6 research outputs found
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALIH BINA PROGRAM STUDI OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN DAN KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI : Studi Kasus pada Politeknik Kesehatan di Tasikmalaya Tahun 2012-2014
Pengelolaan perguruan tinggi mensyaratkan adanya standarisasi sesuai peraturan
yang berlaku. Kebijakan alih bina menjadi solusi bagi Poltekkes agar pengelolaan
terstandarisasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana proses implementasi kebijakan
alih bina Prodi dari Kemenkes kepada Kemenristek dan Dikti memberikan efek
pada tercapainya tujuan pendidikan di Poltekkes Tasikmalaya, yang dirinci ke
dalam: (1) Bagaimana tahap perencanaan tindakan implementasi kebijakan alih
bina; (2) Bagaimana tahap operasionalisasi implementasi kebijakan alih bina; (3)
Bagaimana tahap pengendalian implementasi kebijakan alih bina; dan (4)
Bagaimana hasil implementasi kebijakan alih bina terhadap pencapaian tujuan
pengelolaan pendidikan. Penelitian menggunakan metode deskriptif-eksploratif
dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam (in depth interview), pengamatan partisipatif
(participant observation), dan telaah terhadap dokumen (study document).
Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. dengan mereduksi data,
menyajikan data (data display), menarik konklusi (conclusion
drawing/verification) serta melakukan analisis SWOT untuk merumuskan model
implementasi kebijakan alih bina. Implementasi kebijakan alih bina di Poltekkes
Tasikmalaya telah melalui pelaksanaan tahap perencanaan, operasionalisasi, dan
pengendalian implementasi, dengan melibatkan semua dimensi implementasi
kebijakan di setiap tahap walaupun masih dalam tahap administratif formal.
Tahap perencanaan cenderung lebih menekankan pada: standar/ukuran dan tujuan,
kesiapan sumberdaya, proses komunikasi, dan lingkungan ekonomi-sosial-politik;
tahap operasionalisasi cenderung lebih menekankan pada: karakteristik/sifat
pelaksana, proses komunikasi, dan sikap pelaksana; tahap pengendalian
cenderung lebih menekankan pada: sikap pelaksana, proses komunikasi, dan
lingkungan ekonomi-sosial-politik; dengan hasil implementasi kebijakan alih bina
belum sepenuhnya optimal, karena pengelolaan masih berfokus pada proses
pemenuhan standar minimal, dan belum cukup fleksibel dalam menyelaraskan
pengelolaan pendidikan sehingga terdapat perbedaan persepsi para implementor.
Faktor perbedaan budaya kemenkes dan kemendikbud, dan budaya poltekkes,
mempengaruhi efektifitas koordinasi diantara 3 (tiga) lembaga. Sehingga
diperlukan upaya penyelarasan budaya melalui strategi komunikasi antar budaya
untuk meningkatkan efektifitas koordinasi dalam implementasi kebijakan alih
bina tersebut
The effect of oxytocin massage and fennel aromatherapy on milk fluidity in lactating women within the Kawalu Health Centre Working Area, Tasikmalaya
Background : A lack of prolactin and oxytocin hormone stimulation can decrease the amount and delivery of breast milk, affecting the baby's growth and development. Oxytocin massage mixed with fennel aromatherapy is another option for improving breast milk quality and quantity. Fennel aromatherapy is a pure liquid from the fennel plant. It contains fatty acids, flavonoids, vitamins, and minerals, such as calcium, that are excellent for their relaxing effects and can enhance breast milk supply. Objectives: This study aimed to see how oxytocin massage and fennel aromatherapy affected the optimal flow of breast milk in breastfeeding women in the Public Health Centre of Kawalu working area in Tasikmalaya. Methods : Using a two-group pretest-posttest design, conduct a quasy experiment employing a quantitative approach. The intervention group used fennel aromatherapy for oxytocin massage; on the other hand, the control group used Virgin Coconut Oil (VCO) for oxytocin massage. Non-probability sampling was used, along with a simple random sampling technique. There were 19 respondents in the intervention group and 19 in the control group. Mother and baby indicators were measured using an observation sheet. Results : The paired sample t-test results in the intervention group obtained a p-value of 0.000 (p-value ā¤0.05), the control group obtained a p-value of 0.037 (p-value ā¤0.05), and the independent t-test results in the intervention and control groups obtained a p-value of 0.006 (p-value ā¤0.05). Conclusions: Oxytocin massage and fennel aromatherapy affect the optimal flow of breast milk in nursing mothers in the working area of Kawalu Public Health Centre in Tasikmalaya. The present study explores the potential effects of fennel aromatherapy on breastfeeding mothers, specifically focusing on its impact on breast milk optimal flow and the potential role of oxytocin massage in this context.</em
PEMBINAAN KELOMPOK KEGIATAN (POKTAN) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA TASIKMALAYA
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari PertamaĀ Kehidupan (HPK) sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Adapun ciri-ciri stunting yang paling terlihat adalah tubuh anak lebih pendek dari standarĀ perhitunganĀ yang di tetapkan oleh Badan Ksehatan Dunia (WHO). Faktor yang menyebabkan stunting di Indonesia adalah praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ke bahan makanan bergizi, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan antenatal care, postnatal care dan pembelajaran dini berkualitas serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Angka stunting di Kota Tasikmalaya saat ini mencapai 7.120/38.912 atau diangka 18.37 persen meningkat dari tahun sebelumnya. Melihat fenomena tersebut maka penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah, melainkan seluruh masyarakat. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahami persoalan stunting termasuk ibu balita yang ada di Kota Tasikmalaya, faktor yang mempengaruhi adalah tingakat pendidikan serta pengetahuan yang rendah. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting perlu dibekali pengetahuan melalui kelompok kegiatan, kader, karang taruna dan lain nya. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. KegiatanĀ dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kelompok kegiatan tentang stunting naik sebesar 28 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanyat perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansiĀ Ļ = 0,0001 (Ļ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kelompok kegiatan akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting melalui kegiatan deteksi dini, melakukan penyuluhan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota stunting
Pengaruh Animasi terhadap Pengetahuan dan Persepsi Mengenai COVID-19 dan Dampaknya terhadap Imunitas Determinan Kejadian Malaria
There are many factors to prevent Covid-19 as early as possible. The first step that the government or health workers can take is to provide good knowledge and understanding about Covid-19. This is because good knowledge and perception can have a positive impact on a person's immunity. This study used a quantitative method with pre and post group design. A sample of 30 people through a random sampling technique. The research instrument consisted of knowledge and perception questionnaires, as well as anxiety. The data analysis technique used the Wilcoxon test to see the difference before and after the treatment given, namely the provision of the animation. The results of the processing and analysis carried out concluded that there were significant differences in knowledge and perceptions before and after being given animation. Another result is the result of good knowledge and anxiety about COVID-19 being able to control anxiety so that it affects a person's immunity during the COVID-19 pandemic.Banyak faktor untuk dapat melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap Covid-19. Langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah atau petugas kesehatan adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai Covid-19. Hal ini dikarena pengetahuan dan persepsi yang baik dapat memberikan dampak positif terhap imunitas seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaf dengan desain pre and post grup design. Sampel sebanyak 30 orang melalui teknik random sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kusioner pengetahuan dan persepsi, serta kecemasan. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan yaitu pemberian animasi tersebut. Hasil dari pengolahan dan analisis yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan dan persepsi sebelum dan sesudah diberikan animasi. Hasil lain adalah akibat dari pengeatahuan dan kecemasan yang baik mengenai Covid-19 dapat mengontrol kecemasannya sehingga berpengaruh terhadap imunitas seseorang dalam masa pandemic Covid-19
Pengaruh Animasi terhadap Pengetahuan dan Persepsi Mengenai COVID-19 dan Dampaknya terhadap Imunitas Determinan Kejadian Malaria
Banyak faktor untuk dapat melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap Covid-19. Langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah atau petugas kesehatan adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai Covid-19. Hal ini dikarena pengetahuan dan persepsi yang baik dapat memberikan dampak positif terhap imunitas seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaf dengan desain pre and post grup design. Sampel sebanyak 30 orang melalui teknik random sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kusioner pengetahuan dan persepsi, serta kecemasan. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan yaitu pemberian animasi tersebut. Hasil dari pengolahan dan analisis yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan dan persepsi sebelum dan sesudah diberikan animasi. Hasil lain adalah akibat dari pengeatahuan dan kecemasan yang baik mengenai Covid-19 dapat mengontrol kecemasannya sehingga berpengaruh terhadap imunitas seseorang dalam masa pandemic Covid-19.There are many factors to prevent Covid-19 as early as possible. The first step that the government or health workers can take is to provide good knowledge and understanding about Covid-19. This is because good knowledge and perception can have a positive impact on a person's immunity. This study used a quantitative method with pre and post group design. A sample of 30 people through a random sampling technique. The research instrument consisted of knowledge and perception questionnaires, as well as anxiety. The data analysis technique used the Wilcoxon test to see the difference before and after the treatment given, namely the provision of the animation. The results of the processing and analysis carried out concluded that there were significant differences in knowledge and perceptions before and after being given animation. Another result is the result of good knowledge and anxiety about COVID-19 being able to control anxiety so that it affects a person's immunity during the COVID-19 pandemic