10 research outputs found

    Skrining antibakteri kombinasi ekstrak air kunyit, beluntas, salam, dan jambu biji terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella thypi, dan Escherichia coli

    Get PDF
    Rimpang kunyit, daun beluntas, daun salam dan daun jambu biji merupakan tanaman yang telah digunakan oleh masyarakat sebagai bahan berkhasiat untuk pengobatan salah satunya sebagai antidiare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi antibakteri kombinasi rimpang kunyit, daun beluntas, daun salam dan daun jambu biji (1:1:1:1) terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella typhi dan Escherichia coli. Tanaman yang digunakan dikombinasikan dengan tujuan untuk meminimalkan dosis yang digunakan namun tetap memiliki efek farmakologi yang maksimal. Ekstraksi dilakukan dengan cara dekok kemudian dibuat larutan uji dengan konsentrasi 1000 ppm, 5000 ppm dan 10.000 ppm. Penentuan daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran dan dilusi. Pembanding yang digunakan ialah Tetrasiklin HCl dengan konsentrasi 1500 ppm. Hasil pengamatan metode difusi sumuran berupa daerah hambatan pertumbuhan (DHP). Hasil pengamatan pada konsentrasi 1000 ppm 5000 ppm, dan 10.000 ppm yang dilakukan terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella thypi dan Escherichia coli tidak memberikan daya antibakteri sedangkan pada Tetrasiklin HCl memberikan daya antibakteri. Hasil pengamatan untuk uji dilusi kombinasi ekstrak memberikan hasil kadar hambat minimum (KHM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10.000 ppm, namun terhadap bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli sampai konsentrasi 10.000 ppm tidak ada aktivitas antibakteri. Penentuan KBM kombinasi ekstrak terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella typhi dan Escherichia coli tidak memberikan aktivitas antibakteri
    corecore