23 research outputs found

    Peningkatan Kesehatan dengan Suplemen dan Gizi Seimbang di Era Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Abstrak: Pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, tapi juga bidang lainnya, terutama sosial dan ekonomi. Masyarakat umum mungkin banyak yang terfokus pada aspek kesehatan hingga terlupa ada aspek lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan saat ini, yaitu aspek kebutuhan pangan. Pada akhirnya, pandemi ini tidak hanya mengancam keselamatan, kesehatan masyarakat, tapi juga meneror sektor pangan, dimulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Pada masa pandemi Covid-19 pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga pola makan dengan gizi seimbang menjadi hal yang sangat penting. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang  dan aman dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan resiko penyakit kronis dan penyakit infeksi. Sejak merebaknya pandemi Covid-19 banyak anjuran untuk mengonsumi suplemen atau vitamin untuk penambah daya tahan tubuh. Meski tidak sepenuhnya benar, vitamin-vitamin seperti vitamin C dan multivitamin yang mengandung zat besi dinilai bisa mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat pun kemudian diminta untuk bijak dalam memilih dan menggunakan suplemen. Suplemen tidak seperti obat, suplemen tidak ditujukan untuk mengatasi, mendiagnosis, mencegah atau menyembuhkan penyakit. Bahkan, beberapa suplemen mengandung bahan aktif yang memiliki efek biologik dalam tubuh sehingga dapat membahayakan jika tidak digunakan secara tepat.  Vitamin dan suplemen sebaiknya dikonsumsi di saat tubuh memang membutuhkan saja. Konsumsi vitamin dan suplemen yang tidak tepat dapat menyebabkan efek yang tidak diharapkan dan interaksi dengan obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Pada kegiatan ini FK Undana bermitra dengan Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) MDC Kupang yang mempunyai warga jemaat yang terkena dampak Covid-19 secara ekonomi, yang dipandang pemenuhan kebutuhan gizi seimbang sulit untuk terpenuhi sehingga diperlukan pemberian tambahan suplemen vitamin yang tidak bisa terpenuhi dari konsumsi harian dan diberikan untuk orang dewasa yang tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin untuk mencegah adanya interaksi obat dan diberikan hanya bila merasakan badan kurang sehat seperti gejala ringan, atau gejala awal Covid-19. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan sangat dirasakan manfaatnya oleh warga, sehingga kegiatan seperti ini masih terus harus dilakukan untuk dapat meberikan sosialisasi mengenai kebutuhan gizi seimbang dan konsumsi suplemen yang rasional di era pandemi Covid-19.  Kata Kunci : Gizi Seimbang, Sumplemen, Covid-19, Imunitas, Pandem

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT KEPARAHAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNDANA

    Get PDF
    Acne vulgaris mempengaruhi sekitar 9,4% populasi di seluruh dunia dan  penyakit yang paling sering terjadi dan berada di urutan delapan di dunia dan ketiga terbanyak di Indonesia. Acne vulgaris sering terjadi pada remaja dan dapat bertahan sampai dewasa. Acne Vulgaris dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, penelitian di Korea menunjukkan faktor pemicu utama atau yang memberatkan salah satunya adalah kurang tidur. Durasi tidur yang kurang menyebabkan kualitas tidur yang buruk, penyebab dari kualitas tidur yang buruk pada usia remaja dapat bermacam-macam seperti konsumsi kafein dan alkohol, olahraga, mengerjakan tugas, dan juga karena stres. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kualitas tidur dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Undana Kupang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kualitas Tidur dengan Tingkat Keparahan Acne Vulgaris Pada Mahasiwa Preklinik Fakultas Kedokteran Undana. Metode  penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana dengan cara pengisian kuesioner pengisian kuisoner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Gradasi acne menurut Lehmann dengan bantuan kamera canon EOS M10 dan penilaian oleh dokter spesialis.Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden 70 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil dari 70 responden, didapatkan hasil 61responden (87,1%) memiliki tingkat keparahan acne vulgaris ringan dan 9 responden (12,9%) memiliki tingkat keparahan acne vulgaris sedang. Dari 70 responden juga didapatkan 12 responden (17,1%) memiliki kualitas tidur baik dan 58 responden (82,9%) memiliki kualitas tidur baik. Hasil uji analisis bivariat pada penelitiaan ini diperoleh hasil p=0,341 (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat keparahan acne vulgaris pada mahasiwa preklinik Fakultas Kedokteran Undana. &nbsp

    DETEKSI MALARIA ASIMPTOMATIK DI DESA MANUSAK KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG SECARA MIKROSKOPIS DAN ANALISIS MOLEKULER DENGAN PCR

    Get PDF
    Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi parasit yang masih menjadi masalah kesehatan dunia,  terutama di negara-negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Pada daerah endemik malaria, proporsi terbesar malaria adalah malaria asimtomatik. Diagnosis malaria secara mikroskopis merupakan gold standard yang direkomendasikan oleh WHO. Tetapi karena parasitemia pada malaria asimtomatis sangat rendah dan sulit untuk diperiksa secara mikroskopis, maka diagnosis molekuler dengan single stepPCR dalam penelitian ini digunakan untuk mengkonfirmasi kebenaran diagnosis mikroskopis tersebut. Desa Manusak merupakan salah satu desa yang berada diwilayah kerja Puskesmas Naibona termasuk daerah endemis malaria di Kabupaten Kupang. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mendeteksi malaria asimptomatik di Desa Manusak Kabupaten Kupang secara mikroskopik dan mengkonfirmasi hasil tersebut pada tingkat submikroskopik yakni dengan analisis molekuler dengan PCR.  Penelitian menggunakan metode deskriptif intervensional. Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan yang signifikan dimanapada hasil pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan parasit malaria pada semua apusan darah sedangkan pada pemeriksaan submikroskopis dengan metode PCR ditemukan 1,67% sampel positif mengandung gen malaria. Hasil pemeriksaan PCR dari 120 sampel didapatkan 0,83% positif mengandung gen P.vivax dan 0,83% positif mengandung gen P.malariae dan tidak ditemukan gen P.falciparum, P.ovale maupun gen mixed infectio

    UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TIKUS GALUR SPRAGUE-DAWLEY (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB

    Get PDF
    Demam atau yang biasa diketahui sebagai pireksia adalah tanda medis umum yang ditandai dengan naiknya suhu tubuh diatas kisaran normal dapat terjadi akibat infeksi atau peradangan, yang memicu pelepasan prostaglandin. Pasien dengan demam yang sangat tinggi dan dalam periode yang lama dapat menaikkan angka komplikasi, dimana akan membawa kepada kegagalan berbagai organ dan kematian. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) tergolong sayuran rempah banyak digunakan sebagai obat tradisional karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Komponen fitokimia dari bawang merah yang mempunyai potensi sebagai antipiretik adalah flavonoid. Selain flavonoid, terdapat kandungan senyawa aktif lain seperti alkaloid dan saponin yang berpotensi memiliki efektifitas dalam menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tikus galur Sprague-Dawley (Rattus norvegicus) yang  diinduksi vaksin DPT-HB. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain “true eksperimental design pretest-posttest control group design”. Sampel penelitian berjumlah 25 ekor tikus jantan yang dipilih secara acak ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif dengan pemberian aquades, kelompok positif dengan pemberian paracetamol, dan tiga kelompok dengan dosis ekstrak yang berbeda, yaitu dosis 1,2, dan 3 yaitu 126 mg/100grBB, 252 mg/100grBB, dan 504 mg/100grBB. Selanjutnya dilakukan pre-test untuk mengetahui keadaan awal sampel. Kemudian setelah diberi berbagai perlakuan dilanjutkan dengan melakukan post-test untuk melihat pengaruh pemberian perlakuan tersebut. Lalu semua data diuji dengan Uji ANOVA bila memenuhi syarat uji parametrik, dan Kruskal-Wallis apabila memenuhi syarat non-parametrik. Hasil pada penelitian ini diperoleh p=0,000 (p<0,05) dengan uji ANOVA. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat efek ekstrak bawang merah terhadap perubahan suhu tubuh tikus putih yang mengalami demam

    UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALUMINIUM KLORIDA

    Get PDF
    Anemia merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi masyarakat di seluruh dunia. Kontributor yang paling signifikan terhadap timbulnya anemia adalah defisiensi besi. Anemia defisiensi besi menyebabkan gangguan perkembangan kognitif dan fisikanak. Pada kehamilan menyebabkan peningkatan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, prematuritas, dan risiko perdarahan sebelum atau saa tpersalinan. Salah satu potensi makanan lokal yang kaya zatbesi dan  tersedia secara luas tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor kaya akan zat besi dibandingkan bayam, kacang almond dan lebih banyak diserap kedalam darah. Hal ini menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai “Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Kadar Hemoglobin pada Tikus Putih Galur Wistar yang Diinduksi Aluminium Klorida.” Tujuan penelitian ini untuk menguji efek ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar hemoglobin pada tikus putih galur Wistar yang diinduksi aluminium klorida. Metodologi penelitian true experimenta - randomized pretest and posttest with control group dengan30 sampelyang dibagidalam 6 kelompok dengan teknik randomisasi probability sampling. Data diuji secara parametrik menggunakan Paired T Test. Hasil uji statistik parametrik Paired T Test memiliki signifikansi 0,012 (p< 0,05) yang menunjukan adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin tikus. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada tikus strain wistar yang diinduksi aluminium klorid

    Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Sereh Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih

    Get PDF
    Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit jantung koroner. Pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan masih sering dijumpai di masyarakat. Daun sereh merupakan salah satu jenis herbal yang mempunyai manfaat sebagai pengobatan alternatif untuk hiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas ekstrak etanol daun sereh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan 6 kelompok sampel. Kelompok sampel terdiri dari kelompok normal (Kelompok 1, hanya diberikan pakan standar), kelompok kontrol negatif (Kelompok 2, diberikan pakan standar dan pakan tinggi kolesterol, namun tidak diberikan perlakuan dengan ekstrak), kelompok kontrol positif (Kelompok 3, obat simvastatin 0,18 mg/200gBB), 3 kelompok perlakuan ekstrak daun sereh (Kelompok 4=150 mg/kgBB, Kelompok 5=200 mg/kgBB, Kelompok 6=300 mg/kgbb). Pengukuran kadar kolesterol total darah menggunakan metode enzimatik kolorimetri CHOD-PAP. Analisis dilakukan menggunakan uji Kruskal-wallis dan uji lanjutan post hoc Mann-Whitney U Test. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemberian ekstrak etanol daun sereh terhadap kadar kolesterol total tikus putih yang hiperkolesterolemia p=0,042 (p < 0,05). Kadar Kolesterol total darah rerata tikus putih setelah perlakuan adalah K1 (22,72 mg/dL), K2 (96,45 mg/dL), K3 (30,7 mg/dL), K4 (69,62 mg/dL), K5 (48,55 mg/dL), dan K6 (64 mg/dL). Hasil uji post hoc Mann-Whitney U Test menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total yang signifikan pada kelompok kontrol positif (p = 0,021) dan kelompok dosis 200 mg/KgBB (p = 0,021). Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak etanol daun sereh terhadap penurunan kadar kolesterol total darah tikus putih galur Sprague dawley yang hiperkolesterolemia

    UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP MORTALITAS LARVA VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Aedes aegypti

    Get PDF
    Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang sampai sekarang masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Insektisida kimiawi sebagai larvasida yang digunakan untuk mengontrol Aedes aegypti telah menimbulkan populasi yang resistensi sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi yang tentu memiliki efek toksik bagi hewan, manusia serta lingkungan. Penggunaan larvasida alami dari daun pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu upaya alternatif pengendalian larva Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas ekstrak daun pepaya (Carica papaya) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti instar III/IV. Metode jenis penelitian yang dilakukan adalah true eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Kelompok dalam peneltian ini adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar III/IV, konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya, abate sebagai kelompok kontrol postif dan aquades sebagai kontrol negatif. Hasil rerata jumlah kematian larva pada tiap kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (0 larva), kelompok kontrol positif (25 larva), konsentrasi 5% (9,5 larva), konsentrasi 10% (11,75 larva), konsentrasi 15% (12,75 larva), konsentrasi 20% (14,75 larva), dan konsentrasi 25% (19,5 larva). Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukan bahwa ekstrak daun pepaya efektif sebagai larvasida Aedes aegypti (p=0,001). Pada analisis probit didapatkan LC50 dari ekstrak terhadap Aedes aegypti adalah 23% sedangkan LC99 adalah 55%. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat  ekstrak daun pepaya efektif sebagai larvasida nabati bagi larva Aedes aegypti instar III/I

    PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA SELATAN (Vernonia amygdalina Delile) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

    Get PDF
    Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Daun Afrika selatan (Vernonia amydalina Del)  sebagai antihiperglikemia mengandung senyawa Flavonoid dan Alkaloid yang dapat meningkatkan sekresi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat enzim alfa Glukosidase, dan menghambat GLUT 2 mukosa usus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  ekstrak etanol daun Afrika selatan terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus)  yang diinduksi aloksan dan  dosis minimal ekstrak etanol daun Afrika selatan yang dibutuhkan dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih diinduksi aloksan. Metode penelitian eksperimental laboratoris dengan pendekatan Pre test-post test with control group design. Sampel penelitian berjumlah 30 ekor tikus putih yang dipilih secara acak dan dibagi dalam 6 kelompok  yaitu kelompok kontrol normal (tidak diberikan perlakuan), kelompok kontrol negatif (diinjeksi aloksan dan diberi Aquades), kelompok kontrol positif (diinjeksi aloksan dan diberikan glibenklamid 0,9 mg/200 grBB), kelompok perlakuan 1 (diinjeksi aloksan dan diberikan ekstrak etanol daun Afrika selatan 25mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (diinjeksi aloksan dan diberikan ekstrak etanol daun Afrika selatan 50 mg/kgBB), kelompok perlakuan 3 (diinjeksi aloksan dan diberikan suspensi ekstrak etanol daun Afrika selatan 100 mg/kgBB). Selanjutnya dilakukan pre-test untuk mengetahui kadar glukosa darah awal, kemudian diberi serangkaian perlakuan dan selanjutnya  dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan tersebut. Hasil ekstrak etanol daun Afrika Selatan memiliki  nilai signifikan 0,000 yang menunjukan bahwa nilai p < 0,05 yang berarti terjadi penurunan kadar glukosa yang signifikan secara statistik dengan dosis minimal yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 50 mg/kgBB. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol daun Afrika selatan memiliki aktivitas antihiperglikemia dengan dosis minimal 50 mg/kgBB

    Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana

    Get PDF
    Cemas dapat diartikan sebagai perasaan takut, khawatir, dan perasaan tidak sanggup untuk melakakukan sesuatu. Ketika seseorang sedang mengalami kecemasan, orang tersebut cenderung tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dibenaknya dan semakin menghabiskan energi yang dapat menyebabkan terganggunya pola tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel ini adalah stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 131 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Analisa data yang digunakan adalah uji contingency coefficient. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang signifikan (p= 0,002) antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Nusa Cendana. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Nusa Cendan

    PENGARUH FREKUENSI HEMODIALISIS TERHADAP PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DAN INDEKS ERITROSIT PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK PRE DAN POST HEMODIALISIS DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES TAHUN 2018

    Get PDF
    Hemodialisis merupakan salah satu terapi yang dapat digunakan sebagai terapi penyakit gagal ginjal kronik. Anemia umum dijumpai pada pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Anemia dapat dinilai dengan penanda yaitu Hemoglobin dan Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC, dan RDW). Tujuan penelitian ini mengetahui adanya pengaruh frekuensi hemodialisis terhadap perbedaan kadar hemoglobin dan indeks eritrosit pada pasien gagal ginjal kronik pre dan post hemodialisis di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupangtahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan observational analitic dengan pendekatan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Prof Dr. W.Z.Johannes Kupang. Jumlah sampel sebanyak 62 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data frekuensi terapi hemodialisis, Hemoglobin dan Indeks Eritrosit diambil dari rekammedik. Hasil penelitian ini nilai signifikan (p) pengaruh frekuensi terhadap perbedaan kadar hemoglobinya itu p=0,049, dan nilai p pengaruh frekuensi terhadap  perbedaan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC dan RDW) yaitu p=0,590, p=0,547, p=0,689 dan p=0,706 dengan taraf signifikansi p < 0,05. Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan frekuensi hemodialisis 2 kali dan 3 kali seminggu terhadap perbedaan kadar hemoglobin pasien gagal ginjal kronik pre dan post hemodialisis dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan frekuensi hemodialisis terhadap perbedaan kadar indeks eritrosit pasien gagal ginjal kronik pre dan post hemodialisi
    corecore