5 research outputs found

    INDEKS KUALITAS AIR RAWA LEBAK DELING UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN ALAMI

    Get PDF
    ABSTRACTAs a common properti, fisheries management in swamps need to be made to provides economic benefits for the parties on the one side (especially the community), and the sustainability of the ecosystem itself on the other side. Current conditions need to be obtained to formulate swamp resource management in a sustainable manner by reducing fishing activities with aquaculture activities. Aquaculture, besides providing greater income, can also control fishing activities and reduce pressure on the swamp ecosystem. The study was conducted in Rawa Deling, Deling Village, Pangkalan Lampam Sub-District, OKI District. Water quality measurements are carried out for 5 months, from March 2018 to July 2018 in 4 stations with differences depth and vegetation. Water quality analysis is carried out to get an overview of the swamp condition. Water quality data will determine the feasibility and treatment needed for aquaculture. The results of water quality measurements showed that temperature parameter values ranging from 28.1 - 32.2 oC, depths of 0.7 - 5 m, brightness of 20 - 50 cm, TDS 17 - 35 mgL-1, pH 4.1 - 5, DO 1 , 7 - 4.1 mgL-1, phosphate <0.060 - <0.090 mgL-1, total nitrogen 12.50 - 38.90 mgL-1, ammonia 0.68 - 0.93 mgL-1. Measuring water quality shows the potential for deling swamps to be developed in an effort to increase fish stocks and aquaculture activities.Keywords : lebak lebung swamps, sustainable fisheries management, swamp water qualit

    Penerapan Teknologi Penilaian Kualitas Air sebagai Habitat Hidup Ikan dan Manfaat Hasil Nilai Gizi Ikan

    Get PDF
    Tubuh mahluk hidup memerlukan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti ikan. Umumnya masyarakat mendapatkan ikan konsumsi dengan membeli di pasar dan hanya sedikit dari hasil tangkapan di alam. Permintaan akan ikan sangat tinggi sehingga kegiatan budidaya merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan masyarakat. Penerapan teknologi dalam penilaian kualitas air untuk budidaya ikan harus dilakukan karena dapat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan ikan yang optimum. Tujuan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Talang Jawa Kecamatan Gandus Palembang adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya makan ikan karena manfaat dan kandungan nilai gizi ikan, memberikan informasi penilaian kualitas air dalam melakukan kegiatan budidaya ikan dan bagaimana pengoperasian alat kualitas air dilapangan serta solusi dalam memperbaiki kualitas perairan sebagai habiatat hidup ikan. Hasil pengabdian menunjukkan masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan, paham akan nilai kualitas air yang baik untuk kegiatan budidaya ikan, masyarakat memahami pentingnya nilai gizi ikan untuk tubuh, dan solusi dalam membudidayakan ikan

    Polyculture of Catfish and Kale for The Fulfillment of Independent Food in the Pandemic Era

    Get PDF
    During the COVID-19 pandemic, restrictions on activities directly affected people's lives socially and economically to meet their needs of people's lives, namely by developing aquaponic technology with a fish farming system in buckets (Budikdamber). These activities maximise limited land with various crops and develop fisheries so that the results can be used to meet household food needs independently. This service was conducted for local KKN students online through a zoom meeting on September 13, 2021, with 20 participants. The implementation of aquaponics system activities considers the types of fish and vegetables recommended and the procedures for making budikdamber

    Implementation of Fish Farming in Buckets To Improve Softskill Teachers and Students In SMP N 4 Rantau Panjang, Ogan Ilir Regency

    Get PDF
    Fish farming in buckets or more popularly known as BUDIKDAMBER cultivates fish and vegetables in one bucket. In addition to increasing students' understanding of ecosystems, BUDIKDAMBER can also be a solution for teachers and students who have limited land for plant and fish cultivation. This activity aims to provide education and training to teachers and students regarding fish farming techniques currently used to solve small-scale fish farming. The implementation of this activity includes the preparation stage, the material delivery stage, and the experimental stage. Through soft skills training, it can increase knowledge and insight for teachers and students at SMPN 4 Rantau Panjang regarding the BUDIKDAMBER technique so that it is to motivate and attract teachers and students to try at home and pass on the knowledge gained to the surrounding communit

    ANALISIS KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA IKAN MENGGUNAKAN KERAMBA JARING APUNG DI ANAK SUNGAI KOMERING BANYUASIN

    Get PDF
    Pemanfaatan Keramba Jaring Apung (KJA) pada perairan merupakan salah satu teknik akuakultur yang dapat dijadikan sebagai sumber perekonomian dan pemenuhan akan ikan. Lokasi budidaya ikan harus sesuai agar pengelolaan budidaya ikan dapat berjalan dengan maksimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lokasi budidaya ikan menggunakan KJA dengan metode skoring atau penilaian. Lokasi pengamatan berada di Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari Sungai Komering dan anak Sungai Komering (Sungai Rok Kemang, Sungai Aluran dan Sungai Pulau Tigo). Lokasi pengamatan ditentukan dengan metode purposive random sampling berdasarkan spesifikasi kondisi lokasi sungai. Pengamatan dilakukan pada bulan September, Oktober dan November tahun 2019. Sampel air diambil setiap bulan dan dianalisis secara insitu untuk suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, pH, dan oksigen terlarut. Sedangkan untuk fosfat dan amonia dianalisis secara eksitu di laboratorium kimia perairan BRPPU Palembang. Hasil skoring atau penilaian di keempat lokasi, hanya Sungai Komering yang berpotensial untuk lokasi budidaya ikan (sesuai) tetapi kualitas perairan perlu dimonitor secara berkala terutama pada oksigen terlarut dan fosfat. Sungai Rok Kemang, Sungai Aluran dan Sungai Pulau Tigo tidak dapat dijadikan sebagai lokasi kegiatan budidaya ikan karena kedalaman, kecepatan arus, oksigen terlarut dan fosfat tidak mendukung
    corecore