2 research outputs found

    Islamic Eco-Ethics: Landasan Filosofis Ideal Implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia

    Get PDF
    Paradigma diseminasi ekonomi hijau tidak terlepas dari resiko, kendala, dan tantangan. Diantara problematika implementasi konsep ini adalah trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan lingkungan dan resiko ketimpangan akibat distribusi faktor produksi ramah lingkungan yang tidak merata. 1 Di Indonesia sendiri implementasi ekonomi hijau masih terfragmentasi, juga terjadi beberapa permasalahan fundamental seperti disharmoni peraturan perundang-undangan, inkonsistensi pemerintah, sikap pasif masyarakat, juga kebijakan pemerintah yang tidak menunjukkan model komprehensif penerapan ekonomi hijau. 2 Munculnya problematika mendasar dalam penerapan ekonomi hijau tidak terlepas dari pengaruh etika lingkungan (environmental ethics) yang menjadi landasan filosofis diseminasi ekonomi hijau secara global. 3 Indonesia seharusnya menerapkan langkah mandiri yang visioner dengan merancang model penerapan ekonomi hijau yang implementatif, komprehensif, dan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Demi memenuhi tuntutan tersebut, perancangan model penerapan ekonomi hijau di Indonesia sebaiknya mengambil landasan filosofis dari Islamic eco-ethics yang secara substatif menyajikan gagasan tentang perspektif ekonomi Islam akan hubungan manusia dengan lingkungan. Kesesuaian Islamic-eco-ethics sebagai landasan filosofis implementasi ekonomi hijau di Indonesia semakin jelas ketika terungkap keselarasan model ekonomi hijau yang bernafaskan Islamic ecoethics dengan sosiokultural masyarakat Indonesia dan konstitusi negara Indonesia. Konsep ini juga diyakini mampu menjawab berbagai problematika penerapan ekonomi hijau di Indonesia maupun resiko permasalahan yang berasal dari kancah internasional yang berdampak buruk bagi Indonesia. Esai ini mengkaji bagaimana Islamic-eco-ethics mampu menjadi landasan filosofis yang ideal dalam implementasi model perekonomian yang benar-benar hijau di Indonesia

    Islamic Eco-Ethics: Landasan Filosofis Ideal Implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia

    Get PDF
    Paradigma diseminasi ekonomi hijau tidak terlepas dari resiko, kendala, dan tantangan. Diantara problematika implementasi konsep ini adalah trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan lingkungan dan resiko ketimpangan akibat distribusi faktor produksi ramah lingkungan yang tidak merata. 1 Di Indonesia sendiri implementasi ekonomi hijau masih terfragmentasi, juga terjadi beberapa permasalahan fundamental seperti disharmoni peraturan perundang-undangan, inkonsistensi pemerintah, sikap pasif masyarakat, juga kebijakan pemerintah yang tidak menunjukkan model komprehensif penerapan ekonomi hijau. 2 Munculnya problematika mendasar dalam penerapan ekonomi hijau tidak terlepas dari pengaruh etika lingkungan (environmental ethics) yang menjadi landasan filosofis diseminasi ekonomi hijau secara global. 3 Indonesia seharusnya menerapkan langkah mandiri yang visioner dengan merancang model penerapan ekonomi hijau yang implementatif, komprehensif, dan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Demi memenuhi tuntutan tersebut, perancangan model penerapan ekonomi hijau di Indonesia sebaiknya mengambil landasan filosofis dari Islamic eco-ethics yang secara substatif menyajikan gagasan tentang perspektif ekonomi Islam akan hubungan manusia dengan lingkungan. Kesesuaian Islamic-eco-ethics sebagai landasan filosofis implementasi ekonomi hijau di Indonesia semakin jelas ketika terungkap keselarasan model ekonomi hijau yang bernafaskan Islamic ecoethics dengan sosiokultural masyarakat Indonesia dan konstitusi negara Indonesia. Konsep ini juga diyakini mampu menjawab berbagai problematika penerapan ekonomi hijau di Indonesia maupun resiko permasalahan yang berasal dari kancah internasional yang berdampak buruk bagi Indonesia. Esai ini mengkaji bagaimana Islamic-eco-ethics mampu menjadi landasan filosofis yang ideal dalam implementasi model perekonomian yang benar-benar hijau di Indonesia
    corecore