165 research outputs found

    Efektivitas Bermain Lotto untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar bagi anak ADHD

    Get PDF
    This research is based on getting an ADHD child who has difficulty learning concentration, learning concentration in focusing on the material being worked on. This study aims to increase learning concentration for ADHD children at SDN 11 Pauh Padang. This type of research experiments in the form of a single subject (Single Subject Research) with de s ain ABA, the research subject is a child with ADHD, show symptoms of a lack of ability to concentrate full attention to the object. Data collection techniques in this study used a duration to see how long the child was able to focus on the material being worked on within 20 minutes of the learning process. Data analysis techniques using visual graph techniques. The results of this study indicate that playing lotto can increase learning concentration for ADHD children at SDN 11 Pauh Padang seen from the results of data analysis in conditions and between conditions

    Kajian Curah Hujan untuk Pemutahiran Tipe Iklim Beberapa Wilayah di Kalimantan Tengah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tipe iklim baru pada beberapa wilayah di Kalimantan Tengah berdasarkan analisis menurut metode Schmidt–Ferguson serta menurut metode Oldeman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009 sampai bulan Agustus 2009.Penelitian ini menggunakan data time series unsur iklim Curah Hujan selama 20 tahun mulai periode tahun 1988 sampai 2007 meliputi wilayah Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Palangka Raya, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya di Provinsi Kalimantan Tengah.Hasil penelitian memberi informasi tipe iklim pada beberapa wilayah di Kalimantan Tengah berdasarkan metode Schmidt–Ferguson serta metode Oldeman. Dan dari ketujuh lokasi penelitian di wilayah Kalimantan Tengah diperoleh bahwa Kotamadya Palangka Raya dan Kapuas mengalami pergeseran dari tipe A menjadi tipe

    Tata Air dan Kerentanan Lingkungan Lahan Gambut

    Get PDF
    Tanah gambut memiliki penyebaran yang luas di Indonesia. Lahan-lahan dataran rendah di Palau pulau Sumatera, Kalimantan dan Irian umunnyatertutup oleh endapan gambut. Gambut adalah bahan organik setengah lapuk yangterakumulasi di permukaan tanah. Bahan ini bersifat sangat sarang dan koloidal,serta dapat menyerap air sampai dengan salu setengah kali dari berat keringnya.Gambut unumnya terakumulasi pada permukaan tanah yang tergenang atau sangatlembap. Kimia air gamhut dicirikan dengan pH yang rendah karena tingginyakandungan asam humat. Kandungan nutrisi tanah gambut untuk tunbuhan sangat ditentukan oleh kedalaman lapisan mineral yang mengatasinya. Lahan gambut sering dikeringkan unuuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan hunian. Pengeringanlahan gambut dengan drainase yang terlalu dalaim dapat mengakibaikan penurunanmuka lahan sebagai akibat pemampatan, oksidasi dan erosi. Gambut keringmerupakan bahan bakar yang baik, sehingga pengeringan lahan yang berlebihan dapat menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran lahan dan hutan

    Dampak Penyebaran Hadis Lemah dan Palsu dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

    Get PDF
    Abstract   Hadith is the source of the second law of Islam. To be functioned as bayan (explanatory) of the Qur'an and at the same time as a guideline, he must undergo a selection process called hadith keshahihan test or hadith criticism test. This neglect of critical attitudes in turn causes the number of hadiths dhaif (weak hadith) and hadith mawdhu ' (false hadith) spread in the community. Among the groups responsible for the spread of these hadiths are the da'i (khatib and muballigh) who do not equip themselves with adequate mastery of hadith science, where they tend to cite hadiths not from the original sources (the book of hadith mu'tabar). In turn, the result of the phenomenon of the spread of hadith dhaif and mawdhu' itself is the spread of heresy behavior and neglect of the Sunnah of the Prophet.   Keywords: Authentication of Hadith, Hadith Dhaif, Hadith Mawdhu'   Abstrak   Hadis adalah sumber hukum kedua agama Islam. Untuk dapat difungsikan sebagai bayan (penjelas) al-Qur’an dan sekaligus sebagai pedoman, ia harus menjalani proses seleksi yang disebut dengan uji keshahihan hadis atau uji kritik hadis. Pengabaian terhadap sikap kritis inilah yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya hadis dhaif (hadis lemah) dan hadis mawdhu’ (hadis palsu) tersebar di tengah masyarakat. Di antara kelompok yang bertanggung jawab terhadap penyebaran hadis-hadis ini adalah para da’i (khatib dan muballigh) yang tidak melengkapi diri dengan penguasaan ilmu hadis yang memadai, dimana mereka cenderung mengutip hadis tidak dari sumber-sumber aslinya (kitab hadis mu’tabar). Pada gilirannya, akibat dari fenomena penyebaran hadis dhaif dan mawdhu’ sendiri adalah merebaknya perilaku bid’ah dan pengabaian sunnah Nabi.   Keywords: Uji Keshahihan Hadis, Hadis Dhaif, Hadis Mawdhu

    Pengelolaan Ekosistem Gambut Pasca Kebakaran Lahan Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah

    Get PDF
    Ekosistem gambut Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah telah mengalami kerusakan yang masif akibat pemanfaatan yang melebihi daya dukung dan daya tampungnya, serta adanya kebakaran lahan. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa ekosistem gambut merupakan bagian penting dari lingkungan hidup yang harus dilindungi dan dikelola dengan baik.Oleh karena itu, pasca kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah, perlu adanya pengelolaan ekosistem gambut tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah adanya penataan ulang ekosistem gambut, program pencegahan kerusakan ekosistem gambut, pemulihan, rehabilitasi dan restorasi ekosistem gambut. Perlu banyak peran aktif dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dalam rangka pengelolaan lahan gambut agar tetap terjaga

    Arahan Fungsi Kawasan Hutan yang Optimal dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palangka Raya melalui Pendekatan Analisis Spasial

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji arahan fungsi dan menghasilkan peta yang berisi zonasi-zonasi fungsi kawasan hutan yang optimal di wilayah Kota Palangka Raya sesuai dengan kondisi eksisting melalui pendekatan analisis spasial dengan koordinasi kepada pemerintah daerah, swasta dan masyarakat terhadap kondisi lapangan dan dapat menghasilkan peta yang berisi zonasi-zonasi fungsi kawasan hutan optimal yang dapat menjadi salah satu referensi, arahan dan pertimbangan teknis untuk manajemen pemanfaatan sumberdaya lahan dan pengembangan wilayah dalam perencanaan tata ruang wilayah di Kota Palangka Raya. Metode penelitian dilakukan dengan tumpang susun peta kelerengan, jenis tanah dan curah hujan menggunakan analisis spasial sistem informasi geografis yang dilakukan dengan sistem skoring sehingga akan didapatkan zonasi-zonasi hasil kombinasi ketiga faktor tersebut. Zonasi-zonasi ini sekaligus merupakan jumlah nilai skoring yang telah diberikan pada ketiga faktor tersebut diatas. Hasil zonasi-zonasi ini kemudian dikelompokkan ke dalam jenis fungsi kawasan hutan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan dikombinasikan dengan kondisi di lapangan. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa fungsi kawasan hutan yang optimal di Kota Palangka Raya dengan metode analisis spasial dan memperhatikan kondisi eksisting, yakni seluas 184.178 hektar atau 68,76 persen yang terbagi atas Taman Nasional Sebangau seluas 47.316 hektar atau 17,67 persen, Taman Wisata seluas 533 hektar atau 0,207 persen, Taman Hutan Raya seluas 1.137 hektar atau 0,42 persen, Hutan Produksi Tetap seluas 47.316 hektar atau 16,72 persen, Hutan Produksi Konversi seluas 90.401 hektar atau 33,75 persen. Arahan zonasi untuk penyusunan rencana tata ruang wilayah Kota Palangka Raya, adalah untuk kawasan lindung seluas 49.123 hektar atau 18,29 persen, kawasan budidaya kehutanan (KBK) seluas 135.192 hektar atau 50,47 persen dan kawasan budidaya non kehutanan (KBNK) atau Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 83.673 hektar atau 31,24 persen

    Faktor yang Berhubungan dengan Implementasi Skrining Awal Persalinan

    Get PDF
    The Maternal Mortality Rate is still found to be high in Bandar Lampung City with 19 maternal deaths throughout 2016. This city has the highest ranking of MMR cases out of 15 cities/districts in Lampung Province on Maternal Mortality Rates for Pregnant Women. Teluk Betung Selatan District has a history of fluctuating MMR (KIA Bakung Health Center) and the Rawat Bakung Health Center was chosen because every year there are maternal deaths. The high MMR in Bandar Lampung City is due to the long decision-making to refer from the screening results obtained during the delivery process. The purpose of this study was to determine the factors associated with a screening at the start of labor in the City of Bandar Lampung in 2017. The design of this study was an analytic survey using a cross-sectional approach. The population of this study was midwives in the Working Area of the Bakung Health Center. The number of samples is the total population of 45 people. Questionnaire as an instrument and analysis of frequency distribution data using chi-square and logistic regression. The results of the study obtained a p-value of 0.000, so there was a significant relationship between age, education, length of work, APN training, and the implementation of early delivery screening at BPM Bandar Lampung City. The need to increase efforts to socialize health workers and stakeholders by seeking regular meetings with stakeholders and colleagues in direct handling of early labor screening results. wife's health during pregnancy clearly and also in detail

    Interpersonal Communication and the Application of Religious Values in Building Family Resilience in Mandailing Natal

    Get PDF
    In today’s era of disruption, technology poses a challenge for families in maintaining effective communication, which is crucial for family well-being. Effective communication significantly impacts relationships, particularly within families. This study aims to explore how interpersonal communication, centered on religious values, shapes family resilience. This research employed a descriptive qualitative method, utilizing interview data collection, observations, and document studies. Data analysis was conducted using descriptive techniques. The findings revealed a rise in divorce rates and increased fragility of family values within the Mandailing Natal community. The pervasive influence of information technology has created barriers to interpersonal communication among families, leading to unfiltered exposure to information. Consequently, the community faces challenges in applying these values effectively. Moreover, negative impacts and strained relationships within families have worsened as a result

    Kajian Dampak dan Adaptasi Perubahan Iklim di Kalimantan Tengah

    Get PDF
    Perubahan iklim melanda beberapa wilayah Indonesia yang secara geografis mempunyai tingkat kerentanan cukup tinggi, sehingga diperlukan adaptasi sebagai upaya meningkatkan ketahanan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan. Kalimantan Tengah termasuk rentan terhadap dampak dari perubahan iklim yang saat ini terjadi. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui dampak dan bentuk adaptasi perubahan iklim di Kalimatan Tengah melalui penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan pada Mei sampai November 2019 dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan kajian studi litelatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, adanya perubahan iklim di Kalimantan Tengah meskipun tidak bersifat ekstrim namun berdampak pada masyarakat menderita penyakit Demam Berdarah Dengue dan malaria. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat karena perubahan iklim. Adaptasi perubahan iklim yang sebaiknya dilakukan sebagai proses penyesuaian terhadap perubahan iklim dari kondisi iklim aktual atau di masa depan agar dapat mempersiapkan dengan lebih baik untuk bertahan dari peristiwa fisik, seperti ketersediaan ruang terbuka hijau, pengelolaan dan system pertanian yang ramah iklim

    Apgar Score and the Amount of Blood of Mother in Labour in Delayed Cord Clamping Period

    Get PDF
    A delay in cutting the umbilical cord in infants can increase the Apgar score in infants who experience asphyxia. Besides that, it can prevent postpartum hemorrhage from occurring. Most deaths from postpartum hemorrhage occur during the first 24 hours after delivery. This increase in the Apgar value proves that the longer the delay in the umbilical cord is carried out, even until it doesn't pulsate, the better the baby's body will be, which results in an increase in hemoglobin in the baby's body. The population in this study were all mothers in the 3-4 stage of labor in the city area. Bandar Lampung. The sample is part of the number and characteristics possessed by the population with 120 maternal. It is known the length of time delayed cord Clamping is performed on babies born (<30 seconds) as many as 3 (2.5%) respondents, while umbilical cord clamping is delayed for 30-180 seconds as many as 117 (97.5%) respondents, the Apgar score in newborns in the category of mild asphyxia - not asphyxia as much as 100%, the amount of blood that came out <250 grams was 93 (77.5% ) respondents and the amount of blood that came out 250 grams were 27 (22.5%) respondents. Delayed cord clamping does not increase the incidence of asphyxia and bleeding in laboring mothers, so immediate umbilical cord clamping can be performed by observing the baby's birth condition
    • …
    corecore