15 research outputs found

    PEMETAAN WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN DATA BOR

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk pemetaan wilayah rawan bencana gempabumi di wilayah Daerah Istimewa Jogyakarta berdasar data mikrotremor dan data bor. Aktivitas geodinamika pulau jawa secara umum dipengaruhi oleh pergerakan lempeng Eurasia dan lempeg Indo-Australia dengan lempeng mikro Sunda. Pertemuan kedua lempeng tersebut menyebabkan pergerakan kearah Barat – Timur , menjadi penyebab gempabumi Yogyakarta tahun 2006. Tercatat sedikitnya empat kali terjadi gempa besar di Yogyakarta menjadikan daerah ini rawan akan gempabumi. Untuk meminimalisir resiko akan bencana gempabumi yang terjadi , salah satunya melakukan pemetaan wilayah yang rentang bencana gempabumi tersebut dengan mikrozonasi berdasar data mikrotremor dan databor. Upaya mitigasi dengan  mikrozonasi dilakukan dengan menghitung nilai  HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk memperoleh nilai frekuensi dominan yang menjadi parameter tingkat kerawanan bencana gempabumi. Dalam penentuan kecepatan gelombang S hingga kedalaman 30 meter (Vs30) dengan inversi HVSR. digunakan data pendukung data bor  untuk menghindari ketidakunikan data mikrotremor. Hasil Vs30 digunakan untuk menentukan nilai amplifikasi. Hasil analisis dan interpretasi data menujukkan bahwa nilai frekuensi dominan berada pada rentang 1,314 – 14,59 Hz, nilai Vs30 berkisar antara 142,02 – 400,5 m/s dengan amplifikasi dalam rentang 1,5 – 8,02 kali dan 0,8-3,7 kali. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan daerah penelitian rawan bencana gempabumi, terutama daerah yang dilalui oleh sesar Opak

    AMPLIFIKASI DAN ATENUASI GELOMBANG SEISMIK DI LAPISAN SEDIMEN PERMUKAAN

    Get PDF
    Soft sedimentary layer caused the amplification effect which amplified seismic wave. Besides of that, the soft sedimentary layer also have atenuation effect of seismic wave propagation. This research was conductedto evaluated the amplification and attenuation effect in soft sedimentary layer based on theoritical evaluation and 176 microtremor datas of Denpasar city which analyzed using HVSR method. The results of this research show that the value of amplification have a linier relation with the quality factor that have negative correlation with attenuation. The quality factors that calculated from HVSR curves are the quality factor of secondary seismic wave propagatio

    PENDUGAAN KEBERADAAN BATU CANDI DI SITUS PURBAKALA CANDI KEDULAN DARI POLA ANOMALI MEDAN MAGNET TOTAL

    Get PDF
    Abstrak Telah dilakukan pengukuran medan magnet total di situs purbakala candi Kedulan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) Scintrex seri MP-2. Anomali medan magnet total diperoleh dengan mengkoreksikan data pengukuran di lapangan tehadap medan magnet utama bumi dan medan variasi harian (dengan looping). Interpretasi kualitatif anomali medan magnet total dilakukan dari plot kontur medan magnet sisa dan kenampakan perspektif tiga dimensi. Analisis kuantitatif dilakukan dengan pemodelan dua dimensi pada anomali (pagan candi) dengan menggunakan perangkat lunak Magpoly versi 2.13, yang disusun berdasarkan metode Talwani. Diduga pada komplek sites candi Kedulan terdapat pager candi pada kedalaman 6,5 meter pada meter ke 38 sebelah selatan candi yang tersingkap, serta tidak terdapat adanya perwara di sebelah timur candi tersebut. , Key Word:Batu Candi,Anomali,Medan Magne

    KELAS SOIL DAERAH SEKITAR RENCANA TAPAK REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL (RDE) SERPONG DARI DATA MIKROTREMOR

    Get PDF
    ABSTRAK KELAS SOIL DAERAH SEKITAR RENCANA TAPAK REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL (RDE) SERPONG DARI DATA MIKROTREMOR. Karakteristik geologi permukaan memegang peranan penting dalam analisis respon gelombang di suatu wilayah.  Sehubungan dengan rencana pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE) di Serpong, telah dilakukan pemodelan kondisi bawah permukaan dari kombinasi data mikrotremor array dan single station. Pengukuran mikrotremor array dilakukan di 9 lokasi, sedangkan single station di 90 lokasi yang tersebar pada radius ± 1 km di sekitar tapak RDE. Model bawah permukaan yang berupa struktur kecepatan gelombang geser selanjutnya dijadikan dasar untuk menghitung nilai Vs30 di daerah tersebut. Hasil klasifikasi soil berdasarkan nilai Vs30 menunjukkan kelas soil untuk wilayah sekitar tapak RDE secara umum terdiri atas kelas SD (soil menengah) dan SC (batuan lunak). Lokasi rencana tapak sendiri berada dalam wilayah kelas soil SD. Kata kunci : kelas soil, kecepatan gelombang geser, mikrotremor, tapak RDE, Vs30.   ABSTRACT SOIL CLASS AROUND THE SERPONG EXPERIMENTAL POWER REACTOR (EPR) SITE PLAN BASE ON MICROTREMOR DATA. Surface geological characteristics has an important role on site response analysis in a region. In regard with experimental power reactor (EPR) construction plan in Serpong, the subsurface modeling from combination array and single station microtremor data was done. The array and single station microtremor measurement were performed in 9 and 90 sites, respectively, at ± 1 km radius around the EPR site plan. The Vs30 value was calculated from shear wave velocity structure around the investigated area. The soil classification based on Vs30 in the investigated area generally consists of SD (medium soil) and SC (soft rock) class. The EPR site plan its self in the SD class region. Keyword : soil class, shear wave velocity, microtremor, EPR site, Vs3

    Microtremor analysis to identify fissure vulnerable zones in Demak, Central Java, Indonesia

    Get PDF
    Demak Regency, located in Central Java, Indonesia stands out among the regencies for its rapid development and regional growth, leading to a significant reliance on groundwater. This is thought to be caused by low precipitation and the geological characteristics of Demak Regency, which is mostly located on alluvial plains. To address these concerns, this study aimed to pinpoint regions vulnerable to ground fractures resulting from excessive groundwater extraction compounded by seismic activity. The research encompassed 191 locations, including 177 single station microtremor measurement points and 14 array microtremor measurement points. Single station microtremor measurements utilized the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method, while array measurements employed the Spatial Autocorrelation (SPAC) method. Ground shear strain values spanning from 32.12 × 10-6 - 96.39 × 10-6. Notably, areas exhibiting heightened values are concentrated in Wonosalam Subdistrict and the Southwest of Karangtengah Subdistrict. The morphology of the bedrock within the study area tends to mirror the sedimentary layer’s thickness, reflecting relatively minimal surface height discrepancies at the measurement points. Vulnerability to fissures resulting from excessive groundwater extraction and seismic activity is concentrated on the north side of Wonosalam District, the eastern sector of Demak District, and a small section of Mijen District

    Konfigurasi Batuan Dasar Daerah Sekitar Rencana Pembangunan Reaktor Daya Eksperimental Serpong

    Get PDF
    Proses pemilihan tapak diperlukan informasi geologi bawah permukaan yang merupakan aspek penting terutama berkaitan dengan daya dukung lapisan/tanah. Informasi kondisi batuan dasar yang ditunjukkan oleh nilai kecepatan gelombang geser diperlukan untuk penempatan pondasi bangunan. Penerapan kombinasi metode mikrotremor array dan single station adalah untuk mengetahui kedalaman batuan dasar lebih rinci secara lateral berdasarkan nilai frekuensi resonan yang dilakukan untuk memodelkan kondisi bawah permukaan daerah Puspiptek Serpong. Tujuan penelitian adalah memodelkan batuan bawah permukaan di tapak RDE berdasarkan profil kecepatan gelombang geser secara vertikal dengan 10 titik ukur. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Geopsy dan validasi data mikrotremor array menggunakan data N-SPT di tapak. Hasil perhitungan menunjukkan hingga kedalaman 64 m diperoleh model dua lapis batuan dengan nilai kecepatan bervariasi secara lateral maupun vertikal. Lapisan permukaan mempunyai kisaran nilai kecepatan gelombang geser antara 150 m/detik hingga 360 m/detik pada kedalaman sekitar 19 m, sedangkan lapis kedua yang dianggap sebagai batuan dasar di daerah ini mempunyai kecepatan gelombang geser berkisar antara 365 m/detik hingga 900 m/detik pada kedalaman sekitar 60 m

    KELAS SOIL DAERAH SEKITAR RENCANA TAPAK REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL (RDE) SERPONG DARI DATA MIKROTREMOR

    Get PDF
    SOIL CLASS AROUND THE SERPONG EXPERIMENTAL POWER REACTOR (EPR) SITE PLAN BASE ON MICROTREMOR DATA. Surface geological characteristics has an important role on site response analysis in a region. In regard with experimental power reactor (EPR) construction plan in Serpong, the subsurface modeling from combination array and single station microtremor data was done. The array and single station microtremor measurement were performed in 9 and 90 sites, respectively, at ± 1 km radius around the EPR site plan. The Vs30 value was calculated from shear wave velocity structure around the investigated area. The soil classification based on Vs30 in the investigated area generally consists of SD (medium soil) and SC (soft rock) class. The EPR site plan its self in the SD class region

    Travel Time Tomography to Delineate 3-D Regional Seismic Velocity Structure in the Banyumas Basin, Central Java, Indonesia, Using Dense Borehole Seismographic Stations

    Get PDF
    The Banyumas Basin is a tertiary sedimentary basin located in southern Central Java, Indonesia. Due to the presence of volcanic deposits, 2-D seismic reflection methods cannot provide a good estimation of the sediment thickness and the subsurface geology structure in this area. In this study, the passive seismic tomography (PST) method was applied to image the 3-D subsurface Vp, Vs, and Vp/Vs ratio. We used 70 seismograph borehole stations with a recording duration of 177 days. A total of 354 events with 9, 370 P and 9, 368 S phases were used as input for tomographic inversion. The checkshot data of a 4, 400-meter deep exploration well (Jati-1) located within the seismic network were used to constrain the shallow crustal layer of the initial 1-D velocity model. The model resolution of the tomographic inversions was assessed using the checkerboard resolution test (CRT), the diagonal resolution element (DRE), and the derivative weight sum (DWS). Using the obtained Vp, Vs, and Vp/Vs ratio, we were able to sharpen details of the geological structures within the basin from previous geological studies, and a fault could be well-imaged at a depth of 4 km. We interpreted this as the main dextral strike-slip fault that controls the pull apart process of the Banyumas Basin. The thickness of the sediment layers, as well as its layering, were also could be well determined. We found prominent features of the velocity contrast that aligned very well with the boundary between the Halang and Rambatan formations as observed in the Jati-1 well data. Furthermore, an anticline structure, which is a potential structural trap for the petroleum system in the Banyumas Basin, was also well imaged. This was made possible due to the dense borehole seismographic stations which were deployed in the study area

    PEMETAAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK KOTA PADANG SUMATERA BARAT DAN KORELASINYA DENGAN TITIK KERUSAKAN GEMPABUMI 30 SEPTEMBER 2009

    No full text
    Telah dilakukan penelitian indeks kerentanan seismik Kg untuk Kota Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mitigasi bencana gempabumi di Kota Padang. Perhitungan nilai Kg menggunakan data frekuensi dominan f o dan faktor amplifikasi A o sebagai data masukan yang diperoleh dari analisis data mikrotremor dengan menggunakan metode Nakamura atau metode Horizontal to vertical spectral ratio (HVSR). Data mikrotremor yang diolah berjumlah 103 titik pengukuran yang diperoleh dari Pusat Survey Geologi, Badan Geologi Bandung. Pengambilan data mikrotremor dilakukan pada 26 – 30 November 2009. Nilai Kg hasil perhitungan kemudian selanjutnya dipetakan untuk mengetahui daerah-daerah yang rawan akan bencana gempabumi. Nilai Kg yang diperoleh berkisar antara 0,58 sampai 170,61. Sebaran nilai Kg yang diperoleh berkesesuain dengan titik-titik kerusakan akibat gempabumi Kota Padang pada 30 September 2009. Daerah dengan tingkat rentan yang tinggi dapat dilihat pada kecamatan Kototengah, Nanggalo, Padang Utara, Padang Barat, Padang Timur, Lubukbergalung dan sebagian kecamatan Kuranji
    corecore