1 research outputs found

    Pengaruh Penambahan Cabai ( Capsicum annum ) Dan Gula Terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL) Dari Sauerkraut

    No full text
    Sauerkraut is a typical German food made from thinly sliced cabbage. Sauerkraut is a fermeted product that can give a distinctive taste. Sugar is an ingredient that can be added in, that sugar can trigger the growth of lactic acid bacteria. Indonesian people like food with a spicy sensation from chilies, chillies here contain vitamin C which functions as an antioxidant that is good for the body and is able to increase endurance. This study aims to calculate the total lactic acid bacteria contained in sauerkraut with the addition of chilies and sugar. Dilution of 1 ml sample into 9 ml physiological NaCl solution from 10 -1 to 10 -8 dilutions was carried out, then inoculated into MRS Agar using the pour plate method. Incubated in room temperature for 48 hours. The growing colonies of lactic acid bacteria were then observed based on colony morphology and counting the total growing lactic acid bacteria. The results of the research can be concluded that there was an increase in the number of lactic acid bacteria in sauerkraut with the addition of chili and 10% granulated sugar with a bacterial density average is 88.667 x 108 CFU/mL.Sauerkraut adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari kol yang diiris tipis. Sauerkraut merupakan produk fermentasi yang dapat memberikan cita rasa yang khas. Gula merupakan bahan yang dapat ditambahkan dalam pembuatan sauerkraut, gula dapat memicu pertumbuhan bakteri asam laktat. Masyarakat Indonesia menyukai makanan dengan sensasi pedas dari cabai, cabai disini mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan menghitung total bakteri asam laktat yang terkandung dalam asinan kubis dengan penambahan cabai dan gula. Dilakukan pengenceran 1 ml sampel ke dalam 9 ml larutan NaCl fisiologis dari pengenceran 10 -1 sampai 10 -8, kemudian diinokulasikan ke dalam MRS Agar dengan metode pour plate. cawan petri diinkubasi pada suhu kamar selama 48 jam. Koloni bakteri asam laktat yang tumbuh kemudian diamati berdasarkan morfologi koloni dan dihitung total bakteri asam laktat yang tumbuh. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa jumlah bakteri asam laktat pada asinan kubis dengan penambahan 10% cabai dan gula adalah 111,5 x 10 8 CFU/mL
    corecore