1,673 research outputs found
Review of Comparative Perspectives on Social Movements: Political Opportunities. Mobilizing Structure, and Cultural Framings (Book)
Reviews the book Comparative Perspectives on Social Movements: Political Opportunities, Mobilizing Structure, and Cultural Framings, edited by Doug McAdam, John D. McCarthy, and Mayer N. Zald
Compte rendu de l’ouvrage de Olivier Fillieule, Eric Agrikoliansky et Isabelle Sommier (éds), « Penser les mouvements sociaux. Conflits sociaux et contestations dans les sociétés contemporaines »
Cet ouvrage, composé d’une introduction et de 13 chapitres, propose une large revue critique
de concepts et de thématiques développés par la sociologie des mouvements sociaux, champ de
recherche dynamique à la confluence de la science politique, de la sociologie et de l’histoire. Il
prend pour point de référence, tant pour s’y rapporter que pour l’interroger, le paradigme dit de
la contentious politics. Ce paradigme, élaboré à partir du milieu des années 1990 par des auteurs
majeurs comme Doug McAdam, John D. McCarthy, Sidney G. Tarrow, Charles Tilly et Mayer N.
Zald, s’appuie sur un ensemble de travaux empiriques, vaste et non précisément circonscrit, qui ont été menés depuis les années 1960 sur l’action collective protestataire et dont lesdits auteurs
ont montré la cohérence post hoc [Premières lignes]
GERAKAN ANTI PEMBAKARAN TIMAH (Studi Kasus Gerakan Sosial Pada Masyarakat Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Dalam Menolak Aktivitas Pembakaran Timah)
Lamongan memiliki permasalahan lingkungan yang cukup serius yaitu berupa pencemaran atau polusi udara yang diakibatkan oleh asap timah. Asap timah tersebut muncul akibat hasil pembakaran yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha peleburan timah di Kecamatan Pucuk yang mana daerah tersebut berbatasan langsung dengan Kecamatan Sekaran. Hasil pembakaran berupa polusi asap timah sering mengarah ke Wilayah Sekaran yang dianggap mengganggu kesehatan dan kualitas udara di wilayah tersebut. Dari permasalahan ini muncul aktivitas masyarakat Sekaran berupa gerakan sosial yang tujuannya menolak aktivitas pembakaran timah tersebut. Peneliti menggunakan teori mobilisasi sumber daya yang digagas John D. McCarthy dan Mayer N. Zald untuk menganalisa dinamika gerakan sosial masyarakat Sekaran dalam menolak aktivitas pembakaran timah. Teori tersebut menekankan pentingnya organisasi gerakan sosial dan rasionalitas aktor dalam memobilisasi sumber daya yang tersedia. Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan pendekatan Studi kasus. Dengan menggunakan strudi kasus, peneliti berusaha memahami latar atau setting alamiah subjek yang menjadi kajian penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, organisasi gerakan, kepemimpinan, strategi dan ideologi memainkan peran penting dalam memobilisasi sumber daya serta mendistribusikan untuk kepentingan dan tujuan gerakan. Terdapat dua kelompok gerakan yang berkembang di Kecamatan Sekaran. Secara garis besar kelompok gerakan tersebut memobilisasi warga untuk melakukan tekanan kepada pemerintah agar mengatasi permasalah polusi asap timah
GERAKAN ANTI PEMBAKARAN TIMAH (Studi Kasus Gerakan Sosial pada Masyarakat Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan dalam Menolak Aktivitas Pembakaran Timah)
Lamongan memiliki permasalahan lingkungan yang cukup serius yaitu berupa pencemaran atau polusi udara yang diakibatkan oleh asap timah. Asap timah tersebut muncul akibat hasil pembakaran yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha peleburan timah di Kecamatan Pucuk yang mana daerah tersebut berbatasan langsung dengan Kecamatan Sekaran. Hasil pembakaran berupa polusi asap timah sering mengarah ke Wilayah Sekaran yang dianggap mengganggu kesehatan dan kualitas udara di wilayah tersebut. Dari permasalahan ini muncul aktivitas masyarakat Sekaran berupa gerakan sosial yang tujuannya menolak aktivitas pembakaran timah tersebut. Peneliti menggunakan teori mobilisasi sumber daya yang digagas John D. McCarthy dan Mayer N. Zald untuk menganalisa dinamika gerakan sosial masyarakat Sekaran dalam menolak aktivitas pembakaran timah. Teori tersebut menekankan pentingnya organisasi gerakan sosial dan rasionalitas aktor dalam memobilisasi sumber daya yang tersedia. Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan pendekatan Studi kasus. Dengan menggunakan strudi kasus, peneliti berusaha memahami latar atau setting alamiah subjek yang menjadi kajian penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, organisasi gerakan, kepemimpinan, strategi dan ideologi memainkan peran penting dalam memobilisasi sumber daya serta mendistribusikan untuk kepentingan dan tujuan gerakan. Terdapat dua kelompok gerakan yang berkembang di Kecamatan Sekaran. Secara garis besar kelompok gerakan tersebut memobilisasi warga untuk melakukan tekanan kepada pemerintah agar mengatasi permasalah polusi asap timah. Kata Kunci : Gerakan Sosial, Mobilisasi Sumber Daya, Pembakaran Timah, Organisas
Gerakan Sosial Tanggap Bencana (Studi Kasus Pola Gerakan Sosial Kelompok Sibat, Mtb Dan Tanggul Bencana Gkjw Di Desa Sitiarjo)
Gerakan sosial kelompok masyarakat terbentuk dari kesadaran dan kepedulian terhadap bencana menjadi kajian penulis. Dalam kerangka teori, penulis menggunakan teori struktur mobilisasi sumberdaya dan proses framing pada gerakan sosial oleh John D McCarthy dan Mayer N. Zald. Struktur mobilisasi sumberdaya terdiri dari adanya tindakan kolektif dan peran kelompok dalam gerakan sosial. Proses framing melalui tiga tipe yaitu adanya kontradiksi budaya, aktivitas strategi dan pengkontesan. Metode yang digunakan adalah kualitatif eksplanasi dengan pendekatan studi kasus, serta teknik analisis data yang penulis gunakan adalah penjodohan pola. Hasil penelitian menunjukkan adanya sumberdaya kelompok masyarakat yang berkonsolidasi dengan saling membangun relasi kerjasama dan kesamaan idiologi yaitu sosial kemanusiaan. Gerakan sosial tanggap bencana di Desa Sitiarjo terbentuk dari adanya faktor pendukung berupa kesamaan keyakinan yang dilihat dari struktur masyarakat pada kesadaran masyarakat yang peduli terhadap bencana, dan dari aspek pengalaman. Dengan terbentuknya kelompok tanggap bencana tersebut dimobilisasi sebagai gerakan sosial tanggap bencana yang berkonsolidasi dalam penanggulangan bencana. Gerakan sosial tersebut yaitu SIBAT, MTB, dan Tanggul Bencana GKJW yang pada saat dan pasca bencana melakukan tindakan kolektif penanganan bencana banjir bandang. Temuan lainadanya kontradiksi budaya kebencanaan menjadi keluhan masyarakat dan hutan gundul menjadikan kelompok-kelompok tanggap bencana prihatin dan dengan adanya masalah tersebut kelompok-kelompok tanggap bencana terbingkai dalam satu-kesatuan gerakan sosial tanggap bencana melalui aktivitas strategi penanggulangan bencana dan media ruang sebagai alat untuk pengkontesan gerakan sosial tanggap bencana
The Effects of Selective and Indiscriminate Repression on the 2013 Gezi Park Nonviolent Resistance Campaign
We investigate the differential effects of selective and indiscriminate repression on the rate of protest actions during the nonviolent resistance campaign in Gezi Park, Turkey, in 2013. After deriving theoretical expectations about how and why these forms of repression will influence protest actions, we test them with protest event data that were collected from a major local newspaper and subsequently validated through a comparison with two other independent Twitter datasets. Utilizing a Poisson autoregressive estimation model, we find that selective repression, as measured by the number of arrested activists who were detained while they were not demonstrating, decreased the rate of protest actions. Meanwhile, indiscriminate repression, as measured by the frequency of the government’s use of lethal and nonlethal violence against protesters during demonstrations, increased the rate of protest actions. Our findings support prior research on the influence of indiscriminate repression on backfire outcomes. They also provide evidence for the impact of selective repression on movement demobilization through the removal of opposition activists. Finally, the targeted arrest strategy of selective repression that was employed in the Gezi campaign has implications for the feasibility of the strategic incapacitation model of protest policing
Isomorphisms between big mapping class groups
We show that any isomorphism between mapping class groups of orientable
infinite-type surfaces is induced by a homeomorphism between the surfaces. Our
argument additionally applies to automorphisms between finite-index subgroups
of these `big' mapping class groups and shows that each finite-index subgroup
has finite outer automorphism group. As a key ingredient, we prove that all
simplicial automorphisms between curve complexes of infinite-type orientable
surfaces are induced by homeomorphisms.Comment: v3: 11 pages; updated and added references; final version to appear
in IMR
Simplicial embeddings between multicurve graphs
We study some graphs associated to a surface, called k-multicurve graphs,
which interpolate between the curve complex and the pants graph. Our main
result is that, under certain conditions, simplicial embeddings between
multicurve graphs are induced by -injective embeddings of the
corresponding surfaces. We also prove the rigidity of the multicurve graphs.Comment: New introduction and some changes in Section 2, main results
unchanged. References added. 18 pages, 5 figure
- …