3,618 research outputs found
The Needs Analysis of Training for Elementary School Teachers (Prior Analysis to the Research of Professional and Pedagogical Competencies Development in Civics Education)
ABSTRACT
PurposeāResearch on teacher training needs analysis in order to study the
development of pedagogical and professional elementary school teachers
competencies in Civic education aims to describe the level of pedagogical and
professionalā elementary school teachers competencies gap and to describe the
elementary teacher training needs in order to develop pedagogical and
professional deficit.
MethodāThis study is a descriptive research. The study sites spread across the
elementary school teachers in 8 subdistricts which are Suruh, Bancak, Bringin,
Pabelan, Tengaran, Kaliwungu, Getasan and Ambarawa. The sample consists of
72 teachers, taken by purposive clusters sampling. Data collection technique is
using self-evaluation in the form of questionnaire that has been tested for the
validity and reliability. Analysis showed that the corrected item-total correlation
is 0,794 for the highest and 0,221 for the lowest. Reliability test results showed
that the alpha reliability coefficient is 0.945. Moreover, the techniques of data
analysis are using descriptive statistical analysis and gap analysis.
Findings āThe result of the analysis shows that there are1) the gap of teachersā
pedagogic competency is 23.07 %, 2) the gap of teachers professional competency
is 30 % , dan 3) the gap of pedagogic and professional competencies includes;(a)
developing the curriculum which is related to Civics Education, (b) conducting
assesment and evaluation of the process and result of learning process, (c) using
the result of assesment and evaluation for the sake of teaching and learning, (d)
Doing refective action (Class Action Research) to enhance teaching and learning
process, (e) mastering the concept and principle of protection and development
of Human Rights and also fair and proper law enforcement, (f) developing the
material of civics education creatively, (g) developing sustainable profesionalism
through reflective action, (h) using information technology and communication
for self developing action.
SignificanceāThis research discusses about the gap of elementary school
teachersā competencies, spesifically civics education. Gap occurs when there is
discrepancy between ideal competencies and empirical competencies of teachersā
performance. The results of this research are useful for designing training in
teachersā competence
PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN: Studi Situs STIKES Aisiyah Yogyakarta
Di dalam pembelajaran, tentunya perlu adanya evaluasi. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evalusi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar mahasiswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran di STIKES Aisiyah Yogyakarta, dan mendeskripsikan pengelolaan evaluasi pembelajaran di Situs STIKES Aisiyah Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistic alamiah lebih menekankan pada kealamiahan sumber data. Dengan kata lain, alasan menggunakan metode ini disebabkan karena dalam penyajian data dijelaskan secara alamiah sesuai keadaan penelitian sebenarnya. Maka penelitian ini berusaha menfokuskan tentang pengelolaan evaluasi pembelajaran: studi situs STIKES Aisiyah Yogyakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran di STIKES Aisyiyah Yogyakarta menggunakan e-learning. E-learning dapat difahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan pembelajar (siswa/mahasiswa). Model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajarannya. 2) Evaluasi yang digunakan dalam situs http://www.STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta.com. adalah Electronic Portfolio, yang berfungsi sebagai sistem informasi yang digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi proses belajar mahasiswa. Electronic Portfolio ini selain sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa serta memberikan gambaran mengenai sikap dan minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan (output), juga dapat menunjukkan pencapaian atau peningkatan yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran (outcome). Electronic Portfolio yang diperuntukkan untuk mengevaluasi pembelajaran dosen disebut teachers portfolio dan Electronic Portfolio yang diperuntukkan untuk mengevaluasi mahasiswa disebut student portfolio
THE EFFECT OF āPANDAN PANTAIā LEAF FIBER ADDITION TO CONCRETE STRENGTH
There are several fibers which can be used for improving concrete properties. Such as steel fiber, fiber glass, banana fiber. The objective of this research is to know how Pandan leaf fibers Beach affects to the concrete strength. During the experiment 2.5 mm fibers were mixed to the concrete mortar. The fiber length diameter was 0.2-0.5 mm. The concrete simple size is 15 cm x 15 cm x l60 cm. The cement water factor was 0.45 ā0,6. The fiber volume proportion were 0%, 1%, 2%, and 3%.It was observed that those addition increase the strength by 18%, and decrease concrete break
ANALISIS STABILITAS LERENG MODIFIKASI- STABILISASI TANAH DENGAN PENAMBAHAN KAPUR (Studi Kasus Area Kantor Pemda Seluma)
ABSTRACTSeluma regency area often occurs landslide disaster and one of them is located in Local Government Authority Seluma area. This study aims to analyze the stability of the slope by using finite element method, so it is known that the safety factor (SF) and the soil type. Ā The study was started by testing physical and mechanical properties of the soil, then slope stability analysis was done by finite element method program to find out FK. The result of soil physical properties test shows that the land on the slope of Local Government Authority Seluma area is clay soil. Calculation of slope stability analysis using finite element method by considering the effect of pore water to get the safest result on slope cement stabilization soil 1 Contour A, SF= 1,817 with a slope angle of 34o. The slopes studied in the Local Government Authority in Seluma Regency are all prone to landslides or unsafe because SF is < 1,5. Based on the results of the research from the safest slope, it was concluded that the value of the Safety Factor (SF) of soil stabilization of limestone was 1,817 bigger than the value of the safety Factor (SF) of soil compaction was 1,619 and the value of the safety Factor (SF) of soil compaction was 1,399 bigger than the value of the safety Factor (SF) of the original soil was 1,483.Key Words : Finite Element Method, Safety Factor, Modifications slope, Slope StabilityABSTRAKAreal Kabupaten Seluma sering terjadi peristiwa longsor dan salah satunya berada di kawasan Kantor Pemda Seluma. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng dengan menggunakan metode finite element, sehingga diketahui faktor keamanan (FK) dan jenis tanah. Penelitian dimulai dengan melakukan uji sifat fisis dan mekanik tanah, kemudian dilakukan analaisis stabilitas lereng dengan metode finite element untuk mengetahui FK. Hasil pengujian sifat fisis tanah menunjukan bahwa tanah pada lereng dikawasan Kantor Pemda Seluma adalah tanah lempung. Perhitungan analisis stabilitas lereng menggunakan metode finite element dengan mempertimbangkan pengaruh air pori mendapatkan hasil yang paling aman pada tanah stabilisasi Kapur lereng 1 Kontur A, FK= 1,817 dengan kemiringan sudut lereng 34o. Lereng yang diteliti di kawasan Kantor Pemda Seluma semuanya rawan longsor atau tidak aman karena FK < 1,5. Berdasarkan hasil penelitian dari lereng yang paling aman disimpulkan bahwa nilai Faktor Keamanan (FK) tanah stabilisasi Kapur adalah 1,817 lebih besar dari nilai Faktor Keamanan (FK) Tanah pemadatan adalah 1,619 dan nilai Faktor Keamanan (FK) tanah pemadatan adalah 1,619 lebih besar dari nilai Faktor Keamanan (FK) tanah asli adalah 1,483Kata Kunci : Metode Finite Element, Faktor Aman, lereng modifikasi, Stabilitas Leren
PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN TERHADAP MINAT BELI GENERASI MILINEAL
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara kesadaran lingkungan dan minat beli konsumen Milineal. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan terhadap responden yang terdiri dari 200 konsumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai korelasi antara kesadaran lingkungan dan minat beli adalah 0,073, menunjukkan hubungan yang sangat lemah dan tidak signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen dalam konteks penelitian ini. Penelitian ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen, serta pentingnya melanjutkan penelitian dan pemahaman lebih lanjut mengenai hubungan antara kesadaran lingkungan dan perilaku pembelian konsumen
The Needs Analysis of Training for Elementary School Teachers (Prior Analysis to the Research of Professional and Pedagogical Competencies Development in Civics Education)
PurposeāResearch on teacher training needs analysis in order to study the development of pedagogical and professional elementary school teachers competencies in Civic education aims to describe the level of pedagogical and professionalā elementary school teachers competencies gap and to describe the elementary teacher training needs in order to develop pedagogical and professional deficit. MethodāThis study is a descriptive research. The study sites spread across the elementary school teachers in 8 subdistricts which are Suruh, Bancak, Bringin, Pabelan, Tengaran, Kaliwungu, Getasan and Ambarawa. The sample consists of 72 teachers, taken by purposive clusters sampling. Data collection technique is using self-evaluation in the form of questionnaire that has been tested for the validity and reliability. Analysis showed that the corrected item-total correlation is 0,794 for the highest and 0,221 for the lowest. Reliability test results showed that the alpha reliability coefficient is 0.945. Moreover, the techniques of data analysis are using descriptive statistical analysis and gap analysis. Findings āThe result of the analysis shows that there are1) the gap of teachersā pedagogic competency is 23.07 %, 2) the gap of teachers professional competency is 30 % , dan 3) the gap of pedagogic and professional competencies includes;(a) developing the curriculum which is related to Civics Education, (b)Ā conducting assesment and evaluation of the process and result of learning process, (c) using the result of assesment and evaluation for the sake of teaching and learning, (d) Ā Doing refective action (Class Action Research) to enhance teaching and learning process, (e)Ā mastering the concept and principle of protection and development of Human Rights and also fair and proper law enforcement, (f) developing the material of civics education creatively, (g)Ā developing sustainable profesionalism through reflective action, (h) using information technology and communication for self developing action. SignificanceāThis research discusses about the gap of elementary school teachersā competencies, spesifically civics education. Gap occurs when there is discrepancy between ideal competencies and empirical competencies of teachersā performance. The results of this research are useful for designing training in teachersā competence. Keywords: The need for training, pedagogic and professional competence, civics educatio
RECOVERY ASSET HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM ASPEK KEBIJAKAN HUKUM PIDANA
Pelaksanaan recovery asset yang dilakukan oleh Jaksa mengacu pada Pasal 18 huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan ada tidaknya kerugian Negara yang terjadi akibat tindak pidana korupsi yang menjadi kewajiban bagi terpidana kasus korupsi untuk melakukan penggantian uang Negara akibat perbuatannya yang dapat dilakukan melalui sita atau lelang dari hasil korupsinya oleh terdakwa dengan pidana denda uang pengganti sebesar nilai kerugian yang diakibatkan dan instansi Kejaksaan Agung dapat melakukan eksekusi demi recovery asset untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi yang ada tanpa mengurangi isi/materi hukum tidak boleh diinterpretasikan secara baku/sebagaimana adanya seperti yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan
KONSEP PERWALIAN PERNIKAHAN ANAK ZINA DALAM TATANAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG
Abstrack Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya akhir-akhir ini anak lahir di luar nikah atau anak zina. Hal ini disebabkan oleh masih adanya yang menyalahkan gunakan perkawinan dengan menodai makna dan tujuan dari perkawinan itu sendiri dengan melakukan zina atau berhubungan seks di luar nikah yang berakibat rusaknya sebuah perkawinan sehingga menimbulkan permasalahan yang mana di sebut perkawinan wanita hamil di luar nikah kemudian dapat menimbulkan permasalahan baru yaitu dengan status anak mereka yang dapat menimbulkan perselisihan dalam lingkungan masyarakat pada umumnya ataupun para ahli hukum mengenai status anak tersebut sah atau tidak sahnya perkawinan tersebut dilaksanakan, khususnya yang berkaitan dengan perwalian.Ā Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun MK telah memutuskan hubungan perdata antara anak zina dengan ayah biologisnya, namun masalah perwaliannya dalam pernikahan anak zina tidak secara tegas disebutkan dalam pernikahan tersebut. Dengan demikian anak zina sejalan dengan hukum nasional Indonesia selama ini (Pasal 43 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974), tidak memiliki hak dari ayahnya. Karena anak zina hanya memiliki hubungan dengan ibunya, maka dari ayah biologisnya anak tersebut tidak memiliki hak apapun yang bisa diperolehnya, karena secara hukum baik hukum agama maupun hukum nasional dia tidak memiliki pertalian darah (nasab) dengan laki-laki yang merupakan ayah biologisnya. Dari sinilah anak zina tidak memperoleh hak-hak materil dan moril dari ayahnya, seperti hak pemeliharaan, hak nafkah, hak perwalian nikah bagi anak perempuan dan hak saling mewarisi.Ā Kata kunci : status perwalian, anak zina, KHI dan UU Nomor 1 Tahun 1974Ā Ā AbstrackThis research is motivated by the recent rise of children born out of wedlock or adultery. This is due to the fact that there are still those who blame the use of marriage by tarnishing the meaning and purpose of marriage itself by committing adultery or having sex outside of marriage which results in damage to a marriage causing problems which are called marriage of pregnant women out of wedlock which can then cause problems. new, namely the status of their child which can cause disputes in the community in general or legal experts regarding the status of the child whether the marriage is valid or not valid, especially in relation to guardianship. The results of the study show that although the Constitutional Court has severed the civil relationship between the adulterous child and the biological father, the issue of guardianship in the marriage of an adulterous child was not explicitly stated in the marriage. Thus, adultery children in line with Indonesian national law so far (Article 43 paragraph (1) Law No.1 of 1974), do not have rights from their father. Because an adulterous child only has a relationship with his mother, from his biological father the child does not have any rights that can be obtained, because legally, both religious law and national law, he does not have blood ties (nasab) with a male who is his biological father. This is where the adulterous child does not get material and moral rights from his father, such as maintenance rights, living rights, marriage guardianship rights for girls and mutual inheritance rights.Ā Keywords: guardianship status, adultery, KHI and Law Number 1 Year 197
TINJAUAN BAHAYA LONGSOR LERENG DENGAN METODE FELLENIUS
ABSTRAKDaerah kawasan Kantor Pemerintah daerah Seluma, di desa Talang Saling, Kabupaten Seluma sebagai tempat studi kasus pada penelitian ini. Tempat ini Ā merupakan kawasan perkantoran dan jalan raya Ā perlintasan kendaraan, yang akan terus berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai bahaya longsor lereng dengan memodifikasi dalam beberapa variasi dengan analisis stabilitas lereng Metode Finite Elemen, Dari analisis stabilitas lereng ini maka diketahui faktor aman (FK) dan sifat fisis tanah, jenis tanah pada lereng. Metoda penelitian ini adalah penelitian eksperimen di lab dan dilapangan. Penelitian ini dimulai dengan melakukan uji sifat fisis dan mekanik tanah, kemudian dilakukan analaisis stabilitas lereng dengan program computer untuk mengetahui nilai Ā FK. Perhitungan analisis stabilitas lereng menggunakan Program fenite elemen pada lereng terasering trap 3 pada pada lereng 1 adalah trap 3 dengan kemiringan sudut 15o didapat Ā angka FK=1,78 >1,5 (lereng aman). Lereng 2 adalah lereng asli dengan sudut kemiringan 13o didapat FK=1 1,5 (lereng aman).Kata Kunci : Metode Fenite elemen, Stabilitas Lereng, TeraseringĀ The area of the Seluma Regional Government Office, Talang Saling village, Seluma District as a case study in this study. This area is an office area and road crossing, Ā that will continue to grow always. This study aims to analyze modified slope stability in several variations using the Finite Element, so that it is known that the safety factor (FK) and soil type ā soil physic properties. The study began by conducting physical and mechanical properties of soil tests, then analyzing slope stability with the computer programs to find out the FK.. Calculation of slope stability analysis using. Calculation of slope stability analysis using Finite elemen with the effect of pore water results on the original slope 1 is terrace trap 3 with slant of 15o, FK=1,78>1,5 (safe slope). Slope 2 is original slope with slant of 13o, FK=1 >1,5 (not safe slope). Slope 3 is terrace trap 2 with slant of 14o, FK=1,816 >1,5 (safe slope).Key Words : Finite elemen Method, Safety Factor (FK), Slope Stability, Terrace
- ā¦