29 research outputs found
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modelling Terhadap Disiplin Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Guntur
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP N 2 Guntur. Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperiment Control Design. Sampel dalam penelitian berjumlah 24 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok eksperimen 12 siswa dan kelompok kontrol 12 siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP N 2 Guntur yang dimulai dari tahap pengumpulan data, treatment atau pemberian layanan, dan analisis data dengan rumus t-tes maka diperoleh hasil thitung sebesar dan ttabel db N-2 = 10 sebesar 2,23 dengan taraf signifikan 0,05 (5%). Karena thitung 3,245 > ttabel 2,23 maka dapat disimpulkan bahwa, “ada pengaruh Layanan bimbingan kelompok dengan teknik modelling dalam meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VIIl SMP N 2 Guntur”. Saran yang dapat disampaikan hendaknya guru sebagai acuan dalam memberikan layanan bimbingan kelompok pada siswa dalam rangka meningkatkan disiplin belajar di lingkungan sekolah. Sehingga siswa akan terfasilitasi dan mengubah pola fikir siswa tentang bimbingan konseling di sekolah
Regulasi Diri Remaja Pecinta Korean Pop di Semarang Terhadap Prestasi Akademik
Ketertarikan manusia pada budaya Korea atau dikenal Demam Korea, Khususnya minat mereka pada music pop Korea atau Kpop telah melanda remaja di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tidak sedikit penggemar Kpop khususnya dikalangan remaja yang masih sekolah. Tak jarang, beberapa dari mereka bahkan dapat lebih giat dalam belajar dibandingkan teman-teman seusianya yang lain demi mendapatkan nilai terbaik dan memenuhi impian mereka untuk dapat meneruskan pendidikan di Negara gingseng tersebut Mengenai masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi belajar pada remaja Pecinta Korean Pop. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah empat remaja pecinta EXO Semarang, empat orang tua dan empat guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah mereka masing-masing. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan analisis dan penemuan data menunjukkan bahwa penerapan regulasi diri dari hasil wawancara yang dikatakan oleh remaja pecinta Korea Pop sudah tergolong baik. Selain itu hasil temuan dalam penelitian ini juga menghasilkan bahwa aspek regulasi diri yang sering diterapkan oleh remaja pecinta Korean Pop Semarang adalah aspek perencanaan. Aspek perencanaan ini sering diterapkan oleh remaja pecinta Korea Pop Semarang dimana remaja sudah dapat mengatur diri untuk menentukan waktu dan sumberdaya yang tersedia untuk tugas-tugas belajar. keempat subjek lebih mementingkan sekolah daripada Kpop. Hal ini dapat dilihat dari prestasi akademik yang mereka miliki. Meskipun mereka pecinta k-pop mereka tetap mengutamakan kewajiban mereka sebagai seoarang pelajar
Tingkat Kontrol Diri Siswa Kelas X IPA SMA N 1 Bandar
Tujuan penelitian ini adala untuk mengetahui tingkat kontrol diri siswa. jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan metode Deskriptif Kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Bandar. Sumber data di peroleh secara langsung dari sumber yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa kelas X IPA SMA N 1 Bandar yang berjumlah 162 siswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala kontrol diri. Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan Rumus Alpha Cronbach diperoleh dari skala kontrol diri r11 = 0,857. Hasil tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel Product moment Untuk N = 61 dengan taraf signifikasi 5% = 0,254. Dikarenakan r11 (0,8574) > r tabel (0,254) maka dapat disimpulkan bahwa instrumen skala konsep diri dan instrumen skala kontrol diri dinyatakan reliabel. Dari hasil penelitian tentang tingkat kontrol diri siswa kelas X IPA SMA N Bandar diperoleh data bahwa siswa memiliki kontrol diri pada kategori sangat tinggi sejumlah 1 siswa atau sebesar 1,01 %, sedangkan siswa yang memiliki kontrol diri pada kategori tinggi sejumlah 73 siswa atau sebesar 71,96 % dan siswa yang memiliki kontrol diri pada kategori rendah dengan jumlah 27 siswa atau sebesar 27,03 %
ANALISIS KUALITATIF TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Penulisan skripsi merupakan suatu karya ilmiah yang mengajarkan mahasiswa untuk belajar mengkritisi suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia secara ilmiah sesuai dengan ilmu yang didapat dalam disiplin ilmu masing-masing. Masalah yang sering muncul dalam proses pengerjaan skripsi antara lain mahasiswa yang tidak fokus pada judul penelitiannya, bingung terhadap latar belakang masalah, kurang mengerti terhadap teori-teori yang akan digunakan, kurang memahami metodologi penelitian, masalah saat mengumpulkan data, kesulitan dalam menganalisis data, serta kerumitan dalam membahas data secara sistematis dan terstruktur. bahwa seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, skripsi tetap menjadi pemicu stres yang dapat mempengaruhi proses penyususan skripsi bagi sebagian mahasiswa. Rumusan masalah dalam penelelitian ini bagaimana tingkat stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi? Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stress mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Penelitian ini merupakan studi yang menggunakan metodologi kualitatif. Pendekatan kualitatif yang sangat sesuai adalah pendekatan kualitatif berjenis fenomenologi. Prosedur pengambilan data responden dilakukan dengan teknik snowball sampling yaitu peneliti dapat berinteraksi dengan sejumlah partisipan yang potensial, sumber data primer, dan lebih banyak pada Teknik observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan angket atau kuisioner dari respon mahasiswa. Teknik analisis data adalah dengan presentase dan deskriptif analitik. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi Teknik, dimana data yang diperoleh saling menguatkan data satu sama lain. Hasil penelitian diperoleh gambaran tingkatan skala atau prosentase kadar stres pada mahasiswa dalam menyusun skripsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya gejala stress serta dampak dari stres tersebut
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perencanaan Karir Siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Pati
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya perencanaan karir siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pati, yang ditandai dengan banyak siswa belum memahami program studi yang ada di perguruan tinggi, siswa masih ragu dengan cita-citanya, siswa masih ragu-ragu dengan minat dan bakat untuk menentukan jurusan perguruan tinggi, siswa belum mempunyai gambaran tentang perencanaan karir, dan siswa belum memahami tentang pekerjaan yang akan diambil. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi memiliki pengaruh terhadap perencanaan karir siswa. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan true-experimental design metode pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 106 siswa, meliputi kelas XII IPS 1, XII IPS 2 dan XII IPS 3. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XII IPS 2 berjumlah 36 siswa yang dipilih secara acak menggunakan Cluster Random Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket, wawancara dan skala psikologis. Uji Paired Sample T test diperoleh hasil signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000, sehingga 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berbunyi “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terdapat perencananaan karir siswa kelas XII SMA Negeri 3 Pati”
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TIMBULNYA KONFLIK INTERPERSONAL SISWA (STUDI KASUS DI KELAS XI JURUSAN PERAWATAN SOSIAL 2)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan siswa kelas XI jurusan perawatan sosial SMK N 8 Semarang mengalami konflik/ pertikaian interpersonal di dalam kelas. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subyek yang digunakan dalam penelitian adalah 3 siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan angket. Berdasarkan data yang diperoleh faktor yang menyebabkan timbulnya konflik pada siswa adanya pergaulan yang bebas sehingga mengenal obat-obatan terlarang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor determinan timbulnya konflik interpersonal pada siswa kelas XI jurusan perawatan sosial 2 SMK N 8 Semarang adalah ketidaksadaran subyek mengejek-ngejek teman sekelasnya yang berawal dari mengkonsumsi obat-obatan yang terlalu banyak dosis, sehingga subyek menjadi tidak sadar. Saran yang dapat peneliti sampaikan hendaknya guru pembimbing lebih mengawasi peserta didiknya yang mengalami banyak masalah di lingkungan sekolah serta lebih tanggap dalam mengawasi peserta didik. Key words: interpersonal conflict, personality differences, environmental factors
RESILIENSI PENYESUAIAN DIRI WARGA BINAAN DI YAYASAN EMAS INDONESIA SEMARANG
Reseliensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam bertahan dan mampu berjuang dalam kondisi sulit yang mungkin mengganggu fungsinya individu. Penyesuaian diri dengan resiliensi ini biasanya tetap mampu berfungsi baik untuk individu bertahan dalam menyesuaikan diri di lingkungan. Berdasarkan pengamatan atau observasi penulis, bahwa anak-anak ataupun remaja yang berkumpul di Yayasan tersebut, merupakan warga binaan yang cukup memiliki sikap daya juang yang baik dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan terhadap orang-orang yang ada disekelilingnya. Di dalam situasi dan kondisi yang penuh dengan tantangan dan rintangan terkadang memaksa seorang individu untuk memiliki resilensi, yaitu sebuah sikap terus bertahan dalam menghadapi situasi yang sulit untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui resiliensi penyesuaian diri warga binaan di Yayasan Emas Indonesia. Dari temuan yang bersumber dari hasil penelitian adalah bahwa konsep diri remaja punk dari temuan hasil wawancara dengan informan: Insial SF Insial TK. Untuk itu maka peneliti membagikan sesuai dengan karakteristik resiliensi kepercayaan diri. Karakteristik yang pertama yaitu cara menyesuaikan diri, bahwa cara subjek dalam menyesuaikan diri dengan belajar mandiri, bergaul dengan masyarakat kecillah dan mendekatkan diri dengan Tuhan. Karakteristik yang kedua yaitu ketahanan diri di lingkungan baru, setiap individu harus mempunya tujuan dan keinginan. Karakteristik yang ketiga yaitu kesulitan dalam diri saat menyesesuaikan diri di lingkungan, kesulitan yang dialami oleh subjek adalah rasa malu-malu dan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk pendekatan diri mengenal sesama. Karakteristik yang keempat yaitu solusi saat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, memperoleh jawaban dari subjek mencontoh orang yang lebih berpengalaman atau senior, memulai berbicara dengan teman dan memperkenalkan diri. Karakteristik yang kelima yaitu perubahan apa yang didapat, memperoleh jawaban dari subjek kepercayaan diri yang meningkat, kedisiplinan dan kemampuan dalam berbicara. Karakteristik yang keenam yaitu harapan, memperoleh jawaban dari subjek memiliki harapan hidup mandiri
Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembentukan Karakter Disiplin Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Ungaran
Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembentukan Karakter Disiplin Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Ungaran. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di dunia pendidikan sekarang, khususnya di SMA Negeri 2 Ungaran peran guru BK dalam pembentukan karakter disiplin siswa terdapat siswa yang melakukan pelanggaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana peran guru BK dalam pembentukan karakter disiplin siswa di SMA Negeri 2 Ungaran.Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian ini adalah 3 guru BK dan 3 siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Ungaran. Data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa peran guru BK dalam pembentukan karakter disiplin siswa di SMA Negeri 2 Ungaran dengan memberikan layanan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan konseling individu dengan indikator-indikator peran guru BK seperti, informator, director, inisiator, evaluator, mediator, fasilitator. Kesimpulan dari peran guru BK adalah peran guru BK di SMA Negeri 2 Ungaran berada pada kategori baik. Ditunjukan adanya keberhasilan dalam pemberian layanan
FAKTOR PENDUKUNG KESUKSESAN AKADEMIK MAHASISWA UNIT KEGIATAN KORPS SUKARELAWAN PALANG MERAH INDONESIA UNIT UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Berbicara mengenai mahasiswa tidak terlepas tentang sebuah organisasi mahasiswa atau yang sering disebut dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dimana dalam tiap perguruan tinggi atau universitas terdapat sebuah unit kegiatan mahasiswa. Terutama pada mahasiswa Korps Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia yang memiliki berbagai aktivitas serta agenda dalam kesehariannya. Walaupun demikian mahasiswa yang sekaligus menjadi relawan atau KSR mempu mengahsilkan sebuah kesuksesan dalam prestasi akademik. Hal tersebut tentunya di latarbelakangi oleh berbagai faktor pendukukng dalam kesuksesan akademiknyaSecara umum kesuksesan akademik dapat diartikan bahwa adanya sebuah keberhasilan atau ketercapaian tujuan dalam proses pendidikan. Kesuksesan akademik ini tak terlepas dari adanya sebuah dukungan dari orangtua, dan faktor lainnya, baik itu faktor internal dan faktor ekstrenal.Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap faktor pendukung kesuksesan akademik mahasiswa korps sukarelawan disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pendukung bagi mahasiswa korp sukarelawan diantaranya yaitu adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu sikap, intelegensi tinggi, kemampuan manajeman waktu dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu dukungan orangtua, lingkungan sosial dan teknologi atau budaya. Kata kunci : Korps Sukarela, Kesuksesan Akademik, Faktor Sukses Akademi
Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Teknik Self-Management Untuk Mereduksi Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jepara
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konseling kelompok menggunkan Teknik Self Management terhadap perilaku bullying. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk True Eksperimen Design dengan desain Pretest-Posttest Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A sampai dengan VIII I. Sampel yang terpilih untuk dilakukan penelitan berjumlah 16 kemudian dibagi menjadi 2 kelompok control dan kelompok eksperimen mendapatkan populasi dengan Teknik sampling purposive, dengan menggunakan teknik Self Management. Berdasarkan hasil analisis angket skala psikologis siswa menunjukan bahwa kelompok eksperimen nilai maksimal sebelum treatment sebesar 83 dan setelah treatment sebesar 94. Hasil uji t dapat disimpulkan bahwa nilai mean pada posttest eksperimen sebesar 75.75 dan possttest kontrol sebesar 68.63. Maka dapat disimpulkan bahwa “ada pengaruh konseling kelompok dengan teknik self management untuk mereduksi perilaku bullying pada siswa kelas VIII SMPN 1 Jepara. Saran yang dapat disampaikan untuk guru adalah konseling kelompok dengan Teknik self management mampu untuk mengurangi perilaku bullyin