37 research outputs found

    The global burden of viral hepatitis from 1990 to 2013: findings from the Global Burden of Disease Study 2013

    Get PDF
    BACKGROUND: With recent improvements in vaccines and treatments against viral hepatitis, an improved understanding of the burden of viral hepatitis is needed to inform global intervention strategies. We used data from the Global Burden of Disease (GBD) Study to estimate morbidity and mortality for acute viral hepatitis, and for cirrhosis and liver cancer caused by viral hepatitis, by age, sex, and country from 1990 to 2013. METHODS: We estimated mortality using natural history models for acute hepatitis infections and GBD's cause-of-death ensemble model for cirrhosis and liver cancer. We used meta-regression to estimate total cirrhosis and total liver cancer prevalence, as well as the proportion of cirrhosis and liver cancer attributable to each cause. We then estimated cause-specific prevalence as the product of the total prevalence and the proportion attributable to a specific cause. Disability-adjusted life-years (DALYs) were calculated as the sum of years of life lost (YLLs) and years lived with disability (YLDs). FINDINGS: Between 1990 and 2013, global viral hepatitis deaths increased from 0·89 million (95% uncertainty interval [UI] 0·86–0·94) to 1·45 million (1·38–1·54); YLLs from 31·0 million (29·6–32·6) to 41·6 million (39·1–44·7); YLDs from 0·65 million (0·45–0·89) to 0·87 million (0·61–1·18); and DALYs from 31·7 million (30·2–33·3) to 42·5 million (39·9–45·6). In 2013, viral hepatitis was the seventh (95% UI seventh to eighth) leading cause of death worldwide, compared with tenth (tenth to 12th) in 1990. INTERPRETATION: Viral hepatitis is a leading cause of death and disability worldwide. Unlike most communicable diseases, the absolute burden and relative rank of viral hepatitis increased between 1990 and 2013. The enormous health loss attributable to viral hepatitis, and the availability of effective vaccines and treatments, suggests an important opportunity to improve public health. FUNDING: Bill & Melinda Gates Foundation

    Implementasi Standar Pembiayaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar Islam Ibnu Sina Kabupaten Bandung

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis serta mendeskripsikan: Implementasi pembiayaan suatu lembaga sekolah melalui pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam meningkatkan kualitas pendidikan; permasalahan yang menghambat dalam proses implementasi pembiayaan melalui pengelolaan bantuan pemerintah tersebut dalam meningkatkan mutu pendidikan di suatu lembaga. Bagaimana pengaturan pembiayaan pendidikan melalui pengelolaan dana BOS dalam meningkatkan mutu pendidikan dilihat dari pengelolaan dan kebutuhan lembaga sekolah swasta. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun informan pada penelitian ini  adalah kepala sekolah, guru, staf, dan stakeholder lain di SD Islam Ibnu SIna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Implementasi  Pembiayaan Pendidikan melalui Dana BOS di SD ISLAM Ibnu Sina Kabupaten Bandung berjalan dengan efektif hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya:  Perencanaan Penyusunan Anggaran Biaya Pendidikan yang harus dilaksanakan dengan cermat;  implementasi sesuai dengan juklas dan juknis BOS; dan Pengawasan anggaran yang dilaksanakan secara efektif dalam mengimplementasikan pengelolaan pembiayaan pendidikan melalui dana BOS dalam meningkatkan mutu Pendidikan

    Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa (Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyah Darunnajah - Jakarta)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta dan hubungannya dengan peningkatan karakter disiplin siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta berjala dengan baik. Faktor-faktor pendukung ekstrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta adalah dukungan kepala sekolah, ketersediaan tenaga pengajar ektrakulikuler pramuka, infrastruktur dan sarana ektrakulikuler pramuka, partisipasi dan dukungan dari orang tua, kolaborasi dengan pihak luar, minat dan partisipasi peserta didik. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan estrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta adalah keterbatasan waktu, kurangnya sumber daya, tidak cukupnya guru ektrakulikuler pramuka terlatih. Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta dapat meningkatkan karakter disiplin siswa. Ekstrakurikuler pramuka di MTs Darunnajah Jakarta mendidik dan mengajar peserta tentang pentingnya mengikuti aturan, bekerja secara teratur, menghormati orang lain, bertanggung jawab, dan mengembangkan sikap disiplin dalam berbagai aspek kehidupan

    Critical analysis of life cycle impact assessment methods addressing consequences of freshwater use on ecosystems and recommendations for future method development

    No full text
    International audienceAnthropic water uses can affect aquatic and terres- trial ecosystems through various pathways. To address these impacts in life cycle assessment, an array of impact assessment methods can be applied. The currently well-known re- view of methods carried out by the UNEP/SETAC Life Cycle Initiative’s WULCAworking group (Kounina et al. Int J Life Cycle Assess 18(3):707–721, 2013) recommends that practitioners simultaneously apply all indicators to evaluate dam- age on ecosystem quality and to cautiously sum up the score into a single metric^. This call for caution is attributed to the fact that methods reviewed cover different ecosystem targets. Their characterisation factors and units also vary. However, the review lacks a detailed analysis of compatibilities and coherence between methods that identifies inconsistencies to be overcome to further method harmonisation. This is precisely the aim of this study. MethodsLes usages humains de l'eau peuvent affecter les écosystèmes aquatiques et terrestres par diverses voies d’impacts. Pour les évaluer dans le cadre d’une approche « cycle de vie », un schéma reliant les causes aux effets peut être construit. Le groupe de travail WULCA, issu de la SETAC Life Cycle initiative, (Kounina et al Int J recommande que les praticiens appliquent simultanément tous les indicateurs permettant d’évaluer les dommages sur la qualité des écosystèmes et éventuellement de les synthétiser en les sommant dans une métrique unique. Cet appel à la prudence est relatif au fait que les méthodes examinées couvrent différentes cibles de l'écosystème et que leurs facteurs de caractérisation et les unités varient également. Toutefois, aucune analyse détaillée des compatibilités et de la cohérence entre ces méthodes et leurs indicateurs ne permettent d'identifier les incohérences à surmonter pour pouvoir les harmoniser. Ceci est précisément le but de cette étude
    corecore