62 research outputs found

    Kehidupan Anak Jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri YOGYAKARTA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan anak jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehidupan anak jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta di lakukan dengan tiga bentuk 1) karakteristik kehidupan Anak jalanan pada umumnya tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya, mandi, cuci, kakus serta makan, hanya yang membedakan antara anak jalanan dan anak normal adalah karakter fisik dan psikis, 2) style yang diterapkan anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari berpenampilan lusuh dan rambut kemerahan, sedangkan gaya hidup yang diterapkan antara lain: merokok, mewarnai rambut, mabuk-mabukan namun setelah masuk rumah singgah kebiasan itu telah ditinggalkan oleh anak, 3) interaksi dalam pendidikan anak jalanan, bentuk interaksi dalam pendidikan yang di berikan anak jalanan oleh pihak rumah singgah antara lain: a) program pelatihan berupa program life skill, b) program pendampingan memberikan pengajaran atau pendampingan belajar kepada anak jalanan, c) program PKSA adalah serangkaian layanan khusus berupa layanan pemenuhan kebutuhan dasar

    Simulasi Komposit Isopoliester/Serat Kaca untuk Compressed Natural Gas (CNG) Tipe IV dengan Variasi Arah Serat terhadap Tekanan Internal

    Get PDF
    Komposit serat kaca/Isopoliester memiliki potensi untuk dibentuk menjadi tangki CNG tipe IV sebagai alternatif bahan yang mudah dibuat dan murah. Studi ini menggunakan simulasi numerik dengan metode elemen hingga untuk mengkaji kemampuan komposit dalam menerima beban tekanan internal. Faktor keamanan yang digunakan adalah 1,5 sehingga nilai tekanan internal yang diaplikasikan sebesar 30 Mpa. Jumlah lapisan laminat dan konfigurasi arah serat dipilih sebagai variabel bebas. Analisa numerik tangki CNG dilakukan dengan menggunakan program MSC Nastran. Distribusi pergeseran pada tangki menunjukkan konfigurasi sudut (0,90) memberikan hasil optimum untuk diaplikasikan. Jumlah lapisan minimum yang dibutuhkan pada komposit adalah 24 lapis laminat sesuai kriteria kegagalan Tsai-Hill. Namun demikian tebal yang cukup besar 15,3 mm menyebabkan, material komposit serat kaca/isopolester tidak disarankan sebagai alternatif bahan pembuatan tangki CNG tipe IV

    Analysis of Potential Development of Inland Fishery in the District of East Kolaka

    Full text link
    The existence of Fishery Potential resources in the county of East Kolaka is a comparatif advantage that will be valuable if it is supported by analysis of potency about inland fishery development according to the area characteristics. The objectives of this research are to analyze the strategies and potencies of inland fishery in East Kolaka. The research location was focused on the center of inland fishery development in all districts areas. The method of data analyses were consist of qualitative, quantitative and spatial analyses. From the result of this research, it can be concluded that: (a) The district of Ladongi and Mowewe are considerably accepted as the center of fish breeding, (b) the center of fish maturation in the development of inland fishery is divided into five subclusters, (ponds, rawa, bendungan/waduk, river and persawahan, (c) the center of inland fish pocessing consists of two subclusters which are cullinary and fishery product diversivication

    Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P, Dan K Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) [the Influence of Dose Combination Fertilizer N, P, and K on Growth and Yield of Eggplant Crops (Solanum Melongena L.)]

    Full text link
    Pemupukan berimbang merupakan syarat pokok keberhasilan dalam meningkatkan produktifitas tanaman terung. Salah satu upaya dengan mencari dosis yang tepat. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk N,P,K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung, dan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK yang paling tepat dalam meningkatkan produktifitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februri 2013 - Juli 2013 di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Buah, wera, subang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari. a. (Kontrol) 0 kg/ha b. ( 0 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) c. ( 100 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) d. ( 200 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) e. ( 300 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 75kg K2O/ha) f. ( 100 kg N/ha + 0 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) g. ( 100 kg N/ha + 200 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) h. ( 100 kg N/ha + 300 kg P2O5/ha + 75 kg K2O/ha) i. ( 100 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 0 kg K2O/ha) j. ( 100 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 150 kg K2O/ha) k. ( 100 kg N/ha + 100 kg P2O5/ha + 225 kg K2O/ha). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemupukan NPK berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung, perlakuan dosis pupuk NPK sebanyak 200 kg n/ha, 100 kh P2O5/ha, 75 kg K2O/ha memberikan pengaruh paling baik terhadap semua parameter pengamatan.KeywordsTerung; Dosis; Kombinasi; NPK; Pupu

    Status Kerentanan Larva Aedes Aegypti terhadap Temefos (Organofosfat) di Tiga Kabupaten/Kota Provinsi Aceh

    Get PDF
    . Dengue haemorrhagic fever (DHF) incidence rate in Aceh Province for the past three years 2012-2014 were fluctuated from 51‰, 29 ‰ and 45 ‰. The most widely used larvacide to control larvae Ae. aegypti is temefos, in Indonesia 1% temefos (abate 1SG) started used in 1976, and since 1980 has been used for the eradication program of Ae. aegypti larvae. The intensive use of temefos will be not a problem until population were dominated by resistant individuals. The purpose of this study was to determine the status of susceptibility of Ae. aegypti larvae against temefos in three dengue fever endemic areas in Aceh. We conducted an observational study to examine the susceptibility of Ae. aegypti population in 3 districts of Aceh Province: Banda Aceh, Lhokseumawe and Aceh Besar. Entomological survey and larval collection was assigned. Larvae then reared in laboratory until third generation. Third and early fourth instars stage of Ae. aegypti larvae were used as test samples. Susceptibility test was undergo based on World Health Organization guidelines. Results shows that larva Ae. aegypti from Banda Aceh (100%) and Lhokseumawe (99%) districts was still susceptible, while Aceh Besar (97%) indicates tolerance to temefos 0,02%. In conclusion, temefos still effective to be used as larvicide for vector control in those three endemic of dengue fever in Aceh Province. The priority vector control program that can be suggested is put mosquito breeding place eradication called PSN as a proactive movement in community

    Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah dengan Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati pada Tanah Alluvial

    Full text link
    Tanah Alluvial mempunyai kadar bahan organik dan N-total yang tergolong sangat rendah sehingga penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati dengan dosis yang cukup diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan sifat kimia tanah serta meningkatkan hasil bawang merah. Bawang merah merupakan komoditas sayuran penting yang biasa tumbuh di tanah Entisol. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan pupuk hayati terhadap dosis optimal dan produktivitas tanaman bawang merah pada tanah Alluvial. Percobaan lapangan dilakukan di Brebes, Jawa Tengah pada bulan Mei – Agustus 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan dan 10 kombinasi perlakuan dosis pupuk organik dan pupuk hayati, aplikasi perlakuan dilakukan dengan cara ditabur. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, hasil panen segar, bobot kering eskip, serapan hara tanaman, dan analisis kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dan pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah, tetapi berpengaruh terhadap hasil umbi bawang merah. Dosis 3.000 kg/ha pupuk organik + 50 kg/ha pupuk hayati memberikan hasil bobot umbi kering eskip bawang merah paling tinggi, yaitu sebesar 23,22 kg/15 m2. Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati dapat dilakukan sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia

    Efektivitas Pupuk Hayati Unggulan Nasional Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Effectivities Trial of National Biofertilizers on Growth and Yield of Shallot)

    Full text link
    Penggunaan pupuk hayati merupakan salah satu cara pengelolaan hara ramah lingkungan untuk mengurangi input pupuk in-organik, meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil, serta melestarikan kesuburan tanah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pupuk hayati unggulan nasional (PHUN) paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah di tanah Alluvial. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, dengan 4 ulangan dan 11 perlakuan pengelolaan hara, yaitu kontrol (tanpa pemupukan), pemupukan rekomendasi (2 ton/ha pupuk organik/kompos, 300 kg/ha Urea + 300 kg/ha ZA, 300 kg/ha SP-36, 200 kg/ha KCl), dan 9 PHUN (Beyonic+, Biotrico, PROBIO-New, Super-BIOST, Bio-SRF, Bion-UP, Bio-Padjar, Agrifit, dan BIOPF) dikombinasikan dengan½ pemupukan rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PHUN + ½ dosis NPK rekomendasi pada bawang merah di lahan Aluvial (ketersediaan P & K tinggi) dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, serapan N&K, serta hasil umbi bawang, tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan pemupukan dosis rekomendasi. Perlakuan PHUN - Biotrico, Beyonic+, PROBIO-New dan BioPF mempunyai efektivitas lebih baik terhadap parameter tanaman tersebut dibandingkan jenis PHUN lainnya. Selanjutnya disarankan uji lanjutan PHUN pada tanah Aluvial yang subur (P & K tinggi) secara parsial tanpa dikombinasikan dengan pupuk NPK dan pemberian pupuk oranik.KeywordsAllium ascalonicum; NPK; PHUN; Serapan hara NPK; Hasil bawang mera

    Tahapan Eliminasi Malaria Di Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku, Tahun 2014

    Full text link
    Malaria cases in Aru Islands district is remain high in 2013, shown by high number of clinical malaria patients (1.617 person), 620 person were laboratory confirmed, 14 of them was pregnant women. This study was aimed to assess the condition of the public health center (Puskesmas) in order to eliminate malaria in Indonesia by 2030. Study was a documents observation and in-depth interviews in charge of malaria and other relevant officials in the District Health Office (DHO) in October 2014. Study was designed by cross sectional. Information on human resources (HR), facilities and budgets and territorial obtained by questionnaire tool prepared for mentoring troubled areas of health (PDBK) 2014. The results shown that both morbidity and suspected malaria evenly in each Puskesmas. Malaria control program in the form of distribution of mosquito nets and RDTs examination in Puskesmas were already done. Theworkers who handle malaria were not distributed well, even for health analysts were still lacking. Facilities were concentrated in Dobo Puskesmas and public hospitals. This study recommends the need of microscopic health analyst as well as research to improve the report system and evaluation of the effectiveness of the mosquito net USAge
    • …
    corecore