43 research outputs found
Penggunaan Multimedia untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Di sekolah Madrasah Aliyah NW Sanggeng dalam proses belajar mengajar ditemukan masalah dilapangan, diantaranya, setelah melakukan observasi dan analisis masalah bahwa penggunaan pembelajaran multimedia dalam proses pembelajaran memberikan suasana yang berbeda disaat proses pembelajaran berlagsung. Gejala positif telah ditunjukkan melalui sikap siswa dalam pelaksananan proses belajar. Sebelum siswa menggunakan pembelajaran multimedia, mereka hanya menghafal teori, pemahaman siswa tentang isi materi hanya sebatas pemahaman secara teoritis, sehingga tidak ada perkembangan yang signifikan pada siswa Kelas X Madrasah Aliyah NW Sanggeng baik dalam pemahaman secara teori dan terlebih lagi motivasi belajar. Pada siswa Kelas X Madrasah Aliyah NW Sanggeng telah menunjukkan Perubahan yang signifikan, siswa yang telah mendapatkan sistem pembelajaran multimedia cenderung motivasinya lebih tinggi dibandingkan siswa yang belum mendapatkan sistem pembelajaran multimedia. Akan tetapi, disisi lain ada siswa yang tidak mengalami Perubahan meski sudah diberikan sistem pembelajaran multimedia. Tujuan yang ingin dicapai adalah Ingin mengetahui apakah ada Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Di Madrasah Aliyah NW Sanggeng?. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode angket, dokumentasi .Sedangkan tehnik analisis data menggunakan tehnik analisis statistik dengan menggunakan rumus Chi Kwadrat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa derajat kebebasannya adalah (dk) = 9 dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5% maka chi kwadrat tabel = 16,919, sedangkan chi kwadrat hitung = 17,19 maka dari itu dapat disimpulkan chi kwadrat hitung lebih besar dari pada chi kwadrat tabel ( 17,19 > 16,919 ). Sesuai ketentuan kalau chi kwadrat hitung lebih besar dari chi kwdrat tabel maka, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jadi kesimpulannya adalah hasilnya signifikan dan hipotesis alternatif yang di ajukan ada Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Di Madrasah Aliyah NW Sanggeng
Coronavirus Diseases -19: an overview in education, agriculture, and communication perspectives
As it emerged at the end of December 2020 in Wuhan, China, Coronavirus has now spread to many countries, which affected several sectors of human life. This paper aims to describe the impact of covid-19 on education, agriculture, and communication in Indonesia. In education, COVID-19 impacted the teaching methods. Teachers utilized e-learning during the COVID-19 pandemic, such as Schoology, Edmodo, Google Classroom, Facebook, WhatsApp, and Zoom. In agriculture, coronavirus impacted downstream and upstream agriculture. As the main food producer, farmers should be protected from the dangers of the coronavirus to maintain food security. All people need to consume food based on agricultural products. In communication, coronavirus makes society change in the use of communication media. New media is more interactive and creates a new understanding of interpersonal communication
Student Behavior Analysis to Predict Learning Styles Based Felder Silverman Model Using Ensemble Tree Method
Learning styles are very important to know so that students can learn effectively. By understanding the learning style, students will learn about their needs in the learning process. One of the famous learning management systems is called Moodle. Moodle can catch student experiences and behaviors while learning and store all student activities in the Moodle Log. There is a fundamental issue in e-learning where not all students have the same degree of comprehension. Therefore, in some cases of learning in E-Learning, students tend to leave the classroom and lack activeness in the classroom. In order to solve these problems, we have to know students' preferences in the learning process by understanding each student's learning style. To find out the appropriate student learning style, it is necessary to analyze student behavior based on the frequency of visits when accessing Moodle E-learning and fill out the Index Learning Style (ILS) questionnaire. The Felder Silverman model's learning style classifies it into four dimensions: Input, Processing, Perception, and Understanding. We propose a learning style prediction model using the Ensemble Tree method, namely Bagging and Boosting-Gradient Boosted Tree. Afterwards, we evaluate the classification results using Stratified Cross Validation and measure the performance using accuracy. The results showed that the Ensemble Tree method's classification efficiency has higher accuracy than a single tree classification model
Analisis Kejadian Leukositosis Pasca Terapi Aminofilin Intravena Dibandingkan dengan Salbutamol Nebulasi pada Pasien Eksaserbasi Asma
Salbutamol adalah terapi lini pertama untuk mengatasi gejala eksaserbasi asma. Aminofilin sudah
tidak digunakan karena merupakan obat rentang terapi sempit yang sering menimbulkan adverse
drug reaction (ADR). Kedua terapi tersebut dapat menimbulkan peningkatan kadar leukosit terkait
ADR yang dapat memengaruhi terapi lain. Penelitian ini bertujuan membandingkan kejadian
leukositosis antara terapi salbutamol nebulasi yang merupakan terapi lini pertama dengan aminofilin
intravena yang sering digunakan di beberapa tempat untuk terapi eksaserbasi asma. Metode yang
digunakan adalah kuasi eksperimental dengan pengukuran profil leukosit darah sebelum dan sesudah
intervensi. Kejadian leukositosis terkait ADR pada kelompok aminofilin (n=2) dengan nilai skala
naranjo sebesar 6 poin yang kemungkinan besar merupakan ADR. Perubahan profil darah yang
terjadi pada kedua pasien hanya pada kadar leukosit saja sedangkan data darah lainnya normal.
Oleh karena itu, profil darah pada penggunaan kedua terapi dalam eksaserbasi asma perlu dipantau
secara berkesinambungan agar tidak memengaruhi rekomendasi penambahan terapi lainnya
Effectiveness of Antiemetic Treatment Among Breast Cancer Patients in Inpatient Unit Sardjito General Hospital
Nausea and vomiting are chemotherapy adverse events that influence breast cancer patient’s quality of life. Antiemetic regimen as premedication was given to prevent those adverse events and need to be evaluated. This study aimed to present the effectiveness of antiemetic treatment among breast cancer patients in the inpatient unit, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito [Central Public Hospital Dr. Sardjito] Yogyakarta, Indonesia.A cohort study was used in this study during July 2008 to January 2009. Thirty-one breast cancer patients, who are receiving antiemetic therapy and having no disease that induced nausea and vomiting were involved, signed informed consent and had been followed by before-post chemotherapy. The data was gained from chemotherapy and antiemetic regimens, medical records, patient’s interviews, and finally analyzedusing descriptive, evaluative approach. This study presented that antiemetic treatment among breast cancer patient in the inpatient unit was 61.40 % ineffective reducing incidence of nausea vomiting events. The majority of cases of nausea and vomiting onset among patients were acute-delayed (56.2 %; 52.0 %), severity of nausea and vomiting laid mostly in the second level (54.54 %; 52.00 %), and appropriateness antiemetic treatment complied to NCCN guideline 2007 and ASCO guideline 2006 was only applied in low emetic risk of chemotherapy-induced nausea and vomiting. Antiemetic regimens that had been implemented need to be evaluated because of majority cases of nausea and vomiting were the acute-delayed type, level two of severity and inappropriateness of international guideline. This study should be followed with the future study of the evaluation of the effectiveness of another medication supported the patient in receiving chemotherapy.
Keywords: Antiemetic, Breast cancer, Effectiveness, Nausea, Vomiting
Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan (Physalis Angulata L.) Berefek Sitotoksik dan Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Payudara Mcf-7
Potensi sitotoksik Ciplukan (Physalis angulata L.) dan kemampuannya memacu apoptosis pada beberapa sel kanker perlu diteliti. Untuk itu, ekstrak etanol herba ciplukan (EC) diaplikasikan pada sel kanker payudara MCF-7 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemacuan apoptosis IC50. dengan menggunakan metode MTT dan pengecatan DNA dengan akridin oranye-etidium bromida (double staining) untuk mengamati terjadinya apoptosis. Perolehan IC50 sebesar 187 μg/mL dan terjadinya apoptosis pada sel kanker MCF-7 membuktikan kemampuan EC sebagai agen sitotoksik
EFEKTIVITAS JAMU TETES SOMAN 1® TERHADAP HbA1C DAN EVALUASI ADVERSE EVENTS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas jamu tetes Soman 1® terhadap HbA1C dan mengetahui adverse events pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di rumah Sakit UGM.
Rancangan penelitian adalah experimental double blind, dengan teknik consecutive sampling pada pasien rawat jalan, dengan diagnosa diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit UGM. Sejumlah 30 pasien masuk dalam kriteria inklusi, kemudian dilakukan random allocation untuk menentukan pasien menerima perlakuan uji jamu tetes Soman 1® kombinasi metformin atau plasebo kombinasi metformin selama 12 minggu. Pasien yang di drop out berjumlah 3 orang. Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata penurunan HbA1C pada kedua kelompok, dengan nilai signifikansi p < 0,05. Sedangkan evaluasi adverse events yang dialami pasien selama penelitian dideskripsikan persentase kejadiannya.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tendensi penurunan rata-rata HbA1C yang lebih tinggi pada kelompok uji (0,79%) dibandingkan dengan plasebo (0,38%), walaupun, secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan, dengan nilai p = 0,345 (p>0,05). Begitu pula secara klinis, penurunan rata-rata HbA1C pada kelompok uji cenderung lebih tinggi daripada kelompok plasebo, dengan nilai selisih perbedaan rerata penurunan HbA1C diantara kedua kelompok adalah 0,41%, walaupun secara klinis tidak berbeda signifikan (< 0,6%). Jumlah kejadian adverse events yang terjadi pada kelompok uji adalah 27 adverse events, antara lain mual (33,33%), diare (20%), nyeri perut (20%), nyeri badan, lemas dan pusing masing-masing 13,33%, alergi/gatal-gatal, nafsu makan meningkat, tenggorokan sakit, konstipasi, mulut terasa pahit, sakit pinggang, susah tidur, kaki kaku/pegal dan mengantuk masing-masing 6,67%, sedangkan pada kelompok plasebo, adverse events yang terjadi yaitu diare (13,33%) dan mual (6,67%).
Kata Kunci: diabetes mellitus tipe 2, jamu tetes Soman 1®, HbA1c, adverse event