Pengaruh pemberian balsam minyak lavender terhadap stamina dan kadar hormon kortisol dalam darah pada tikus putih jantan yang dibuat stres

Minyak atsiri Lavender merupakan salah satu minyak yang dapat digunakan untuk pengobatan stres. Keadaan stres ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar hormon kortisol dalam darah dan mempengaruhi tingkat stamina. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh minyak atsiri lavender terhadap stamina dan kadar hormon kortisol. Minyak atsiri lavender yang digunakan diolah ke dalam bentuk balsam. Penelitian ini terdiri dari kontrol negatif (stressor), kontrol positif (kontrol stressor+diazepam 0,036 g/mL) dan 2 kelompok perlakuan, L10 (stressor+Lavender 10%) dan L20 (stressor+Lavender 20 %). Stressor yang digunakan adalah metode swimming test. Tikus diadaptasi selama 7 hari sebelum diberikan perlakuan dengan cara dipelihara dengan perlakuan yang sama. Stamina tikus diamati dengan menggunakan metode uji berenang paksa. Kadar hormon kortisol di uji menggunakan cortisol ELISA kit No:E-EL-0030. Hasil analisis data stamina dengan uji pos hoc tukey menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif terhadap lavender 20% dan ada perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol positif terhadap kelompok perlakuan , sedangkan hasil analisis data kadar hormon kortisol dengan uji mann-Whitney menunjukkan perbedaan tidak signifikan antara kontrol negatif terhadap kelompok perlakuan dan ada perbedaan signifikan antara kontrol positif terhadap kontrol negatif, dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian balsam minyak atsiri lavender konsentrasi 20% memberikan efek terhadap lamanya waktu berenang dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar hormon kortisol dibandingkan dengan kontrol negatif. Pemberian balsam minyak atsiri lavender 10% dan 20% tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lamanya waktu berenang dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar hormon kortisol yang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif

Pengaruh pemberian balsam minyak lavender terhadap stamina dan kadar hormon kortisol dalam darah pada tikus putih jantan yang dibuat stres

Minyak atsiri Lavender merupakan salah satu minyak yang dapat digunakan untuk pengobatan stres. Keadaan stres ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar hormon kortisol dalam darah dan mempengaruhi tingkat stamina. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh minyak atsiri lavender terhadap stamina dan kadar hormon kortisol. Minyak atsiri lavender yang digunakan diolah ke dalam bentuk balsam. Penelitian ini terdiri dari kontrol negatif (stressor), kontrol positif (kontrol stressor+diazepam 0,036 g/mL) dan 2 kelompok perlakuan, L10 (stressor+Lavender 10%) dan L20 (stressor+Lavender 20 %). Stressor yang digunakan adalah metode swimming test. Tikus diadaptasi selama 7 hari sebelum diberikan perlakuan dengan cara dipelihara dengan perlakuan yang sama. Stamina tikus diamati dengan menggunakan metode uji berenang paksa. Kadar hormon kortisol di uji menggunakan cortisol ELISA kit No:E-EL-0030. Hasil analisis data stamina dengan uji pos hoc tukey menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif terhadap lavender 20% dan ada perbedaan yang tidak signifikan antara kontrol positif terhadap kelompok perlakuan , sedangkan hasil analisis data kadar hormon kortisol dengan uji mann-Whitney menunjukkan perbedaan tidak signifikan antara kontrol negatif terhadap kelompok perlakuan dan ada perbedaan signifikan antara kontrol positif terhadap kontrol negatif, dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian balsam minyak atsiri lavender konsentrasi 20% memberikan efek terhadap lamanya waktu berenang dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar hormon kortisol dibandingkan dengan kontrol negatif. Pemberian balsam minyak atsiri lavender 10% dan 20% tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lamanya waktu berenang dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar hormon kortisol yang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif