4 research outputs found

    Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Produksi Tunas dan Kualitas Stek Pucuk Merawan

    Full text link
    Ketersediaan benih untuk bibit Merawan yang tidak teratur dan sifat rekalsitran dari benih, menuntut dilakukannya perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan stek pucuk. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk nitrogen terhadap produksi tunas dan kualitas stek pucuk, telah dilakukan di areal kebun pangkas di Kaliurang Yogyakarta sejak bulan Juli sampai Oktober 2002. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan menguji 5 macam dosis pupuk N, yaitu 7,5 g/N (50 g NPK), 1 g /N (100 g NPK), 23 g/N (50 g urea), 46 g N/tanaman (100 g urea) dan kontrol (tanpa pupuk). Perlakuan pupuk diberikan kepada 10 baris tanaman sebagai ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah dan panjang tunas di kebun pangkas serta kualitas stek pucuk pada akhir percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan 50 g urea/tanaman menghasilkan jumlah dan panjang tunas yang lebih baik di kebun pangkas, sedangkan perlakuan pupuk 100 g NPK/tanaman menghasilkan kualitas stek pucuk yang lebih baik dibandingkan kontrol

    Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Merbau

    Full text link
    Merbau (Instia spp) merupakan jenis tanaman hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dalam pembangunan hutan tanaman memerlukan pengadaan bibit dalam jumlah banyak. Salah satu upaya dalam pengadaan bibit adalah dengan perbanyakan tanaman secara stek pucuk. Zat pengatur tumbuh dan media tanam merupakan aspek penting dalam perbanyakan tanaman dengan cara tersebut. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh dan media tanam telah dilakukan di Pusat Litbang Hutan Tanaman sejak Juni sampai Desember 2004. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan menguji 2 faktor perlakuan, yaitu faktor pertama zat pengatur tumbuh IBA dan IAA dengan konsentrasi O dan 20 ppm, sedangkan faktor kedua adalah media tanam yaitu campuran tanah + pasir (1: 1), pasir + kompos (1: 1) dan tanah + pasir + kompos (1: 1:1) dengan ulangan sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 10 stek. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan, bobot basah dan bobot kering stek dan volume akar stek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merbau dapat diperbanyak secara stek pucuk dan perlakuan zat pengatur tumbuh dapat meningkatkan pertumbuhan dan bobot segar dan bobot kering stek dengan media tanaman yang mengandung bahan organik tinggi

    Pengaruh Asal Sumber Benih Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Sengon

    Full text link
    Pembangunan hutan tanaman sengon masih dihadapkan pada kendala asal sumber benih dan jarak tanam yang kurang optimal sehingga produktivitas tanaman masih rendah. Penelitian dengan tujuan untuk menguji asal sumber benih dan jarak tanam sengon telah dilakukan di areal Perum Perhutani di Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, sejak September 2003 sampai Desember 2004. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan 7 perlakuan asal sumber benih dan 3 perlakuan jarak tanam dengan 5 ulangan dan 5 tanaman setiap ulangan. Perlakuan asal sumber benih sebagai petak utama yaitu Biak, Wamena, Ciamis, Subang, Candiroto, Kediri dan Wonogiri, sedangkan perlakuan jarak tanam sebagai anak petak yaitu (2x2) m2, (2x3) m2 dan (2x4) m2• Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman dan diameter batang setiap bulan dari 6-9 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal sumber benih berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang tetapi tidak pada perlakuan jarak tanam. Asal sumber benih dari Kediri menunjukkari perlakuan paling baik dilihat dari tinggi tanaman dan diameter batang dibandingkan asal benih yang lain, sedangkanjarak tanam (2x3) m2 memberikan pertumbuhan tanaman yang paling bai

    Pertumbuhan Stek Pucuk Sukun Asal Dari Populasi Nusa Tenggara Barat Dengan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi bahan stek pucuk dan zat pengatur tumbuh terhadap keberhasilan tumbuh stek pucuk tanaman sukun. Penelitian dilakukan di persemaian Pusat Litbang Hutan Tanaman Yogyakarta, sejak bulan Mei sampai Okteber 2005. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial. Faktor utama ada 2 yaitu pertama adalah posisi bahan stek pucuk yang terdiri atas bagian ujung tunas (P 1) dan bagian pangkal tunas (P2), sedangkan kedua adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh, yang terdiri atas KO = kontrol, K1 = konsentrasi 25%, K2 = 50%, K3 = 75% dan K4 = 100%. Setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan dan dalam setiap ulangan terdapat 8 sample stek. Parameter yang diamati terhadap persentase stek bertunas, persentase stek berakar, jumlah dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stek pucuk bagian ujung memberikan pengaruh yang lebih baik secara nyata terhadap persentase stek bertunas, persentase stek berakar, jumlah dan panjang akar dibandingkan dengan stek pucuk bagian pangkal, pemberian zat pengatur tumbuh memberikan hasil yang lebih baik terhadap seluruh parameter yang diamati dibandingkan dengan kontrol
    corecore