The result of cassava wastewater coagulation by the ammonium-impregnated bentonite (with dose: 0.4 g/100 mL) shows high-efficiency reduction for turbidity up to 73.97% (from 1099 to 186 NTU), Total Suspended Solid up to 86.56% (from 588 to 79 mg/L), and Chemical Oxygen Demand up to 88.6% (from 559.7 to 63.3 mg/L). The existence of ammonium impregnated is characterized by X-Ray Diffraction analysis based on 2theta shifting at 10° and Fourier Transform Infra-Red analysis at 464, 521, and 1429 cm−1 as ammonium binding