465 research outputs found
Service Blueprint sebagai Sarana Penunjang Loyalitas Customer
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah pelayanan dapat dikatakan mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan, hingga menciptakan loyalitas pelanggan. Hotel Crystal Kuta dengan konsep comfortable stay and ambience of Kuta, selain memberikan hasil pelayanan yang prima, juga memberikan Kenyamanan, keamanan, dalam setiap pelayanannya serta keramahan dan privasi bagi pelanggannya. Service Blueprint diangkat sebagai salah satu patokan untuk memberikan guidance terhadap alur pelayanan. Kesan pertama terhadap sebuah jasa terjadi ketika service berlangsung harus lebih diperhatikan dikarenakan akan memunculkan perspektif pelanggan, seperti bagaimana pelanggan mendapatkan pelayanan, solusi yang tepat akan permasalahannya, kemudahan memperoleh fasilitas atau yang biasa dikenal dengan istilah moment of truth. Adanya Service Blueprint disini bertujuan untuk memahami praktek pelayanan dari sisi kacamata pelanggan, serta untuk memperkuat kontribusi dari masing-masing bagian dalam menjalankan perannya terhadap pelayanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang berupa suatu kegiatan sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi pelayanan
Perancangan Power Management System Pada Kapal Penumpang
Power Management System merupakan suatu sistem yang mengontrol dan memonitoring generator untuk menghasilkan daya dan akhirnya dialirkan pada peralatan kelistrikan yang ada pada sebuah kapal. Load atau beban merupakan peralatan kelistrikan yang perlu dicukupi oleh generator selaku sumber kelistrikan. Sifat pembebanan dari peralatan listrik dapat ditentukan dengan frekuensi kerja atau intensitas penggunaannya dalam suatu kurun waktu tertentu. Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator atau lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama β sama. Dimulai dari perhitungan beban kelistrikan dan generator, hingga penggolongan peralatan yang dianggap essen dan harus terus beroperasi untuk menjamin kinerja kapal. Setelah itu dapat ditentukan batas bawah kemampuan generator dalam menyuplai daya listrik
The Effect of Al, Si and Fe Contents (Selective Dissolution) on Soil Physical Properties at the Northern Slope of Mt. Kawi
A toposequence at the northern slope of Mt. Kawi (East Java), having andic properties, were studied. Soil samples at various horizons from five profiles along the toposequence were selected for this study. Selective dissolution analyses (oxalate acid, pyrophosphate and dithionite citrate extractions) were performed to predict the amorphous materials, as reflected from the extracted Si, Al, and Fe. The contents of these three constituents were then correlated to the soil physical properties. The andic characters were indicated by low bulk density (0.43-0.88 g/cm3) and considerable amounts of Alo (1.3-4.2%) and Feo (0.6-2%), which tended to increase with depth. As a consequence, high content of total pores (>70%) and water content at pF 0, 2.54, and 4, as well as strong aggregate stability were detected (MWD of 2.4-4.5 mm and 1.4-4.5 mm, respectively, in Andisols and Non-Andisols). Water content at pF 0, 2.54, and 4, were significantly affected by respectively %Sio, % Fed, % Fep, and % Fed. However, bulk density was closely related to %Ald only
Analisa Teknis Dan Keselamatan Sistem Busbar Trunking Pada Sistem Kelistrikan Kapal Utility 52 Meter
Inovasi dalam pendistribusian kebutuhan arus listrik menghasilkan suatu media alternatif pengganti kabel yang dikenal sebagai busbar trunking. Busbar trunking adalah suatu komponen yang kompak (compact size) berfungsi sebagai penyalur, konduktor, ataupun sebagai media hantar arus listrik yang menawarkan kesederhanaan dalam desain, instalasi, dan perawatannya. Dalam aplikasinya, busbar trunking telah diinstal pada bangunan darat seperti gedung bertingkat, pabrik, dan lain-lain. Sehingga diperlukan analisa lebih lanjut terhadap penerapan sistem busbar trunking di laut, seperti kapal. Analisa dilakukan berdasarkan aspek teknis dan keselamatan instalasi pada sistem kelistrikan kapal utility 52 meter mengacu pada standar kelas keselamatan di kapal. Hasil analisa tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa sistem busbar trunking sangat compatible jika diaplikasikan di kapal karena memiliki tingkat keselamatan yang sesuai dengan persyaratan peraturan kela
Analisis Pengolahan Data Seismik Lapangan βRβ dengan Metode Crs (Common Reflection Surface) Stack pada Data Cross Section Marine 2d
In complex geological data processing, conventional method has not been able to produce good imaging. The result of conventional method processing can be supported by Common Reflection Surface Method (CRS) stacking. This method is believed to have better mathematical operation compared to conventional method, especially in Normal Move Out (NMO) correction. CRS stack method using correct operator stacking for recorded reflector in pre-stack data is proven better than conventional method. Operator CRS stacking consists of 3 kinematic wavefield attributes namely Ξ±, RNIP and RN. CRS stacking process to acquire good CRS section involved angle, aperture, and dip test. The selected parameter was then released as CRS supergather which then was used as the input of PSTM process. The best CRS operator was obtained using the parameters as follows: apperture 500 β 2000m and angle 45Λ. This result was able to increase the continuity and the reflector accuracy. Nevertheless, CRS stack also caused spectrum reduction in high frequency but it was able to be overcomed using Whitening. CRS supergather shows better result than conventional supergather using PSTM process. During the research, CRS analysis in the cross section of two tracks as the development of CRS application was also performed, where the sections resulted from CRS Stack did not influence the cross section of those two tracts
Analisis Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Midern di Kota Medan (Studi Kasus: Swalayan/supermarket di Kecamtan Medan Sunggal)
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pembeli yang membeli buah di pasar modern di Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern di Kota Medan. Teknik pengambilan sampel digunakan metode accidental sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 90 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mempersentasikan hasil data yang diperoleh dari kuesioner sampel. Hasil analisis menunjukan bahwa karateristik pembeli buah di daerah penelitian dari kalangan Ibu Rumah Tangga dan juga kalangan professional (Wiraswasta, Pegawai Swasta, Pegawai Negeri), berumur <25-55 tahun, berpendidikan tingggi (SMA, Diploma, Sarjana,), memiliki jumlah tanggungan keluarga 2 orang dan berpendapatan berkisar Rp 3.000.000-<Rp 5.000.000. Dan variabel yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern adalah harga, kualitas, promosi, lokasi, pelayanan, dan psikologis, sedangkan variabel kemasan tidak menjadi faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern
Hubungan Karakteristik Penjamah Makanan Dengan Kontaminasi Escherichia Coli Pada Penyajian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Lokal Pada Empat Nagari Di Kabupaten Solok Tahun 2012
Penelitian ini mengamati hubungan karakteristik penjamah makanan terhadap kontaminasi Escherichia coli (E. coli) pada penyajian MP-ASI lokal pada bayi usia 6-12 bulan di 4 Nagari Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Desain yang digunakan adalah potong lintang. Pengamatan dilakukan terhadap 138 rumah tangga yang menyajikan MP-ASI lokal bagi bayi usia 6-12 bulan. Pemeriksaan kontaminasi E. coli dilakukan terhadap MP-ASI lokal yang disajikan dan tangan penjamah makanan, menggunakan metode konvensional dengan menghitung MPN kuman melalui uji persumtif dan conformatif. Ditemukan kontaminasi E. coli pada MP-ASI lokal sebesar 72,5% dan tangan penjamah makanan sebesar 57,9%. Faktor yang paling berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal adalah kontaminasi tangan penjamah makanan dan cara mengeringkan telapak tangan menggunakan kain lap. Tangan penjamah makanan yang terkontaminasi E. coli, 3 kali lebih berisiko terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal dibandingkan tangan yang tidak terkontaminasi E. coli. Mengeringkan tangan menggunakan kain lap, 0,3 kali lebih berisiko dibandingkan mengeringkan tangan tidak menggunakan kain lap. Perlu dilakukan sosialisasi dan perbaikan cara mencuci tangan yang benar terhadap penjamah makanan dan anggota keluarga bayi. Selain itu juga perlu disosialisasikan upaya untuk menjaga kebersihan lap tangan di rumah tangga, dengan cara mencuci lap tangan setiap hari untuk meminimalisir risiko kontaminasi E. coli pada kain lap
Kondisi Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Kontaminasi Escherichia Coli pada Penyajian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Lokal
Bayi sangat rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh Makanan Pendamping Air Susu Ibu lokal (MP-ASI lokal). Sampai saat ini belum diketahui keamanan penyajiannya dari kontaminasi mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontaminasi Escherichia coli (E. coli) pada penyajian MP-ASI lokal dan mengamati hubungan antara kondisi sanitasi rumah, seperti Sarana Air Bersih (SAB), tempat mencuci peralatan makan bayi, kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah (S PAL), kondisi tempat sampah dan keberadaan hewan berkeliaran di dalam rumah terhadap kontaminasi E. coli pada penyajian. Desain penelitian ini adalah potong lintang yang mengamati penyajian MP-ASI lokal bagi bayi usia 6-12 bulan pada 138 rumah. Lokasi penelitian pada 21 Dusun di Kabupaten S olok. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran kontaminasi E. coli pada penyajian M P-ASI lokal, kondisi faktor sanitasi rumah tangga, mengetahui hubungan antara faktor sanitasi rumah dengan kontaminasi E. coli dan faktor yang paling berhubungan dengan kontaminasi tersebut . Penelitian ini menemukan lebih dari separuh (72,5%) MP-ASI lokal yang disajikan terkont aminasi E. coli. Keberadaan hewan yang berkeliaran di dalam rumah memiliki risiko dua kali lebih besar terkontaminasi E. coli pada penyajian MP-ASI lokal bagi bayi usia 6-12 bulan di rumah tangga.Infant is the most vulnerable groupof safer infectious diseases caused by complementary food. Meanwhile complementary food safety was unknown. The study aimed to know Escheriacoli (E. coli) contamination in serving complementary food and relationship of house sanitation condition as clean water facilities, places for dishes infant food utensils,domestic wastewater facilities condition, garbage facilities condition and the present of domestic animals in houseto E. coli contaminationin serving. Study design was cross sectional, object of observation were 138 household that serving complementary food for 6-12 month old infants. Location of study was in 21 subvilages at Solok District. Data analysis was used to know description of E. coli contamination, household sanitation condition, relationship between household sanitation factor with E. coli contamination and the most significant sanitation factors that have relationship with that contamination. This study found (72.5%) serving complementary food have been contaminated by E. coli. The domestic animals in the house, 2 times more risks to have E. coli contimination in complementary serving
Analisis Perbedaan Harga Pembelian dan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Karo
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbandingan harga jual pupuk bersubsidi di tingkat pengecer, membandingkan harga jual pedagang pengecer dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga pupuk bersubsidi daerah penelitian dan mengetahui faktor-faktor penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Karo. Metode penentuan daerah secara purposive, yaitu secara sengaja berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu. Metode pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga jual pupuk bersubsidi di tingkat antar pedagang pengecer. Harga jual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi. Pada pupuk bersubsidi di tingkat pedagang pengecer, faktor yang mempengaruhi adalah biaya transportasi, biaya sewa gudang, biaya plastik dan goni, biaya pajak SIUD, penyusutan timbangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Karo pedagang Pengecer: Masalah RDKK : pupuk yang sudah disalurkan oleh distributor tidak ditebus oleh petani, Adanya permintaan pupuk dari petani namun tidak melalui mekanisme (RDKK), Kesulitan penjualan untuk pupuk kemasan/bocor selama proses pengangkutan, Kendala penjadwalan alokasi kepada Kelompok Tani ,pupuk yang diperoleh dari distributor. Kelompok Tani: Kekurangan jumlah pupuk UREA karena musim tanam tiba, Prosedur RDKK yang tidak sesuai, Prosedur realokasi masih sangat kurang baik. Petani: Kendala kemampuan finansial dalam pembelian pupuk, Penyaluran pupuk masih belum tepat sasaran (belum sesuai RDKK)
- β¦