122 research outputs found

    Perbedaan Sistem Tata Niaga Beras Organik dengan Beras Anorganik (Studi Kasus Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan bentuk saluran tata niaga antara beras organik dengan beras anorganik di daerah penelitian dan untuk menjelaskan perbedaan fungsi-fungsi tata niaga yang dilakukan oleh petani dan masing-masing lembaga tata niaga beras organik dengan beras anorganik di daerah penelitian. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive, pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara sensus. Data yang digunakan adalah data primer pelaku-pelaku tata niaga beras organik di daerah penelitian melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan. Penelitian ini menggunakan perhitungan sederhana dengan rumus-rumus sesuai teori tata niaga. Hasil analisis menunjukkan bahwa saluran tata niaga beras organik di daerah penelitian adalah Petani beras organik – Lembaga Kelompok Tani – JaPPSA – Konsumen. Saluran tata niaga beras anorganik di daerah penelitian adalah Petani beras anorganik – Pedagang Pengumpul – Pengolah – Grosir – Kios – Konsumen. Setiap lembaga tata niaga yang terlibat dalam saluran tata niaga beras organik maupun beras anorganik melakukan fungsi yang berbeda-beda. Perbedaan fungsi ini menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga juga berbeda. Biaya tata niaga, sebaran harga dan persentase margin pedagang pengolah beras organik yaitu lembaga kelompok dan beras anorganik yaitu pengolah lebih besar dibandingkan dengan lembaga tata niaga lain yang terlibat dalam saluran pemasaran. Saluran tata niaga beras organik dan beras anorganik di daerah penelitian efisien

    Pengaruh Skala USAha terhadap Pendapatan USAha Pengolahan Ikan Asin (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh skala USAha terhadap total biaya produksi per ton dalam USAha pengolahan ikan asin dalam jangka waktu satu bulan, untuk menjelaskan pengaruh skala USAha terhadap jumlah curahan tenaga kerja yang digunakan dalam USAha pengolahan ikan asin dalam jangka waktu satu bulan, untuk menjelaskan perbedaan nilai tambah (value added) per ton yang diperoleh pada USAha pengolahan ikan asin dalam jangka waktu satu bulan, dan untuk menjelaskan pengaruh skala USAha terhadap pendapatan USAha pengolahan ikan asin per ton dalam jangka waktu satu bulan. Metode penentuan sampel ditentukan secara purposive yaitu di Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan menggunakan Stratified accidental Sampling, yaitu: skala USAha kecil (≤ 1 Ton), skala USAha menengah (1-2 Ton), dan skala USAha besar (> 2 Ton). Metode analisis data adalah dengan Uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan total biaya produksi rata-rata dan curahan tenaga kerja rata-rata pada berbagai strata skala USAha pengolahan ikan asin dan tidak ada perbedaan nilai tambah rata-rata dan pendapatan rata-rata pada berbagai skala USAha pengolahan ikan asin

    Predicting the impacts of Mississippi River diversions and sea-level rise on spatial patterns of eastern oyster growth rate and production

    Get PDF
    © 2017 There remains much debate regarding the perceived tradeoffs of using freshwater and sediment diversions for coastal restoration in terms of balancing the need for wetland restoration versus preserving eastern oyster (Crassostrea virginica) production. Further complicating the issue, climate change-induced sea-level rise (SLR) and land subsidence are also expected to affect estuarine water quality. In this study, we developed a process-based numerical modeling system that couples hydrodynamic, water quality, and oyster population dynamics. We selected Breton Sound Estuary (BSE) (∼2740 km2) in the eastern Mississippi River Deltaic Plain since it is home to several of the largest public oyster seed grounds and private leases for the Gulf coast. The coupled oyster population model was calibrated and validated against field observed oyster growth data. We predicted the responses of oyster population in BSE to small- (142 m3 s−1) and large-scale (7080 m3 s−1) river diversions at the Caernarvon Freshwater Diversion structure planned in the 2012 Coastal Master Plan (Louisiana) under low (0.38 m) and high (1.44 m) relative sea-level rise (RSLR = eustatic SLR + subsidence) compared to a baseline condition (Year 2009). Model results showed that the large-scale diversion had a stronger negative impact on oyster population dynamics via freshening of the entire estuary, resulting in reduced oyster growth rate and production than RSLR. Under the large-scale diversion, areas with optimal oyster growth rates (\u3e15 mg ash-free dry weight (AFDW) oyster−1 wk−1) and production (\u3e500 g AFDW m−2 yr−1) would shift seaward to the southeastern edge of the estuary, turning the estuary into a very low oyster production system. RSLR however played a greater role than the small-scale diversion on the magnitude and spatial pattern of oyster growth rate and production. RSLR would result in an overall estuary-wide decrease in oyster growth rate and production as a consequence of decreased salinities in the middle and lower estuary because rising sea level likely causes increased stage and overbank flow downstream along the lower Mississippi River
    • …
    corecore