7 research outputs found

    Pengaruh Perubahan Arus Dan Kecepatan Serta Kelembapan Flux Terhadap Hasil Impact Dan Kekerasan Serta Macrostructure Fillet Weld Hasil Pengelasan Submerged Arc Welding (SAW)

    Full text link
    Submerged Arc Welding (SAW) adalah salah satu jenis pengelasan busur listrik elektroda terumpan (consumable electrode) yang prosesnya berlangsung dalam rendaman flux. Hasil pengelasan menggunakan SAW yang baik akan didapatkan jika dilakukan pemilihan parameter arus dan kecepatan serta kelembapan flux yang tepat selama proses pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan mesin SAW tipe S6TF F2 yang diproduksi oleh ESAB dengan posisi 1F sebanyak dua layer. Percobaan pertama, dilakukan dengan memvariasikan parameter arus dan kecepatan untuk menghasilkan heat input yang sama sedangkan potensial dibuat sama. Percobaan kedua, dilakukan dengan memvariasikan kecepatan sedangkan parameter lain dibuat konstan sehingga menghasilkan heat input yang berbeda. Sedangkan untuk percobaan ketiga, dilakukan dengan memvariasikan kelembapan. Dari pengujian didapatkan bahwa dengan memvariasikan arus dan kecepatan untuk mendapatkan heat input yang sama menghasilkan dimensi HAZ yang berbeda. Dengan menggunakan flux yang lembap, maka akan terbentuk cacat berupa porositas. Hasil uji impact didapat impact stregth tertinggi pengelasan terdapat pada kecepatan 33 cm/min, arus 350 A dan kelembapan flux 0 %. Nilai kekerasan di daerah weld metal dan HAZ untuk seluruh specimen menunjukkan tipikal yang sama kecuali pada spesimen F2

    Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia: Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

    Full text link
    The cornerstone of Subak system which used to managing the organization is harmony foundation of harmony and togetherness, which manifest by Tri Hita Karana concept (THK) Parhyangan, Pawongan, and Palemahan. Noble values contained in Subak make UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) determine subak as a World Cultural Heritage (WBD). This research aims to analysis the implementation of THK for sustainability of subak system. The analysis techinique used for this is descriptive qualitative and quantitative analysis. The results of matrix inverse analysis is the relation between all the sub-system from system technology and all the culture sub-system could describe subak sustainability and the application of Tri Hita Karana (THK) concept at Subak Wangaya Betan. The result of matrix inverse analysis is describe the sustainability capabilities of Tri Hita Karana at Subak Wangaya Betan by 30,27%. This result is caused by the elements still lacking in its implementation on an ongoing basis. As expected, Tri Hita Karana concept which prioritize harmony and togetherness could be applied to all the components of subak. Application of Tri Hita Karana at subak could be improved with the aim to sustain Subak Wangaya Betan activities that have been executed

    Analisis USAhatani Jeruk Siam Dan Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Penerimaan Petani (Studi Kasus Di Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli)

    Full text link
    Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian bangsa Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia berpenghasilan dari bidang pertanian,salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui pengembangan subsektor Hortikultura. Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan.Buah-buahan merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura tahunan, Jeruk Siam merupakan salah satu tanman hortikultura yang dikembangkan di provinsi Bali. Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani,Kabupaten Bangli merupakan salah satu desa penghasil jeruk siam yang  memiliki cita rasa yang enak dan manis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui besar penerimaan/revenue dan pendapatan serta R/C rasio USAhatani jeruk Siam di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, (2) Untuk menganalisis pengaruh karakteristik pengalaman bertani, alokasi tenaga kerja dan modal terhadap penerimaan dari USAhatani jeruk di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, (3) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi petani dalam pengembangan jeruk Siam di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten BangliR/C rasio adalah singkatan dari return cost rasio atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dengan biaya. R/C rasio dapat dihitung dengan Total penerimaan dibagi Total Biaya Rata-rata penerimaan USAhatani jeruk di Desa Bayung Gede adalah Rp.59.300.000/UT atau Rp.85.950.000/ha, dengan rata-rata biayaRp.13.560.230/UT (luas lahan 69 are) atau Rp.19.652.600/ha. Dengan demikian rata-rata pendapatan USAhatani jerukadalah sebesar Rp.44.263.770/UT atau Rp.64.158.300/ha dengan  RC rasio 3.9

    Produktivitas USAhatani Padi Di Lahan Perkotaan (Studi Kasus Subak Buaji Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur)

    Full text link
    One of the agricultural commodities that have economic potential to be developed are the rice plants. The irrigation system of Subak Buaji, an area located in the outskirt of the city that have good potential and most commodities planted namely Commodity of Rice. The purpose of this study was to determine how much the productivity of rice farming, to determine the factors that affect the productivity of the production of rice farming, and to identify the constraints faced by farmers in Subak Buaji, Village of Kesiman Eastern Denpasar Sub-District. The choice of location was purposively and the selection of respondents was conducted by random sampling, the amount of respondents of the population that is descriptive (homogeneous) is at least 14% of the 147 population. Thus, the respondents were 30 people. The analytical method used in this research was the average variance and regression of Cobdouglas. The research results showed that the average cost per cropping season of rice farming was Rp 9,249,909 / ha, the average farm income per growing season was Rp.26,658,866 / ha, the average revenue per cropping season rice farming was Rp.17,515,049 and the average productivity of paddy per ha per season planting in Subak of Buaji was 5.21 tonnes / ha. The factors that most influenced on the productivity of rice farming was the use of inorganic fertilizers with a regression coefficient of 0.624, while the non-significant factor, namely the area of land with a regression coefficient of 0.695. The obstacles to productivity of rice farming, such as the technical aspects namely the aspects related to constraints experienced in the field such as, lack of availability of irrigation water, the lack of tractors in land culture, the higher number of land conversion and lack of capital to buy pesticides and fertilizers, socio-cultural aspects namely the lack of farmers' knowledge of the benefits of environmentally friendly fertilizer, the less attention to the best time for farming and the economic aspect was the lack of capital to finance production inputs such as pesticides financing. Farmers are advised to prefer inorganic fertilizers to increase productivity of rice farming to meet the recommendation of the local Agricultural Department, so that the nutrients in the soil is maintained. Furthermore, it can reduce the cost of buying chemical fertilizers

    Pengetahuan dan Keterampilan Petani terhadap Pupuk Organik pada USAhatani Padi Sawah (Studi Kasus di Subak Anyar Sidembunut, Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli)

    Full text link
    Peningkatan pertanian menuju ke arah organik, ditetapkan oleh pemerintah (Departemen Pertanian) melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28 /Permentan/SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenahan Tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Tingkat pengetahuan petani terhadap pupuk organik pada tanaman padi sawah di Subak Anyar Sidembunut. Berdasarkan hasil penelitian di Subak Anyar Sidembunut, Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang pupuk organik pada USAhatani padi sawah di Subak Anyar Sidembunut termasuk kategori berpengetahuan sedang. Keterampilan petani terhadap pupuk organik pada USAhatani padi sawah di Subak Anyar Sidembunut termasuk kategori baik. Kendala petani selama menggunakan pupuk organik ditinjau dari tiga hal, yaitu kendala teknis, ekonomis, dan sosial.Kendala teknis, petani mengalami kesulitan pada proses pengangkutan pupuk organik. Hal ini dikarenakan pupuk organik yang diperlukan volumenya cukup besar, yaitu sampai tiga ton. Kendala ekonomis, petani mengalami kendala pada biaya penyewaan traktor yang dininilai cukup mahal, yakni tarif jasa traktor kini sebesar Rp. 100.000,00 per hektar. Kendala sosial, Petani mengalami kendala yaitu dalam pengendalian hama tikus. Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari petani, hal ini disebabkan oleh waktu penanaman yang tidak dilakukan secara serempak sehingga hama tikus sangat sulit untu

    Kinerja USAhatani Padi Sawah (Kasus Subak Mambal, Kecamatan Abian Semal)

    Full text link
    Indonesia merupakan Negara Agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor Pertanian, sektor Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang hidup dan bekerja disektor tersebut sektor Pertanian dapat memiliki kemampuan untuk menghasilkan surplus. Tujuan pembangunan Pertanian ini adalah untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, pendapatan pertanian dan memperluas lahan pekerjaanPenelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui bagaimana produktivitas padi sawah di Subak Mambal, (2) untuk mengetahui bagaimana efisiensi USAhatani padi di Subak Mambal. Penelitian ini dilakukan di Subak Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Subak Mambal ini ditentukan sebagai lokai penelitian dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah pertanian yang berpotensial dalam pengembangan USAhatani padi. Hasil menunjukkan bahwa Subak Mambal, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung mempunyai produktivitas USAhatani padi sawah di Subak Mambal diperoleh perhektar permusim tanam sebanyak 5,04 ton dan efisiensi USAhatani padi sawah di Subak Mambal adalah Efisien. Sehingga USAhatani padi sawah perlu diusahakan lebih lanjut

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEI’s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has “Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagement” as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.  Conference Title: 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme: Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms: ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore