1 research outputs found

    Tata Kelola Obat JKN: Peran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-K) dalam Belanja Obat Strategis

    Get PDF
    The National Health Insurance System (JKN) has social and equity insurance principles aiming participants receive basic health benefits. This raises must-have other requirements for circulated medicine, namely availability and accessibility. Thus, this must meet the elements of safety, efficacy/ benefits, good quality, market availability, and easy accessibility. However, drug shortages problem still occurs and ranks 3rd for BPJS Kesehatan services complaints. This study is to identify opportunities and constraints of BPJS in strategic health purchasing to increase access to JKN medicine . This is a crosssectional study using quantitative and qualitative methods. Quantitative research uses Structural Equation Modelling (SEM), while qualitative uses Focus Group Discussion (FGD). This found the problem roots related to JKN medicine shortages, including limited human resource capabilities, in optimal planning processes, e-purchasing method constraints, e-purchasing system and manual purchases medicine prices differences, medicines ordering long lead time, and in optimal BPJS Kesehatan role as a strategic health purchaser. Therefore, it is to increase BPJS Kesehatan’s role as an active purchaser by making an information system for all medicine use in JKN services, forming a Drugs Advisory Board/JKN drug working group and coordination between policy-making institutions to optimize BPJS Kesehatan role in ensuring JKN medicines access.Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki prinsip asuransi sosial dan ekuitas, yang bertujuan menjamin peserta memperoleh manfaat dasar kesehatan. Obat-obat program JKN harus memenuhi unsur keamanan, khasiat, bermutu, tersedia di pasaran, dan6 mudah diakses. Sampai saat ini masalah kekosongan obat masih terjadi dan menempati urutan ke-3 pengaduan pelayanan BPJS Kesehatan. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi peluang dan kendala BPJS Kesehatan (BPJS-K) dalam belanja obat strategis untuk meningkatkan akses ketersediaan obat JKN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional menggunakan metode campuran penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan teknik Structural Model Equation (SEM), sedangkan penelitian kualitatif menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Hasil dari studi menemukan akar permasalahan kekosongan obat JKN antara lain kemampuan SDM yang terbatas, proses perencanaan yang tidak optimal, kendala proses pengadaan dengan e-purchasing, perbedaan harga obat pada sistem e-purchasing dan pembelian manual, waktu tunggu pemesanan obat yang lama, serta peran BPJS-K sebagai strategic purchaser yang masih dapat ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan rekomendasi untuk meningkatkan peran BPJS-K sebagai active purchaser dalam belanja obat strategis adalah dengan membuat sistem informasi penggunaan seluruh obat dalam pelayanan JKN, membentuk Drugs Advisory Board JKN dan koordinasi antar lembaga pemangku kebijakan untuk mengoptimalkan peran BPJS Kesehatan dalam menjamin akses obat JKN
    corecore