10 research outputs found
PENGARUH KARAKTERISTIK TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK KEPALA KELUARGA
Merokok merupakan kegiatan yang sering dijumpai, meskipun sebagian besar kepala keluarga mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan. Indonesia termasuk didalam negara penggemar tembakau. Hal tersebut menempatkan Indonesia di posisi ke-5 dalam daftar urutan konsumsi tembakau tertinggi didunia setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang [1]. Desain penelitian deskriptif, populasi dari penelitian ini adalah kepala keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok pada bulan Januari sampai Maret sebanyak 10 orang kepala keluarga. Jika dirata-rata per bulan dalam 1 bulan lebih banyak merokok didalam rumah dari pada diluar rumah. Pengambilan sampel non-probabilistik dengan menggunakan sampel keseluruhan (total sampling), yang mana seluruh jumlah populasi diambil untuk diteliti. Sumber data primer dan data sekunder, instrumen menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 kepala keluarga mayoritas tingkat pendidikan terakhirnya lulusan PT atau sarjana sebanyak 7 orang (70 %). Bila dilihat dari segi pekerjaan mayoritas pekerjaan wiraswasta sebanyak 5 orang (50 %). Sedangkan pengetahuan tentang bahaya rokok mayoritas baik yaitu sebanyak 6 orang (60 %). Dan perilaku merokok seluruhnya didalam rumah yaitu sebanyak 10 orang (100 %). Mayoritas kepala keluarga yang merokok kurang baik serta memiliki pengalaman merokok didalam rumah yaitu sebanyak 6 orang (100 %). Adapun saran yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan adalah sosialisasi dan meningkatkan mutu dengan menyediakan fasilitas khusus merokok karena bahaya yang ditimbulkan sangat besar
SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK UMBI RUMPUT TEKI (Cyperus Rotundus L.) SEBAGAI OBAT TETES UNTUK SAKIT GIGI
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan hayati terutama tumbuhan yang cukup besar dan dapat dikembangkan terutama untuk obat tradisional. Salah satu tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional adalah rumput teki (Cyperus Rotundus L.), namun belum banyak masyarakat yang memanfaatkannya dikarenakan informasi ilmiah dan bukti manfaat yang menunjang masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam rumput teki (Cyperus Rotundus L.) sebagai bahan baku untuk obat tetes sakit gigi. Sampel dalam penelitian ini adalah Umbi rumput teki yang selanjutnya dikeringkan dan dibuat serbuk. Simplisia rumput teki sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 ml etanol dan diekstraksi dengan menggunakan metode digesti selama 6 jam. Kemudian dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui adanya alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin, dan tanin. Hasil uji fitokimia ekstrak umbi rumput teki menunjukkan adanya bahan aktif alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin
PEMAHAMAN BUKU KIA MELALUI KELAS IBU HAMIL
Abstrak: Pemahaman ibu hamil terkait buku KIA masih kurang. Masyarakat mengganggap buku KIA merupakan buku harus disimpan dengan baik, wajib dibawa setiap berkunjung ke pelayanan kesehatan, namun tidak mengetahui bahwa buku KIA harus dibaca dan mampu menerapkan pesan-pesan dalam buku KIA. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman buku KIA melalui kelas ibu hamil untuk memberikan informasi, menambah pengetahuin sebagai upaya meningkatkan kesehatan ibu. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan berupa pendidikan kesehatan, dengan sasaran mitra ibu hamil dengan jumlah peserta 7 orang. Evaluasi kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pemberian angket dengan dilakukan pretest diawal kegiatan berlangsung dan postest diakhir kegiatan berlangsung. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan peserta kegiatan pengabdian masyarakat terkait pemahaman buku KIA, terdapat peningkatan yang terjadi sebelum atau sesudah kegiatan, yakni sebesar 36%.Abstract: The understanding of pregnant women regarding the MCH handbook is still lacking. People think that the MCH handbook is a book that must be stored properly and must be taken with them every time they visit the health service, but they do not know that the MCH handbook must be read and are able to apply the messages in the MCH book. The purpose of this community service activity is to increase understanding of the MCH handbook through classes for pregnant women to provide information, increase knowledge as an effort to improve maternal health. The method used is counseling in the form of health education, targeting pregnant women partners with 7 participants. Evaluation of this service activity was carried out by giving a questionnaire with a pretest at the beginning of the activity and a posttest at the end of the activity. The results obtained from this activity were an increase in the knowledge of participants in community service activities related to understanding the MCH book, there was an increase that occurred before or after the activity, that is 36%
Relationship between Risk Factors and the Incidence of Hypertension in Pregnancy
Hypertension in pregnancy is one of the causes of maternal death. Severe preeclampsia is the most significant cause of complications that can lead to death. This study aims to determine the factors that influence the incidence of hypertension in pregnancy. This was an analytical observational study with a case control approach. The study population was all pregnant women, with a total sample of 47 pregnant women, who were selected using a purposive sampling technique based on inclusion criteria. Data were collected using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Data were analyzed using the Chi-Square statistical test. This study was conducted among pregnant women at the Obstetrics and Gynecology Polyclinic of Ngimbang Regional General Hospital in Lamongan. Based on the results of statistical test using the Chi Square Test, it was obtained a p value equals 0.000 (P less than 0.05) which indicated that there was a relationship between history of hypertension and the incidence of Hypertension in pregnancy. The OR value of 262.857 indicated that a woman with a history of hypertension had 262.857 times higher risk to have hypertension in pregnancy. It can be concluded that hypertension in pregnancy was caused by factors of history of hypertension and coffee consumption habit. Pregnant women are recommended to avoid risk factors for hypertension in pregnancy. Furthermore, healthcare workers are expected to provide counseling and health education for early detection of pregnant women so as to prevent the risk factors for hypertensionHipertensi pada ibu hamil merupakan salah satu penyebab kematian ibu tertinggi. Preeklampsia berat merupakan penyebab yang menimbulkan komplikasi yang dapat berujung pada kematian. penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian HDK. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi seluruh ibu hamil, dengan sampel sebanyak 47 ibu hamil, menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dengan menggunakan uji statistik Chi-Square,mpenelitian dilakukan pada ibu hamil di Poli kandungan RSUD Ngimbang Lamongan. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square diperoleh nilai p sama dengan 0,000 (P kurang dari 0,05) artinya ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Nilai OR sebesar 262,857 berarti riwayat hipertensi mempunyai resiko sebesar mempengaruhi kejadian hipertensi dalam kehamilan. Kesimpulan HDK disebabkan oleh faktor riwayat hipertensi dan kebiasaan konsumsi kopi. Saran kepada ibu hamil agar dapat menghindari faktor resiko bisa terjadinya hipertensi dalam kehamilan dan diharapkan kepada para petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan dan edukasi kesehatan deteksi dini kepada ibu hamil agar dapat menghindari faktor resiko penyebab hipertensi
Hubungan Pengetahuan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Sebagai Perilaku Deteksi Dini Ca Mamae Pada Ibu Fatayat
Cancer is one of the main causes of morbidity and mortality worldwide. Breast cancer screening is an examination or attempt to find abnormalities that lead to breast cancer in a person or group of people who have no complaints. The initial effort to do a Mamae ca screening is by BSE or breast self-examination. BSE is an individual effort or each woman. The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between awareness knowledge as early detection behavior ca Mamae. The research design used was observational analysis. The sampling technique used was purposive sampling. Data were collected by means of a questionnaire and analysis was performed by calculating the Chi-Square test (square (a = 0.05). The results of respondents who had a good level of knowledge were 51 mothers (92.7%) and 41 mothers (74.5%) who did breast self-examination. And based on the chi-square test, it was found that the p-value (0.047). This shows that the level of knowledge has a significant relationship with breast self-examination behavior because a value is smaller than the p value, namely the p value (0.047) < a (0.05).Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia Skrining kanker payudara merupakan pemeriksaan atau usaha untuk menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada seseorang atau kelompok orang yang tidak mempunyai keluhan. Upaya awal untuk melakukan skrining ca Mamae adalah dengan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri. SADARI merupakan upaya individu atau masing-masing wanita. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan sadari sebagai perilaku deteksi dini ca Mamae. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analisis. Populasi 65 responden. Teknik pengambilan sampling yang digunakan Purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan analisis dilakukan dengan menghitung uji Chi- Square (square (a = 0,05). Hasil responden yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 51 ibu (92.7%) dan responden yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebanyak 41 ibu (74.5%) Serta berdasarkan uji chi-square diperoleh bahwa nilai p (0.047). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri karena nilai p lebih kecil dibandingkan nilai a yaitu nilai p (0.047) < a (0,05). Ada hubungan antara pengetahuan tentang Deteksi Dini Ca Mamae dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Analysis Of Factors Affecting The Decrease Of Uteri Fundus On Mother Post Partum In The Health Center Lamongan City
A decrease in Uterus fundus height (Involution) is a uterine process back
before pregnancy weighing about 60 grams. Several factors that affect the decline of the
uterine fundus are early initiation of breastfeeding, early mobilization, nutritional status
and parity. The purpose of this study is to determine the factors that most influence the
decrease level of fundus uteri post partum mothers at Lamongan Public Health Center.
This research is quantitative with cross sectional design. The sample of 110 post partum
mothers used Randem Sampling technique, using primary and secondary data with
questionnaire instrument and observation sheet, analysis with Dummy Regression test.
Place and time of research at Puskesmas Lamongan City on 15 April to 15 June 2017.
Based on research almost all 87 respondents (79.1%) initiation of early breastfeeding
experienced a decrease in fundal uteri height. The result of analysis by using Dummy
Regression test which is most dominant to the decrease of fundus uteri height is initiation
of early breastfeeding with p = 0,000 <α = 0,05 which means there is correlation between
early breastfeeding with decreasing fundal height of uteri. The overall care of postpartum
mothers is necessary to optimize uterine contractions resulting in the process of
involution. Early breastfeeding initiation leads to a decrease in the height of the uterine
fundus due to the baby's suction on the nipple thus stimulating the smooth muscle in the
breast which then stimulates the surrounding nerves and continues the stimulation to the
muscles that result in a process of decreasing the height of the uterine fundus
EDUKASI PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN PADA MAHASISWI KEBIDANAN UNTUK MENGURANGI ANGKA PERCERAIAN
Ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan dilaksanakan bila keduanya telah memiliki kematangan baik fisik, psikologi maupun ekonomi, agar tidak mudah terjadi perceraian. sehingga tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberi pemahaman tentang pentingnya pernikahan yang disertai dengan kesiapan dari berbagai aspek seperti fisik, ekonomi, dan pengetahuan mengenai kehidupan rumah tangga. Kegiatan ini diikuti oleh 50 mahasiswi kebidanan. Kegiatan dilakukan menggunakan metode pretest pada peserta memberikan edukasi leaflet dilanjutkan tanya jawab diskusi seputar materi secara bergantian dan diakhiri dengan evaluasi berupa posttest. Dari hasil pengukuran 50 anak yang awalnya pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan rendah, setelah dilakukan edukasi dan dievaluasi dengan pretest hasilnya sangat memuaskan. Sehingga diharapakan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ketika lulus dari bangku kuliah untuk dapat menerapkan kegiatan tersebut sebagai bidan profesional
Pregnancy Anemia its Relation to Low Birth Weight (Lbw) Incidence
Anemia is one of the major nutritional issues in Indonesia and a prevalent problem among pregnant women worldwide, with a relatively high incidence rate. Pregnant women are particularly susceptible to anemia because the increased nutritional requirements during pregnancy are crucial for both maternal health and fetal growth. Pregnancy-related anemia is defined as a hemoglobin (Hb) level less than 11 (g/dL) in the blood of pregnant women. This study aims to analyze the relationship between anemia and the occurrence of Low Birth Weight (LBW). The research was conducted in the VK Room of Sugio Primary Health Care, Lamongan Regency, over a period of 2 months in August-September 2023. The research method used was a Retrospective Observational Study with a Cross-Sectional design. Based on the Chi-Square statistical test results, the p-value was 0.025 (p-value < 0.05). In conclusion, this study found a significant association between anemia during pregnancy and the incidence of LBW