102 research outputs found

    PENGARUH HOME VISIT TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Home Visit Terhadap Kemampuan Pasien dan Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Desa Banaran Galur Kulonprogo. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment. Responden penelitian ini adalah pasien dan keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Teknik sampel yang digunakan adalah acak pada sejumlah 11 responden yang diberikan intervensi home visit sebanyak empat kali selama sebulan, kemudian diukur tingkat kemampuan pasien dan keluarga. Analisis data yang digunakan adalah Paired T Test. Diperoleh hasil adanya pengaruh home visit terhadap kemampuan pasien (p=0,000) dan tidak ada pengaruh home visit terhadap kemampuan keluarga (p=0,480

    PENCEGAHAN RISIKO GANGGUAN JIWA PADA KELUARGA MELALUI MODEL PREVENTIVE CARE

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian Quasi Experiment ini adalah untuk menganalisis Efektivitas Model Preventive Care terhadap risiko gangguan jiwa pada keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa di Desa Banaran, Galur, Kulonprogo, Yogyakarta. Lima belas keluarga yang memiliki pasien gangguan jiwa diambil sebagai sampel secara acak sederhana. Responden diberikan intervensi secara berkelompok selama 60 menit sebanyak empat kali pertemuan dalam satu bulan, kemudian diukur tingkat risiko gangguan jiwa sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon Match Test. Hasilnya diperoleh skor rata-rata risiko gangguan jiwa pada keluarga sebelum intervensi 60,33 dan sesudah 67,87, terjadi penurunan risiko sebanyak 7,54. Disimpulkan model preventive care terbukti efektif menurunkan risiko gangguan jiwa pada keluarga dengan nilai p value 0,021 (p<0,05)

    Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Gangguan Jiwa pada Keluarga di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta

    Get PDF
    Latar Belakang : Buruknya pola asuh orangtua menyebabkan anak rentan mengalami stres saat menginjak dewasa. Stres yang berkepanjangan dapat membuat mereka beresiko gangguan jiwa. Pola asuh yang memanjakan tidak memberikan anak untuk belajar bertanggung jawab sejak dini dapat menyebabkan tekanan pada anak. Pola asuh yang tidak seimbang antara ayah dan ibu juga memperbesar kemungkinan anak menderita gangguan jiwa. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian case control atau kasus kontrol dengan menggunakan pendekatan waktu retrospektif. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara Consecutive sampling yaitu 86 responden dengan rincian subyek pada kelompok gangguan jiwa yaitu 43 orang dan subyek pada kelompok tidak gangguan jiwa yaitu sebanyak 43 orang. Analisis data menggunakan uji Chisquare. Hasil : Pola asuh orangtua pada kelompok gangguan jiwa sebagian besar yaitu 18 (64,3%) responden mendapatkan pola asuh negatif. Pola asuh orangtua pada kelompok tidak gangguan jiwa sebagian besar yaitu 48 (82,8%) responden mendapatkan pola asuh positif. Hasil uji Chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga Desa Banaran Galur Kulon Progo ( ). Nilai OR sebesar 8,64 sehingga individu dengan pola asuh negatif memiliki resiko 8 kali lebih besar untuk mengalami gangguan jiwa. Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta. Saran : Bagi keluarga untuk menerapkan pola asuh yang positif untuk pasien gangguan jiwa

    PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian quasi experiment ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap kualitas hidup pasien skizofrenia di ruang rawat inap RSJ Ghrasia Pemda DIY. Sampel adalah pasien skizofrenia di ruang Srikandi dan Shinta sebanyak 24 responden. Analisis data menggunakan Paired t-test dan Independent t-test. Hasil penelitian menggunakan uji paired t-test pada kelompok eksperimen didapatkan nilai p value=0,000 (p<0,05), sedangkan uji Independent t-test menunjukkan nilai selisih rata-rata kualitas hidup pada kelompok eksperimen 21 dan selisih rata-rata kualitas hidup kelompok kontrol 2,4 dengan nilai p value=0,000 (p<0,05). Ada pengaruh pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap kualitas hidup pasien skizofrenia

    HUBUNGAN FREKUENSI MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH MLANGI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    INTISARI Latar Belakang: Perilaku bullying pada anakmerupakan salah satu masalah yang sering terjadi, terutama pada anak usia sekolah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku bullying adalah frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi. Tujuan: Mengetahui hubungan frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dan menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 111 siswa kelas IV dan kelas V SD usia 9-12 tahun. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tentang frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi sebanyak 11 item dan perilaku bullying15 item, nilai uji validitas dengan rentan hasil 0,83-0,840, r=>0,361 dan 0,408-0,772, r=>0,334, uji reliabilitas 0,865 dan 0,935. Metode analisis yang digunakan adalah kendalls tau. Hasil Penelitian: Peneliti menemukan bahwa ada hubungan frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta (? = 0,254; p<0,05). Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Saran: Kepala sekolah dan para guru diharapkan untuk memberikan penjelasan kepada para siswa bahwa memanggil teman harus dengan panggilan yang baik dan sekolah bekerja sama dengan orang tua agar membatasi jam anak dalam menonton televisi, serta memberikan pengarahan mengenai jenis tontonan yang tidak boleh atau tidak baik ditonton oleh anak

    HUBUNGAN PERAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan unt uk mengetahui hubungan p ola asuh orang tua dengan p erilaku bu llying pada remaja di SMP Muhammadiyah 2 Gamping Sleman Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 2 Gamping Sleman Yogyakarta yang berjumlah 97 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji Korelasi uji Korelasi Chi Square dilakukan uji koreksi dengan uji Fisher Exact Test . Hasil penelitian menunjuk kan tidak ada hubungan p ola asu h orang tua dengan p erilaku bullying pada remaja di SMP Muhammadiyah 2 Gamping Sleman Yogyakarta dengan p (value) = 0, 270 ( > 0,05) . Hasil penelitian ini yaitu tidak ada hubungan po la asuh orang tua dengan perilaku bullying pada remaja di S MP Muhammadiyah 2 Gamping Sleman Yogyakarta. . Saran dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku yang positif dengan menjauhi segala macam bentuk bullying baik mengejek dengan sebutan yang jelek, mengancam akan memu kul atau menyakiti, dan menguc ilkan karena tidak peduli dengan teman yang tidak disukai

    HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar belakang : lansia sangat rentan mengalami faktor resiko kejadian hipertensi. dengan adanya aktivitas fisik dapat mengurangi resiko kejadia hipertensi pada lansia terutama di godekan tamantirto kasihan bantul yogyakarta. Tujuan : penelitian mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik terhadapa kejadia hipertensi di godekan tamantirto kasihan bantul yogyakarta. Metode : metode peneli tian Study Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional . Responden penelitian terdiri dari 39 responden dan diambil dengan menggunakan teknik total populasi. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner dan pengukuran tekanan darah dengan teknik uji ke ndall’s tau . Hasil : hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi di godekan tamantirto kasihan bantul yogyakarta. Analisis kendall’s tau menunjukan bahwa nilai korelasi signifikansi p = < 0,05. Simpulan : ( 1) Sebagian besar responden dalam kategori aktivitas fisik sedang, (2) Sebagian besar responden dalam kategori tidak hipertensi, (3) Ada hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi di godekan tamantirto kasihan bantul yogyakarta. Saran : hasil pen elitian ini menyarankan lansia untuk meningkatkan aktivitas fisik untuk mengurangi resiko kejadian hipertensi

    Hubungan Faktor Keturunan dengan Kejadian Gangguan Jiwa di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta

    Get PDF
    Latar Belakang : Faktor genetik mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan pengaruh lingkungan. Saudara kandung memiliki risiko 8%, anak dengan salah satu orangtua penderita gangguan jiwa memiliki risiko 12%, dan anak dengan kedua orangtua penderita gangguan jiwa memiliki risiko 40%. Tujuan : untuk mengetahui hubungan faktor keturunan dengan kejadian gangguan jiwa di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan case control. Pendekatan waktu retrospektif. Pengambilan sampel dengan cara Consecutive sampling yaitu 96 responden dengan rincian subyek pada kelompok gangguan jiwa 48 orang dan subyek pada kelompok tidak gangguan jiwa sebanyak 48 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil : Pada kelompok gangguan jiwa didapatkan 26 responden (54.2%) yang memiliki riwayat keturunan gangguan jiwa sedangkan pada kelompok tidak gangguan jiwa yaitu memiliki riwayat keturunan sebanyak 12 responden (25.0%). Hasil uji Chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor keturunan dengan kejadian gangguan jiwa di Desa Banaran Galur Kulon Progo ( ). Nilai OR sebesar 3,54. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara faktor keturunan dengan kejadian gangguan jiwa di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta ( ) Faktor keturunan gangguan jiwa memiliki peluang 3 kali lebih besar untuk mengalami gangguan jiwa ( ). Saran : Bagi Penanggung Jawab Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Galur II.Diharapkan Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih lanjut terkait gangguan jiwa khususnya pada keluarga yang memiliki riwayat keturunan gangguan jiwa, untuk mengetahui tanda-tanda awal terjadinya gangguan jiwa dan bagaimana mengatasinya

    Pengaruh Tindakan Generalis Halusinasi terhadap Frekuensi Halusinasi pada Pasien Skizofrenia di RS Jiwa Grhasia Pemda DIY

    Get PDF
    PENGARUH TINDAKAN GENERALIS HALUSINASI TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA PEMDA DIY ? Suheri², Mamnu’ah³ INTISARI Latar Belakang : Pengobatan antipsikotik atau farmakoterapi adalah fokus utama dari pengobatan utama skizofrenia dan penurunan frekuensi halusinasi. Bagaimanapun juga, ada beberapa kelemahan dari pengobatan jenis ini seperti efek samping obat, resistansi obat dan ketidakpatuhan pasien dalam konsumsi. Tindakan generalis halusinasi dilakukan sebagai terapi alternative dari farmakoterapi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan generalis halusinasi terhadap frekuensi halusinasi pada pasien skizofrenia di RSJ Grhasia Pemda DIY. Metode : Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experiment design with two grups digunakan dalam penelitian ini. Responden penelitian terdiri dari 24 pasien skizofrenia di RSJ Grhasia DIY dan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah tindakan generalis halusinasi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh tindakan generalis yang signifikan. Analisis wilcoxon signed ranks menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi diperoleh nilai sehingga . Simpulan : (1) Data pre-test menunjukkan sebagian besar (58,3%) pasien skizofrenia dari kelompok eksperimen memiliki frekuensi halusinasi pada tingkat sedang dan pada saat post-test sebagian besar (83,3%) memiliki frekuensi halusinasi pada tingkat rendah, (2) Data pre-test menunjukkan sebagian besar (58,3%) pasien skizofrenia dari kelompok kontrol memiliki frekuensi halusinasi pada tingkat sedang dan pada saat post-test sebagian besar (50%) memiliki frekuensi halusinasi pada tingkat, (3) Pasien skizofrenia pada kelompok eksperimen memiliki frekuensi halusinasi yang lebih rendah daripada pasien skizofrenia pada kelompok Saran : Tindakan generalis halusinasi sebagai terapi alternatif disarankan sebagai terapi pendamping dari farmakoterapi bagi pasien skizofrenia. Kata Kunci : Skizofrenia, generalis halusinasi, frekuensi halusinasi Kepustakaan : 36 buku(2000.-2013), 7 artikel internet, 7 skripsi/tesis, 6 jurnal peer- reviewed, Jumlah Halaman : i-xiii, 99 halaman, 9 tabel, 4 gambar, 16 lampira

    HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA PADA KELUARGA DI DESA BANARAN GALUR KULON PROGO YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar belakang : Faktor tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terjadinya gangguan jiwa. Kegagalan seorang indvidu dalam melakukan penyesuaian dengan persoalan yang dihadapinya dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya gangguan jiwa pada individu tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian case control atau kasus kontrol dengan menggunakan pendekatan waktu retsospektif. Cara pengambilan sample dengan cara consecutive sampling yaitu 86 responden dengan rincian subyek pada kelompok gangguan jiwa yaitu 28 orang dan subyek pada kelompok tidak gangguan jiwa sebanyak 58 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Ada hubungan signifikan antara faktor tipe kepribadian dengan kejadian ganguan jiwa di Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta. Dengan taraf signifikan P = 0,000 (p < 0,05). Tipe kepribadian introvert memiliki 6 kali lebih besar untuk mengalami gangguan jiwa (OR = 6.667). Saran : Bagi Penanggung Jawab Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Galur II perlu untuk mengadakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan terkait tipe kepribadian dan gangguan jiwa. Kata kunci : Tipe kepribadian, kejadian, gangguan jiwa. Referensi : 20 buku (2001-2012), 3 skripsi, 2 jurnal, 3 web Halaman : xiii, 49 halaman, 6 tabel, 3 gambar, 13 lampira
    • …
    corecore