14 research outputs found
Algoritma Pemisahan Orthogonal Polygon dengan sebuah Polyline
Pemisahan adalah sebuah operasi dasar pada orthgonal polyogon. Tulisan ini mengusulkan sebuah algoritma untuk memisahkan orthogonal polygon dengan sebuah polyline. Terdapat tiga langkah untuk melakukan pemisahan yaitu: 1) sortir simpul secara AB-sorted; 2) gabungkan simpul polygon orthogonal dan polyline; 3) kelompokan simpul yang telah digabungkan menjadi dua kolompok simpul yang mewakili polygon orthogonal yang lebih kecil. Algoritma ini ekfektif dan mempunyai kompleksitas waktu yang linear. Keywords--orthogonal polygon, polyline, penyortira
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berdasarkan Teori Apos (Action, Processe, Object, Shceme) Untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika
The objectives of the study are (1) to produce student worksheets based on APOS Theory for Math lessons in Class X Senior High School which is in line with the 2013 Curriculum; (2) to evaluate the effectivity of the student worksheets based on APOS Theory, in terms of the activity and result of learning Matrix. The results of the study are (1) the development of the worksheets (according to APOS Theory) were carried out through five stages, namely, analysis, design, development, implementation and evaluation; (2) the assessments performed by media experts, material specialists and subject teachers showed that the worksheets developed are feasible and could be used for students of Class X Senior High School; (3) the responses given by the students towards the worksheets were good; (4) the effectivity of the learning was elevated; it was shown by the increased learning activities of the students and the higher average score of the test (87.14), compared to the minimum criterion of completeness of 75
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Dan Self-Efficacy Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Di MTs N Kota Jambi
Mathematical problem-solving skills in learning physics is important. According to the preliminary study conducted at MTsN Jambi, it is known that the mathematical problem solving ability of students in learning physics still low. This study aims to improve the mathematical problem solving capability by applying the team assisted individualization and self-efficacy cooperative learning model. This study was experimental research by using questionnaire self-efficacy instrument and essay test. The population of this study was seventh grade students MTsN Jambi. Data analysis was performed by using two ways-ANOVA and Tukey test. The results shows that: (1) cooperative learning model of TAI influences to students' physical problem solving capability, (2) SE influences the students' physical problem solving capability, (3) there are differences in high SE students' physical problem solving capability by using cooperative learning model type TAI from those who using conventional learning models, (4) there are differences in low SE students' physical problem solving capability by using cooperative learning model TAI type than those using conventional learning model, (5) there is no interaction between the cooperative learning model of TAI and SE of students in MTsN Jambi
Investigasi Pengetahuan, Keterampilan Dan Implementasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Guru Matematika SMA/MA Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
The development of science and information technology has changed paradigm of learning from conventional (teacher – centered) to a learning based on information and communication technology (ICT). This shift affects the teacher roles from information resources and expert in conventional teaching into facilitator, guidance an organizer in multimedia based teaching. Therefore, teachers should be able to utilize and integrate ICT. So, teachers have to have knowledge, skills and able to implement ICT in the teaching of their subjects. The purposes of this research are to measure ICT knowledge, skill and its implementation in mathematics teaching and to identify factors and obstacles affecting math teachers use ICT in the classroom of senior high school in Tanjung Jabung Barat. The method of this research is quantitative research by using descriptive analysis. Data were collected using questionnaire of teachers knowledge, skill and implementation ICT. The research populations are mathematics teachers of senior high school in Tanjung Jabung Barat and all are as the sample of this research. This is because the total populations are relatively small. The result of this research showed that the levels of teacher's knowledge and implementation are both ‘low', while teacher skill is at ‘medium' level. From the background of respondents involving the status of civil servant, experience, gender, age and workshop or ICT course, it seems doesn't effect the teachers competence. The obstacles that affect teacher in using ICT for teaching is lack of ICT facilities at school
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa dalam Memahami Materi Trigonometri Kelas X IPS
Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika yang harus dicapai oleh siswa. Namun, kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas X IPS SMAN 2 Padang belum menjadi perhatian secara maksimal. Cara yang dilakukan adalah dengan menganalisis kemampuan pemahaman konsep siswa melalui pemberian tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan pemahaman konsep di kelas X IPS SMAN 2 Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 SMAN 2 Padang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan dan tes berbentuk essay. Tes kemampuan pemahaman konsep matematika dianalisis berdasarkan rubrik kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep 49,35 dikategorikan cukup, indikator yang tertinggi adalah mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, dan yang terendah mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning dengan Soal Tipe Complex, Unfamilliar, NonRoutine (CUN)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah pengembangan serta melihat kelayakan dari sebuah modul berbasis problem based learning yang digunakan sebagai sumber pembelajaran berorientasi pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan prosedur pengembangannya menggunakan model ADDIE. Adapun prosedur pengembangannya terdiri dari analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis karakteristik siswa, desain produk, validasi ahli desain dan materi, validasi praktisi, uji coba perorangan, dan uji coba kelompok kecil. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di Bimbingan Belajar RIBIVAT Kota Jambi. Instrumen yang digunakan berupa lembar validasi ahli desain dan materi, lembar validasi praktisi oleh guru, lembar wawancara persepsi siswa, serta soal tes dengan tipe complex, unfamilliar and nonroutine (CUN). Dari hasil penelitian diperoleh temuan bahwa pengembangan modul pembelajaran yang dikembangkan valid ditinjau dari penilaian ahli desain pembelajaran yang menyatakan bahwa modul valid. Prosedur penggunaan modul pembelajaran dikatakan mudah dan baik berdasarkan hasil validasi oleh praktisi dan hasil uji coba perorangan, dampak dari penggunaan modul ini dapat membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi bilangan serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dilihat dari hasil pretest dan posttest
Pengembangan Media Mobile Learning dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas XI MAN 2 Kota Jambi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bagaimana proses keterampilan berpikir kritis yang dihasilkan dari pengembangan media mobile learning menggunakan aplikasi Smart Apps Creator (SAC) 3 pada materi turunan di kelas XI MIA; (2) mendeskripsikan kelayakan media mobile learning secara teori dan praktis; (3) mendeskripsikan efektivitas dari media mobile learning. Untuk mencapai tujuan tersebut, dikembangkan media mobile learning berbasis keterampilan berpikir kritis matematis dengan model pengembangan Lee dan Owens. Media ini divalidasi oleh ahli dan dinilai oleh guru kemudian diujicobakan pada siswa kelompok kecil dan kelompok besar. Kelayakan media pembelajaran mengacu kepada tiga aspek yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Kelayakan secara teori diperoleh dari validasi ahli, sedangkan kelayakan secara praktis diperoleh dari ujicoba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar dengan kriteria sangat praktis. Hasil angket penilaian guru diperoleh persentase 89%, ujicoba kelompok kecil 86% serta ujicoba kelompok besar dengan persentase 87,5%. Untuk melihat efektifitas media dilakukan pretest dan post test untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penggunaan media. Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa digunakan uji n-gain. Berdasarkan hasil uji N-Gain diperoleh hasil dengan kategori tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa media mobile learning layak digunakan untuk meningkatkan berpikir kritis matematis siswa