9 research outputs found
DEVIASI SEMANTIK DALAM WUJUD MAJAS SIMILE PADA KUMPULAN PUISI BINATANG KESEPIAN DALAM TUBUHMU KARYA ILDA KARWAYU DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA
Penelitian ini mengkaji tentang deviasi semantik dalam wujud pemajasan pada kumpulan puisi Binatang Kesepian dalam Tubuhmu karya Ilda Karwayu dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk deviasi semantik dalam wujud pemajasan pada kumpulan puisi Binatang Kesepian dalam Tubuhmu karya Ilda Karwayu dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMA. Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode baca dan catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dari Miles dan Huberman dengan tahapan antara lain reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh ditemukan deviasi semantik dalam wujud majas simile sebanyak 15 data, kemunculan kata tugas yang paling dominan adalah penggunaan kata tugas “seperti” untuk menandakan bahwa larik tersebut merupakan majas simile. Implikasi semantik dan pemajasan dalam pembelajaran bahasa di SMA khususnya pengajaran sastra yaitu tentang deviasi semantik dalam wujud pemajasan yang berkaitan dengan unsur-unsur pembangun puisi. Kata-kata Kunci: Deviasi Semantik, Majas Simile, Pembelajaran Bahas
PELATIHAN PENULISAN KREATIF TERSTRUKTUR
Abstrak: Pelatihan Penulisan Kreatif Terstruktur di MA Raudhatusshibyan NW Belencong ini bertujuan untuk: 1) mengakrabkan peserta didik dengan budaya literasi; 2) membelajarkan peserta didik agar memiliki keterampilan literasikhususnya keterampilan menulis terstruktur dalam bahasa Indonesia; 3) memotivasi peserta didik untuk menulis kreatif dan terstruktur dalam kehidupan sehari-hari; 4) membantu tugas para guru dalam membelajarkan keterampilan literasi. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pihak yayasan dan pengurus MA Raudhatusshibyan. Pelaksanaan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta khususnya dalam teknik penulisan kreatif terstruktur Bahasa Indonesia dan meningkatkan pemahaman pelajar terhadap nilai-nilai budaya literasi.Kata Kunci: literasi, penulisan kreatif, MA RaudhatusshibyanAbstract: This community service themed structured-creative writing training at MA Raudhatusshibyan NW Belencong aims to: 1) raise awareness of the importance of the literate culture among students; 2) train students to become more literate and skillful especially in structured-creative writing in Indonesian language; 3) enthuse students to eagerly write structured-creative writing in their daily life; and 4) help teachers in improving the students’ literacy skill. Our partners in this community service are the foundation and the administrators of MA Raudhatusshibyan NW Belencong Gunung Sari. It is hoped that this community service can improve the students’ literacy skill especially in structured-creative writing in Indonesian language as well as increase the students’ understanding of the values of literacy. Keywords: literacy, creative writing, MA Raudhatusshibya
PENINGKATAN KOMPETENSI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA BAKU BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH
Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada ragam-ragam bahasa Indonesia dan meningkatkan kompetensi mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia baku. Kami melakukan beberapa kegiatan yang kami bagi ke dalam tiga tahapan mulai dari tahap awal (observasi) sampai tahap akhir (evaluasi). Pada tahap awal kami mengumpulkan informasi menggunakan wawancara, kuesioner, dan latihan diagnostic test. Pada tahap inti, kami memberikan penyuluhan tentang ragam-ragam bahasa dan aturan tatabahasa Indonesia baku. Pada tahap akhir, kami melakukan evaluasi melalui kegiatan sharing session dan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya antusiasme siswa yang tinggi mengikuti kegiatan dan peningkatan kompetensi menjawab soal-soal tatabahasa Indonesia yang sebelumnya tidak dipahami dan disalahgunakan.Abstract: This activity aims to introduce students to the variety of Indonesian languages and to improve their competence in using Indonesian standard language. We carried out three stages of activities from the initial stage to the final stage. In the initial stage, we collected information by interview, questionnaires, and diagnostic tests to gain information about the students' problems in using the language. At the core stage, we presented materials on the variety of Indonesia languages and the correct use of grammatical rules. In final stage, we made evaluation through sharing session and post-test.
PENYULUHAN DIKSI WASIAT RENUNGAN MASA PENGALAMAN BARU KARYA TGKH MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PUISI RAKYAT SETEMPAT PADA GURU-GURU BAHASA INDONESIA MTs NW GUNUNG SARI
Buku Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Madrasah Tsanawiah (SMP/MTs) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebuayaan Tahun 2017 menjelaskan bahwa K.D. 3.9 berbunyi “Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, pilihan kata dari puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar.” Selanjutnya pada K.D. 4.10 berbunyi “mengungkapkan perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulisan dengan memperhatian struktur, rima, dan penggunaan bahasa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Kedua KD ini belum pernah diajarkan atau dikembangkan bahan ajarnya, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh salah seorang guru Bahasa Indonesia MTsN. NW Gunung Sari pada saat melaksanakan observasi. Pengabdian masyarakat ini adalah usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berbentuk penyuluhan yang dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk kegiatan, yaitu ceramah umum dan pemberian latihan terbimbing. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berbentuk penyuluhan yang dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk kegiatan yaitu ceramah umum dan pemberian latihan terbimbing. Penyampaian materi di hadapan peserta dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Pemateri bergantian menyampaikan materi sesuai dengan tugas masing-masing dengan urutan materi yang telah ditetapkan. Ketika terjadi tanya jawab dengan peserta pemateri menjawab sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing
Asal Mula Bahasa Menurut Perspektif Dialektika Hegel: Pendekatan Filsafat Sejarah
This article outlines a view of the origins of language according to Hegel's dialectical perspective. This stems from the author's understanding of Hegel's concept which states that the substance of the mind originates from the spirit. This article explains that history originates from a spirit that introduces itself through thought and intuition. In this context, the activity of speaking has higher value than the written word; and listening activities have higher meaning than reading activities. Therefore, intelligence-linguistics crosses historical and cultural periods, developing from the free movement and power of the mind. Researchers use four stages of the historical method, namely heuristics, verification, interpretation and historiography. This article uses Hegel's dialectical theory with a historical philosophy approach. This research aims to interpret Hegel's dialectical logic and philosophical ideas in understanding the emergence of language, as a linguistic interaction. The results of this research show that, by utilizing dialectical and intuitive logic, one can hear the intuitive phenomenon of the existence of language features such as utterances, words and abstract phonemes. On that basis, someone is able to explain and express verbal or linguistic expressions flexibly in a concrete discourse event. On this basis, someone is able to think epistemologically and linguistically.
Artikel ini menguraikan pandangan tentang asal mula munculnya bahasa menurut perspektif dialektika Hegel. Hal ini bermula dari pemahaman penulis tentang konsep Hegel yang menyatakan bahwa substansi pikiran bersumber dari roh. Artikel ini menjelaskan bahwa sejarah bersumber dari roh yang mengenalkan dirinya melalui pikiran dan intuisi. Dalam konteks ini, aktivitas berbicara lebih tinggi nilainya daripada kata-kata yang tertulis; dan aktivitas mendengar lebih tinggi maknanya daripada aktivitas membaca. Oleh karena itu, inteligensi-linguistik melintasi periode sejarah dan budaya, yang berkembang dari gerakan dan kekuatan pikiran yang bebas. Peneliti menggunakan empat tahapan metode sejarah (historical method), yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan logika dialektis Hegel dan ide-ide filosofisnya dalam memahami munculnya bahasa, sebagai suatu interaksi linguistik. Artikel ini menggunakan teori dialektika Hegel dengan pendekatan filsafat sejarah. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa, dengan memanfaatkan logika dialektis dan intuitif, seseorang dapat mendengarkan fenomena intuitif keberadaan fitur-fitur bahasa seperti ucapan, kata, dan fonem abstrak. Atas dasar itu, seseorang mampu menjelaskan dan mengekspresikan ungkapan verbal atau kebahasan secara fleksibel dalam suatu peristiwa wacana yang konkret. Atas dasar itu pula seseorang mampu berpikir secara epistemologis dan linguistik
TRADISI BARU: KAJIAN SEMIOTIKA LOTMAN DAN DEKONSTRUKSI ATAS NOVEL PUTRI KARYA PUTU WIJAYA
Putri as a novel that addressing locality of Bali was less widely discussed than
others experimental works of Putu Wijaya. Several researches that studied on
Putri were dominated by the perspective of feminism without reviewing the
structure of the novel as a whole worldview and without any attempt to criticize
the idea of the novel. Lotman�s semiotic theory and deconstruction approach are
the right theoritical perspectives to expose and criticize the structure of the novel
and to enhances the previous studies. Lotman states that secondary modeling
system is a reflection of two-way reflection, that is reflection of reality at once a
reflection of the author's consciousness. Both of these reflection implies the
existence of a relationship between the extra text structure and intra text structure.
While the deconstruction approach used to assess the non sistemic world view of
the novel.
Semantic fields that make up the structure of Putri were equivalence to each
other. All of the semantic fields were variants of rational vs. irrational invariant
which is arciseme in semiosphere of modernism. The worldview of modernism
opposed to the worldview of traditionalism of Bali. Modernism and traditionalism
of Bali in Putri connected to modernism and traditionalism of Bali beyond the
text based on the principle of the aesthetic of identity and the aesthetic of contrast.
Traditionalism of Bali in the text was repositioned by the view point of
modernism. It makes this novel as a pheripheric text that was dominated by the
aesthetic of contrast. The worldview of Putri also reflects the social structure and
history of modern Balinese that was struggle for decades between modernism and
traditionalism of Bali which gave birth to new middle class in Bali. The idea of
New Tradition in Putri provides the ideas for the middle class to achieve progress
and also avoids feeling cut off from the roots of Balinese culture. Deconstruction
study show that this novel denies the basic structure of itself that were rationality
and tradition without any personal interest
Violation of the Principle of Cooperation in the Drama Script "Strangers" by Rupert Brook: A Pragmatics Study
This study aims to describe the violation of the principle of cooperation contained in the drama script "Stranger" by Rupert Brook using pragmatic studies. This type of research is qualitative which is descriptive qualitative. The data in this study used the drama script Stranger by Rupert Brook translated by D.Djajakusuma. While the data source is obtained through the internet sourced from achmadnur.blogspot.com which is a translated script from D.Djajakusuma. The method of data collection in this study uses the Simak method with advanced techniques, namely note-taking techniques. Meanwhile, the data analysis method uses two methods, namely Intralingual Pairing as the first step to examine the data through efforts to compare one sentence with other sentences in order to get a dialog that violates the principle of cooperation and Extralingual Pairing to examine something that is outside the language such as concerning the meaning, information and context of speech. The method of presenting the results of data analysis uses Formal methods in the form of parentheses (( )) and Informal methods. The result of this research shows the violation of four maxims of cooperation principle, with the number of them are: 1) violation of quantity maxim 40 utterances; 2) violation of quality maxim 4 utterances; 3) violation of relevance maxim 35 utterances; and 4) violation of manner maxim 2 utterances. The use of dialog that violates the principle of cooperation created by the author aims to create an interesting conflict and also provide tension in a story. This also appears to be related to the theme in the drama script which is a tragedy. So as to create interesting dynamics by deliberately violating the maxim of quantity in order to provide a high effect of tension and curiosity by violating the maxim of relevance