45 research outputs found
ANALISIS CORAK DAN PROSES VISUALISASI SENI LUKIS LAKER PALEMBANG
ABSTRACT The objective of this article is to reveal the history of Laker painting in Palembang; explain the visualization process of Laker painting as one of efforts to preserve Laker craft as Palembang local wisdom and increase the knowledge and insight about Palembang Laker craft. Laker painting is the development of the previously existed Laker craft, through experiment, exploration, and creativity always conducted by several local artists especially those who are the members of Ganesha studio. That effort results on a masterpiece namely Laker painting that is not only unique and beautiful but also has Palembang local wisdom. The qualitative method relies on the researcher as the main instrument in the collection, processing, and analysis of data. Data were gained through observation, interview, and documentation toward the research object. The results of the research were the monochromatic color with the mixture of gold-tin coating and Chinese ink became the feature of Laker painting; the technique and media used and its visualization process is a little bit different from how to paint on canvas. Generally, the object of this painting talks about the icon of Palembang locality. Keywords: laker, painting, feature, palembang   ABSTRAK Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap sejarah lukis Laker di Palembang; menjelaskan proses visualisasi lukis Laker sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kerajinan Laker sebagai kearifan lokal Palembang; dalam upaya peningkatkan penge-tahuan dan wawasan terhadap kerajinan Laker Palembang. Seni lukis Lakermerupakan pengembangan dari kerajinan Lakeryang sudah ada. Melalui eksperimen, eksplorasi, dan kreatifitas yang selalu dilakukan oleh beberapa seniman lokal, khususnya yang tergabung dalam Sanggar Ganesha. Usaha tersebut menghasilkan suatu maha karya yaitu seni lukis laker yang tidak hanya unik dan indah, namun juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal Palembang. Metode kualitatif bertumpu pada peneliti sebagai instrumen utama dalam pengumulan, pengolahan dan analisis data. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi terhadap objek penelitian. Hasil penelitian adalah warna monokromatik dengan paduan perada emas dan tinta cina menjadi corak lukisan Laker, teknik dan media yang digunakan dan proses visualisasinya yang sedikit berbeda dengan cara melukis pada media kanvas. Objek lukisan pada umumnya mengangkat ikon kelokalan Palembang
SENI KERAJINAN LAKER PALEMBANG DALAM KAJIAN ESTETIKA
Seni kerajinan Laker Palembang merupakan produk budaya masa lampau yang diwariskan dari generasi ke genarasi, di dalamnya terkandung nilai sejarah, budaya, sosial, agama dan nilai estetik. kerajinan Laker ini menjadi seni kerajinan yang unik, yang tidak biasa dari yang umumnya. Keunikan kerajnan ini dapat dilihat dari tahapan awal proses penggarapan, ornamentasi, pewarnaan hingga penyajiannya, baik sebagai sarana budaya maupun sebagai benda seni kerajinan yang bernilai adiluhung. Oleh karena itu, sebagai produk yang berharga dan bernilai tradisi perlu adanya upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan produk itu sendiri. Salah satunya adalah melalui kajian estetika. Kajian estetika terhadap seni kerajinan Laker ini adalah sesuatu hal yang begitu penting bagi penulis, karena banyak unsur-unsur yang terkait dengan persoalan keindahan di dalamnya, baik dari segi bentuk, warna, maupun fungsi produk merupakan langkah awal untuk mendalami kerajinan Laker Palembang dan dapat dikembangkan dalam penciptaan karya seni kriya yang kreatif.The craft of Palembang Laker is past cultural product inherited from generation to generation and has historical, cultural, social, religious, and aesthetic values. This Laker craft is a unique craft that’s different from ordinary craft. This craft uniqueness can be seen from the processes of workmanship, ornamentation, coloration, and presentation whether it’s as cultural medium or as a precious craft object. This craft is a valuable product that has traditional value so that efforts to maintain and develop this craft are needed to be done. One of the efforts is through the study of aesthetics. The study of aesthetics toward Leaker craft is an important thing for the writer because of many elements related to the matter of beauty in it whether from its shape, color, or function. Knowing these elements is an initial step in understanding the craft of Palembang Laker and then developing it into the creation of creative craft
Aksara Incung Kerinci Sebagai Sumber Ide Penciptaan Seni Kriya
Aksara Incung Kerinci merupakan naskah kuno yang dipakai oleh suku Kerinci pada dahulunya sebagai wahana untuk menulis sastra, hukum adat, dan mantera- mantera yang ditulis pada kulit kayu, tanduk kerbau, bambu dan daun lontar. Aksara Incung digunakan sebagai sumber penciptaan karya. Penciptaan karya ini melalui tiga tahap, yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan melalui pencarian bentuk seni kriya yang baru, kreatif, dan inovatif, dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah seni rupa modern. Perwujudan karya menggunakan media kayu, serbuk kayu, logam kuningan, logam besi, dan bambu. Penciptaan karya seni kriya ini dapat menjadi media sebagai pengembangan aksara Incung Kerinc
Workshop Seni Lukis Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Sederajat Di Kota Palembang
Kegiatan workshop seni lukis tingkat SMA dan SMK sederajat di Kota Palembang dengan tema “Pesona Perempuan Palembang Dalam Lukisan” terlaksana atas kerjasma antara Museum Basoeki Abdullah dengan Museum Balaputra Dewa Negeri Sumatera Selatan, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 12 November 2020. dilakukan secara berkala setiap tahun dengan mengusung tema yang berbeda-berbeda, namun tetap dalam bingkai ke-Indonesiaan, baik dari aspek sosialnya maupun dari aspek budaya. Kegiatan ini melukiskan pesona perempuan Palembang dalam ragam pakaian tradisional. Adapun tujuan kegiatan workshop adalah untuk memberikan wawasan dan keterampilan melukis bagi remaja, memperkenalkan Sosok Basoeki Abdullah beserta Museumnya, dan memperkenalkan kembali pakaian tradisional perempuan Palembang di masa lampau. Kegiatan workshop ini menggunakan metode presentasi materi, demonstrasi, bimbingan, dan evaluasi. Adapun hasil workshop adalah karya lukisan akrilic di atas kertas 40 cm x 60 cm, dengan mengusung gaya realis dan naturalis. Diharapkan kegiatan ini dapat menstimulus peserta untuk mempelajari seni lukis lebih jauh lagi dengan harapan munculnya generasi muda seniman lukis, khususnya di Kota Palembang.   Kata Kunci: Lukisan; Perempuan Palembang; Basoeki Abdullah; Museu
Konsep dan Strategi Upaya Pelestarian Kerajinan Laker Palembang Melalui Pelatihan dan Workshop
This research is focused on aspects of the Process and Identification of Lkauer Crafts in Palembang, with the objectives being, 1) to support efforts to preserve the art of laker crafts in Palembang, 2) to find out the development of the design of the laker craft, 3) to find out the local cultural values contained in Palembang laker crafts, 4) to add insight and teaching materials to art and design lectures, especially DKV. The method used is descriptive qualitative method, with the method of collecting field observation data, which is to see firsthand the laker handicraft products in the craft center, and at the Bala Putra Dewa Museum in Palembang, the data collection method is also carried out by interviewing techniques and documenting the object research. The results of the data processing are the authors' analysis through the identification of problems encountered in the field. From these results the conclusions drawn by the author are summarized in the form of a draft strategy for the preservation of the laker craft. In addition to preservation efforts, the laker craft can also provide business opportunities and employment opportunities for the people of Palembang city, of course it cannot be separated from the assistance of the Regional Government in the form of training, workshops, capital assistance as well as providing a place for marketing
EKSPRESI AKSARA INCUNG KERINCI DALAM PENCIPTAAN SENI KRIYA
Incung Kerinci script is one of the Kerinci community culture in ancient times. Incung Kerinci script is an ancient manuscript that used by the tribe Kerinci on previously as a vehicle to write literature, customary law, and incantations written on bark, buffalo horns, bamboo and palm leaves. Incung Kerinci script formed by straight lines, broken and curved stuck. The slope of the line forming the letter was an average of 45 °. As a cultural product of the past, Incung Kerinci script always continue to be developed, in order to remain sustainable existence in modern life are increasingly sinking value of the local culture. The creation of this work passed three stages, namely exploration, design, and realization through the search of new forms of art craft, creative, and innovative, by not leaving the principles of modern art. Manifestations of the work using media of wood, sawdust, brass, iron, and bamboo. The technique used is: carving techniques, techniques nock, chisel technique, technique paste, polishing techniques, engineering lathe, welding techniques and grafting techniques. In the embodiment of this work more emphasis on the value of expression without leaving the meaning, message, and symbols. Meaning, messages and symbols contained in the artworks created this craft, is the transformation of cultural values and traditions of the people of Kerinci. The creation of works of art crafts can be a medium as Incung Kerinci script development, to the next generation. The creation of this craft artwork can also give insight to the creators of art, that in the context of the modern era, the essence of culture and local potential can be used as a source of creation is a work of art craft of personal expression
STUDI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI MUSEUM NEGERI SUMATERA SELATAN SEBAGAI MANIFESTASI BUDAYA MASA LAMPAU
Penelitian terhadap seni ukiran kayu di Museum Negeri Sumatera Selatan sebagai manifestasi budaya masa lamapu bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis produk ukiran yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan masyarakat di masa lampau. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untukmengunkapkan teknik dan motif hias yang diterapkan pada ukiran tersebut. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis data melalui proses mengorganisasikan data dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis. Adapun pendekatan teori yang digunakan yaitu perwujudan artefak budaya. akni idea, activities, and artefact. Adapun hasilpenelitian yang dapat disajikan diantaranya penerapan ukiran kayu sebagai peralatan tenun songket, meja permainan, dan peraltan kehidupan masyarakat sehari-sehari yang mencerminkan manifestasi aktivitas pola kehidupan masyarakat Sumatera Selatan, khsusnya di Palembang di masa lampau
Buku Pop-Up Sebagai Media Untuk Mengenalkan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II di Kota Palembang
This design stems from the problem of the lack of promotion of museums to children, especially aged 6-12 years in Palembang City. Children's lack of interest in visiting museums is also directly influenced by the development of technology and the internet. Museums also have an educational role in conveying educational missions to children. Through pop-up books, children can imagine museums from a fun perspective. This design aims to provide education and foster children's interest in visiting museums, especially the Sultan Mahmud Badarudin II Palembang museum. which holds a lot of history or history about the city of Palembang. This design uses the 5W 2H (What, Who, Where, When, Why, How, How To Much) data analysis method. The main media used in this design is a Pop Up book, while the supporting media consists of posters, drink bottles, bag hangers, T-Shirts and bag hangers. By designing a pop-up book to introduce the Sultan Mahmud Badarudin II museum, it is hoped that the public, especially children aged 6-12 years and also the nation's generation, will enjoy getting to know the museum interactively through pop-up book visuals and getting to know the history and culture of their ancestors. as a learning medium in the future
TELAAH NIRMANA SEBAGAI PROSES KREATIF DALAM DINAMIKA ESTETIKA VISUAL
TAbstrakNirmana sebagai ilmu dasar pokok dalam seni rupa dan desain, sesungguhnya memiliki peranan penting dalam mewujudkan karya-karya seni rupa dan desain yang bernilai estetik, karena di dalamnya mencakup unsur-unsur titik, garis, bidang, warna, tekstur dengan prinsip-prinsip pengorganisasiannya adalah keseimbangan, kesatuan, kesederhanaan, kekontrasan dan keselarasan. Akan tetapi tidak sedikit yang memahami nirmana sebagai dasar yang konstruktif dalam mengolah elemen-elemen visual sebagai bagian dari proses kreatif dan imajinatif serta bernilai estetik. Penelitian ini bertujuan untuk memberi sudut pandang ilmu nirmana sebagai sesuatu yang konstruktif sebagai dasar seni rupa dan desain. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat penelitian terapan. Adpun landasan teori yang digunakan adalah teori formalisme, yakni suatu kajian yang fokus terhadap bentuk dan struktur seni secara objektif. Landasan teori juga didukung dengan teori-teoti esetika dan nirmana. Adapun capaian hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa eksistensi nirmana sebagai bagian dari proses kreatif, imajinatif dan esetetik merupakan dasar yang sangat konstruktif dalam melahirkan karya-karya seni rupa dan desain baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. AbstractNirmana, as a basic science in fine arts and design, actually has an important role in realizing works of art and design that have aesthetic value because it includes elements of points, lines, planes, colors, textures with the principles of organization being balance, unity, simplicity, contrast and harmony. However, not a few understand nirmana as a constructive basis in processing visual elements as part of the creative and imaginative process and aesthetic value. This study aims to provide a perspective on nirmana science as something constructive as the basis for art and design. This study uses a qualitative research methodology that is applied research. The theoretical basis used is the theory of formalism, which is a study that focuses on the form and structure of art objectively. Aesthetic and nirmana theories also support the theoretical foundation. The results of this study reveal that the existence of nirmana as part of the creative, imaginative, and aesthetic process is a very constructive basis in producing works of art and design both in two-dimensional and three-dimensional forms