30 research outputs found

    THE USE OF ENGLISH SONGS TO IMPROVE STUDENTS’ PRONUNCIATION OF INTERDENTAL SOUNDS

    Get PDF
    The title of this research paper is “The use of English songs to improve students’ pronunciation of interdental sound. This research was conducted at SMA Majalaya putra. Due to pandemic of Covid-19, the research was conducted online by using WhatsApp and Google Classroom. The purposes of this research were to identify The use of English songs to improve students’ pronunciation of interdental sounds and find out the students’ responses toward the use of songs in learning interdental pronunciation. The research applied a pre-experimental research method, then used one group pretest-posttest design to conduct the research. The study then chose 20 students of X Ipa 1 as the sample for experimental group. The instruments used in this research were pre-test, posttest and questionnaire. The data from pre-test and posttest were analyzed and calculated. According to the result of calculation, the value of t-observer was 11.7 then the freedom was 29 at the level of significance 0.05 for two tailed test is 2.093. Based on the calculation of t-observed, it was higher than the t-table. In other words, there was a significant different score before and after the treatment. Therefore, the method of the research is effective. Then, the result of questionnaire showed that the students gave positive responses toward the use of songs in learning interdental pronunciation and they felt enjoyed, pleasant and motivated. They were able to pronounce interdental words, but they still needed efforts to get used to. The conclusion of this research is the implementation of songs in learning interdental pronunciation can give a significant effect to the students. It is effective to make them interested, enjoyed and comfortable in learning pronunciation. By using song, they are not only able to improve pronunciation, but also improve listening skill and vocabulary mastery

    MANFAAT SERTIFIKAT VAKSIN BAGI MASYARAKAT DALAM MENJALANKAN AKTIVITAS PADA APLIKASI PEDULILINDUNGI

    Get PDF
    Aplikasi pedulilindungi saat ini menjadi trend dalam masyarakat di Indonesia, dimana setiap lapisan masyarakat berbondong-bondong untuk mengunduh aplikasi pelindung pada telepon selulernya. Sebanyak sepuluh juta orang sudah melakukan pengunduhan di playstore maupun appstore, angka tersebut dapat dikatakan tidak sedikit. Banyak manfaat yang didapatkan dalam menggunakan aplikasi pedulilindungi bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Karena aplikasi pedulilindungi dapat memperlihatkan bukti bahwa kita mempunyai sertifikat vaksin tahap pertama dan kedua. Peraturan Pemerintah membuat aturan saat memasuki kawasan perbelanjaan, tempat makanan, tempat wisata, kawasan kampus dan lainnya. Namun masyarakat juga harus tetap menjaga kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak berkerumun. Universitas Raharja adalah salah satu instansi yang sudah menerapkan pemakaian aplikasi pedulilindungi yang berguna untuk mengecek masyarakat dan mahasiswa yang akan memasuki kawasan kampus. Cara penggunaannya dengan scan barcode pada media yang tertera. Penelitian ini dibutuhkan pendekatan, sosialisasi, praktik dan penerapan kepada masyarakat yang masih belum mengerti mengenai aplikasi pedulilindungi dalam menemukan sertifikat vaksin, tanpa harus dicetak karena pencetakan sertifikat vaksin tidak dianjurkan Pemerintah. Oleh sebab itu vaksin dibutuhkan bagi masyarakat tentunya agar dapat terdapat mengenai data diri bahwa sudah memiliki sertifikat vaksin, dapat di cek melalui aplikasi pedulilindungi

    Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi teori belajar konstruktivisme pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini yaitu guru pendidikan agama Islam, peserta didik dan wakil kepala sekolah urusan kurikulum. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Sebelum memulai setiap kegiatan pembelajaran konstruktivisme, pendidik memiliki perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang dilakukan akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik akan berubah menjadi berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen tentang kegiatan yang akan dilakukan. Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar dalam implementasi teori belajar konstriktivisme, merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan teori belajar konstruktivisme pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang mencakup kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan, serta kegiatan penutup pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan, pendidik memantapkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi baru yang akan dipelajari. Kegiatan inti mengarah pada student centered learning melalui berbagai aktivitas belajar seperti; mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup dilakukan dengan menyimpulkan hasil belajar serta memberikan program pengayaan.Terdapat kendala kultural dan struktural selama pelaksanaan teori belajar kostruktivisme pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa.Kata Kunci : Pembelajaran, Konstruktivisme, Teori Belajar.AbstractThis study aims to determine the implementation of learning theory constructivism in learning slam religious education in state high school 22 Gowa. This research uses a qualitative approach. Data collection methods by observation, interview and documentation. This research instrument uses the guidelines observation guidelines interview and documentation. The technique used to analyse data using qualitative descriptive techniques. Before starting each activity constructivism learning, educators have a plan. That is because with planning the activities carried out will go well. Without the planning of activities that should be done well will change mess becauuse we don’t have a picture and management about activities to be carried out. No exception in learning activities. For instructor in the implementation of the theory of learning construktivism, planning activities learning is a thing that must be done for the success of learning that will be done. Implementation of construktivism learning theory on learning Islamic education at Gowa 22 Public High School begins with activities introduction, the core activity which includes observing, asking, trying reasoning, and communicating and closing learning activities. On the preliminary activities of educators streng then students understanding of the concepts that have been mastered relating to the new material to be learned. The core activities lead to student centered learning through various learning activities such as observing and communicate. The core activities lead to student centered learning through various learning activities such as: observasing, asking, trying, reasoning, and communicating. Closing activities carried out by concluding the results learn and provide enrichment programs.Keywords: Learning, Construktivism, Learning theor

    Peran Duta Wisata Dalam Membentuk Citra Positif Pariwisata Kabupaten Cilacap Melalui Instagram

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang peran Duta Wisata dalam membentuk citra positif pariwisata Kabupaten Cilacap melalui instagram @dutawisatacilacap. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji bagaimana peran Duta Pariwisata Cilacap dalam membentuk citra positif pariwisata melalui Instagram.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan ditelaah dengan Konsep AIDA (Attention, interest, desires, dan action). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan yang dipilih sebagai sumber data dilakukan dengan cara purpovise sampling. Proses pengembangan validitas data yang dilakukan adalah menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Duta Wisata Cilacap berusaha membangun citra melalui produksi konten Instagram, beberapa diantaranya menjabarkan bahwa citra sangat diperlukan, dan oleh karenanya konten harus dibuat sesuai dengan minat khalayak yang bersifat aktual. Melalui teori pemodelan pemasaran, perhatian dan minat khalayak (attention and interest) berusaha dibangun melalui konten Instagram @dutawisatacilacap, sehingga setelah muncul keinginan (desire) maka khalayak akan melakukan aksi (action) dengan mendatangi objek wisata yang berada di Kabupaten Cilacap

    PENERAPAN APLIKASI MOBILE HEALTH TITEER DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN REMAJA

    Get PDF
    Abstrak: Kehamilan remaja berdampak pada tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalahditerapkannya aplikasi Mobile Health Titeer oleh remaja, sehingga akan meningkatkan pengetahuan, membangun sikap positif, meningkatkan keterampilan, meningkatkan keyakinkan diri dan menghindari pengaruh negatif dari teman sebaya serta diketahuinya risiko kehamilan pada remaja sebagai hasil skrining yang dapat dilihat pada laman admin aplikasi Mobile Health Titeer. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan promosi kesehatan reproduksi remaja melalui aplikasi Mobile Health Titeer dengan menggabungan teori Health Belief Model,Reasoned Action dan Health Promotion Model. Evaluasi berdasarkan hasil penilaian sebelum dan setelah diberikan aplikasi Mobile Health Titeer, terjadi perubahan (kenaikan nilai) pada pengetahuan, sikap, self efficacy, life skills dan pengaruh positif teman sebaya, menunjukkan bahwa aplikasi Mobile Health Titeer efektif digunakan untuk pencegahan kehamilan remaja. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peran serta remaja sebagai teman sebaya (peer group) sangat penting dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka pencegahan kehamilan remaja. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah meningkatkan peran serta remaja sebagai peer educator dan peer counselor melalui program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja dalam memberikan promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Abstract: Teen pregnancy affects the high maternal and infant mortality rate. The purpose of this community service activity is the implementation of Mobile Health Titeer application by teenagers, so it can increase knowledge, build positive attitudes, improve skills, improve self-efficacy, avoid the negative influence coming from peers, and gain the information regarding the risk of teen pregnancy as the screening result which can be seen in the admin page of Mobile Health Titeer application.The method of this activity is by promoting adolescent reproductive health through the Mobile Health Titeer application by combining the theory of the Health Belief Model, Reasoned Action, and Health Promotion Model. The evaluation which is based on the results of the assessment before and after the implementation of Mobile Health Titeer application that brings changes (the increase of value) in knowledge, attitudes, self efficacy, life skills and positive influence of peers indicates that the Mobile Health Titeer application is effectively used to prevent teen pregnancy.The results of the activity show that teenage participation as peers (peer group) is highly essential in community service activities in the context of preventing teen pregnancy. The recommendation of this activity is to increase the participation of teenagers as peer educators and peer counselors through the program of Youth Care Health Services in providing the promotion of adolescent reproductive health

    PENGARUH EDUKASI MANFAAT BAWANG PUTIH TERHADAP KEPUTUSAN MENGKONSUMSI BAWANG PUTIH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARYA WANITA PEKANBARU

    Get PDF
    Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolic ≥ 140/90 mmHg.Tingginya harga obat anti hipertensi tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat, beberapa masyarakat mengkonsumsi bawang putih untuk obat hipertensi.Meningkatnya angka hipertensi pada masyarakat juga dapat dicegah dengan cara penganturan gaya hidup seperti pola makan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi manfaat bawang putih terhadap penderita hipertensi.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan quasi experimental dengan rancangan post test only with control group. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2019 diPuskesmas Karya Wanita Pekanbaru. Jumlah responden sebanyak 24 orang untuk masing-masing kelompok, instrumen penelitian kuesioner dan leaflet dengan melakukan edukasi selama 30 menit.Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariate dengan menggunakan Uji t Independent diketahui nilai pvalue adalah sebesar 0.000 < 0,05, maka H0 gagal ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi manfaat bawang putih terhadap keputusan masyarakat mengkonsumsi bawang putih pada penderita hipertensi.Saran untuk masyarakat agar meningkatkan konsumsi bawang putih untuk mengontrol tekanan darah

    ERROR ANALYSIS IN USING SIMPLE PRESENT TENSE IN THE STUDENTS’ DESCRIPTIVE PARAGRAPH IN THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMKN 4 BANDAR LAMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2019/2020

    Get PDF
    ABSTRACT ERROR ANALYSIS IN USING SIMPLE PRESENT TENSE IN THE STUDENTS’ DESCRIPTIVE PARAGRAPH IN THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMKN 4 BANDAR AMPUNG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2019/2020 By: Zenika Iyang Sari This research aims to analyze the errors and to provide description of error analysis in using simple present tense. Mastering grammar and simple present tense are not easy to do for students who learning English because they face different conditions, moreover in Indonesia. For this reason, the objective of this research is to find out the error that students make in using simple present tense based on surface strategy taxonomy and to find out the sources of error at the first semester of tenth grade students at SMK N 4 Bandar Lampung. This research used descriptive qualitative research in collecting and analyzing the data. The data gathered from the students then it was analyzed in order to draw a conclusion. The subject of the research was tenth grade AKL 6. This research used documentation as a tool to analyze the error. The researcher took the task that they have made then analyze, classify, and percentage those errors based on surface strategy taxonomy. Afterwards, the researcher analyzed the sources of error. In conclusion, based on the result of the research, the researcher found 258 items of students’ errors. It consists of 37 items or 14.3% of addition error, 126 items or 48.8% of omission error, 82 items or 31.7% of misformation error and 13 items or 5.03% of misordering error. Those errors were indicating students’ grammar ability and the application of grammar in using simple present tense is still low. Based on the data, the researcher concluded the sources of students’error were interference errors, and intralingual errors and developmental errors. Keywords: grammar, error analysis, simple present tens

    Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa

    Get PDF
    Sebelum memulai setiap kegiatan pembelajaran konstruktivisme, pendidik memiliki perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang dilakukan akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik akan berubah menjadi berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan managemen tentang kegiatan yang akan dilakukan. Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Bagi pengajar dalam implementasi teori belajar konstriktivisme, merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan teori belajar konstruktivisme pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang mencakup kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan, serta kegiatan penutup pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan, pendidik memantapkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi baru yang akan dipelajari. Kegiatan inti mengarah pada student centered learning melalui berbagai aktivitas belajar seperti; mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup dilakukan dengan menyimpulkan hasil belajar serta memberikan program pengayaan.Terdapat kendala kultural dan struktural selama pelaksanaan teori belajar konstruktivisme pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 22 Gowa. Faktor pendukung dalam teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran endidikan agama Islam di SMAN 22 Gowa di antaranya adalah sikap mental pendidik, kemampuan pendidik, media, dan kelengkapan buku referensi. Sedangkan faktor penghambat yang terjadi pada pelaksanaan teori belajar konstruktivisme menjadi kendala kultural dan kendala struktural. Kendala kultural terdapat pada proses pembelajaran, peran peserta didik, peran pendidik, sarana belajar dan evaluasi belajar. Sedangkan kendala struktural terdapat pada tugas dan kewajiban pendidik yang berkaitan dengan sistem administrasi dan harus dipenuhi. Selain kendala kultural dan struktural terdapat kendala lain yaitu pada tingkat pemahaman pendidik akan teori belajar konstruktivisme, struktur materi yang diajarkan, alokasi waktu pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 22 Gowa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa peserta didik sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong peserta didik memberikan penjelasan tentang gagasannya

    HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN IQ PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISIYAH 7 PEKANBARU

    Get PDF
    Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anaknya yaitu bagaimana sikap antara perilaku orang tua saat berinteraksi dengan aanak, termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan perhatian dan kasih saying serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baiksehingga dijadikan contoh atau panutan bagi anaknya. Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah kemampuan untuk bekerja secara abstrak, baik menggunakan ide-ide, symbol, hubungan logis, dan kemampuan konsepkonsep teoritis. Kemampuan untuk mengenali dan belajar serta menggunakan abstraksi tersebut. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah yang baru. Tujuan dari penelitiian ini untuk mengetahui ada atau tidak hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan intelektual pada anak usia prasekolah. Desain penelitian ini adalah correlational dengan pendekatan cross sectional menggungakan teknik total sampling dengan sampel 37 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji Square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan intelektual karena p value =0,490 > (0,05). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan intelektual pada anak usia prasekolah di TK Aisyiah 7 Pekanbaru

    PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN

    Get PDF
    Desa Haurkuning adalah salah satu Desa dari 20 Desa di Kabupaten Kuningan yang menjalankan program TPS 3R. Pelaksanaan TPS 3R di Desa ini tergolong berhasil. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat tingkat partisipasi masyarakat dalam mengangkat keberhasilan tersebut dalam bentuk ide/pikiran, harta benda, tenaga, keterampilan dan sosial. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) yang berjumlah 100 orang responden. Variabel yang digunakan variabel tunggal yaitu partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis TPS 3R. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi literatur, kuisioner/angket dan studi dokumentasi dengan teknik pengolahan data editing, skor dan tabulasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu persentase dan penskoringan. Hasil dari penelitian ini yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk ide/pikiran termasuk ke dalam kategori rendah serta dalam bentuk harta benda, tenaga, keterampilan dan sosial termasuk ke dalam kategori sedang. Partisipasi masyarakat dalam penelitian ini memiliki hasil sedang. Tingkat partisipasi yang paling tinggi yaitu partisipasi dalam bentuk harta benda yaitu membayar biaya retribusi untuk pengangkutan sampah rumah tangga, serta partisipasi dalam bentuk tenaga yaitu memungut sampah yang berserakan; The village of Haurkuning Village is one of the 20 villages in Kabupaten Kuningan that run programs TPS 3R. The implementation of the TPS 3R in this village belongs to succeed. The purpose of this research was to look at the levels of community participation in lifting the success in the form of ideas/thoughts, property, power, and social skills. This research uses survey method with simple random sampling techniques (simple random sampling) totalling 100 people respondents. Single variables variables used i.e. community participation in the management of household waste-based TPS 3R. Data collection techniques are used, namely the study of literature, questionnaire/question form and study documentation with data processing technique of editing, tabulating scores and while data analysis techniques used i.e. percentage and penskoringan. The results showed that the participation of the community in the form of ideas/thoughts belong to the category of low as well as in the form of property, power, and social skills are included in the category of being. Public participation in this study had moderate results. The highest level of participation that is participation in the form of property that is paying the cost of the levy for the transportation of household waste, as well as participation in the form of energy that is picking up the garbage that littered. Keywords : Community Participation, Waste Management
    corecore