103 research outputs found
Indonesian Interrogative Sentences: a Study of Forms and Functions
This study examines Indonesian interrogative sentence problems by focusing on issues of forms and functions. The data used in this analysis are interrogative sentences in Indonesian language that are currently used in oral and in interethnic communication. This study used a pragmatic approach. Listening while observing (metode simak) is used at the stage of data collection. In the analysis phase, a structural analysis is used for the discussion of issues related to the form, and a contextual analysis method is used for the discussion of issues related to the function of interrogative sentence. The report was presented verbally. From the research, it can be formulated that interrogative sentences forming elements are either supra-segmental elements or segmental elements. Supra-segmental elements are intonation, and segmental elements are words, phrases, and particles. The elements were added to a clause to be the base of an interrogative sentence. Based on the response form provided by what the opponents said, interrogative sentences are grouped on the yes-no and information interrogative sentences. Yes-no interrogative sentences require an answer that contains a justification or denial of what is stated on the clause that is the basis for the formation of interrogative sentences. Information interrogative sentences require an answer in the form of explanation. In communications, interrogative sentences are uttered not only to ask something, but they are also used to express a variety of speech act. Speech act that can be expressed by the interrogative sentences of Indonesian language are representative, directive, commissive, and expressive. Interrogative sentences are sometimes used in order to speak indirectly (indirect speech) to maintain politeness or otherwise stated expressive rudely
Karakteristik Akustik Panel Serat Aren dengan Bahan Perekat Latex
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku akustik dari panel akustik yang terbuat dari serat aren dan lateks. Sampel dibuat dengan mencampur serat aren dan latex dengan rasio persentase berat sebesar 90/10, 85/15, 80/20, 75/25 dan 70/30. Pengujian karakteristik akustik dilakukan dengan menggunakan metode Tabung Impedansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa panel akustik yang terbuat dari serat aren yang dan Latex memiliki karakteristik sebagai bahan penyerap bunyi. Penyerapan bunyi terbaik ditunjukkan pada sampel dengan komposisi 90/10, dengan koefisien serap sebesar 0.95 pada frekuensi 3000 Hz
Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill) untuk Siswa Kelas V SD Tahun 2016
Penelitian ini merupakan penelitian dan pegembangan bahan ajar IPS berbasis kecakapan hidup untuk siswa kelas v Sekolah Dasar, penelitian dan pengembangan ( R & D )ini menggunakan model dick and carey melalui 9 tahap yaitu (1) menidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) melaksanakan analisis pembelajaran, (3) menidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa, (4) merumuskan tujuan formasi, (5) mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategi pembelajaran (7) mengembangkan dan memilih material pembelajaran (8) mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi bahan pembelajaran. Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar IPS berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan berdasarkan saran dan masukan dari ahli desain dan ahli materi melalui beberapa kali revisi dan melalui uji coba perorangan, kelompok kecil, dan kelompok besar serta masukan dari teman sejawat. Hasil uji perorangan 78,6% tergolong baik, hasil uji coba kelompok kecil 84,3% tergolong sangat baik, hasil uji coba kelompok besar 84,6 % tergolong sangat baik. Berdasarkan penelitian dan pengembangan bahan ajar IPS berbasis kecakapan hidup dapat disimpulkan secara umum bahwa bahan ajar IPS yang dikembangkan bedasarkan langkah-langkah dick and carey efektif digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Jigsaw Di Kelas XII Smk Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui implementasi model jigsaw, 2) peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model jigsaw pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 5 Medan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan desain penelitian model Kemmis & Taggart. Alur penelitian tindakan kelas terdiri dari “perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi”. Metode pengumpulan data menggunakan lembar penilaian sikap dan tes pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan penerapan model jigsaw adalah dalam pelaksanaan model jigsaw pada mata pelajaran kewirausahaan adanya peningkatan hasil belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Target dari hasil penelitian ini adalah 95%. Pelaksanaan model jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan yang dibuktikan pada siklus I yaitu hanya 10 siswa atau 32,3% siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 21 siswa atau 67,7% belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan pada siklus II yaitu 29 siswa atau 93,5% sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 2 siswa atau 6,5% belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model jigsaw pada mata pelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tari Likok Pulo Di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur
Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur” mengangkat masalah bagaimanakah pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak, dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur, dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah pelatih dan siswa-siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari Likok Pulo pada SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian pada pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur berlansung 1 semester dengan jumlah 38 kali pertemuan. Pelaksanaan tari Likok Pulo pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak ini sudah sesuai dengan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh Depdiknas bahwa kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa misalnya kesenian yang diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu siswa mengenai rasa keingintahuan dan penasaran terhadap tari tradisional Likok Pulo Aceh serta siswa juga dapat mengembangkan bakat dan minatnya khususnya dibidang seni tari. Kendala yang dihadapi oleh siswa yaitu (1) syair lagu tari Likok Pulo menggunakan bahasa Aceh yang kurang mereka pahami, (2) sulitnya siswa menghafal gerak dan syair lagu secara bersamaan agar terciptanya suatu keharmonisan dalam gerak tari, (3) Sarana/prasarana yang tersedia disekolah tersebut tidak memadai, sehingga terhambatnya proses pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur
Pemanfaatan Limbah Botol Bekas Pada Pembelajaran Bina Diri Di Smalb-cd Ypac II Banda Aceh
Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Limbah dalam Pembelajaran Bina Diri di SMALB-CD YPAC II Banda Aceh” mengangkat masalah tentang bagaimana proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus dan apa hambatan guru dalam proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan limbah botol bekas dalam pembelajaran bina diri serta mendeskripsikan hambatan guru dalam proses pemanfaatan limbah botol bekas pada pembelajaran bina diri pada anak berkebutuhan khusus pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa sedangkan Objek pada penelitian ini adalah pemanfaatan limbah dalam pembelajaran bina diri kelas XII Lokasi penelitian ini di SMALB-CD YPAC II Banda Aceh, jalan Banda Aceh-Medan, Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar. Teknik Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta pengolahan dan analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah pada pembelajaran bina diri guru mengajarkan cara pembuatan kerajinan dari bahan limbah botol bekas yang diikuti semua siswa berlangsung dengan baik. Guru menanyakan kembali kepada siswa apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kerajinan dari botol bekas yang sudah diajarkan dan dibuat saat pembelajaran berlangsung. Selain itu juga terdapat beberapa hambatan dalam pemanfaatan limbah dalam pembelajaran bina diri yaitu guru harus pelan-pelan dan lebih intensif mengajar cara membuat kerajinan, karena mereka mudah lupa, dan sewaktu-waktu bisa saja mudah lelah
Kegiatan Ekstrakurikuler Rapa\u27i di Smk Pelayaran Malahayati Aceh Besar
Penelitian ini berjudul “Kegiatan Ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar”. Mengangkat masalah bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan faktor–faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27i di SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar dan objek yang diteliti yaitu kegiatan ekstrakurikuler Rapa\u27idi SMK Pelayaran Malahayati Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data
- …