2 research outputs found

    Pengolahan Tomat Menjadi Kurma Tomat dengan Teknik Tradisional untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dusun Tarian

    Get PDF
    Dusun Tarian merupakan dusun yang terletak di desa Tongkonan Basse kecamatan Masalle kabupaten Enrekang. Berdasarkan wilayah topografi mata pencaharian utama masyarakat kabupaten Enrekang adalah pada sektor pertanian salah satunya yaitu masyarakat yang berada di dusun Tarian. Tujuan dari pembuatan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional ini sebagai  salah  satu  produk  dari  program  kerja  E-KKN  dari  Universitas  Muhammadiyah  Enrekang yaitu memberikan gambaran bentuk kerjasama pada masyarakat Dusun Tarian untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, angket, penyuluhan, pelatihan, dan diversifikasi produk tomat di dusun Tarian. Berdasarkan observasi dan wawancara di peroleh informasi bahwa sebagian besar masyarakat menanam tomat dan mempunyai permasalahan bahwa  waktu  musim panen  melimpah harga  jual rendah, selanjutnya berdasarkan penyuluhan pengolahan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional dilakukan melalui sosialisasi yang  diberikan  dalam  bentuk presentasi  kepada  masyarakat dusun Tarian yang berjumlah 10 peserta dengan hasil respon yang positif, dan berdasarkan Pelatihan dan diversifikasi produk pengolahan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional pada masyarakat dusun Tarian yang berjumlah 10 peserta diperoleh hasil  angket yang  menyatakan  bahwa   8 peserta  (80%)  menjadi  terampil   untuk membuat produk tersebut sendiri. &nbsp

    Pemetaan dan Penggambaran Gua Tebing Mandu Tontonan sebagai Objek Situs Wisata dan Prasejarah di Kabupaten Enrekang

    Get PDF
    Kabupaten Enrekang merupakan salah satu daerah yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan yang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan. Potensi temuan-temuan prasejarah di Enrekang diperoleh dari serangkaian kegiatan survei permukaan dengan teknik pencuplikan sampel yang menunjukkan ciri-ciri teknologi prasejarah. Temuan-temuan survey adalah lukisan cap tangan di dinding tebing karst, gua-gua dengan temuan artefak batu,tulang, tembikar dan wadah kubur dari kayu yang disebut mandu atau duni. Selain itu juga ditemukan situs megalitik di atas puncak gunung yang memiliki peninggalan seperti lumping batu, fragmen tembikar dan susunan batu yang merupakan pembatas daerah permukiman. Secara makro, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran situs-situs prasejarah dalam rangka memahami karakter budaya Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Enrekang memiliki diversitas budaya prasejarah yang memiliki aksesibiltas dengan sumber daya alam yang sekaligus menunjang permukiman manusia masa praneolitik hingga persentuhan budaya Austronesia sekitar 3,500 tahun yang lalu dengan pemanfaatan sumber alamnya. Kawasan situs objek wisata Tebing Mandu merupakan salah satu objek wisata sejarah di kabupaten Enrekang tepatnya di pinggir sungai mata allo kelurahan Tanete kecamtan Anggeraja kabupaten Enrekang. Tebing yang menjulang tinggi ini terbentuk secara alami di perkirakan memiliki ketinggian kurang lebih 180 meter dengan panjang 200 meter. Tebing yang berdiri kokoh ini memiliki keunikan tersendiri, dimana terdapat Tebing yang menjulang vertikal dan tegak lurus setinggi 100 meter terdapat teras untuk meletakkan peti jenazah yang mirip dengan peti (erong) yang ada di Toraja.Pada tebing Terdapat lubang panjang sekitar 50 meter di atas sungai mata allo. Di dalam lubang berjejer rapipeti mati yang terbuat dari kayu yang hampir menyerupai perahu, di dalam peti masih terdapat tengkorak-tengkorak manusia. Pada daerah menara karst di Tontonan, Kec. Anggeraja Kab. Enrekang merupakan daerah pemakaman dari para leluhur pada zaman peperangan. Sungai Tontonan yang mengalir di bawahnya menambah agung keperkasaan tebing Mandu Tontonan.  Menurut cerita yang beredar, kuburan batu ini masih memiliki hubungan erat dengan manusia pertama yang mendiami pulau Sulawesi yang sekarang bermukim di Tanah Toraja. Ada yang beranggapan bahwa, makam yang nangkring di tebing ini merupakan makam leluhur orang Toraja
    corecore