14 research outputs found

    Stigmatization and Discrimination People Living with HIV / AIDS (PLWHA) at Pekanbaru Health Service in 2014

    Full text link
    Stigmatization and discrimination are still common in people with HIV / AIDS (PLWHA). Interview do many  people to work in agency institute of PLWHA in the Pekanbaru city (most of them are PLWHA) said that they ever experienc stigmatization and discrimination. This study was conducted to information about stigmatization and diskrimination on health in the Pekanbaru city of 2014. This research design is qualitative with a phenomenological approach. Informants in this study is 3 people PLWHA and health officials is 5 people. Data was collected through in-depth interviews and document search. The results of this study showed that the issue of the stigma disease of HIV / AIDS are heard by PLWHA to health services is the body people with HIV / AIDS wrapped in plastic and put into crates, mattresses and all appliances former patients of HIV / AIDS discarded and burned, the use of personal protective equipment excessive. Discrimination of PLWHA include verbally abused, coding on status HIV patients, landfills are still distinguishable, inadequate health care / slow, different services, excessive use of protective equipment, isolated, and perform medical acts without giving informed consent . The conclusion of this study is the stigmatization and discrimination PLWHA in health care is still often the case, stigmatization and discrimination PLWHA in health care starts from the registation / emergency room, inpatient, operating room up in the mortuary. Suggestion increase health promotion in a planned and sustainable removal efforts of PLWHA stigmatization and discrimination in health services and advocation to policy makers in the health sector

    Stigma dan Diskriminasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada Pelayanan Kesehatan di Kota Pekanbaru Tahun 2014

    Get PDF
    Stigmatization and discrimination are still common in people with HIV / AIDS (PLWHA). Interview do many  people to work in agency institute of PLWHA in the Pekanbaru city (most of them are PLWHA) said that they ever experienc stigmatization and discrimination. This study was conducted to information about stigmatization and diskrimination on health in the Pekanbaru city of 2014. This research design is qualitative with a phenomenological approach. Informants in this study is 3 people PLWHA and health officials is 5 people. Data was collected through in-depth interviews and document search. The results of this study showed that the issue of the stigma disease of HIV / AIDS are heard by PLWHA to health services is the body people with HIV / AIDS wrapped in plastic and put into crates, mattresses and all appliances former patients of HIV / AIDS discarded and burned, the use of personal protective equipment excessive. Discrimination of PLWHA include verbally abused, coding on status HIV patients, landfills are still distinguishable, inadequate health care / slow, different services, excessive use of protective equipment, isolated, and perform medical acts without giving informed consent . The conclusion of this study is the stigmatization and discrimination PLWHA in health care is still often the case, stigmatization and discrimination PLWHA in health care starts from the registation / emergency room, inpatient, operating room up in the mortuary. Suggestion increase health promotion in a planned and sustainable removal efforts of PLWHA stigmatization and discrimination in health services and advocation to policy makers in the health sector.Stigma dan diskriminasi masih sering terjadi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Wawancara yang dilakukan kepada beberapa orang yang bergerak di lembaga penggagas ODHA di kota Pekanbaru ( sebagian dari mereka adalah ODHA) mengatakan bahwa mereka pernah mengalami adanya stigma dan diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya informasi tentang stigma dan diskrimiasi terhadap ODHA pada palayanan kesehatan di Kota Pekanbaru tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah ODHA sebanyak 3 orang dan petugas kesehatan sebanyak 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telusur dokumen. Hasil penelitian diperoleh bahwa isu stigma penyakit HIV/AIDS yang didengar oleh ODHA pada pelayanan kesehatan adalah jenazah pasien HIV/AIDS dibungkus dengan plastik dan dimasukkan kedalam peti, kasur dan semua peralatan bekas pasien HIV/AIDS dibuang dan dibakar, penggunaan alat pelindung diri yang berlebihan. Diskriminasi terhadap ODHA meliputi dilecehkan  secara lisan, pemberian kode pada status pasien HIV, tempat pembuangan sampah yang masih dibedakan, pelayanan kesehatan yang tidak memadai/lambat, pelayanan yang berbeda, penggunaan alat pelindung yang berlebihan, diisolasi,  serta melakukan tindakan medis tanpa memberikan informed consent. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah stigma dan diskriminasi terhadap ODHA pada pelayanan kesehatan masih sering terjadi, stigma dan diskriminasi ODHA pada pelayanan kesehatan dimulai dari pendaftaran/IGD, rawat inap, ruang operasi sampai di ruang jenazah. Peningkatan promosi kesehatan yang terencana dan berkesinambungan dalam upaya penghilangan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA pada pelayanan kesehatan dan kegiatan advokasi kepada pemegang kebijakan di sektor kesehatan

    Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Santriwati di MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota Pekanbaru

    Full text link
    Someone is said to have a personal Hygiene well if that person can keep their body hygiene including skin, teeth, and mouth hygiene, nose hair, ears, legs and nails seta genetalia equipment, one of genitalia tool maintenance can be done on young women during menstruation. Based on the initial survey at MTs Darul Hikmah Pekanbaru from 15 menstruating santriwati, 10 of them did not know about personal hygiene during menstruation, due to not hygiene during menstruation, they tend not to behave hygiene. This study aims to determine the behavior of personal hygiene during menstruation at santriwati in MTs Pondok Pasentren Dar EL Hikmah Pekanbaru City. This research method is quantitative research by using cross sectional. The sample of this research is 148 santriwati class VII and VIII in MTs Darul Hikmah Pekanbaru City. The sampling technique is propability sampling. The analysis used is univariate and bivariate analysis with chi-square test, measuring instrument used is questionnaire and data processing using computerization The result showed that there was a relationship between knowledge (Pvalue = 0,002 with POR = 4,043), attitude (Pvalue = 0,000 with POR = 5,659), source of information (Pvalue = 0,000 with POR = 5,826), role of health worker (Pvalue = 0.001 with POR = 4,451), the role of teacher (Pvalue = 0.001 with POR = 4,200), culture (Pvalue = 0.002 with POR = 3.893) with personal hygiene during menstruation. It is advisable to develop cooperation with related health agencies that enable Dar EL Hikmah Pasentren Pondok to provide healthcare professionals who are competent in the health field. Keywords:Personal hygiene, menstruation, santriwat

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA NARAPIDANA REMAJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.A TEMBILAHAN

    Get PDF
    Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Pada tahun 2015 Pengguna maupun pengedar narkotika diperkirakan sekitar 5 juta orang atau 2,8% dimana terdapat pada remaja yang berusia 12-25 tahun ditaksir sekitar 14.000 orang. Data Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.A Tembilahan pada tahun 2015 didapatkan data jumlah narapidana remaja berusia 12-25 tahun sebanyak 169 narapidana remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyalahgunaan Narkoba Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II. A Tembilahan. Metode penelitian adalah analitik kuantatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah narapidana remaja dengan berbagai kasus kriminal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.A Tembilahan berjumlah 61 responden. Teknik pengambilan sampel adalah non random sampling dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square, alat ukur kuesioner dan pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan P Value 0,018, sikap P Value 0,026, keluarga P Value 0,012, teman sebaya P Value 0,032, lingkungan masyarakat P Value 0,037 dengan penyalahgunaan narkoba (P< 0.05). Disarankan ke instansi terkait yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.A Tembilahan melalui pemerintah dibawah BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) dan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) hendaknya agar lebih giat dalam memberantas NARKOBA yang berkaitan dengan masalah penyalahgunaan

    Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Iva oleh Wanita Usia Subur(wus) di Desa Sorek Satu Wilayah Kerja Puskesmas Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan

    Get PDF
    Kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi pada leher rahim (serviks). Kanker serviks menempati urutan kedua dari seluruh jenis kanker pada perempuan dengan insiden 9,7% dan jumlah kematian 9,3% dari seluruh kanker pada perempuan di dunia. Menurut data dari Puskesmas Pangkalan Kuras tahun 2016 untuk jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 22 (0,29%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku wanita usia subur (WUS) di Desa Sorek Satu Wilayah Kerja Puskesmas Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Populasi 2960 dengan sampel 156, dengan menggunakan tehnik samping random sampling.Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden melakukan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA sebanyak 35 (77,6%), responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 103 (66,0%)(POR = 3,039 ; 95% CI 1,401-6,590), responden dengan sikap negatif sebanyak 88 (56,4%)(POR = 2,362 ; 95% CI 1,095-5,094). responden yang tidak melakukan tindakan sebanyak 118 (75,6%)(POR = 2,694 ; 95% CI 1,198-6,060)., responden yang tidak pernah mendapatkan informasi sebanyak 79 (50,6%)(POR = 2.378 ; 95% CI 1,085-5,212). dan responden yang tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 93 (59,6%)(POR = 2,419 ; 95% CI 1,124-5,203). Berdasarkan uji statistik diperoleh P value dari lima variabel <a (0,05, terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, tindakan, media informasi, dukungan keluarga terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. Saran diharapkan wanita usia subur meningkatkan kesadaran untuk melakukan IVA guna deteksi dini adanya kanker serviks

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DIWILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

    Get PDF
    Stunting is a chronic condition that describes growth retardation due to long-term malnutrition with a threshold (z-score) between -3 elementary school to &lt;-2 elementary school. Based on the results of the 2013 Riskesdas UPTD Kampar Health Center is a Puskesmas that has two villages which are designated as stage II stunting loci, with the prevalence of stunting occurrence 29.4%. The purpose of this study was to determine the factors associated with stunting in the work area of ​​the Kampar UPTD Public Health Center, Kampar district in 2018. This type of research was observational through a quantitative analytic approach with case control design with a sample of 59 stunting mothers and control samples. 59 mother respondents of children under five were not stunting. The data analysis was performed by a computerized system using Univariate and Bivariate analysis with Chi-Square Test. The results showed a relationship between knowledge (P value = 0,000 CI = 5,408-32,065), Parenting Style (P value = 0,039 CI = 1,109-5,005) history of ANC (P value = 0,034 CI = 1,099-4,861) Birth Weight (P value = 0.034 CI = 1,137-5,390), Exclusive breastfeeding (P value = 0,027 CI = 1,169-5,134), immunization history (P value = 0,025 CI = 1,187-5,359), Revenue (P value = 0,002 CI = 1,674-7,753) and family support (P value = 0.020 CI = 1.264-7.458) for the incidence of stunting and no association between history of infectious disease (P value = 1,000 CI = 0.311-2.439) for the incidence of stunting. It is recommended for puskesmas to be able to prepare facilities and infrastructure as a medium in providing counseling and counseling on stunting to the community through posyandu as a place for integrated activities from various sectors.Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang dengan ambang batas (z-score) antara&nbsp;&nbsp; -3 SD sampai dengan &lt; -2 SD. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 UPTD Puskesmas Kampar adalah Puskesmas yang memiliki dua desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting tahap II, dengan prevalensi kejadian stunting 29,4%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting diwilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar, kabupaten kampar tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah observasional melalui pendekatan kuantitatif analitik dengan desain case control dengan jumlah sampel kasus 59 responden ibu balita stunting dan jumlah sampel kontrol 59 responden ibu balita tidak stunting. Analisis data dilakukan dengan analisis Univariat dan Bivariat dengan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan (P value=0,000), Pola Asuh&nbsp; (P value=0,039) riwayat ANC (P value=0,034) Berat Badan Lahir (P value=0,034), ASI Eksklusif (P value=0,027), riwayat imunisasi (P value=0,025), Pendapatan (P value=0,002) dan dukungan keluarga (P value=0,020) terhadap kejadian stunting. Disarankan bagi puskesmas agar dapat mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai media dalam memberikan penyuluhan dan konseling tentang stunting kepada masyarakat melalui posyandu sebagai wadah kegiatan terintegritas dari berbagai sekto

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA ANAK-ANAK PANTI ASUHAN AL-AKBAR KOTA PEKANBARU

    Get PDF
    The use of masks during the Covid-19 pandemic is very important to protect yourself and others from the risk of transmitting this virus. As it is known that most of the transmission of Covid-19 is through droplets, it is felt necessary to protect yourself by using a mask. Considering that there are still many children at the Al-Akbar orphanage who do not use masks when they are in the orphanage or when they are outside the orphanage. This study aims to obtain factors related to the use of masks as an effort to prevent covid-19 in Al-Akbar orphanage children in Pekanbaru city. This research was conducted using a quantitative research type with a cross-sectional design. With the technique of sampling with Total Sampling. The population in this study were all 78 children of the Al-Akbar orphanage with a total sample of 78 respondents. Data analysis used univariate and bivariate, and the sampling technique used total sampling technique. The results showed that the proportion of respondents who used masks was 42 (53.8%). There is a relationship between knowledge variable (P-value = 0.0001) with POR 7.333 (2.997-23.175), attitude (P-value = 0.001) with POR 5.762 (2.128-15.602), availability of masks (P-value = 0.024) with POR 3.185 (1,259-8.054) and media information (P-value = 0.016) with a POR of 3.578 (1.362-9.393).Penggunaan masker di masa pandemi Covid-19 ini menjadi hal yang sangat penting untuk memproteksi diri dan juga orang lain dari risiko penularan virus ini. Sebagaimana dikatahui bahwa sebagian besar penularan Covid-19 adalah melalui droplets, maka dirasakan perlu untuk melindungi diri dengan penggunaan masker. Mengingat masih banyaknya anak-anak panti asuhan Al –Akbar yang tidak menggunakan masker saat dipanti ataupun saat berada diluar panti. Penelitian ini bertujuan untuk diperolehnya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan covid-19 pada anak-anak panti asuhan Al-Akbar kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional. Dengan Teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak panti asuhan Al-Akbar berjumlah 78 dengan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariate, dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunujukkan bahwa proporsi responden yang menggunakan masker sebanyak 42 (53,8%). Ada hubungan variabel pengetahuan (P- value = 0,0001) dengan POR 7,333 (2,997-23,175), sikap (P- value = 0,001) dengan POR &nbsp;5,762 (2,128-15,602), ketersediaan masker (P- value = 0,024) dengan POR 3,185 (1,259-8,054) &nbsp;dan media informasi(P- value = 0,016) dengan POR 3,578 (1,362-9,393)

    BEHAVIOR OF BREAST SELF EXAMINATION (BBS) ON FEMALE STUDENTS IN SMA NEGERI 6 PEKANBARU YEARS 2016

    Get PDF
    Breast Self Examination (BSE) is an examination technique where one woman check her own breasts with a look and feel with a finger to detect whether or not there is a lump in her breast ( Djawarut , 2014). BSE is one way to detect breast cancer early . According Sutjipto , at this time have been found with breast cancer at a young age . This study aims to determine the behavior of adolescent girls in SMA 6 Pekanbaru 2016 . This type of research is a quantitative analytical research. With design cross- sectional. The sample was SMA Negeri 6 Pekanbaru class X and XI which totaled 129 with a population of 371 people. The sampling technique used is stratified random sampling. The analysis used were univariate and bivariate with Chi Square test. Based on the results of the study showed most respondents did conduct BSE in 2 (1.6 %), respondents with low knowledge, 104 (100 %), respondents with negative attitudes were 107 (100 %), respondents were not doing as much as 110 (100 %), respondents who never get as much information as much as 105 (100 %), and respondents who have no family support as many as 106 (100 %), Based on the statistical test P value obtained from five variables &lt; α (0.05), there is a significant relationship between knowledge, attitudes, actions, mass media and family support to conduct breast self-examination. Advice can be given is the school invited health authorities to work together to educate the student through counseling in an effort to improve reproductive health so that students know the importance of early behavioral measures BSE

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pengendalian Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2016: Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pengendalian Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2016

    Get PDF
    Hypertension is a major cause of stroke that cause a high mortality. This situation happens in the world, both in developed countries and developing countries. Data obtained from Harapan Raya Community Health Center showed increasing cases of hypertension since 2014 (4879 cases) until 2015 (5208 cases). The aim of this study was to obtain the related factors to blood pressure controlling behavior in the hypertension patients in the Harapan Raya Community Health Center, Pekanbaru. This quantitative analytical research used a cross sectional study. Population was hypertension patients between May 12 and June 12 2016 at Harapan Raya Community Health Center. Subjects were 152 hypertension patients who visited community health center. The sampling technique was accidental sampling. The instrument used questionnaires and computerized data processing. The statistical analysis used univariate and bivariate with Chi-square test. The results showed that related factors to blood pressure controlling behavior in the hypertension patients were knowledge (p-value =0.022, POR = 2.263; 95%CI: 1,171-4,372 ), attitude (p-value = 0.025, POR = 2.249; 95%CI: 1,155-4,564), diet (p-value = 0,027, POR = 2.296; 95%CI: 1,155-4,564), sport (p-value &lt;0,005,POR = 3.850; 95%CI: 1,867-7,940), family support (p-value = 0.032 , POR = 2.157; 95%CI: 1,118-4,161), and the role of health workers (p-value = 0.005,POR = 2.798; 95%CI: 1,407-5,561). We recommend to Harapan Raya Community Health Center to improve intensive counseling and prevention about risk factors that related to hypertension besides spreading brochures explaining about hypertension and its impacts.Hipertensi merupakan penyebab utama stroke yang membawa angka kematian tinggi. Keadaan ini terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Data yang diperoleh dari Puskesmas Harapan Raya menunjukkan meningkatnya kasus hipertensi sejak 2014 (4879 kasus) hingga 2015 (5208 kasus). Tujuan penelitian ini adalah memperoleh faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Harapan Raya, Pekanbaru. Penelitian analitik kuantitatif ini menggunakan penelitian cross sectional. Populasi adalah pasien hipertensi pada 12 Mei sampai dengan 12 Juni 2016. Sampelnya adalah 152 orang dengan hipertensi yang mengunjungi pusat komunitas kesehatan Harapan Raya. Teknik sampling adalah accidental sampling. Instrumen ini menggunakan kuesioner dan pengolahan data terkomputerisasi. Analisis statistik menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasilnya menunjukkan faktor yang berhubungan dengan perilaku pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi adalah pengetahuan (p-value =0.022, POR = 2.263; 95%CI: 1,171-4,372 ), sikap (p-value = 0.025, POR = 2.249; 95%CI: 1,155-4,564), diet (p-value = 0,027, POR = 2.296; 95%CI: 1,155-4,564), olahraga (p-value &lt;0,005, POR = 3.850; 95%CI: 1,867-7,940), dukungan keluarga (p-value = 0.032 , POR = 2.157; 95%CI: 1,118-4,161), dan peran petugas kesehatan (p-value = 0.005,POR = 2.798; 95%CI: 1,407-5,561). Kami menyarankan kepada Puskesmas Harapan Raya untuk meningkatkan konseling dan pencegahan intensif mengenai faktor risiko yang terkait dengan hipertensi, selain menyebarkan brosur yang menjelaskan hipertensi dan dampaknya

    Analysis of Symptoms of Sick Building Syndrome for Nurses in Hospital Inpatient Rooms

    Get PDF
    Sick Building syndrome is a symptom that is felt by someone who carries out activities in the building caused by poor indoor air quality conditions that can cause several symptoms of health problems. The purpose of this study was to analyze complaints of sick building syndrome among nurses in hospital inpatient rooms. This research method uses quantitative methods with analytic survey types. The design used was a cross-sectional study with a total sample of 120 people. Data analysis used the chi-square test. The results of this study showed that as many as 40% of nurses experienced symptoms of sick-building syndrome with the most common complaints being sneezing, runny nose/flu, dry skin, dry lips, and feeling tired. And the factors associated with the symptoms of sick building syndrome in nurses are temperature, humidity, lighting, occupancy density, air circulation, years of service, and age. So that hospital management needs to periodically check the physical environment in hospital inpatient rooms
    corecore