6 research outputs found
Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Kacang Panjang
Untuk memperluas keragaman sumber genetik kacang panjang telah dilakukan eksplorasi di Sumatera dan Jawa Timur pada tahun 2000. Tim kolektor yang dipimpin peneliti Balitsa berhasil mengumpulkan 35 nomor plasma nutfah kacang panjang. Semua nomor yang dikoleksi ditanam di KP Subang (100 m dpl) pada MH 2001. Karakterisasi dilakukan untuk mendapatkan deskripsi dalam program pemuliaan. Tiap nomor ditanam 20 tanaman per petak dengan jarak tanam 70 x 30 cm. Tanaman dipupuk dengan pupuk kandang domba sebanyak 20 t/ha dan NPK (15-15-15) dengan dosis 500 kg/ha. Hasil penelitian ini menghasilkan deskripsi plasma nutfah tanaman kacang panjang untuk pertukaran informasi mengenai sumber genetik yang akan digunakan dalam pemuliaan untuk mendapatkan varietas unggul dengan kualitas yang lebih baik
Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal Dan Introduksi
An experiment on eighteen genotypes of tomato was conducted at Lembang station (RIV) (1250 m asl) in 1999/2000 planting season to characterize their phenotypic performance, growth type and yield. The experiment was arranged in a Randomized Block Design with 18 two replications. Genotypes tested were introduction and landraces. Phenotypic performance growth type fruit color and productive branch number were realtively uniparm while head of plant, fruit diameter, fruit thick and plant age had were different. Tomato lines FMTT 270, FMTT 22 and FMTT 95 had healthy fruit weight per plant, fruit diameter and good thickness at Lembang highland. Lokereal tomato lines PT 4289, PT 4226, PT 4165, and PT 4121 had earlier harvested, to be further use as breeding material
Karakterisasi Plasma Nutfah Kangkung
Karakterisasi plasma nutfah kangkung dilakukan untuk mendapatkan deskripsi sifat tanaman dan sebagai bahan working collection yang akan digunakan sebagai bahan dalam program pemuliaan. Penelitian mencakup 15 nomor aksesi kangkung di Kebun Percobaan Subang (100 m dpl) Jawa Barat pada musim kemarau 2002, tiap nomor dari masing-masing aksesi ditanam sebanyak 40 tanaman. Tanaman diberi pupuk kandang domba dengan takaran 20 t/ha dan NPK (15 : 15 : 15) 500 kg/ha. Hasil penelitian ini menghasilkan deskripsi plasma nutfah tanaman kangkung untuk pertukaran informasi mengenai sumber genetik yang akan digunakan dalam pemuliaan untuk mendapatkan varietas unggul dengan kualitas yang lebih baik
Karakterisasi Plasma Nutfah Mentimun
AbstactCaharcterization of Cucumis sativus germplasms was done to get the description of plant character for the breeder to use as “Working Collection” materials which were useful in breeding programme. Characterization was done on 23 accessions of Cucumis sativus germplasm planted at Subang station (100 m asl) during dry season 2003. Twenty seeds of each accession planted in a plot with planting distance of 70 x 40 cm. The description of Cucumis sativus germplasms had been done. Six accessions of Cucumis sativus were selected for Working Collection based on fruits quality and resistance to environmental stresser
Sinergisme Jamur Entomopatogen Metarhizium Anisopliae Dengan Insektisida Kimia Untuk Meningkatkan Mortalitas Ulat Bawang Spodoptera Exigua
Hama ulat bawang Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) adalah salah satu hama penting pada tanaman bawang di Indonesia. Jamur entomopatogen terutama Metarhizium anisopliae telah banyak digunakan untuk mengendalikan hama serangga. Efektivitas jamur entomopatogen, M. anisopliae bila diaplikasikan secara tunggal untuk pengendalian hama hasilnya belum memuaskan. Namun apabila jamur entomopatogen M. anisopliae dicampurkan dengan insektisida kimia untuk mengendalikan hama memberikan hasil yang memuaskan. Tujuan penelitian untuk mengetahui sinergisme campuran jamur entomopatogen, M. anisopliae dengan insektisida kimia terhadap mortalitas larva S. exigua instar 3 di laboratorium. Percobaan dilaksanakan di laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang ( ± 1.250 m dpl.), mulai bulan Juni sampai Oktober 2014. Larva S. exigua dikumpulkan dari pertanaman petani bawang merah di daerah Cirebon Jawa Barat dan diperbanyak di Rumah kasa Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan yaitu (1) uji pendahuluan dosis jamur M. anisopliae dan dosis insektisida kimia dan (2) uji campuran jamur M. anisopliae dengan dosis sublethal insektisida kimia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas enam perlakuan dan empat ulangan. Penelitian menggunakan metode pencelupan. Mortalitas larva S. exigua diamati mulai 24 jam sampai dengan 168 jam setelah perlakuan. Data mortalitas larva diolah menggunakan analisis probit untuk menetapkan nilai LC50. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai LC 50 insektisida kimia yang terendah diperoleh dari insektisida Abamektin yaitu 482, 34 ppm dan yang teringgi diperoleh dari jamur M. anisopliae yaitu 1.189, 83 ppm. Berdasarkan nilai LC50 campuran insektisida, campuran jamur M. anisopliae dengan insektisida abamektin menunjukkan efektivitas sinergistik dan meningkatkan efikasi 24,45 kali lipat jika dibandingkan dengan jamur M. anisopliae secara tunggal. Kombinasi jamur entomopatogen dengan insektisida konsentrasi sublethal dapat meningkatkan kemampuan jamur entomopatogen dalam mengendalikan S. exigua dan sehingga dapat memperlambat terjadinya resistensi insektisida