65 research outputs found
SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG GONDANG (Pila ampulacea) DAN TEPUNG KALAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.) bedd) PADA PAKAN IKAN GABUS HARUAN YANG DIPELIHARA DI AKUARIUM
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis substitusi tepung ikan dengan tepung gondang dan tepung kalakai terhadap pertumbuhan, rasio konversi pakan dan tingkat kelansungan hidup ikan gabus haruan (Channa striata). Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.Perlakuan A (pellet tanpa substitusi/Kontrol), B :pellet dengan perbandingan tepung ikan, tepung gondang dan tepung kalakai (50%: 25%: 25%), C :Pemberian pakan pellet dengan perbandingan tepung ikan, tepung gondang dan tepung kalakai (25%: 32,5%: 32,5%), D :Pemberian pakan pellet dengan perbandingan tepung ikan, tepung gondang dan tepung kalakai (0%: 50%: 50%). Parameter yang diamati adalah analisis proksimat pakan, pertumbuhan relatif berat, pertumbuhan relatif panjang, dan kualitas air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji proksimat terbaik pada komposisi protein perlakuan A (kontrol) 43,5% sedangkan perlakuan dengan subsitusi tepung gondang dan tepung kalakai pada perlakuan B,C dan D berkisar antara 36.22-37,99%. Substitusi tepung gondang dan tepung kalakai mempengaruhi pertumbuhan relatif panjang, tidak berbeda nyata antar perlakuan, pertumbuhan panjang tertinggi pada perlakuan D, sedangkan berat relatif tidak berbeda nyata antar perlakuan, berat relatif tertinggi pada perlakuan D. Kualitas air: suhu, Oksigen terlarut, pH dan amoniak mendukung kehidupan ikan gabus haruan yang dipelihara
Apakah kinerja reksadana saham syariah lebih baik dibandingkan dengan reksadana saham konvensional?
Penelitian ini membahas mengenai pengukuran kinerja antara reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah, dimana secara fundamental keduanya memiliki perbedaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada calon investor manakah kinerja yang lebih baik antara reksadana saham konvensional dengan reksadana saham syariah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Fokus penelitian ini dibatasi kedalam 3 objek penelitian yaitu metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi yang digunakan adalah sebanyak 208 reksadana saham konvensional dan 66 reksadana saham syariah. Sampel penelitian yang digunakan 7 reksadana saham konvensional dan 7 reksadana saham syariah. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa reksadana saham konvensional lebih konsisten unggul daripada reksadana saham syariah.
 
Evaluasi Input dan Proses Pelaksanaan Pengawasan Fasilitatif oleh Bidan Koordinator terkait Program Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Lumajang
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Kesehatan Ibu dan Anak
2015
ABSTRAK
Diana Noor Fatmawati
Evaluasi Input dan Proses Pelaksanaan Pengawasan Fasilitatif oleh Bidan Koordinator terkait Program Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Lumajang
xvi + 131 halaman + 3 tabel + 5 gambar + 20 lampiran
Kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lumajang pada lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan. Hal tersebut salah satunya dapat disebabkan karena lemahnya pengawasan fasilitatif program KIA oleh bidan koordinator sehingga permasalahan yang melatar belakangi belum terpantau akibatnya usaha perbaikan belum maksimal. Tujuan penelitian ini menganalisis input dan proses pelaksanaan pengawasan fasilitatif oleh bidan koordinator terkait program kesehatan ibu dan anak di kabupaten lumajang.
Jenis penelitian adalah observasional dengan metode kualitatif. Informan utama adalah bidan koordinator Puskesmas 4 orang. Informan triangulasi bidan desa 8 orang, kepala Puskesmas 4 orang dan 1 orang kabid Kesga. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen fasilitatif program KIA belum berjalan dengan baik. Beberapa masalah pada aspek input: bidan koordinator belum dilatih, keterbatasan dan keterlambatan pencairan dana, buku pedoman tidak dibagi ke bidan desa. Masalah pada proses: urutan prioritas sasaran belum sesuai ketentuan, pembahasan orientasi kegiatan pengawasan dan pengisian daftar tilik tidak rutin, daftar tilik diisi bidan koordinator. Penilaian prosedur keterampilan klinis bagi bidan desa sulit dilaksanakan karena tidak selalu ada pasien, wawancara prosedur dan peragaan keterampilan klinis jarang dilaksanakan. Masalah pada pengorganisasian belum ada SK tim maupun pembagian tugas, Masalah pada monitoring dan evaluasi yaitu masih ada Puskesmas yang belum menyerahkan laporan kegiatan ke Dinas
Disarankan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan refreshing kegiatan pengawasan fasilitatif, melakukan pendampingan, melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Bagi puskesmas disarankan untuk menerbitan SK kegiatan dan pembagian tupoksi, meningkatkan keterampilan petugas pelaksana pengawasan, mengadakan simulasi kasus untuk meningkatkan keterampilan.
Kata Kunci : Pengawasan Fasilitatif, Program KIA
Pustaka : 54 (1993-2015)
Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Program in Public Health
Majoring in Maternal and Child Health
2015
ABSTRACT
Diana Noor Fatmawati
Evaluation of Input and Process of Implementing the Facilitative Monitoring by Coordinator Midwives relating to the Program of Maternal and Child Health in District of Lumajang
xvi + 131 pages + 3 tables + 5 figures + 20 enclosures
Maternal and infant mortality cases in District of Lumajang in the past five years were prone to increase. These problems were due to weaknesses in conducting the facilitative monitoring of a maternal and child health program by coordinator midwives. The aim of this study was to analyse input and process of implementing the facilitative monitoring by coordinator midwives relating to the maternal and child program in District of Lumajang.
This was an observational study using qualitative approach. Main informants consisted of four coordinator midwives working at health centres. Meanwhile, informants for triangulation purpose consisted of eight village midwives, four heads of health centres, and a head of family health department. Data were collected by conducting indepth interview. Furthermore, data were analysed using content analysis.
The results of this study showed that the facilitative monitoring had not been well implemented. Some problems occurred in input aspects were: coordinator midwives were untrained; disbursement of funds was limited and late; and a guidance book was not provided to a village midwife. Some problems happened in process aspects were: sequence of target priorities was not in accordance with a standard; discussing activity orientation for monitoring and filling a checklist was irregular; and coordinator midwives filled checklist. Procedure assessment of clinical skills for village midwives was difficult to implement because there was no sufficient number of patients. In addition, procedures of interview and practically clinical skills were rarely conducted. In organising aspects, there was no decree for either a team or job descriptions. In aspects of monitoring and evaluating, some health centres had not reported their activities to District Health Office (DHO).
DHO needs to refresh activities of facilitative monitoring, to supervise, to monitor, and to evaluate regularly. Health centres need to release decrees for activities and job descriptions, to improve skills of monitoring officers, to conduct case simulation to improve skills.
Key Words : Facilitative Monitoring, Program of Maternal and Child Health
Bibliography : 54 (1993-2015
VIRULENSI BAKTERI Edwardsiella ictaluri PENYEBAB PENYAKIT ENTERIC SEPTICEMIA OF CATFISH (ESC) PADA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)
Penyakit infeksius yang menyerang ikan patin, salah satunya disebabkan bakteri Edwardsiella ictaluri. Bakteri ini menyebabkan penyakit sistemik enteric septicemia of catfish (ESC). Penelitian bertujuan untuk mengetahui gejala klinis dan rerata waktu kematian akibat serangan bakteri E. ictalury pada ikan patin. Bakteri diinokulasi ke media BHIA (Brain Heart Infusion Agar, merek Conda Pronadisa) dan BHIB (Brain Heart Infusion Broth, merek Merck) diinkubasi pada suhu 24 oC selama 24 - 48 jam. Suspensi bakteri dengan kepadatan 2,7 x 101 – 1010 cfu/mL diinfeksikan pada 300 ekor ikan patin berukuran 11-12 cm dan diamati selama 7 hari. Penelitian menggunakan metode eksperimental dan Completely Randomized Design (CRD). Analisis lebih lanjut dengan Duncan multiple range test (DMRT). Hasil Penelitian menunjukkan gejala klinis yang muncul pada ikan patin antara lain, ikan berenang secara vertikal, warna tubuh pucat, nekrosis, petechiae, liver pucat dan membesar, ginjal berwarna gelap dan kaku, asites insang pucat. Nilai rerata waktu kematian (RWK) ikan patin berkisar antara 1,16 – 2,26 hari.
Infectious diseases that attack catfish, one of which is caused by the bacterium Edwardsiella ictaluri. This bacterium causes systemic enteric septicemia of catfish (ESC). The aim of the study was to determine the clinical symptoms and the mean time of death due to the attack of E. ictaluri bacteria on catfish. Bacteria were inoculated into BHIA media (Brain Heart Infusion Agar, Conda Pronadisa brand) and BHIB (Brain Heart Infusion Broth, Merck brand) were incubated at 24 oC for 24-48 hours. Bacterial suspension with a density of 2.7 x 101 – 1010 cfu/mL was infected with 300 catfish measuring 11-12 cm and observed for 7 days. The study used experimental methods and completely randomized design (CRD). Further analysis with Duncan multiple range test (DMRT). The results showed clinical symptoms that appeared in catfish, among others, fish swimming vertically, pale body color, necrosis, petechiae, pale and enlarged liver, dark and stiff kidneys, ascites, pale gills. The mean time of death (MTD) of catfish ranged from 1.16 to 2.26 days
Pemanfaatan Teknologi Sebagai Pembelajaran E-Learning Google Classroom Pada Mata Pelajaran IPS
Pandemi COVID- 19 memberikan dampak signifikan terhadap sendi umat manusia. Berawal dari kesehatan pandemi ini menyerang kepada ranah pendidikan. Pemberlakuan regulasi dengan menjaga jarak kurang lebih satu meter menimbulkan konsekuensi terhadap proses pendidikan di Indonesia. Konsekuesni itu mengharuskan elemen pendidikan mengadakan proses pembelajaran jarak jauh. Istilah ini ialah mengadakan pembelajaran sebagai pengganti metode tatap muka agar tetap terselenggarakannya pendidikan yang tidak bisa digangggu gugat oleh keadaan apapun. Situasi ini memicu kondisi penggunaan teknologi sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh. Penerapan pembelajaran jarak jauh dapat menggunakan teknologi, sebagai pembelajaran E-Learning. Guru semakin dituntur mengoperasikan teknologi khususnya IPS yang mana selama ini cenderung apatis dan tradisionalis dalam metodenya. E-Learning memunculkan koneksi internet dan teknologi informasi yang mendukung proses pembelajaran daring yaitu google classroom. Fokus penelitian ini pada pembelajaran daring memafaatkan teknologi dengan mengggunakan aplikasi google classroom di materi IPS. Ilmu pengetahuan sosial berdampak pada situasi sosialnya lalu penggunaan teknologi sangat bermanfaat dalam pelaksanaan pembelajaran daring
Utilization of Kelakai Wetland Plants (Stennochlaena palutris) and Different Doses of Probiotics in Feed Formulations on the Growth of Climbing Perch (Anabas testudineus Bloch)
The aim of the study was to test the provision of feed made from kelakai with the best probiotic dose for the growth of climbing perch. It is expected that the feed formulation made from kelakai in the form of pellets will increase its growth by administering probiotics. The research method used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, rearing for 30 days in an aquarium. Treatment A: feeding pellets with 20% kelakai flour and 0% probiotics, treatment B: feeding pellets with 20% kelakai flour and 5% probiotics treatment C: feeding pellets with 20% kelakai flour and 10% probiotics, treatment D: giving pelleted feed with 20% kelakai flour and 15% probiotics. The results showed that all treatments were not significantly different, the highest relative length growth was in treatment C (20% kelakai flour; 10% probiotics), the highest relative weight growth of climbing perch was in D treatment (20% kelakai; 15% probiotics), survival 100 % in all treatments. Water quality is within a range that supports the growth and survival of climbing perch
Implementasi Kearifan Lokal Gusjigang dalam Perspektif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Pondok Al Mawadah Kudus
ABSTRAKImplementasi Kearifan Lokal Gusjigang dalam Perspektif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Pesantren Al Mawadah Kudus: Penarapan dan penghayatan terhadap Gusjigang sering digaungkan dalam ceramah tetapi dalam pendidikan yang dituntut sesuai dengan kebutuhan kurikulum maka perlu adanya penerapan dalam lingkup Pendidikan Pesantren. Santri yang bagus pintar mengaji dan berdagang. Pendidikan pesantren umumnya masih dianggap hanya seputar ngaji, ternyata lebih dari duduk dan mendengarkan. Santri mepraktekkan kehidupan bersosial sehari hari berlandaskan kearifan lokal yaitu dituntut melaksanakan bagus, ngaji, dan berdagang sesuai dengan kebutuhan era modern dalam lingkup pesantren agar stigma tersebut mengalami pergesran menuju kepeningkatan kualitas santri. Terlebih dalam penanggulangan dan mitigasi efek pandemi maka penting dilaksanakan penyelidakan tentang eksistensi pelaksanaan kearifan lokal Gusjigang. Dengan mewawancarai santri dan pengurus pesantren serta mengamati keadaan pesantren yang dekat dengan permukiman masyarakat secara berkala, kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif maka diperoleh informasi kaitannya selaras dengan sudut pandang Ilmu Pengetahuan Sosial yang memadukan ilmu ilmu sosial seperti sejarah, antropologi, demografi, ekonomi dan kewirausahaan. Tujuan penulisan ini menyatakan Pertama memuat cara pendidikan pesantren dalam memunculkan ciri khas sebagai memperkuat produk santri, kedua cara bagaimana pesantren Al Mawadah dalam menghayati Gusjigang, sebagai nafas dalam melakukan kependidikan meliputi aspek Spiritualitas, dan Ekonomi. Ketiga  kebermanfaatan dan kebermaknaan pembelajaran ala santri sebagai bahan ajar dan pijakan dalam keseharian. Relevansi karakter Gusjigang yang dipegang teguh dengan penyesuaian zaman ABSTRACT An Implementation of Gusjigang Local Wisdom in the Perspective of Social Science Learning at Pesantren Al Mawadah Kudus: The absorption and passion for Gusjigang is often echoed in lectures but in education that is required in accordance with curriculum needs, it is necessary to apply it within the scope of Pesantren Education. Good students (Santri) are good (bagus) at studying(ngaji) and trading (dagang). Boarding school education is generally still considered only about paying, it turns out that it is more than sitting and listening. Students(Santri) practice daily social life based on local wisdom, namely being required to carry out good, paycheck, and trade in accordance with the needs of the modern era within the scope of pesantren so that the stigma is shifted towards improving the quality of students. Especially in overcoming and mitigating the effects of the pandemic, it is important to carry out an investigation about the existence of the implementation of Gusjigang's local wisdom. By interviewing students and pesantren administrators and observing the situation of pesantren that are close to community settlements periodically, then analyzed with a qualitative descriptive approach, information is obtained in relation to the point of view of Social Sciences that combines social sciences such as history, anthropology, demography, economics and entrepreneurship. The purpose of this paper; Firstly contains the way of pesantren education in bringing out characteristics as strengthening student products, secondly the way how Al Mawadah pesantren in living Gusjigang, as a breath in conducting education covering aspects of Spirituality, and Economics. Third, the usefulness and meaningfulness of student-style learning as teaching material and foothold in everyday life. The relevance of Gusjigang's character is firmly held to the adjustment of the times.
Aeromonas hydrophila Bivalen Vaccines to Improve Body Resistance catfish (Pangasius hypophthalmus) Against Attacks Motile Aeromonas Septicemia
Motile aeromonas septicemia/MAS diseases due to Aeromonas hydrophila infection is an obstacle in cultivation of catfish (Pangasius hypophthalmus). MAS control can be done by administering vaccines. The purpose of this research is to get the right and effective dose of bivalent vaccine for controlling MAS at catfish. Both isolates will be used as vaccines are local strains of A. hydrophila CASO.01.G and SBMI.2. Both of them were isolated from disease catfish in the aquaculture ponds in Cindai Alus and Sungai Batang villages, Banjar Regency, South Kalimantan. Vaccines are made by heating (heat killed) at 100oC for 60 minutes. A total of  13 test catfish measuring 9-13 cm were included in each aquarium. The design used was a completely randomized design with 5 treatments and 3 replications, namely bivalent vaccine with a dose of 109 cells/ml, 108 cells/ml, 107 cells/ml, 106 cells/ml, and control (PBS solution pH 7.0). The highest antibody titers in treatments vaccinated fish at a dose of 107 cells / ml (1,706.67). The effectiveness of the vaccine can be seen by the high RPS value of the treatment dose 109 cells/ml (97.22%); 108 cells/ml (100%); 107 cells/ml (97.22%); and 106 cells/ml (100%). The control MTD value was 1 day with 97.43% mortality, while in the vaccine treatment with dose of 107 cells/ml, there was a MTD repeat value for 1 day, but only 1 fish died. Water quality of this research are supportive and not a cause of fish death during the challenge tes
GAYA HIDUP MAHASISWA AKIBAT ADANYA ONLINE SHOP
Teknologi internet yang menawarkan jasa online shop telah mengubah gaya hidup mahasiswa, khususunya mahasiswa IAIN Kudus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya hidup mahasiswa IAIN Kudus akibat adanya online shop dan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakngi mahasiswa melakukan pembelian melalui online shop. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa online shop telah merubah gaya hidup mahasiswa menjadi berperilaku konsumtif. Mahasiswa yang memiliki gaya hidup konsumtif selalu berpenampilan menarik, mengenakan fashion bermerk, memiliki standar hidup menengah ke atas, serta lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki hobi sama. Searah juga dengan teori masyarakat konsumsi yang memperlihatkan bahwa mereka mengkonsumsi barang karena perkembangan zaman modern melalui pemakaian jasa online shop. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan online shop adalah efisiensi waktu, akses yang mendukung, serta sebagai pemenuhan kebutuhan barang dan kepuasan. Pemenuhan kepuasan terlihat dari pemilihan barang bermerk untuk terlihat eksis di lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, kita perlu mepertimbangkan apa yang ingin dibeli melalui jasa online shop, sehingga perilaku konsumtif dapat dihindari
- …