9 research outputs found
Yogurt Tinggi Antioksidan dan Rendah Gula dari Sari Buah Apel Rome Beauty dan Madu
Diabetes mellitus adalah karena gangguan metabolisme, terutama kadar gula darah yang tinggi. Salah satu cara untuk menangani pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dengan modifikasi pola makan dan kontrol gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak apel rome beauty dan madu pada yogurt sebagai makanan untuk pasien dengan diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Salah satu faktornya adalah variasi ekstrak apel rome beauty dengan 3 tingkatan yaitu A1 = 10%; A2 = 15%; dan A3 = 20%. Faktor B adalah variasi madu dengan 2 level yaitu B1 = 2,5%; dan B2 = 5%. Ada 6 total sampel dengan 4 ulangan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan extrak apel dan madu maka semakin tinggi aktivitas antioksidan dan total gula. Perlakuan terbaik adalah A3B2 (20% ekstrak apel dan 5% madu dengan aktivitas antioksidan 32,83%, 4,69% gula total dan panelis agak menyukai ygurt in
KARATERISTIK YOGURT EDAMAME HASIL FERMENTASI KULTUR CAMPURAN BAKTERI ASAM LAKTAT KOMERSIAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS BIJI-BIJIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik yogurt edamame hasil fermentasi kultur campuran dengan kajian jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Jumlah kultur campuran yang digunakan adalah 3%, 5% dan 7% sedangkan waktu fermentasi adalah 6 jam, 12 jam dan 24 jam dengan tiga kali ulangan. Analisa yang dilakukan pada produk yogurt edamame adalah pH, konsistensi dan organoleptik. Perlakuan terbaik selanjutnya dianalisa aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test dengan bantuan software SPSS. Penentuan perlakuan terbaik dengan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah yogurt dengan jumlah kultur 7% dengan waktu fermentasi 24 jam. Yogurt ini memiliki karakteristik pH 4,39, konsistensi 3,56 cm, kesukaan warna, aroma, rasa dan tekstur netral. Sedangkan pada mutu hedonic warna agak hijau, aroma dan rasa asam, tekstur kental. Aktivitas antioksidan yogurt edamame adalah 19,18
Karakteristik Yogurt Edamame Hasil Fermentasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat Komersial Sebagai Pangan Fungsional Berbasis Biji-Bijian
Kedelai jenis edamame merupakan produk unggulan Kabupaten Jember. Kedelai jenis edamame memiliki keunggulan kandungan protein tinggi dan lengkap, di mana kandungan protein edamame mencapai 36%, lebih tinggi dibanding kedelai lain. Pada umumnya kedelai edamame harus segera diolah menjadi produk beku dan siap santap atau frozen ready to eat. Edamame harus diolah secara langsung pada pada hari itu juga setelah panen. Hasil olahan edamame antara lain miso dan susu kedelai. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan olahan edamame lain yang disukai oleh masyarakat yaitu yogurt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik yogurt edamame hasil fermentasi kultur campuran dengan kajian jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu jumlah kultur campuran dan waktu fermentasi. Jumlah kultur campuran yang digunakan adalah 3%, 5% dan 7% sedangkan waktu fermentasi adalah 6 jam, 12 jam dan 24 jam. Analisa yang dilakukan pada produk yogurt edamame adalah pH, konsistensi dan organoleptik. Perlakuan terbaik selanjutnya dianalisa aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis ragam dengan ANOVA. Apabila terdapat beda nyata pada interaksi kedua perlakuan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah yogurt dengan jumlah kultur 7% dengan waktu fermentasi 24 jam. Yogurt ini memiliki karakteristik pH 4,39, konsistensi 3,56 cm, kesukaan warna, aroma, rasa dan tekstur netral. Sedangkan pada mutu hedonic warna agak hijau, aroma dan rasa asam, tekstur kental. Aktivitas antioksidan 19,18%
Rolade Ikan Tongkol sebagai Alternatif Kudapan Bagi Remaja Putri Anemia
Remaja merupakan aset bangsa untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih baik. Remaja membutuhkan lebih banyak protein, vitamin dan mineral. Kebutuhan gizi pada remaja putra lebih tinggi dibanding remaja putri, akan tetapi kebutuhan zat besi pada remaja putri lebih tinggi dibandingkan remaja putra. Hal tersebut disebabkan remaja putri rutin mengalami menstruasi, sehingga remaja putri lebih rentan menderita anemia. Anemia juga disebabkan kekurangan asupan zat gizi makro dan mikro, seperti zat besi yang merupakan salah satu komponen pembentukan hemoglobin (Hb). Anemia gizi pada remaja putri dapat berakibat menurunnya kesehatan reproduksi. Status gizi (nutrition status) dapat didefinisikan sebagai keadaan keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi serta penggunaan zat – zat gizi tersebut. Status gizi merupakan gambaran secara makro akan zat gizi tubuh salah satunya adalah zat besi. Dimana bila status gizi tidak normal dikhawatirkan status zat besi dalam tubuh juga tidak baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya anemia. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pengertian, penyebab, klasifikasi, gejala, terapi anemia serta sumber makanan tinggi zat besi. Selain itu juga meningkatkan ketrampilan mengolah pangan lokal menjadi makanan yang disukai dan memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan tentang anemia dan pelatihan pembuatan rolade ikan tongkol sebagai salah satu alternatif makanan tinggi zat besi. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia serta peningkatan ketrampilan remaja putri dalam mengolah ikan tongkol menjadi rolade sebagai salah satu alternatif kudapan bagi remaja putri anemia. Selain itu juga terciptanya media peningkatan pengetahuan remaja putri berupa poster makanan tinggi zat besi dan flip chart tentang anemia
Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar
Physical fitness can influence academic achievement by improve thinking ability and learning concentration of school children.The study was conducted to analyzed the relationship between physical fitness and academic achievement in school children.Observational analitics used cross sectional design. Ninety five children at SDN Tegalgede 01 Jember used as research subjectswith purposive sampling. The physical fitness was analyzed from the 20-m shuttle run test. Academic achievement was assessedusing school-wide exam scores in Mathematics, Indonesian Language, and Natural Science. Then, the data was collected andanalyzed using Chi Square. The result showed that fit children (66,3%) more than not fit children. The proportion goodacademic achievement found in a fit child more than not fit child (96,8%). The physical fitness have associated significantly withacademic achievement in children (p=0,04). A not fit child was 5.6 times less academic achievement compared to a fit child. Thephysical fitness could be improve academic achievement in school child.Keywords— physical fitness, academic achievement, school childre
Pembuatan Minuman Jeli Sari Okra Hijau dan Jambu Biji Merah sebagai Alternatif Selingan Sumber Serat
Green okra (Abelmoschus esculentus L) and red guava (Psidium guajava L) as the raw materials in jelly drinks is considered as an innovative processing method to increase the fiber content in jelly drinks. This study aims to determine the characteristics and nutritional content of green okra juice jelly drinks (Abelmoschus esculentus L) and red guava (Psidium guajava L) as a distraction source of fiber drinks. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD)., The formulation for jelly drinks consist of the proportion of which are: P1 (100: 0), P2 (90: 10), P3 (80: 20), P4 (70: 30), P5 (60: 40), P6 (50: 50). Furthermore, the analysis for jelly drinks are fiber content, gel strength and syneresis, organoleptic (hedonic and hedonic quality) and proximate for the best formulation. The results showed that there was a significant increase in fiber levels in each jelly drinks treatment. The more addition of ekstract green okra in the manufacture of jelly drinks, the content of the fiber in jelly drinks was also increasing. The result of the test of fiber on the jelly drinks P1 to P6 respectivelly were 3,45, 3,30, 3,23, 3,12, 3,06, dan 2,95. The result showed were significantly different (P <0.05) on fiber content, gel strength, hedonic quality test on color, aroma, texture and hedonic test on taste, color, and texture. However, there was not significantly different (P> 0.05) on the syneresis test, the hedonic quality test on taste, and the hedonic test on color. The best treatment is jelly drink using 50% green okra ekstract and 50% red guava ekstract. The consume recommendations are 2 portions of jellies per day or 80 grams per da
Upaya Memutus Penyebaran Covid-19 di Desa Kemuning Lor Jember dengan Sosialisasi dan Pelatihan Disinfeksi di Rumah
Hingga saat ini masih terdapat peningkatan kasus COVID-19 di Jember. Penyakit yang disebabkan karena infeksi coronavirus ini sebagian besar menyerang sistem pernapasan. Virus dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui droplet, sentuhan atau jabat tangan dengan orang yang terinfeksi dan menyentuh permukaan/benda yang terdapat virus. Pembersihan dan disinfeksi merupakan salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bisa dilakukan di level individu dan rumah untuk memutus rantai penyebaran coronavirus. Virus dapat dideteksi di gagang pintu, tombol lampu, jendela, lemari, dudukan toilet, remote hingga kipas ventilasi. Oleh karena itu, membersihkan dan melakukan disinfeksi menjadi hal yang penting dilakukan secara rutin pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan. Kegiatan disinfeksi pada lingkungan sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Karang Taruna Desa Kemuning Lor sebagai bentuk penanggulangan COVID-19. Namun, belum menjangkau seluruh rumah warga. Disinfeksi hanya dilakukan di tempat umum seperti sekolah, balai desa dan masjid. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu pengetahuan tentang disinfeksi di rumah sebagai upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19 masih kurang dan ketidaktahuan cara melakukan disinfeksi sesuai standar operasional prosedur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya disinfeksi di rumah dan memberikan pelatihan prosedur standar cara disinfeksi. Metode pelaksanaannya dengan cara penyuluhan, demonstasi, praktik dan pendampingan. Sasaran kegiatan yaitu kelompok Karang Taruna Desa Kemuning Lor. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan mitra tentang pentingnya disinfeksi di rumah sebesar 86,7% dan peningkatan kemampuan mitra melakukan disinfeksi dengan menggunakan APD. Luaran kegiatan yang diberikan kepada mitra yaitu booklet Cleaning dan Disinfecting dan video cara melakukan disinfeksi yang benar.Hingga saat ini masih terdapat peningkatan kasus COVID-19 di Jember. Penyakit yang disebabkan karena infeksi coronavirus ini sebagian besar menyerang sistem pernapasan. Virus dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui droplet, sentuhan atau jabat tangan dengan orang yang terinfeksi dan menyentuh permukaan/benda yang terdapat virus. Pembersihan dan disinfeksi merupakan salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bisa dilakukan di level individu dan rumah untuk memutus rantai penyebaran coronavirus. Virus dapat dideteksi di gagang pintu, tombol lampu, jendela, lemari, dudukan toilet, remote hingga kipas ventilasi. Oleh karena itu, membersihkan dan melakukan disinfeksi menjadi hal yang penting dilakukan secara rutin pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan. Kegiatan disinfeksi pada lingkungan sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Karang Taruna Desa Kemuning Lor sebagai bentuk penanggulangan COVID-19. Namun, belum menjangkau seluruh rumah warga. Disinfeksi hanya dilakukan di tempat umum seperti sekolah, balai desa dan masjid. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu pengetahuan tentang disinfeksi di rumah sebagai upaya pencegahan dini penyebaran COVID-19 masih kurang dan ketidaktahuan cara melakukan disinfeksi sesuai standar operasional prosedur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya disinfeksi di rumah dan memberikan pelatihan prosedur standar cara disinfeksi. Metode pelaksanaannya dengan cara penyuluhan, demonstasi, praktik dan pendampingan. Sasaran kegiatan yaitu kelompok Karang Taruna Desa Kemuning Lor. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan mitra tentang pentingnya disinfeksi di rumah sebesar 86,7% dan peningkatan kemampuan mitra melakukan disinfeksi dengan menggunakan APD. Luaran kegiatan yang diberikan kepada mitra yaitu booklet Cleaning dan Disinfecting dan video cara melakukan disinfeksi yang benar
NutriTalk: Nutrition Intervention by Experts to Reduce the Impact of Stunting Through Mobile-Based Applications Using Agile Method
The prevalence of childhood stunting, a pervasive global health concern primarily attributed to persistent malnutrition, underscores an urgent need for intervention. In Indonesia, where stunting rates are alarmingly high, with approximately 27.6% of children under five affected, innovative solutions are imperative. This study introduces "Nutri Talk," a mobile application developed using Agile Methodology aimed at revolutionizing nutritional consulting services. The application facilitates seamless communication with nutrition specialists, offering evidence-based information and personalized consultations to empower parents in making informed dietary decisions for their children. Through rigorous testing, including Boundary Value Analysis (BVA) and User Acceptance Testing (UAT), the application demonstrates robust functionality and user satisfaction. "Nutri Talk" stands poised to mitigate the long-term impacts of stunting, leveraging technology to enhance nutritional outcomes. This research advocates for a comprehensive approach to combat stunting, combining technological advancements with targeted interventions, ultimately contributing to improved childhood nutrition and development
NutriTalk: Nutrition Intervention by Experts to Reduce the Impact of Stunting Through Mobile-Based Applications Using Agile Method
The prevalence of childhood stunting, a pervasive global health concern primarily attributed to persistent malnutrition, underscores an urgent need for intervention. In Indonesia, where stunting rates are alarmingly high, with approximately 27.6% of children under five affected, innovative solutions are imperative. This study introduces "Nutri Talk," a mobile application developed using Agile Methodology aimed at revolutionizing nutritional consulting services. The application facilitates seamless communication with nutrition specialists, offering evidence-based information and personalized consultations to empower parents in making informed dietary decisions for their children. Through rigorous testing, including Boundary Value Analysis (BVA) and User Acceptance Testing (UAT), the application demonstrates robust functionality and user satisfaction. "Nutri Talk" stands poised to mitigate the long-term impacts of stunting, leveraging technology to enhance nutritional outcomes. This research advocates for a comprehensive approach to combat stunting, combining technological advancements with targeted interventions, ultimately contributing to improved childhood nutrition and development