44 research outputs found

    HUBUNGAN ORIENTASI PASAR DENGAN INOVASI PRODUK SAYURAN DI KOTA BOGOR JAWA BARAT

    Get PDF
    Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi, kandungan nutrisi yang relatif tinggi dan kemampuan menyerap tenaga kerja yang relatif banyak. Salah satu penghasil sayuran terbesar di Jawa Barat yaitu Kota Bogor. Jumlah produksi sayuran di Kota Bogor cenderung mengalami fluktuasi, sedangkan konsumsi sayuran mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.  Banyaknya petani dan petani pendatang baru di Kota Bogor membuat persaingan tidak dapat dihindari. Untuk itu petani harus bisa meningkatkan kinerja pemasaran  dengan melakukan inovasi agar dapat bertahan. Orientasi pasar menjadi penghubung dengan inovasi untuk meningkatkan penjualan sayuran. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan menganalisis orientasi pasar dan inovasi yang dilakukan produsen sayuran, serta hubungan orientasi pasar dengan inovasi sayuran di Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi lapang dan wawancara dengan menyebarkan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan instansi terkait. Responden dalam penelitian ini sebanyak 53 orang kelompok wanita tani, kelompok tani dewasa, kelompok taruna tani dan pelaku usaha hidroponik. Analisis data  secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Pelaku usaha/petani telah melakukan orientasi pasar yang berkenaan dengan pelanggan, pesaing dan koordinasi antar fungsi, (2) Pelaku usaha/petani telah melakukan inovasi yang berkenaan dengan produk, proses dan output,  dan (3) Terdapat hubungan orientasi pasar secara positif dan signifikan terhadap inovasi.   Kata Kunci : Sayuran, Orientasi Pasar, Inovas

    ANALISIS MARGIN dan STRATEGI PEMASARAN TOMAT DI PERUSAHAAN PACET SEGAR DESA CIHERANG KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

    Get PDF
    The level of competition among suppliers of tomato is very tight. Furthurmore with the flood of imported products. In order to maintain continuity of its business, the company seeks to develop its business strategy. Research in fresh Pacet Company by analyzing internal and external factors known at the position of growth strategies through a strategy of concentration by implementing horizontal integration strategies or stability. This strategy is supported by the analysis of marketing margins in order to strengthen the company's strategy in gaining a profit

    Prospects of Indonesian Rice Self-sufficiency As a Food Security Effort Using a Dynamic System Model

    Get PDF
    Problems at the level of rice production faced include reduced agricultural land due to land conversion, damage to irrigation networks, pests and diseases in production and not yet maximizing productivity because the use of seeds and fertilizers has not been optimal. Meanwhile, at the consumer level, the need for rice continues to increase, both to meet industrial needs, to meet household (RT) and non-RT needs. The purpose of this research is to simulate a scenario of achieving self-sufficiency in rice in the dynamic system model, to find out the key factors that determine the achievement of self-sufficiency in rice in Indonesia and to develop policy recommendations needed to achieve self-sufficiency in rice towards food security. The research method used is a system dynamic approach using secondary data to build a simulation model. The simulation results show that the paddy field printing program contributes the most to increasing rice self-sufficiency. Furthermore, the intensification and reduction of rice consumption, but these two policies did not have a major impact on self-sufficiency in rice, in contrast to the results of achieving self-sufficiency in the extensification program. But unfortunately, creating paddy fields, intensification in the form of using certified seeds and decreasing consumption are the biggest obstacles currently facing agricultural development

    ANALISIS SALURAN PEMASARAN DAN RISIKO DISTRIBUSI MELON (Cucumis melo L.) YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk menganalisis efisiensi saluran pemasaran dan risiko distribusi Melon yang dijual di pasar tradisional Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan di Pasar Jambu Dua dan Pasar Baru Bogor, pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive karena kedua pasar tersebut merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Bogor yang mendistribusikan buah dengan kuantitas terbanyak salah satunya yaitu Melon. Penentuan sampel dilakukan secara purposive untuk pedagang retail di pasar tradisional Kota Bogor dan snowball sampling untuk pelaku tataniaga yang menyuplai ke pedagang eceran. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua saluran pemasaran yang terbentuk. Saluran I Pedagang pengumpul di Klaten dan Kulonprogo - pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati-pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor - konsumen akhir, saluran II Pedagang pengumpul di Grobogan - pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati - pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor - konsumen akhir. Nilai marjin pemasaran dan farmer’s share pada analisis efisiensi saluran pemasaran menunjukan saluran pemasaran I dan II memiliki nilai marjin total yang sama yaitu Rp. 10.000 dan  farmer’s share paling tinggi yaitu pada saluran pemasaran II sebesar 23,08%. Hasil analisis risiko distribusi dengan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) menunjukan risiko paling tinggi adalah susut bobot tingkat pedagang pengumpul, rusak fisik di tingkat pedagang besar dan susut bobot di tingkat pedagang pengece

    Agribusiness development strategy of papaya calina (carica papaya l.)

    Get PDF
    Papaya Calina (Carica papaya L.) is one of the main commodities in Cidolog Village, Cidolog District, Sukabumi Regency. Since 2020, Papaya plantation in Cidolog has remained static, and production has even decreased in 2020-2021 while national production increased. The research was conducted in December 2021 to identify the internal and external conditions in papaya agribusiness in Cidolog, and formulate strategies to develop the business. Internal and external environment mapping was obtained through observation and in-depth interviews with the farmer group. Assessment of the IFE and EFE matrices, and strategy formulation using SWOT Matrix, were obtained from interviews with five experts. Environment analysis shows that the papaya agribusiness in Cidolog Village has prospects for further development with an IFE value of 2.51 and an EFE of 2.64. The position of Calina's papaya agribusiness in IE matric is in cell 5 with a “guard and sustain” strategy. SWOT Matrix formulates 8 strategies namely 1) Expansion of land, 2) Increasing the role and dynamics of farmer groups, 3) Strengthening capabilities and access to networking, 4) Processing of inferior papaya into processed products, 5) Expansion of information and promotion of Papaya Calina Cidolog on the village website, District website, social media, and exhibitions, 6) Training on pest and plant disease control and cultivation practices in general, 7) Proposing road repairment to the relevant local government, and 8) opening the new market to supermarkets and a fruit shop

    ANALISIS USAHATANI PADI KONSUMSI DAN PENANGKAR BENIH

    Get PDF
    Penelitian dilakukan di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan, bertujuan untuk (1) mengetahui keragaan usahatani padi konsumsi dan penangkar benih,(2) mengetahui tingkat pendapatan usahatani padi konsumsi dan penangkar benih, dan (3) mengetahui tingkat analisis revenue cost ratio pendapatan terhadap biaya usahatani padi konsumsi dan penangkar benih. Metode penelitian adalah analisa deskriptif dan kuantitatif (analisis pendapatan, R/C, titik impas/BEP, dan analisis uji t). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan usahatani padi penangkar benih dari luas lahan 1 Ha sebesar Rp 23.728.288 dengan total penerimaan sebesar Rp 35.641.000 dan total biaya sebesar Rp 11.912.712,-. Pendapatan usahatani petani padi konsumsi dari luas lahan 1 Ha sebesar Rp 16.516.678 dengan total penerimaan sebesar Rp 27.257.900 dan total biaya sebesar Rp 10.741.222. (3) Hasil analisis R/C usahatani padi penangkar benih dari luas lahan 1 Ha sebesar 2,99 dan titik impas/BEP (harga) sebesar Rp 2.261, titik impas/BEP (produk) diperoleh 886 per kilogram, serta titik impas/BEP (penerimaan) sebesar Rp 5.517.678,-. Sedangkan hasil analisis R/C usahatani padi konsumsi dari luas lahan 1 Ha sebesar 2,54 dan titik impas/BEP (harga) sebesar Rp 2.089, titik impas/BEP (produk) diperoleh 1.081 per kilogram, serta titik impas/BEP (penerimaan) sebesar Rp 5.707.444,-. Berdasarkan hasil analisis uji t, nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 artinya H0 ditolak atau H1 diterima, karena ada perbedaan yang nyata antara rata- rata pendapatan penangkar benih dengan padi konsumsi

    PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN OBAT HERBAL KUNYIT PUTIH

    Get PDF
    Pemanfaatan tanaman obat tidak hanya dalam bentuk primer (bentuk langsung hasil panen), namun juga dalam bentuk sekunder/simplisia (hasil olah sederhana dari bentuk primer) dan ekstrak (hasil olah lebih lanjut). Pemanfaatan tanaman obat dalam bentuk primer maupun sekunder menjadikan konsumsi tanaman obat mengalami peningkatan. Salah satu jenis tanaman obat atau biofarmaka adalah kunyit (Curcuma domestica Val). Kunyit memiliki banyak manfaat sebagai obat dan bumbu masak. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan obat bahan alami ialah CV Toga Nusantara,  yang memproduksi berbagai jenis produk obat berbahan alami atau herbal. Produk CV Toga Nusantara yang beredar dipasaran salah satunya ialah extrak tanaman obat kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) yang dikemas dalam bentuk kapsul agar mempermudah konsumen untuk mengkonsumsinya. . Munculnya berbagai macam produk olahan tanaman obat menuntut produsen/ perusahaan untuk lebih memahami perilaku konsumen. Konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan jenis obat herbal apa yang hendak dibeli.  Berbagai merek obat herbal yang ditawarkan di pasaran membuat konsumen cenderung mempunyai preferensi tertentu sebelum melakukan proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian obat herbal kunyit putih,  dan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap obat herbal kunyit putih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis konjoin, deskriptif dilakukan dengan wawancara langsung terhadap konsumen menggunakan kuisioner, sedangkan analisis konjoin digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan: Proses pengambilan keputusan pembelian dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Preferensi konsumen mengacu pada atribut khasiat, tanggal kadaluarsa, label halal, kemasan, dan harga

    ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP KOPI BOGOR DI TIGA KEDAI KOPI BOGOR

    Get PDF
    Kopi Bogor memiliki prospek yang sangat baik mengingat tingginya minat masyarakat terhadap kopi dan gaya hidup untuk menikmati kopi di kafe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen, mengetahui tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Kopi Bogor serta bagaimana preferensi konsumen terhadap Kopi Bogor. Data diambil dari 62 responden di Kedai Mad Coffee, Kesan Siloka Coffee & Eatery dan Transit Coffee. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif, Multiatribut Fishbein, dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis menunjukan bahwa konsumen membeli Kopi Bogor karena memiliki citarasa yang khas. Rekomendasi teman merupakan sumber informasi pembelian Kopi Bogor. Pembelian Kopi Bogor dilakukan mendadak ketika diinginkan dan apabila tidak tersedia Kopi Bogor konsumen lebih memilih membeli kopi lain. Konsumen akan kembali membeli Kopi Bogor. Preferensi Kopi Bogor adalah jenis kopi robusta, rasa kopi pahit, aroma kopi khas, penyajian panas, ampas kopi tidak ada, dan efek setelah minum kopi terasa. Atribut yang dianggap penting dalam Kopi Bogor robusta adalah citarasa dan penyajian. Atribut yang dinilai kurang penting adalah kondisi ampas dan keasaman. Citarasa dan kondisi ampas dianggap memiliki kinerja yang sangat baik, atribut dengan kinerja kurang baik adalah kepahitan dan keasaman. Atribut yang dianggap penting dalam Kopi Bogor arabika adalah citarasa dan aroma. Atribut yang dinilai kurang penting adalah kondisi ampas dan keasaman. Citarasa dan kondisi ampas memiliki nilai kinerja yang sangat baik, atribut dengan kinerja kurang baik adalah keasaman dan kepahitan

    Analisis Nilai Tambah Keripik Salak Pondoh Organik di Kelompok Tani Bangun Suruhan Desa Wonosroyo Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan Keripik Salak Pondoh di Kelompok Tani Bangun Suruhan dan nilai tambah menggunakan metode Hayami pada Keripik Salak Pondoh Organik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah 24 petani salak pondoh organik, 5 pedagang pengepul, 1 pengolah keripik salak pondoh organik, 2 pedagang pengecer. Pengolahan Keripik Salak Pondoh Organik yang dilakukan oleh kelompok tani bangun suruhan yaitu pembersihan, pengirisan, pencucian, pembekuan, penggorengan, penirisan minyak dan pengemasan untuk usaha pengolahan Keripik Salak Pondoh Organik di Kelompok Tani Bangun Suruhan bernilai tambah sedang 28,29%, yang dalam standar Metode Hayami memiliki nilai rasio berkisar antara 15-40%. &nbsp

    ANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, PERFORMANCE (SCP) BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) DI PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

    Get PDF
    Pepaya California merupakan buah yang banyak disukai oleh masyarakat Kota Bogor sehingga keberlanjutan pasokannya sangat diperlukan. Kinerja pasokan diantaranya dilakukan melalui analisis Structure Conduct Performance pelaku pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stuktur, perilaku, kinerja pasar dan risiko  rantai pasok beserta mitigasinya. Data yang diambil adalah data primer melalui wawancara langsung dengan bantuan kuisioner dan observasi. Data sekunder diperoleh dari literatur. Hasil penelitian menunjukan struktur pasar yang terbentuk ditingkat pedagang pengumpul desa dan pedagang besar adalah monopolistik dan ditingkat pedagang pengecer oligopoli. Lembaga pemasaran yang terlibat lemah dalam penentuan harga. Terdapat empat saluran pemasaran yang terbentuk. Saluran I Pedagang pengumpul desa Jember-pedagang besar Kramat Jati-pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor - konsumen akhir, saluran II Pedagang pengumpul desa Malang - pedagang besar Kramat Jati - pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor - konsumen akhir, saluran III Pedagang pengumpul desa Cianjur – pedagang besar kramat jati – pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor – konsumen akhir dan saluran IV Pedagang pengumpul desa Sukabumi – pedagang pengecer Pasar Tradisional Kota Bogor – konsumen akhir. Nilai marjin pemasaran dan farmer’s share pada analisis kinerja pasar menunjukan saluran pemasaran III merupakan saluran yang memiliki marjin pemasaran terendah yaitu Rp. 5.500,00 dan  farmer’s share paling tinggi yaitu 45%. Kata Kunci : Farmer’s share, pepaya California, structure conduct performance, Pasar tradisional Bogo
    corecore