12 research outputs found

    Pengaruh pemberian ekstrak air Herba Mimosa pudica L. terhadap gambaran histopatologi testis tikus wistar sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

    No full text
    Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat sedasi, dikarenakan memiliki kandungan flavonoid. Selain flavonoid, terdapat juga alkaloid, tannin dan glikosida. Penggunaan tanaman ini secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada tubulus seminiferus dikarenakan tanaman ini memiliki senyawa mimosin yang bersifat toksik pada alkaloidnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui kerusakan tubulus seminiferus dan pembesaran diameter tubulus seminiferus organ testis. Metode yang digunakan mengacu pada OECD 407. Hewan coba dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (aquades), kelompok perlakuan dan satelit(ekstrak air Mimosa pudica L. Dosis 400mg/kgBB,600mg/kgBB, dan 900mg/kgBB). Berdasarkan hasil perhitungan rerata, jumlah kerusakan tubulus seminiferus tertinggi terjadi pada kelompok uji dosis 900mg/KgBB dan jumlah pembesaran diameter tertinggi terjadi pada kelompok dosis 900mg/KgBB. Hasil analisis statistik penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh bermakna dari pemberian ekstrak terhadap kerusakan tubulus seminiferus maupun pembesaran diameter tubulus seminiferus. Kesimpulan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu tidak menimbulkan kerusakan testis tikus wistar jantan. Kata Kunci : Mimosa pudica L., toksisitas subkronis, kerusakan tubulus seminiferus, diameter tubulus seminiferus

    Pengaruh pemberian ekstrak air Herba Mimosa pudica L. terhadap gambaran histopatologi testis tikus wistar sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

    Get PDF
    Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat sedasi, dikarenakan memiliki kandungan flavonoid. Selain flavonoid, terdapat juga alkaloid, tannin dan glikosida. Penggunaan tanaman ini secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada tubulus seminiferus dikarenakan tanaman ini memiliki senyawa mimosin yang bersifat toksik pada alkaloidnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui kerusakan tubulus seminiferus dan pembesaran diameter tubulus seminiferus organ testis. Metode yang digunakan mengacu pada OECD 407. Hewan coba dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (aquades), kelompok perlakuan dan satelit(ekstrak air Mimosa pudica L. Dosis 400mg/kgBB,600mg/kgBB, dan 900mg/kgBB). Berdasarkan hasil perhitungan rerata, jumlah kerusakan tubulus seminiferus tertinggi terjadi pada kelompok uji dosis 900mg/KgBB dan jumlah pembesaran diameter tertinggi terjadi pada kelompok dosis 900mg/KgBB. Hasil analisis statistik penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh bermakna dari pemberian ekstrak terhadap kerusakan tubulus seminiferus maupun pembesaran diameter tubulus seminiferus. Kesimpulan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu tidak menimbulkan kerusakan testis tikus wistar jantan. Kata Kunci : Mimosa pudica L., toksisitas subkronis, kerusakan tubulus seminiferus, diameter tubulus seminiferus
    corecore