3 research outputs found

    MASTERPLAN DESA KABBA SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PEMBANGUNAN DI ERA DIGITAL 4.0

    Get PDF
    Desa Kabba merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkaje’ne. Desa Kabba terdiri dari 2 (dua) dusun, 4 (empat) RK dan 17 (tujuh belas) RT dengan jumlah penduduk sebanyak 4.409 jiwa. Beberapa upaya pengembangan desa khususnya dikawasan Karst yang tidak terorganisir dengan baik kedepannya dapat mengakibatkan kerusakan ataupun perubahan ekosistem alam bahkan mampu menghilangkan peninggalan budaya dan warisan prasejarah di Desa Kabba. Guna pemetaan potensi lahan dan percepatan pembangunan pemerintah desa Kabba maka diperlukanlah penyusunan masterplan desa sebagai pemenuhan data geospasial yang kemudian dijadikan sebagai dasar acuan penyusunan rencana detai tata ruang desa. Tujuan penyusunan rencana tata ruang Desa Kabba adalah: (1) Menyiapkan pedoman pelaksanaan pembangunan fisik yang sesuai dengan potensi Desa berdasarkan kearifan lokal Desa Kabba, (2) Menjaga konsistensi pembangunan dan keselarasan perkembangan Desa Kabba, (3) Pedoman rencana tata ruang ini dibuat secara rinci untuk mengendalikan pemanfaatan ruang agar tidak menimbulkan konflik antar kegiatan. Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam penyusunan rencana tata ruang Desa Kabba meliputi seluruh wilayah administrasi Desa Kabba Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkaje’ne. Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data yang digunakan dalam survey adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) meliputi: Wawancara, dokumentasi, observasi (pengamatan) / survey lapangan, pengumpulan data sekunder dan  focus group discussion (diskusi kelompok)

    PERANCANGAN RUANG TERBUKA HIJAU DENGAN KONSEP BERKELANJUTAN DI KAWASAN KOTA LAMA KABUPATEN KOLAKA

    Get PDF
    Perencanaan Ruang Terbuka Hijau secara garis besar bertujuan sebagai perencanaan yang akan menjadi salah satu upaya dalam memeperbaiki kualitas lingkungan, khususnya di Kawasan Kota Lama Kabupaten Kolaka, merancang Ruang Terbuka Hijau yang sekaligus meningkatkan eksistensi budaya di Kota Kolaka, serta membuat Ruang Terbuka Hijau dengan menggunakan konsep arsitektur berkelanjutan dan biodiversity. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau menggunakan Metode Baru atau biasa juga disebut Metode Rasional (Glass Box) yaitu metode yang bersifat transparan yang hasil ciptaannya dapat ditelusuri bagaimana proses terjadi maupun proses kreatifnya. Dengan melihat curah hujan yang kadang tidak menentu di Kota Kolaka membuat Kota Kolaka rawan akan terkena bencana banjir sehingga Perencanaan Danau Buatan dibuat sebagai salah satu utilitas yang berfungsi sebagai pengatur debit air kota, sistem yang digunakan pada Danau Buatan adalah sebagai penampung air hujan dan sebagai sumber air bagi vegetasi-vegetasi yang berada di Ruang Terbuka Hijau. Untuk menarik minat pengunjung taman maka perencanaan Ruang Terbuka Hijau ini saya buat menjadi perencanaan yang multifungsi, selain dapat menjaga ekosistem kota dan mengatur paru-paru kota Ruang Terbuka Hijau juga mampu menjadi tempat wisata dan mampu menahan minat pengunjung untuk berlama-lama berada di Ruang Terbuka Hijau. Untuk itu Perencanaan penunjang seperti Cafe, Taman Baca serta Area bermain anak direncanakan untuk melengkapi sekaligus menunjang Ruang Terbuka Hijau. Pelestarian budaya dan penggunaan material-material yang dapat didaur ulang menjadi pilihan yang tepat di era sekarang dan menjadi salah satu konsep keberlanjutan yang saat ini diutamakan bagi para Arsitek perencanaan bangunan

    STASIUN KERETA API DENGAN KONSEP UTOPIA DI KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Kota Makassar sebagai,pintu gerbang perdagangan di Indonesia Timur dan juga merupakan salah satu kota besar di Indonesia, membutuhkan moda transportasi massal yakni kereta api yang telah ditindaklanjuti dengan adanya jaringan jalur kereta api Trans Sulawesi pada tahun 2015 di Kabupaten Barru. Sejauh ini perencanaan kereta api hanya sebatas rencana jaringan jalur kereta tanpa adanya rencana rancangan stasiun. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah desain Stasiun Kereta Api di Kota Makassar sebagai induk dari stasiun-stasiun penghubung antarkota lainnya. Penggunaan metode pendekatan utopia menekankan bentuk fasade yang geometris dan dinamis yang ditransformasikan dari bentuk lumba-lumba untuk menghadirkan kesan futuristik pada bangunan yang berlokasi pada Kecamatan Tallo tersebut. Dengan luas lahan terbangun 2,7 Ha dan lahan terbuka 1,8 Ha, Stasiun didesain tiga lantai dengan sistem struktur rangka ruang dipadukan GFRC (Glass Fiber Reinforced Concrete). Pada tapak terdapat pembagian jalur enterance antara penumpang, pengelola dan barang atau kargo. Fasilitas yang disediakan pada tapak adalah halte angkutan umum yakni BRT dan pete-pete guna memperlancar perpindahan moda transportasi penumpang. Stasiun Kereta Api dengan konsep utopia ini penulis sajikan agar dapat menjadi ikon Kota Makassar, sesuai dengan program kerja pemerintah yakni menjadikan Kota Makassar sebagai kota dunia. Selain itu juga dapat memperpanjang masa pakai bangunan dari segi arsitektural sehingga bangunan tidak perlu direnovasi dalam kurun waktu yang singkat.&nbsp
    corecore