67 research outputs found

    TARAF KESADARAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN KELAPA LIMA DAN PASIR PANJANG MENGENAI KEBERSIHAN LINGKUNGANNYA

    Get PDF
    Abstrak - Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan taraf kesadaran masyarakat pesisir  di kota Kelapa Lima dan Pasir Panjang. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan menggunakan metode Obsevasi dan Wawancara. Informasi observasional diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan pencerahan subjektif, sementara pembicaraan dengan informasi dipecah menggunakan prosedur penilaian berdasarkan skala informasi, kemudian, pada saat itu, informasi diperkenalkan dalam struktur yang rata dan kemudian digambarkan secara kuantitatif dan subjektif. Wilayah tempat pengumpulan informasi adalah RT/RW yang berada di kawasan pesisir pantai. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menemukan bahwa taraf kesadaran masyarakat pesisir Kelapa Lima dan Pasir Panjang dalam hal kebersihan lingungannya secara umum berada pada klasifikasi yang sangat tinggi yang dipicu oleh bantuan dari pemerintah lingkungan dan kerjasama daerah dalam pelaksanaan proyek-proyek tertentu, misalnya melakukan jumat bersih yang rutin dilaksanakan yang dibatasi oleh pimpinan RT di setiap kelurahan, selain itu daerah berkepentingan dengan kegiatan untuk menjaga kebersihan pantai yang biasanya dilakukan oleh para penggiat kebersihan daerah seperti adanya dinas terkait, misalnya beberapa perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan administrasi daerah sebagai sosialisasi dan kegiatan bersih pantai dengan dilanjutkan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar wilayah pantai, sehingga jelas akan mempengaruhi area lokasi terdekat sehingga mereka tetap fokus pada kebersihan lingkungannya. Kata Kunci: Masyarakat Pesisir, Kesadaran, Kebersihan.   Abstrack - This study is intended to determine the level of awareness of coastal communities in the cities of Kelapa Lima and Pasir Panjang. The method used in this test is to use the method of Observation and Interview. Observational information is checked using subjective enlightenment checks, while conversations with information are broken down using a rating procedure based on an information scale, then, at that point, information is introduced in a flattened structure and then described quantitatively and subjectively. The area where information is collected is the RT/RW located in the beach front area. The results obtained in this study found that the level of awareness of the coastal communities of Kelapa Lima and Pasir Panjang in terms of climate tidiness in general was at a very high classification which was triggered by assistance from the environmental government and regional cooperation in the implementation of certain projects, such as clean Friday gymnastics. which is routinely carried out which is limited by the RT leadership in each kelurahan, in addition to the area having an interest in activities to maintain the neatness of the coastal climate. which is usually carried out by local cleaning activists such as the existence of related agencies, for example several universities that often carry out regional administration exercises as socialization and beach cleaning exercises followed by involving the community around the coastal area, so that it will clearly affect the nearest local area so that they stay focused on environmental cleanliness. Keywords :  Coastal Communities, Awareness,  Cleanlines &nbsp

    PARTISIPASI MASYARKAT DI DESA HANSISI, KECAMATAN SEMAU, KABUPATEN KUPANG DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESISIR

    Get PDF
    Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat di Desa Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pesisir. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Jumlah responden yang diwawancarai adalah sebanyak 20 orang.  Data dari hasil wawancara kemudian  dianalisis menggunakan analisis menggunakan teknik skoring berdasarkan skala data dan  dilanjutkan dengan penentuan sebaran frekuensi dari masing-masing skor disetiap skala data, kemudian dari data sebaran frekuensi tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik dan dideskripsikan secara kualitatif dan kuantittaif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menemukan bahwa  partisipasi masyarakat di Desa Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pesisir sudah tinggi. Hal ini  dipicu oleh adanya dukungan pemerintah Desa dalam menerapkan program-program tertentu  seperti adanya kegiatan bersih pantai yang dilakukan secara rutin dan juga adanya penerapan efek jerah bagi masyarakat yang membuang sampah serta adanya instansi-instansi terkait seperti perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan juga aktivitas bersih pantai dengan terus melibatkan masyarakat pesisir, sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat setempat untuk terus sadar akan kebersihan lingkungan pesisir. Kata Kunci : Partisipasi, Lingkungan Pesisir, Desa Hansis

    TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT DI PESISIR KOTA KUPANG TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

    Get PDF
    Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat pesisir kota kupang terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi dan wawancara, Data dari hasil observasi dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif  sedangkan  data dari hasil wawancara diaanalisis menggunakan tekin skoring berdasarkan skala data dan  dilanjutkan dengan penentuan sebaran frekuensi dari masing-masing skor disetiap skala data, kemudian dari data sebaran frekuensi tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik dan dideskripsikan secara kualitatif dan kuantittaif. Selanjutnya hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menemukan bahwa  tingkat kesadaran masyarakat di pesisir Kota Kupang akan kebersihan lingkungan sekitarnya sudah tinggi yang dipicu oleh adanya dukungan perintah dalam menerapkan program-program tertentu  seperti adanya jumat bersih, adanya penerapan efek jerah bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan bahkan juga dipicu oleh adanya berbagai komunitas pegiat kebersihan yang sering melibatkan masyarakat sekitar untuk turut berpartisipasi dalam aksi menjaga kebersihan lingkungan pesisir serta adanya instansi-instansi terkait seperti perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan juga aktivitas bersih pantai dengan terus melibatkan masyarakat pesisir, sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat setempat untuk terus sasar akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Kata Kunci : Kesadaran, Masyarakat Pesisir, Kebersihan Lingkungan

    POLA DISTRIBUSI KERUANGAN CHLOROPHYLL-A DAN SEA SURFACE TEMPERATURE TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA CAKALANG, MENGGUNAKAN CITRA MODIS AQUA LEVEL 3 DI TAMAN NASIONAL PERAIRAN LAUT SAWU

    Get PDF
    Abstrak – Distiribusi ikan cakalang dipengaruhi oleh kondisi oseanografi secara spasial (keberadaan tempatnya). Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a adalah parameter osenaografi yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikan target tangkapan. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan komod- iti utama hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan menggunakan penerapan teknologi Citra Aqua MODIS level 3 di wilayah Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Data lapangan diambil selama 6 kali trip penangkapan terhitung bulan Juli, Agustus dan September tahun 2020. Distribusi SPL dan Klorofil-a cukup berfluktuatif pada setiap daerah penangka- pan ikan, kisaran Klorofil-aberada pada angka (0.42 - 0,46 mg/m³), dan SPL(27,22 - 28,65ºC)hal ini dapat disimpulkan bahwa sebaran kedua parameter mengalami perubahan pada setiap bulan. Hasil tangkapan ikan terendah berada pada trip I bulan Juli 3.761 Kg dan tertinggi pada trip VI bulan septem- ber 6.886 Kg, total keseluruhan hasil tangkapan ikan adalah 31.284 Kg. Hasil pengujian statistik ko- relasi berganda memperlihatkan adanya hubungan secara simultan antara SPL dan klorofil-a terhadap tangkapan ikan tuna cakalang dengan nilai Sig. F Change sebesar 0.281 dan R (koefisien korelasi) sebe- sar 0.756, sehingga disimpulkan kedalam kelas kategori berhubungan (korelasi kuat). Kata Kunci : Katsuwonus pelamis, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a, Fishing Ground, MODIS Aqua   Abstract – The distribution of skipjack tuna is influenced by spatial oceanographic conditions (the exist- ence of its place). Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a are oceanographic parameters used to detect the presence of target fish catches. Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) is the main commodity caught from pole and line fishing gear. This research uses the observation method and uses the applica- tion of Aqua MODIS level 3 technology in the area of the Savu Sea National Park. Field data was taken for 6 fishing trips starting in July, August and September 2020. The distribution of SST and Chloro- phyll-a was quite fluctuating in each fishing area, the range of Chlorophyll-a was in the number (0.42 -0.46 mg/m³ ), and SPL (27.22 - 28.65ºC) it can be concluded that the distribution of the two parameters changes every month. The lowest fish catch was on trip I in July 3,761 kg and the highest on trip VI in September was 6,886 kg, the total fish catch was 31,284 kg. The results of the multiple correlation sta- tistical test showed that there was a simultaneous relationship between SST and chlorophyll-a on skip- jack tuna catches with a Sig value. F Change is 0.281 and R (coefficient of correlation) is 0.756, so it can be concluded that it belongs to the related category (strong correlation). Keywords : Katsuwonus pelamis, Sea Surface Temperature, Chlorophyll-a, Fishing Ground, MODIS Aqu

    TINGKAT KERUSAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR KELAPA TINGGI DESA MATA AIR KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Abstrak – Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan yang unik dan khas, juga merupakan potensi sumberdaya alam yang sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerusakan ekosistem mangrove serta strategi pengelolaan di Pesisir Kelapa Tinggi, Desa mata Air Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan dengan  teknik pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode jalur (Line Transek) dan transek kuadrat untuk mengambil contoh berupa vegetasi mangrove. Sedangkan untuk mengetahui strategi pengelolaan mangrove digunakan metode analisis SWOT. Tingkat kerusakan ekosistem mangrove diperoleh dari indeks kerapatan berdasarkan Kep-MENLH No 201 (2004) modifikasi. Hasil analisis tingkat kerusakan rata-rata ekosistem mangrove  adalah 733 ind/ha yang tergolong dalam kategori rusak ringan dengan nilai INP tertinggi pada tingkat pohon adalah 97,17 % yaitu jenis Xylocarpus granatum sedangkan nilai INP tertinggi pada tingkat semai 78,33 % yaitu jenis Avicenia marina dimana kedua jenis ini dapat menjadi rekomendasi jenis mangrove untuk disemaikan dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di pesisir Kelapa Tinggi. Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia seperti erosi dan pembuangan sampah pada ekosistem mangrove. Strategi pengelolaan yang dapat diterapkan di Pesisir Kelapa Tinggi Desa Mata Air Kabupaten Kupang adalah (1) Mengembangkan pengelolaan berbasis masyarakat seperti konservasi dan usaha pembibitan mangrove untuk rehabilitasi mangrove (2) Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir : pemukiman, vegetasi, dan lain-lain. Wilayah pantai dapat dijadikan ekowisata dan wisata pantai (3) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan mangrove. Kata-kata kunci: Kerusakan, Mangrove, Pengelolaan, Analisis SWOT, Pesisir Kelapa Tinggi.   Abstract - Mangrove forest is one form of forest ecosystems are unique and distinctive is also the potential of natural resources with huge potential. The study have a purpose to examine the levels of damage to the mangrove ecosystem as well as management strategies in Kelapa Tinggi coast Mata Air Village District of Kupang. The methods used by illustrating this were taken by using the line transsek and the square to take the example of mangrove vegetation. As for learning of the mangrove management strategy the baste used SWOT analysis methods. The extent of mangrove ecosystem damage is obtained from a fragmented index based on  Kep-MENLH No 201 (2004) modifications. Analysis results of the extent of the deterioration of the mangrove ecosystem on the Kelapa Tinggi coast, Mata Air village distric of Kupang is 733 wind /ha which falls under a mild demerits with a high rate of INP at the level is 97,17% the Xylocarous granatum whwreas the highest value at 78,33% is the Avicenia Marina, where these two can be recommended by mangroves to be included in the treatment of the mangrove ecosystem on the Kelapa Tinggi coast. Damage factors caused by the human and nature like erosion and the discard disposal of the mangrove ecosystem. A management strategy that can be implemented on the Kelapa Tinggi coast, Mata Air village distric of Kupang is (1) developing public-based management such as conservation and mangrove nursery for mangrove rehabilitation (2) rearranging coastal space arrangements: settlements, vegetation, and so forth. The coastline provides ecotourism and beach Tours (3) increasing equipment and infrastructure to support mangrove development Keywords: Damage, Mangrove, Management, SWOT analysis, Kelapa Tinggi Coas

    Pengaruh jumlah titik tanam vertical terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) varietas cokelat pada metode vertikultur

    Get PDF
    Penelitian ini telah dilaksanakan di perairan Batubao Desa Tesabela, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang dan Laboratorium Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan Universitas Nusa Cendana Kupang mulai dari bulan April sampai dengan  bulan Juni 2012. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah titik tanam vertikal yang optimal dalam kolom air terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan. Pada penelitian ini rumput laut dibudidayakan dengan metode vertikultur yakni dengan perlakuan; A tiga titik tanam vertikal, perlakuan B dengan empat titik tanam vertikal, perlakuan C dengan lima titik tanam vertikal dan perlakuan D dengan enam titik tanam vertikal. Penelitian ini dirancang dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan perlakuan dengan perbedaan jumlah titik tanam vertikal berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuahan harian rumput laut Kappaphycus alvarezii. Laju pertumbuhan harian rumput laut tertinggi terdapat pada perlakuan A (1,5 %) diikuti dengan perlakuan B (1,3 %), perlakuan C (0,93 %) dan terendah pada perlakuan C (0,67 %). Sedangkan kandungan kadar karaginan menunjukan pengaruh nyata dimana perlakuan tertinggi ada pada perlakuan A (35,8 %) diikuti perlakuan B (28,7 %), perlakuan C (23,9 %) dan perlakuan D (22,9 %). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan jumlah titik tanam vertikal terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan memberikan hasil yang kurang optimal.   Kata kunci: Rumput laut, Kappaphycus alvarezii, vertikultur, karagina

    Pengaruh pemberian pakan berupa ikan tembang, ikan kembung dan campurannya terhadap pertumbuhan rajungan (Portunus pelagicus)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berupa ikan tembang, ikan kembung dan campurannya terhadap pertumbuhan rajungan (Portunus pelagicus).  Sebanyak 9 kurungan bambu yang masing-masing berukuran 1 x 0,5 x 0,5 m ditempatkan di perairan. Setiap kurungan berisi 2 ekor rajungan dengan berat 100 – 150 g.  Penelitian ini menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu : A (ikan tembang), B (ikan kembung) dan C (campurannya ikan tembang dan kembung) yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali.  Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan pemberian pakan ikan tembang, ikan kembung dan campurannya tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan panjang karapas dan pertumbuhan lebar karapas rajungan.   Kata kunci : Rajungan, ikan tembang, ikan kembung, pertumbuhan

    Pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) dengan metode long line di daerah padang lamun

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) didaerah padang lamun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus tahun 2011 di perairan Tesabela Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu perlakuan A (tidak ada lamun), perlakuan B (lamun sedikit), perlakuan C (lamun sedang) dan perlakuan D (lamun tinggi). Hasil penelitian menunjukan bahwa laju pertumbuhan harian rumput laut yang paling tinggi adalah perlakuan B (lamun sedikit) sebesar 1,92 %/hari, diikuti dengan perlakuan C (lamun sedang) 1,06 %/hari, perlakuan D (lamun tinggi) sebesar 0,83 %/hari dan perlakuan A (tidak ada lamun) sebesar 0,56 %/hari. Analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukan bahwa kepadatan padang lamun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju pertumbuhan harian rumput laut.   Kata Kunci : Pertumbuhan rumput laut, padang lamu

    KAJIAN KESESUAIAN WISATA DI PANTAI KOLBANO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

    Get PDF
    Abstrak - Kesesuaian lahan dapat diartikan sebagai tingkat kecocokan suatu lahan untuk suatu kegunaan tertentu. Salah satunya di lakukan untuk menentukan kesesuaian lahan wisata. Penelitian mengenai kesesuaian wisata pantai telah dilakukan di Pantai Kolbano. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian wisata Pantai Kolbano. Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah observasi. Metode yang diggunakan dalam penentuan stasiun penelitian ini adalah metode Purposive Sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka tingkat kesesuaian wisata Pantai Kolbano berdasarkan parameter kesesuaian yaitu lebar pantai, jenis pantai, substrat dasar perairan, penutupan kawasan, ketersediaan air tawar dan kemiringan pantai pada stasiun I, II, III memiliki nilai indeks kesesuaian wisata berada pada kategori S1 (Sangat Sesuai) dengan nilai 80%-100%. Kata Kunci: Kesesuaian, Wisata, Pantai Kolbano   Abstract - Land suitability can be defined as the level of suitability of a land for a particular use. One of them is done to determine the suitability of tourist land. Research on the suitability of coastal tourism has been carried out at Kolbano Beach. This study aims to anlayze the suitability of Kolbano Beach tourism. The method used in this research is observation. The method used in determining the station of this research is the Purposive Sampling method. Based on the research conducted, the level of suitability of Kolbano Beach tourism based on suitability parameters, namely beach width, beach type, bottom substrate, are closure, fresh water availability and beach slope at stations I, II, III has a tourism suitability index value in the SI category (Very Appropriate) with a value of 80-100%. Key words: Suitability, Tourism, Kolbano Beac

    PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI DESA TANAH MERAH KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Abstrak - Partisipasi yaitu keikutan masyarakat da1am kegiatan program penge1o1aan ekosistem mangrove untuk menjaga sumber daya pesisir tersebut agar tetap 1estari. Pene1itian bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisispasi masyarakat da1am penge1o1aan hutan mangrove di wi1ayah pesisir Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Pelaksanaan penelitian pada Juli-Agustus 2021, Pengumpulan data menggunakan teknik observasi meliputi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove di dasarkan atas 7 indikator utama yaitu (1) Partisipasi pasif/manipulatif, (2) Partisipasi informasi, (3) Partisipasi konsultasi, (4) Partisipasi insentif materiil, (5) Partisipasi fungsional, (6) Partisipasi interaktif dan (7) Partisipasi self mobilization serta wawancara dengan menggunakan ku esione secara terstuktur. Data dari hasil observasi dan wawancara dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan skala Likert. Daerah yang termasuk dalam kawasan pesisir dan yang menjadi lokasi pengambilan data peneltian yaitu pada kawasan RT 19 dan RT 20. Pene1itian ini ditemukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat da1am penge1o1aan ekosistem mangrove di Desa Tanah Merah dapat di kelompokan atas dua tipe yaitu partisipasi pasif dengan indeks presentasi 78% berada pada kategori baik sedangkan partisipasi aktif berada pada kategori sangat tidak baik dengan indeks presentasi 22%. Kata Kunci: Partisipasi, Masyarakat, Penge1o1aan Ekosistem Mangrove   Abstract- Participation is the involvement of local communities in mangrove ecosystem management activities to keep these coastal resources sustainable. The research aims to find out the forms of community participation in mangrove forest management in the coastal area of Tanah Merah Village, Central Kupang District, Kupang Regency. The study in July-August 2021, data collection using observation techniques includes community participation in mangrove forest management based on 7 main indicators namely (1) Passive participation / manipulative, (2) Information participation, (3) Consultation participation, (4) Participation of material incentives, (5) Functional participation, (6) Interactive participation and (7) Self mobilization participation and interviews using structured questionnaires. Data from observations and interviews are analyzed using qualitative descriptive analysis using the Likert scale. Areas included in coastal areas and which are the locations for data collection are in the RT 19 and RT 20 areas. This research found that the form of community participation in the management of mangrove ecosystems in Tanah Merah Village can be grouped into two types, namely passive participation with a presentation index of 78% is in the good category while active participation is in the category is very bad with a presentation index of 22%. Keywords: Participation, Community, Mangrove Ecosystem Managemen
    • …
    corecore