1,180 research outputs found
Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar Fotografi bagi Fotografer Wisata KOMPAK di Pantai Pulang Sawal, Gunungkidul
Komunitas Oesaha Masyarakat Pantai Kawasan Indrayanti (KOMPAK) adalah kelompok masyarakat lokal di Pantai Pulang Sawal, Gunungkidul yang mencari nafkah di sekitar pantai. Mereka melakukan berbagai aktivitas perekonomian yang terkait dengan pariwisata. Salah satunya adalah sebagai fotografer pengunjung wisata pantai. Para fotografer wisata tersebut mendapatkan ilmu fotografi secara otodidak baik dari sesama fotografer maupun dari media sosial. Karena itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar fotografi anggota KOMPAK yang berprofesi sebagai fotografer. Kegiatan penyuluhan seni ini dilakukan dengan pendekatan Discipline-Based-Art-Education (DBAE) pada ranah praxis dan metode ceramah di dalam ruang untuk teori dan praktik di lokasi pantai untuk aplikasinya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang teori fotografi yang diperlihatkan dari kreativitas dan keterampilan saat pemotretan yang semakin beragam
Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process Pada Pemilihan Calon Pembeli KPR Bersubsidi PT. SAP
Rumah subsidi atau yang lebih dikenal dengan KPR bersubsidi adalah fasilitas kredityang diberikan pemerintah melalui Bank kepada masyarakat berpenghasilan rendah untukmemenuhi kebutuhan rumah. Pada prosesnya, jika peminat rumah banyak sedangkankebutuhan rumah yang tersedia terbatas, para developer, sebagai pihak perantara, terkadangkesulitan menentukan calon pembeli prioritas diantara beberapa calon pembeli. Oleh karenaitu, dibutuhkan sistem pendukung keputusan agar pengambilan keputusan dapat lebih objektif.Pada penelitian ini, penilaian kelayakan dan prioritas ditentukan berdasarkan kriteria dansubkriteria pada setiap calon pembeli. Sistem ini menggunakan metode analytical hierarchyprocess, dan berfungsi untuk membantu pihak developer memutuskan calon pembeli yangdiprioritaskan berdasarkan ranking pada perbandingan alternatif. Hasil dari prosesperankingan akan memilih alternatif prioritas dari beberapa alternatif yang tersedia, sehinggadeveloper dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING ATAS MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI TUNJUNG LOR KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil peningkatan pembelajaran
Passing atas dengan pendekatan bermain pada kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunjung
Lor Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus, setiap siklus dua kali pertemuan dan setiap pertemuan 70 menit. Subjek
penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Tunjung Lor Jatilawang Banyumas, yang
berjumlah 28 anak dengan 20 putra dan 8 putri. Variabel dalam penelitian ini adalah
peningkatan siswa dalam pembelajaran passing atas dilihat dari proses dan hasil
pembelajaran siswa. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah
dengan pengamatan langsung pada saat pembelajaran yang terdiri atas : pendahuluan,
inti, dan penenangan oleh peneliti bersama kolabolator, dengan mengunakan lembar
observasi dan tes keterampilan passing atas siswa yang dilaksanakan sebelum dan
sesudah pemberian model bermain. Teknik analisis data yang digunakan adalah
tekstual analisis.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembelajaran passing atas yang
dilakukan dengan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri Tunjung Lor
Jatilawang Banyumas, secara kualitatif bahwa hasil observasi terhadap afektif siswa
dalam mengikuti pembelajaran passing atas pada setiap pertemuan selalu ada
peningkatan dengan kategori baik. Sedangkan secara kuantitatif diakhir pertemuan
menunjukkan nilai rata-rata kelas tuntas KKM 75 yaitu nilai rata-rata kelas mencapai
77,25. Dengan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM (Tuntas) ada 26 siswa, dan
yang belum mencapai KKM (Belum Tuntas) ada 2 siswa.
Kata kunci: pembelajaran, passing atas, bermai
Potret Diri Digital dalam Seni dan Budaya Visual
Selfie merupakan bentuk tidak resmi (slang) dari potret diri digital (digital self-portraits). Keberadaannya semakin berkembang. National #Selfie Gallery di London pada 2013 menunjukkan bahwa jenis foto ini memiliki kelayakan untuk masuk galeri dan disebut sebagai karya seni. Sejumlah 19 seniman berfoto selfie dan hasilnya dipamerkan dalam bentuk video berdurasi singkat, masing-masing sekitar 30 detik. Untuk sampai di ruang pamer galeri, foto-foto selfie tersebut melalui tahap kurasi oleh kurator. Terdapat seleksi teknik dengan perangkat yang ada di dunia seni. Pada tahap selanjutnya, foto-foto selfie tersebut masuk galeri. Saat lolos seleksi dan dipamerkan di ruang galeri, serta dinikmati audiens seni, digital self-portraits menjadi sebuah karya seni dengan nilai isi makna seni, termasuk nilai estetis, serta nominal tertentu saat dibeli oleh kolektor. Jenis foto yang mengelilingi masyarakat kota tidak hanya selfie dan potret diri, namun semakin beragam. Di mana pun bertemu dengan foto, hingga dalam pengambilan keputusan maupun tindakan, berdasarkan pada apa yang dilihat. Di ranah ini, foto sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat membentuk budaya visual. Dari budaya visual ini, bidang-bidang kehidupan lain ikut terpengaruh. Ketika foto menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan ataupun cara hidup masyarakat, bidang lain seperti ekonomi dan sosial turut larut di dalamnya. Perekonomian menjadikan dunia visual sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Dari sisi sosial, masyarakat menggantikan interaksi dan komunikasi langsung dengan media digital. Melihat dan mengukur seseorang dari relasi dari di media sosial, dan menilainya dari visual yang tertampil di jejaring sosial tersebut
Selfie is a slang form of digital self-portrait. Now, its development has been increasing. National #Selfie Gallery in London in 2013 showed the eligibility of this type to enter the gallery and called it as a work of art. There were 19 artists taking their selfie and displayed the works in the form of short videos, each was about 30 seconds. Being displayed in the gallery, these photos of selfie had been through stages of curation by curators before they were displayed in the gallery. There was a technique of selection with the existing devices in the art world. When photographs passed the selection and were exhibited in the gallery space, and were enjoyed by the audiences, the digital self-portraits become a work of art which contain the art values in content, including aesthetics, and certain nominal when purchased by collectors. The types of photo surrounding the urban community are not only selfie and self-portrait, but more various upon them. Wherever photos are found, and when taking the decision and action in society, they are much influenced on what are seen. Based upon this realm, they have already become a part of community art which forms the visual culture. From this visual culture, other areas of life are affected. When photos become the inseparable part of life or community way of life, other areas like economic and social are fused within them. The economics makes the visual area becoming the prospective business area. From the social side, the community replaces the interaction and direct communication with the digital media. By having this understanding, we are able to see and measure a person by looking at his/her social relation through the social media, and giving the showed value as being found in its social networking
Sistem Pakar untuk Mengetahui Gangguan Depresi Mayor dengan Menggunakan Faktor Kepastian
Major depressive disorder atau gangguan depresi mayor adalah tipe yang paling umum dari gangguan mood yang dapat di diagnosis. Prevalensi gangguan depresi di Indonesia ada sebanyak 11,60 % dari jumlah penduduk di Indonesia sekitar 24.708.000 jiwa dan 50 % terjadi pada usia 20-50 tahun. WHO mencatat sekitar 121 juta orang di dunia menderita depresi. Dari sejumlah data tersebut hanya 30% penderita depresi yang benar-benar mendapatkan pengobatan yang cukup. Kebanyakan orang yang secara klinis mengidap depresi tetap tidak terdiagnosis dan tidak tertangani atau gagal mendapatkan penanganan yang tepat. Pada penelitian ini, perancangan sistem menggunakan pendekatan berorientasi objek yaitu Unified Modeling Language. Ketidakpastian hasil diagnosa digunakan metode certainty factor untuk menentukan faktor kepastian gejala dan metode fuzzy untuk menentukan tingkat gangguan serta prosentase gangguan. Sistem pakar yang telah dibuat dapat digunakan untuk mendiagnosa depresi, kecemasan dan stress. Dari pengujian yang telah dilakukan, hasil perhitungan diagnosa sistem sesuai dengan hasil perhitungan diagnosa pakar
REPRESENTASI PHOTO OF THE YEAR WORLD PRESS PHOTO (WPP) 2005-2016
Abstrak Photo of the Year dari kontes foto World Press Photo (WPP) merupakan penghargaan tahunan yang diberikan Yayasan World Press Photo. Penghargaan tersebut untuk menghormati kreativitas fotografer dalam karya visual dan ketrampilan membuat gambar yang menangkap dan mewakili suatu peristiwa, yang di dalamnya terdapat isu besar atau penting bagi foto jurnalistik. Kajian foto ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana representasi peristiwa yang terdapat pada foto pemenang Photo of the Year World Press Photo 2005-2016. Data-data dikumpulkan dengan metode dokumen dan arsip serta literatur. Foto-foto yang dikaji dipilih melalui purposive sampling yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sarana tambahan yang digunakan untuk memilih foto adalah kial (gerak-gerik) subjek foto yang atraktif atau terdapat “aksi” yang mencolok secara visual. Dari foto terpilih, dianalisis melalui teori representasi dengan menggunakan pendekatan semiotika dari Roland Barthes tentang foto jurnalistik. Dari analisis foto dapat ditemukan jika foto-foto disajikan dengan pengolahan teknik yang kuat dan profesional sehingga kesan visual yang muncul tidak hanya dramatis, tetapi juga ironis. Foto-foto pemenang World Press Photo of the Year tersebut mampu menyajikan moment sesaat, namun menentukan (decicive moment) sehingga konstruksi peristiwa mampu menjelaskan lebih dari tampilan visualnya, juga sarat dengan konteks lingkungan fisik dan sosial. Kata kunci: representasi, Photo of the Year, World Press Photo, jurnalistik Abstract Representation of Photo of The Year from World Press Photo (WPP) 2005-2016.Photo Of the Year from the World Press Photo (WPP) photo contest is an annual award given by the World Press Photo Foundation to honor the creativity of the photographer in the visual work and the skill in creating an image that captures and represents an event containing a big or important issue for photojournalism. This photo study was conducted to find out how the representation of events contained in the winning photo Photo of the Year World Press Photo 2005-2016. The data was collected by document and archive method along literature. Whereas the photos reviewed, be elected through purposive sampling in accordance with the objectives of the study. An additional means applied to select the photo was gesture (movement) showing an attractive photo subject or visually striking "action". The selected photographs were analyzed using theory of representation and semiotics approach from Roland Barthes about photojournalism. From photo analysis, it could be discovered that the photos were presented with a powerful and professional processing technique, so that the visual impression appearing was not only dramatic, but also ironic. Photographs of World Press Photo Of the Year winners were able to present decicive moment, allowing construction of events explaining more of the visual appearance, also loaded with the context of social and physical environment. Keywords: representation, Photo of the Year, World Press Photo, journalisti
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Ipa Pada Siswa Kelas III SDN 3 Bero Tahun 2012/2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas III SDN 3 Bero melalui penerapan pendekatan kontekstual. (2) Mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual. Jenis penelitian ini kualitatif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model 2 (dua)
siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat ) tahap yaitu; rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 3 Bero Tahun 2012/2013
sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, teknik tes dan teknik observasi. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan analisis model interatif (Milles dan Hubberman, 2000). Kegiatan pokok analisis model ini meliputi antara lain (1) Pengumpulan data (2) Reduksi data (3) Penyajian data (4) Menarik kesimpulan atau verikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa kelas III SDN 3 Bero, dalam pembelajaran IPA sebelum dilakukan tindakan dari jumlah siswa sebanyak 18 hanya 6 siswa (33,33%) yang mencapai KKM. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat, yang tuntas ada 10 siswa (55,56%) dan pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa (88,89%) yang telah mencapai KKM. Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan kelas (PTK) selama II siklus meningkat menjadi 88,89%. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran IPA pada siswa kelas III SDN 3 Bero Tahun 2012/2013
Evaluation of Information Technology Governance Using COBIT 5 and ISO/IEC 38500
Infrastructure Section, Information and Communication Technology Development Division, South Tangerang City Communication and Information Office, one of the main tasks and functions is to provide services and management of internet network infrastructure for all Regional Apparatus Organizations (OPD) in South Tangerang City. The implementation of the Infrastructure Section is constrained by the problem of employee competence that has not reached the standard in internet network management and service, from these problems the researcher intends to evaluate governance using the COBIT 5 framework and ISO/IEC 38500 with recommendations for improvement in the Infrastructure Section. This study uses PAM (Process Assessment Model) with the Guttman scale to determine the results and level of capability. The use of COBIT 5 in this research will focus on the domain of EDM (Evaluate Direct Monitor) point 04, Ensure Resource Management and MEA (Monitor, Evaluate and Assessment) point 01, Performance and Conformance. The results and the level of capability obtained during the research were level 2 Managed Process with a value of 2.46 with a gap of 0.54. The level expected by the Infrastructure Section is at level 3 Established Process with a value of 3.00. Recommendations for achieving Level 3 are used ISO/IEC 38500
Analisis Dan Perancangan Aplikasi Panduan Perencanaan Kehamilan Berbasis Android
Pregnancy is a dream for couples who are married. To facilitate the couples planning pregnancy, it takes a special application that can be used to calculate the fertile period of a woman and her body mass index calculators, general information as well as tips and tricks for expectant mothers who wanted to experience pregnancy and general tips to plan the sex of the baby. With the android based mobile application, the couples will be more easy to plan a pregnancy that has been eagerly awaited.Information technology is growing more rapidly from year to year. In the field of communications, especially smart phones has developed an unbelievably amazing. This is evidenced by the many vendors competition from smart phones makers are increasingly widespread in the market. Android is a mobile operating system that is very popular and growing quickly. Almost every vendor of smart phones, issued a android based smart phones products.Pregnancy planning guide application with android-based, able to provide assistance to couples who are planning a pregnancy. Guide provided in this application form fertile period calculator, BMI calculator, tips get pregnant fast, tips to plan the sex of the baby, information of infertility in men and women, as well as information such as the address of fertility clinics in Indonesia along with a map
- …