81 research outputs found

    Traditional Games as a Multicultural Education Planning for Children in Primary Schools

    Get PDF
    This study aims to examine the planting of values of multicultural education in children in Primary Schools through traditional games. This is motivated by the diversity of cultures, races, languages, and religions in Indonesia. Traditional children's games or called “Dolanan Anak” is one of the nation's cultural assets that must be preserved. Traditional games not only provide value for recreation or pleasure. More than that, traditional games also contain and contain elements of cultural values that are identical to multicultural education. These values are cultural heritage, which is full of the meaning of goodness and is useful in developing community life in children. This article is a study of the research literature that describes traditional games as an attempt to integrate the values of multicultural education. This importance is given to children or students of Primary Schools age in the hope that the children can understand early on that the diversity of national cultures is a vehicle to foster tolerance and respect in their living environment and the external environment that has a diversity of cultures

    MEMBANGUN KETERAMPILAN RESOLUSI KONFLIK MELALUI PKN DENGAN PENDEKATAN MULTIKULTURAL DI SMK NU TEMANGGUNG

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana membangun keterampilan resolusi konflik melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan multikultural yang dilakukan di SMK NU Temanggung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya konflik yang terjadi dimasyarakat kita, sehingga perlu membangun ketrampilan resolusi konflik bagi generasi muda, salah satunya adalah siswa SMK NU Temanggung. Siswa SMK yang nantinya akan langsung diserap oleh dunia kerja dan terjun ke masyarakat penting dibekali dengan keterampilan resolusi konflik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan triangulasi metode melalui dua siklus. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus satu menunjukkan bahwa keterampilan resolusi konflik yang dimiliki siswa kelas XI sebanyak 40% dan diperlukan tambahan materi dan metode, sedangkan pada siklus dua setelah ditambah materi dan metode pendekatan multikultural keterampilan resolusi konflik siswa kelas XI meningkat sebanyak 75%. Hal ini menujukkan peningkatan yang berarti

    Conflict Resolution: Zakat Poverty Alleviation Solutions in West Java

    Get PDF
    Poverty is a problem faced by all nations, including Indonesia. Various kinds of policies have been made by the government to overcome this problem both in sectoral, monetary, fiscal, and other policies, but the policies have not been fully able to solve problems that occur in the field. The gap between theory and the field can be seen in the not yet implementing good zakat management. Conflict resolution to overcome this is necessary because Zakat is one of the important instruments in poverty alleviation. The more zakat that is collected and the more targeted it is in its distribution, the more it will be able to reduce existing poverty. Therefore, zakat has a crucial role in the growth of the economy and development. Seeing the fact that the potential for zakat has not been fully exploited in Indonesia, the government needs to make special policies to increase it. This research will discuss conflict resolution in terms of literature review to alleviate poverty in Indonesia, especially West Java

    Membentuk Karakter Antikorupsi Melalui Pendekatan Multikultural di MI Maarif Parakan Temanggung

    Get PDF
    Artikel ini mengungkap tentang bagaimana membentuk karakter antikorupsi pada siswa, sehingga dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pencegahan tindak pidana korupsi yang sedang menimpa bangsa ini. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembentukan karakter antikorupsi pada siswa MI Maarif Parakan Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi Studi lapangan (Field Research). Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa MI Maarif Parakan Temanggung membentuk karakter antikorupsi dengan pendeketan multikultural melalui pembelajaran di dalam dan diluar kelas. Pembiasaan dan karakter yang ditonjolkan adalah karakter kejujuran dan hidup sederhana. Penanamkan nilai kejujuran dan hidup sederhana  yang di lakukan oleh MI Maarif Parakan Temanggung tidak hanya dalam kurikulum yang ada dikelas saja namun juga melalui pembiasaan nyata dengan saling menghargai latar belakang dan budaya di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh elemen sekolah. Hal ini terbukti cukup berhasil dibuktikan dengan adanya penurunan laporan kehilangan yang tercatat di guru bimbingan konseling selama tiga tahun terakhir dan penurunan pertengkaran atau konflik antar siswa. Sehingga langkah nyata yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter antikorupsi siswa adalah membiasakan berlaku jujur dan hidup sederhana. Kata kunci: Karakter, antikorupsi dan multikultural This article reveals how to shape the character of anti-corruption in students, so that it can provide solutions to the problem of preventing corruption that is happening to this nation. The purpose of this study is to describe the formation of anti-corruption character in MI Maarif Parakan Temanggung students. This research is a descriptive study using a qualitative approach using Field Research methods. From the results of this study it was found that MI Maarif Parakan Temanggung formed an anti-corruption character with a multicultural approach through learning inside and outside the classroom. The habits and characters that are highlighted are honesty and simple living. Instilling the value of honesty and simple life that is done by MI Maarif Parakan Temanggung not only in the curriculum in the classroom, but also through real habituation with mutual respect for the background and culture in the school environment that is carried out by all elements of the school. This proved to be quite successful as evidenced by the decrease in reports of losses recorded in counseling guidance teachers during the last three years and a decrease in quarrels or conflicts between students. So that concrete steps that can be taken to shape the student's anti-corruption character are to get used to being honest and living simply. Keywords: Character, anti-corruption and multicultura

    Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

    Get PDF
    Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran, sekaligus salah satu aspek keterampilan yang dikembangkan di sekolah, namun kemampuan menggemukakan pendapat di beberapa sekolah belum berkembang, oleh sebab itu perlu dikembangkan dengan  model pembelajaran Discovery Learning. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis Pendidikan Resoulsi Konflik Melalui Model Pembelajaran Dicovery Learning  Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka atau literature review teori yang mempelajari buku refensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa  penggunaan metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat pada pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Disarankan guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat menggunakan metode  pembelajaran studi kasus sebagai salah satu metode pembelajaran efektif membantu guru meningkatkan kemampuan peserta didik peserta didik mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran berlangsung   Kata kunci:  Discovery Learning, kemampuan mengemukakan pendapat

    Strategi Mediasi Dalam Menyelesaikan Konflik Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berbasis Kesetaraan Gender

    Get PDF
    Kekerasan dalam rumah tangga sebagai suatu konflik yang salah satu sumbernya yakni relasi yang timpang antara suami dan isteri yang berakar pada budaya patriakhi yang menempatkan peran, fungsi, dan tanggung jawab yang bebeda pada laki-laki dan perempuan. Dalam mengatasi persoalan kekerasan dalam rumah tangga tidak cukup dengan melihat pemicu konflik yang mengakibatkan tindak kekerasan yang dialami oleh salah satu pihak, yang sebagain besar perempuan, diperlukan pemahaman akan akar persoalan tersebut. Artikel ini membahas mengenai makna kekerasan dalam rumah tangga, factor –faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga, bagaimana keterkaitan kekerasan dalam rumah tangga dengan konsep gender. Diakhir artikel ini, diperoleh gambaran mengenai strategi mediasi berbasis kesetaraan gender dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Kata kunci : gender, kekerasan, rumah tangga, mediasi. Abstract Domestic violence as a source of conflict is an unequal relationship between husband and wife rooted in a patriarchal culture that places different roles, functions, and responsibilities on men and women. In overcoming the problem of domestic violence it is not enough to look at the triggers of conflict that result in acts of violence experienced by one of the parties, who are mostly women, an understanding of the root of the problem is needed. This article discusses the meaning of domestic violence, the factors that cause domestic violence, how the relation of domestic violence to the concept of gender. At the end of this article, an overview of gender equality-based mediation strategies is obtained in dealing with domestic violence. Keywords: gender, violence, household, mediation

    Traditional Wisdom in Cikondang Traditional Village: A Study of Sabilulungan's Value

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal Sabilulungan di kampung adat Cikodang. Gerakan pengembangan kearifan lokal mengutamakan karakter gotong royong, persatuan dan kebersamaan untuk menciptakan hubungan relasi sosial yang harmonis. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengungkap data secara mendalam yang ada di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Responden terdiri dari sesepuh atau tokoh adat, warga kampung adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sabilulungan merupakan salah satu kearifan lokal yang ada di masyarakat Sunda yang menekankan pada prinsip kerukunan hidup. Selain itu, nilai kearifan lokal Sabilulungan yaitu gotong-royong, kesatuan, kebersamaan, keadilan dan kemanusiaan. Nilai kearifan lokal Sabilulungan di kampung adat Cikondang terbukti mampu menjaga harmonisasi dalam aktivitas gotong-royong dalam kesehariannya dan di setiap tradisi adat dilandasi spontanitas. Konsep Sabilulungan dalam dunia pendidikan dalam rangka membantu seseorang mencapai pembentukan karakter yang menghasilkan generasi yang memiliki watak, kepribadian, serta peradaban yang bermartabat

    Construction of Citizenship Campaign as Peace Education for Overcoming Student Brawl

    Get PDF
    This research is a construction of the idea of overcoming student brawls in Bogor city through the implementation of a citizenship campaign as a form of peace education and conflict resolution efforts as Bogor city is one of the areas where student brawls often occur and disrupt public order and security also often carried out aggressively and can be in the form of violence perpetrated by groups of students against other student groups even categorized as a crime if colored with elements of a crime. This research uses a qualitative method with data collection techniques in the form of a literature study where data collection is carried out through a review of various references related to the research focus through books, journals, and related documents using a scoping review approach. The citizenship campaign was carried out in the form of counseling on silih asih jeung silih asuh, service learning for students in Bogoh Ka Bogor, and persuasion to convey messages of peace through various media which were displayed in schools and public areas in Bogor city. Citizenship campaigns are carried out through penta helix cooperation, communication, and collaboration involving the government, academics, business, community, and the medi
    corecore