12 research outputs found

    Payload LAPAN-TUBSAT-1 ENGINEERING MODEL

    No full text
    Satelit LAPAN-TUBSAT adalah satelit hasil kerjasama pengembangan antara Pusat Tekonologi Elektronika Dirgantara LAPAN dengan Tehcnical. University of Berlin, German. Satelit dengan massa sekitar 50 kg tersebut beroperasi pada ketinggian 630 km dengan orbit polar. Satelit tersebut memerlukan waktu revolusi 100 menit dan akan mengitari bumi sebanyak 14 kali setiap hari dan melewati wilayah Indonesia 5 kali. Satelit tersebut dirancang untuk misi pengamatan. Payload akan mengoperasikan dua kamera, kamera sony untuk resolusi tinggi dan kamera kappa untuk resolusi rendah bekerja secara bergantian diperlukan multiplexer video yang berada dalam power control and data handling. Image dipancarkan dengan transmiter band-S dan menggunakan antena helical. Pada ketinggian tersebut dengan beamwidth antena 70 derajat diperoleh diameter cakupan 880 km. Sistem transmisi transmiter band-S adalah analog FM secara real time. Ground receiver menerima sinyal dari satelit pada sudut elevasi sekitar 50o dengan time contack sekitar 6 menit untuk posisi nadir ponting. Kualitas image yang dihasilkan kamera dapat di-command dari TTC ground segment. Seluruh operasi pada sistem satelite harus dicommand dengan ID secara spesific oleh TTC ground segment.Hlm. 1-

    RANCANG BANGUN ANTENA HELICAL BAND-S GUNA MENDUKUNG PROGRAM SATELIT MIKRO LAPAN

    No full text
    Abstrak Satelit LAPAN-TUBSAT menggunakan antenna helical band-S untuk mengirimkan data video analog ke sistem penerima. Satelit IAPAN pada generasi berikumya masih menggunakan antenna ini untuk misi surveillance. Untuk penguasaan teknologi antenna ini maka dilakukan perencanaan, pembuatan dan pengukuran parameter teknik. Dalam pembuatan ini belum diperoleh parameter teknik ideal seperti yang telah diperasikan pada satelit LAPAN-TUBSAT, namun telah diperoleh prototip awal yang dapat digunakan dalam pengembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan dalam pengembangan subsistem payloadnya. Abstract The LAPAN-TUBSAT satellite used a helical S-band antenna for transmitting video analog data to the receiver system. The next generation LAPANs satellite is possible still use the helical antenna type for surveillance mission. For great capability of antenna technology will be designed, make and measured of main antenna parameters. In the making of this antenna not yet jind the ideal parameters look like the LAPAN-TUBSAT satellite, but has been found the antenna prototype which able to be expanded that can be used in the development of payload subsystem.Hal.185-196: ilus.; 25 c

    TEST PAYLOAD TIRUAN LAPAN-TUBSAT EM DI LAPAN RUMPIN

    No full text
    Abstrak Test outdoor payload tiruan satelit LAPAN-TUBSAT klasifikasi Engineering Model hares dilakukan sebagai test awal. Hasil test outdoor akan ditingkatkan menjadi test lapangan guna mendukung test operasional. Test ini meliputi test kamera, test transmitter dan test antenna. Unjuk kerja sistem payload diditeksi dengan sistem penerima video receiver dan kualitas sinyal diukur dengan spectrum analyser. Hasil test tersebut menunjukkan hasil C/N > 20 dBW, nilai tersebut sangat mencukupi untuk persyaratan threshold level C/N > 10,8 dBW. AbstractOutdoor test of. LAPAN-TUBSAT satellite duplicate payload engineering model classification must be done as early test. Result of outdoor test will be continued to field test to support operational test. The outdoor test consists are camera test, transmitter test and antenna test. PeijOrmance of payload system is detected use the video receiver and signal quality is detected by the spectrum analyser. Result of C/N test .fund more then 20 dBW, the value is sufficient of C/N threshold level if more than of 10.8 dBW Kata kunci : Kualitas sinyal S/N, Outdoor Test, Threshold, Spectrum AnalyzerHlm. 57-6

    PAYLOAD SATELIT LAPAN GENERASI DUA

    No full text
    Satelit mikro LAPAN, LAPAN-TUBSAT, Payload berfungsi mengambil data (image)463-46

    Uji Terbang Komunikasi Paket Data dengan Roket RX-150/P pada 30-Oktober 2000

    No full text
    Hal. 106-117 : Ilus. ; 23 cm

    PENAMBAHAN FITUR PADA MODEM KPC-3 UNTUK MISI MUATAN SATELIT

    No full text
    Hal. 61-68: ilus.; 23 c

    MODIFIKASI REPEATER ANALOG VHF/UHF UNTUK MENDUKUNG KOMUNIKASI DATA

    No full text
    ABSTRAK Dikatakan repeater analog karena sistem repeater ini tanpa dilengkapi dengan subsistem penyimpan. Untuk mendukung komunikasi data paket dibangun repeater analog VHF/UHF dengan memodifikasi radio model 2N sebagai subsistem penerima dan radio model 3N sebagai subsistem pemancar. Frekuensi pancar repeater adalah band UHF dengan frekuensi carrier 435,5 MHz sedangkan frekuensi terima adalah band VHF dengan frekuensii carrier 145,9 MHz. Frekuensi ini dipilih berdasarkan frekuensi band amateur satelit mikro. Antara subsistem penerima dan subsistem pemancar dipasang triger, fungsinya untuk mengaktifkan subsistem pemancar jika subsistem penerima menerima data. Software yang digunakan NOS diharapkan dapat digunakan untuk mendukung komunikasi data, minimum untuk pelayanan trasfer data dan email dengan kecepatan 1.200 bps sampai 9.600 bpsHlm.31-4

    Modifikasi Modem Kantronics KPC-3 untuk Apikasi pada Sistem APRS /Minto Suwarjo; Rakhmad Yatim; Irwan Priyanto

    No full text
    Abstrak Modem KPC-3+ pada umumnya dipergunakan untuk mendukungsistem komunikasi paket data. Pada modem ini dilakukan modifikasi kanal input analog untuk masukan sensor dan pemanfaatan sakelar untuk mengaktifkan sistem kamera disamping untuk mengaktifkan sistem pemancar dan penerima. Dad hasil modifikasi ini dapat dibangun sistem kontrol untuk tujuan data telemetri yang terdiri dari lima kanal masukan, data GPS (Global Positioning System), sistem komunikasi simpan dan kirim, mengaktifkan sistem kamera mini dan beacon kode morse. Sistem operasi modem ini dapat dioperasikan secara tersendiri (stand-alone) atau secara bersamaan. Hasil modifikasi modem akan diuji coba di lapangan untuk mengetahui data GPS, telemetri dan lingkungan atmosfer.Hal. 97-110: Ilus.; 23 cm
    corecore