24 research outputs found

    Ekstraksi Frekuensi dari Bunyi Alqurans dengan Metode Discrete Fourier Transform: Studi Kasus Bunyi QS. Al-Fatihah

    Get PDF
    The Quran is a miracle received by the Prophet Muhammad. Alquran can use to reduce anxiety in patients with acute coronary syndrome, hemodialysis, schizophrenia, etc., when the sound retardation of this Qur'an, especially QS. Al-Fatihah. The physical properties of waves can be analyzed using the discrete Fourier transform method for frequency extraction. This method is scripted using the Python programming language. The results show that frequency in Qs. Al-Fatihah/1:1-7 are random in range 150 Hz – 800 Hz.Thus, the frequencies of the Quran, especially QS Al-Fatihah, are uneven waves that can cause harmonic vibrations against brain waves.Alquran merupakan kitab umat yang merupakan Mujizat yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Salah satu informasi yang menarik di dalam alquran yakni alquran berfungsi sebagai penawar atau ketenangan jiwa atau mengurangi kegelisahan pada pasien seperti, sindrom coroner akut, hemodialisis, skizofrenia, dll. ketika mendengarkan bunyi Alquran khususnya QS. Al-Fatihah:/1:1-7. Frekuensi yang dari bunyi Alquran dapat dianalisis dengan menggunakan metode discrete Fourier transform. Metode ini dapat dikonstruksi dengan menggunakan Bahasa pemrograman Python. Hasil penelitian menenunjukan bahwa bunyi QS. Al-Fatihah mengandung frekuensi yang beragam pada setiap ayatnya dengan rentang berada pada rentang 150 Hz – 800 Hz. Dengan demikian, frekuensi alquran, khususnya QS. Al-Fatihah, merupakan gelombang yang tidak seragam sehingga dapat menyebabkan getaran harmonik terhadap gelombang otak

    IDENTIFIKASI JENIS AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING KONFIGURASI SCHLUMBERGER

    Get PDF
    The availability of clean water is a basic need to meet daily needs. Therefore, the identification of groundwater and its aquifer types was carried out in Labulia, Alor sub-village, Central Lombok Region and Lilir sub-village, Membalan Village, West Lombok Region. The identification of groundwater and the type of aquifer is carried out using the vertical electrical sounding method with the Schlumberger configuration because this method can identify vertical resistivity more accurately than other resistivity methods, such as Wenner. The pseudo resistivity data obtained from these measurements is processed using IPI2Win software and progress. The result of the interpretation was that the aquifer in Olor Agung sub-village was a confined aquifer, while Lilir sub-village was a free aquifer

    IMPLEMENTASI ALGORITMA DISCRETE FURIER TRANSFORM UNTUK KARAKTERISASI NADA DARI HURUF VOKAL

    Get PDF
    Sinyal atau gelombang merupakan salah satu phenomena fisik yang telah banyak diaplikasi dibidang sains dan teknologi untuk mengkarakterisasi suatu bahan, seperti retakan dan kandungan dari material, dan nada. Sifat fisik yang digunakan untuk mengkarakterisasi bahan adalah frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan oleh manusia berberda-berbeda dikarenakan tekanan, pita suara juga berbeda-beda. Penekanan suara dapat dikarakterisasi dalam domain waktu, sedangkan frekuensinya dapat dikarakterisasi dalam domain frekuensi. Untuk mengkaraterisasi, nada tersebut direkam dengan menggunakan microphone. Hasil rekaman tersebut akan tersimpan di dalam soundcard yang terintegrasi dengan personal computer (PC), kemudian dianalisis dengan menggunakan algoritma yang diimplementasi kedalam matlab. Algortima tersebut adalah algoritma recording dan discrete Fourier transform (DFT). Windows leakage dapat diminimalisasi menggunakan algoritma Blackmann dan Barthannwin modified. Frekuensi ,dan amplitudo yang dihasilkan oleh nada darihuruf vokala dalahnada I adalah 190 Hz dengan amplitudo 0,14 dB, nada o adalah 580 Hz dengan amplitudo 0,1 dB, nada u adalah 210 Hz dengan amplitudo 0,15 dB, nada e adalah 200 Hz dengan amplitudo 0,13 dB, dan nada aadalah 310 Hz dengan 0,1 dB.Noise yang dihasilkan oleh nada o pada saat pengambilan data disebabkan oleh perangkat personal computer (PC)

    PENGARUH ORIENTASI SERAT KOMPOSIT E-GLASS EPOXY TERHADAP SIFAT MEKANIK PEGAS DAUN TUNGGAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

    Get PDF
    Single leaf spring is one of the suspension systems on vehicles that function as vibration dampers which usually use steel. One type of steel that is often used in making single leaf springs is 55Si7 steel. However, at this time composite materials began to be used as an alternative material to replace steel. One of the composite materials used as a substitute for steel is E-glass epoxy. This study aims to determine differences in the characteristics of steel leaf springs and e-glass epoxy composites. In addition, the effect of orientation of the fiber direction to deformation, stress, and safety factors on leaf springs was also carried out in this study. The analytical method used is finite element. The results showed that the composite leaf springs had lower stress than steel leaf springs. E-glass epoxy composite leaf springs variation D (fiber orientation 45º / -45º) showed the lowest stress and highest safety factor with values ??of 596 MPa and 1.4 respectively.Pegas daun tunggal merupakan salah satu sistem suspensi pada kendaraan yang berfungsi sebagai peredam getaran yang biasanya menggunakan baja. Satu jenis baja yang sering digunakan dalam pembuatan pegas daun tunggal adalah baja 55Si7. Namun, saat ini material komposit mulai digunakan sebagai material alternatif pengganti baja. Salah satu material komposit yang digunakan sebagai bahan pengganti baja yakni E-glass epoxy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pegas daun baja dan komposit e-glass epoxy. Selain itu, pengaruh orientasi arah serat terhadap deformasi, tegangan, dan safety factor pada pegas daun juga dilakukan dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah elemen hingga. Hasil penelitian menunjukan bahwa pegas daun komposit memiliki tegangan yang lebih rendah dibandingkan pegas daun baja. Pegas daun komposit e-glass epoxy variasi D (orientasi serat 45º/-45º) menunjukan tegangan yang terendah dan safety factor tertinggi dengan nilai berturut turut 596 MPa dan 1,4

    Analysis of the Effect of Ore Characteristics on the Consumption of SAG Mill Steel Balls at the Milling Plant of PT. XXX

    Get PDF
    PT. XXX is one of the companies operating in Indonesia's mining sector, with copper concentrates operations mainly. Stockpile processing in PT XXX has the capacity of up to 120,000 tons/day. Based on historical survey data, PT XXX conducted a stockpile operations survey in 2009, 2013, and 2016 where there is an obstacle in the processed stockpile consumption of SAG Mill steel balls. These are influenced by the amount of throughput, ore characterization, namely rock quality designation (RQD) and point load index (PLI), SAG speed and discharge grate configuration. Therefore, Identifying the parameter efficiency of steel, such as throughput effect, ore characterization SAG speed, and discharge grate configuration, is needed to determine both that parameter and steel ball correlation. Identification is carried out by analyzing some steel ball samples from the SAG Mill steel ball bunker/storage. The analysis is done by measuring the diameter and weight of the SAG Mill steel ball to confirm the steel ball used has the required quality. The ball discharge sample calculation is carried out at the ball sholter. Analysis of the factors affecting the consumption of SAG Mill steel balls was carried out from all the data that has been collected. The results of the analysis showed that the highest throughput effect reached 2.8 million tons in March 2018, ore characterization with RQD values reached 50% in October 2018, and PLI reached 4.5 MPa, SAG speed reached 9.9 rpm, and discharge grate configuration reached 2.3%. These results showed that the highest effect of SAG Mill steel balls' consumption has occurred during the grinding process

    PENGARUH SODIUM METABISULFIT TERHADAP KENAIKAN CONSENTRATE GRADE Cu DAN PENURUNAN KANDUNGAN PYRITE

    Get PDF
    PT. XX is one of the largest copper company in the world. Chalcopyrite (CuFeS2), bornite (Cu5FeS3) and pyrite (FeS2) are three major minerals in PT. XX is capable to produce about 2000 tons of concentrate per day, with design of processing capacity around 120,000 tonnes per day. To obtain grade Cu concentrates, an integrated method of extraction metallurgy (metal extraction) is usually carried out, so that this study focused on increasing low consentrate grade Cu, using lime and increasing pyrite content using the flotation method by varying pH and varying the dose of sodium metabisulfite. This is indicated by the percentage of Cu grade of 12.74%, the use of lime shows the percentage reduction of 50% and the decrease in pyrite to reach a percentage of 1.16%. Of the three variations of the SMB, namely no reagent, 150 and 300 in this study, 300 is a good dose in increasing grade Cu, reducing lime use and reducing pyrite content.PT. XX merupakan salah satu perusahaan tembaga terbesar di dunia. Terdapat 3 mineral utama yang tersebar di PT. XX yaitu kalkopirit (CuFeS2), bornit (Cu5FeS3) serta pirit (FeS2). Dengan kapasitas pengolahan mencapai 120.000 ton per hari, PT. XX mampu memproduksi sekitar 2000 ton konsentrat perhari. Untuk mendapatkan konsentrat grade Cu biasanya dilakukan cara metalurgi ekstraksi (pengambilan logam) terpadu, sehingga pada penelitian ini difokuskan pada peningkatan consentrate grade Cu yang rendah, penggunaan kapur dan peningkatan kandungan pyrite yang menggunakan metode flotasi dengan memvariasikan pH dan menvariasikan dosis sodium metabisulfit. Hal ini ditunjukkan dengan persentase grade Cu sebesar 12.74%, pada penggunan lime menujukkan persentase pengurangan sebesar 50% dan penurunan pyrite hingga mencapai persentase sebesar 1.16%. Dari ketiga variasi smbs yaitu no reagent, 150g/ton dan 300g/ton dalam penetian ini, 300g/ton merupakan dosis yang baik dalam peningkatan grade Cu, pengurangan penggunaan lime dan pengurangan kandungan pyrite

    ANALISIS PENGARUH REAGEN MAX GOLD DAN GRINDING TIME TERHADAP RECOVERY Au

    Get PDF
    PT XX is one of the largest copper companies in the world. There are 2 main minerals spread in PT XX, namely copper (Cu) and Gold (Au). With a processing capacity of 120,000 tons per day, PT XX is able to produce around 2000 tons of concentrate per day. There are several problems in processing, including decreasing the acquisition of grade and recovery of copper and gold because the gold content is still covered in impurities. The sample used is derived from cleaner, namely Polishing mill produck. This study aims to see the effect of grinding time on Au recovery and grade concentrate and see the effect of Max Gold and Pax reagents on recovery of Au and Au grade. The method used is grinding and flotation. The grinding process varies 0, 5 and 10 minutes and flotation using reagents and max gold, based on the results of the study it was found that the smaller the particle size with 10 minutes grinding using the pax reagent the grade and recovery gain increased for grade 6.62 ppm and recovery 84.7%.PT. XX merupakan salah satu perusahaan tembaga terbesar di dunia. Terdapat 2 mineral utama yang tersebar di PT. XX yaitu tembaga (Cu) dan Emas (Au). Dengan kapasitas pengolahan mencapai 120.000 ton per hari, PT XX mampu memproduksi sekitar 2000 ton konsentrat perhari. Terdapat beberapa permasalahan dalam mengolahan, antara lain turunnya perolehan grade dan recovery tembaga dan emas karena kadar emas masih terselimuti pengotor. Sample yang di gunakan berasal dari cleaner yaitu Polishing mill produck. Penelitian ini bertujuan Melihat efek waktu grinding terhadap Au recovery dan konsentrat grade dan Melihat pengaruh reagen Max Gold dan Pax terhadap recovery Au dan grade Au.dan metode yang digunakan yaitu grinding dan flotasi. Proses grinding dengan memvariasi waktu 0, 5 dan 10 Menit dan flotasi menggunkan reagen dan max gold, berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil semakin kecil ukuran partikel dengan grinding 10 menit menggunakan reagen pax perolehan grade dan recovery semakin meningkat untuk grade 6,62 ppm dan recovery 84.7%

    PENGEMBANGAN KOMPOSIT PANEL AKUSTIK BERBAHAN DASAR BIJI DAN KULIT KAPUK RANDU UNTUK MENINGKATKAN KOEFISIEN ABSORBSI BAHAN

    Get PDF
    Cangkang dan biji Ceiba pentandra berpotensi menjadi sampah organik jika sampah tersebut tidak dikelola dengan baik. Dampak negatif dari cangkang dan biji Ceiba pentandra merugikan lingkungan yaitu pencemaran air dan udara. Masalah ini dapat diatasi dengan mengolah sampah menjadi material yang bernilai ekonomis yaitu panel akustik dari material alam. Selain itu, penggunaan panel akustik untuk mengurangi polusi udara dari gelombang suara. Pembuatan bahan baku tersebut dilakukan dengan teknik hand lay-up dengan menggunakan polimer poliester sebagai matriks dan cangkang dan biji sebagai serat. Bahan baku pabrikan telah dikeringkan selama 10 jam untuk mendapatkan pemadatan panel akustik yang optimal. Untuk mengetahui koefisien absorpsi panel akustik dilakukan pengukuran kebisingan dari panel akustik berbahan cangkang, biji kasar dan halus Ceiba pentandra, baik tanpa aluminium foil maupun dengan aluminium foil. Pengaruh jarak terhadap penyerapan suara dari berbagai sampel juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien serap tertinggi pada sampel dengan biji Ceiba petandra adalah 0,356 dengan aluminium foil sedangkan tanpa aluminium foil adalah 0,255, koefisien serap tertinggi pada sampel dengan kulit Ceiba pentandra adalah 0,435 dengan aluminium foil sedangkan tanpa aluminium foil adalah 0,35. dan koefisien serap tertinggi pada sampel dengan biji Ceiba pentandra adalah 0,427 dengan aluminium foil sedangkan tanpa aluminium foil adalah 0,272. Dengan demikian, penambahan aluminium foil dapat meningkatkan koefisien penyerapan panel akustik

    Analisis Pengaruh Konsentrasi Natrium Hidroksida terhadap Sifat Mekanik Biokomposit Berpenguat Serat Sisal

    Get PDF
    The mechanical properties of natural fibers are continuous development as the alternatively synthetic fibers because of the natural fibers are non-corrosive, lightweight, and environmental advantages. However, these fibers have poor interfacial adhesion properties as the fibers if used as bio-composite material. This problem can be solved by the surface modification method by the sodium hydroxide treatment used to improve the mechanical properties. A sodium hydroxide concentration which it used at 0 wt%, 5 wt%, 10 wt%, and 15 wt% and the sisal fibers were soaked in that a concentration for 2 hours. Furthermore, the bio-composite fabrication is conducted by hand lay-up technique which is using both sisals as the fibers and epoxy resin as the matrix. The tensile test RTG-1250 results show that the maximum mechanical properties, such as strains, Young's modulus, and elongation, was obtained at sodium hydroxide 5 wt% than others where the values of these mechanical properties were 25.334 MPa, 16.111 GPa, and 1.572%, respectively. The morphological evaluation carried out using a scanning electron microscope showed that the alkali sodium hydroxide treatment was improved interfacial adhesion between fiber and matrix. Finally, sodium hydroxide alkali treatment of more than 5% can be able to sisal fiber cracks so that the mechanical properties of bio-composite can decrease continuously

    ANALISIS PENGARUH VARIASI DOSIS REAGENT MODIFIER RA666 TERHADAP % RECOVERY Cu, Au dan CuASN

    Get PDF
    PT. AMNT adalah salah satu tambang yang mengolah biji tembaga konsenterat. Strategi PT AMNT dalam menangani biji tambang untuk diproduksi dalam jangka panjang yaitu dengan membuat stockpile. Kondisi ore stockpile saat ini mengalami kontak antar oksigen yang terdapat di udara terbuka dengan timbunan biji tembaga sulfida menjadi sulfida-oxida (atou sulfida teroksidasi) yang umum terjadi peremukan partikel biji. Pengolahan biji yang telah mengalami oksidasi akan menyebabkan penurunan % recovery Cu, Au dan CuASN sehingga dalam penelitian ini mencoba menganalisis perbandingan selektivitas reagent modifier yang digunakan saat ini yaitu NaSH dengan metode As Plant Es -500 dengan pengaruh variasi dosis reagent modifier baru yaitu RA666  dengan penambahan dosis 50 g/t, 100 g/t dan 300 g/t sebagai pembanding dengan pengunaan NaSH. Pada penelitian ini didapatkan % recovery Cu, Au dan CuASN paling tinggi pada variasi dosis RA666 100 g/t dibandingkan dengan penggunaan NaSH menahan Es -500 dan variasi dosis RA666 lainnya dan perolehan terendah pada variasi dosis RA666 50 g/t dibandingkan dengan penggunaan NaSH menahan Es -500 dan variasi dosis lainnya. Ini menunjukan penggunaan dosis untuk penggunaan regen RA666 yang baik pada dosis 100 g/t
    corecore