2 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP AL AMIN PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar matematika yang belum sesuai dengan yang diharapkan, siswa cenderung diam, pasif dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan menjadi pembelajaran yang lebih bermakna, memberi kesan yang kuat pada siswa, dan siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa, mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD. Pendekatan yang digunakan kuantitatif dan kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al Amin Palangka Raya sebanyak 32 siswa. Data dikumpulkan menggunakan lembar aktivitas guru dan siswa serta tes hasil belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa butir soal sebanyak 10 soal yang ditelaah oleh tiga orang rater yang terdiri dari dua orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Palangka Raya dan satu orang guru matematika kelas VII SMP Al Amin Palangka Raya. Hasil telaah bahwa instrumen dapat digunakan. Ketuntasan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif dianalisis menggunakan ketuntasan individual, ketuntasan klasikal, dan tingkat ketercapaian. Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru selama penerapan model STAD menunjukan bahwa sudah terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dari hasil pengamatan, guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan lembar aktivitas dan RPP. Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa selama penerapan model STAD menunjukan bahwa sudah terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dengan mengikutsertakan siswa dalam berkelompok, membuat siswa lebih aktif bertanya, mengungkapkan pendapat serta termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa berupa tes akhir, yang diberikan kepada 32 siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 atau dikatakan tuntas ada 24 siswa dan 8 siswa dikatakan tidak tuntas. Tingkat ketercapaian mencapai 75,93%, artinya daya serap siswa terhadap materi dalam interval 60% ≤ TK < 80% dengan kriteria “tercapai” dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 75%

    HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN SIKAP DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX MTS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika sebagian besar siswa di kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya tergolong rendah, tidak dimanfaatkannya fasilitas belajar dan sikap siswa yang kurang menyenangi pelajaran matematika. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) Hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya. 2) Hubungan antara sikap siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya. 3) Hubungan antara fasilitas belajar dan sikap siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTs Muslimat NU Palangka Raya yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 119 siswa, sedangkan sampel diambil dari seluruh populasi. Teknik pengumpulan data fasilitas belajar dan sikap siswa diperoleh dengan pemberian angket, sedangkan hasil belajar matematika diperoleh dari pemberian tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket dan tes. Sebelum digunakan instrumen diuji coba di MTs An-Nur Palangka Raya yang berjumah 50 siswa. Dari hasil uji coba diperoleh untuk angket fasilitas belajar dari 35 pernyataan 22 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar = 0,78 dengan kriteria tinggi, sedangkan untuk angket sikap dari 35 pernyataan 23 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar = 0,75 dengan kriteria tinggi, dan untuk tes hasil belajar matematika dari 35 soal 29 valid dengan koefisien reliabilitas = 0,87 dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis statistik parametrik untuk uji normalitas data fasilitas belajar diperoleh 2hitung = 4,85, data sikap diperoleh 2hitung = 10,68, dan data hasil belajar matematika 2hitung = 4,44. Adapun koefisien 2tabel dengan dk = 8-2-1=5 yaitu 11,07 dan dk = 7-2-1=4 yaitu 9,59. Koefisien-koefisien 2hitung dibandingkan dengan 2tabel, diperoleh 2hitung 2tabel yang berarti semua data berdistribusi normal. Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,26 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 19%; (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,23 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 12%;(3) Ada hubungan positif yang signifikan antara fasilitas belajar dan sikap dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,31 dan menyumbang terhadap hasil belajar matematika sebesar 29%
    corecore