2 research outputs found

    Pengaruh Penggunaan Youtube untuk Kemampuan Berbicara pada Anak Usia 4-5 Tahun

    Get PDF
    Speaking is one of language skills that exist in early childhood, speaking is an activity to clearly express an idea, the purpose or feeling so another individual could understand what is meant and can be stimulated for early childhood in everyday activites. Speak ability is a skills that can be carried out by an individual to be able finished a job properly and this ability is acquired since birth and can be honed further through stimulation from family or people around children so can develops and produces with maximum results. YouTube is application that we used through accessed an Internet, the user could send or display videos and animations with various video so people can enjoy it. The research was conducted in Uwung Jaya Village, Tangerang, Banten. The research used a quantitative method, Expost factor, and purposive sampling where the subjects were parents who had 4- to 5-year-old children that watched YouTube. The samples taken were 30 parents. The data collection technique used questionnaires, and the data analysis used normality test, linearity test, simple linear regression test, and t-test. The analysis shows a data yield of 0,657 with a significance value of 0,000 < 0,05, which means H0 is rejected and H1 is accepted; therefore, the result indicates there is an influence by YouTube for children's speaking abilities aged 4 to 5 years old by 43,2 % or 0,432

    Ketentuan sanksi pidana bagi pelaku poligami ilegal perspektif RUU HMPA dan RUU KUHP

    No full text
    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan sanksi pidana poligami perspektif UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No. 9 Tahun 1975 dan Draft RUU HMPA, ketentuan sanksi pidana poligami persepektif KUHP dan Draft RUU KUHP dan untuk mengetahui perbuatan poligami ilegal dapat dikatakan sebagai perbuatan zina sebagaimana ancaman pidana yang disebut didalam Pasal 485 ayat 1 hurup (a) Draft RUU KUHP. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan library reasearch yang mana melakukan pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tema sentral skripsi ini dan buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perbuatan poligami tanpa izin pengadilan tidak dipandang sebagai perbuatan overspel yang dapat diancam dengan ketentuan pidana Pasal 284 KUHP, karena unsur mukah/overspel tidak sama dengan pengertian poligami, poligami tetap merupakan perkawinan yang sah sebagaimana norma-norma yang terkandung didalam UU Perkawinan, meskipun demikian perkawinan poligami tetap harus memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan oleh UU Perkawina
    corecore