16 research outputs found
PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA YANG RESPONSIF DI KECAMATAN KULO KABUPATEN SIDRAP
Penelitian ini mengkaji pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa di Kecamatan Kulo Kabupaten Sidrap sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dimana terdapat fungsi dari Badan Permusyawaratan Desa dalam membuat rancangan pembentukan Peraturan Desa bersama dengan Kepala Desa. Penelitian ini mengambil data di kantor Desa dan Badan Permusyawaratan Desa di Kecamatan Kulo Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pengumpulan data-data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembentukan Peraturan Desa Di Kecamatan Kulo Kabupaten Sidrap sudah melaksanakan fungsinya dengan baik yang merujuk pada UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 6 tahun 2017 Tentang Pembentukan Produk Hukum di Desa. Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembentukan Peraturan Desa Di Kecamatan Kulo melibatkan tokoh-tokoh agama dan adat serta pihak Pemerintah Daerah, sehingga produk hukum yang dihasilkan bersifat responsif
ANALISIS BEBAN KERJA PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL
- PT XYZ ialah perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan dengan menciptakan
produk utama yaitu tepung terigu. Berdasarkan hasil analisis bisa diketahui bila pekerjaan yang
dilaksanakan oleh tenaga kerja job desk analisa wajib tergolong tinggi. Masing-masing shift hanya
terdapat 1 operator yang mengakibatkan operator tersebut tidak bisa menuntaskan pekerjaan tepat
waktu serta akan menimbulkan dampak kelelahan akibat beban kerja yang melampaui batas.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah kerja yang optimal berdasarkan beban kerja yang
ada. Perhitungan beban kerja dilakukan dengan metode workload analysis selama 10 hari dengan
jumlah pengamatan sebanyak 200 sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan ratio delay pekerja
sebesar 12.36%, waktu siklus 2.45 menit, waktu normal 3.06 menit. waktu baku yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tiap output analisa adalah 3.71 menit. Beban kerja pekerja berdasarkan volume
pekerjaan, jumlah hari kerja, waktu baku, dan jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya tiap shift
memerlukan 2.75 orang. Hal tersebut menunjukkan beban kerja yang diterima pekerja tergolong tinggi
atau melebihi kapasitas 1 orang pekerja. Usulan perbaikan yang diberikan untuk menangani beban
kerja tersebut adalah dengan memperbanyak jumlah pekerja menjadi 3 orang
Estimasi Kebutuhan Kalsium Dan Fosfor Ayam Arab Betina Fase Pre-Laying Pada Sistem Pemberian Pakan Bebas Pilih
Arab chickens are descendants of Kriel-Silver Brakel Chickens from Belgium and Indonesian local laying hens. For generations, arab chickens have been delegated as unrivaled arab chickens, because they have a high egg production capacity. This study aimed to calculate the calcium and phosphorus requirements of hens in the pre-laying phase. This study was conducted using a Randomized Block Design (RBD) with 4 groups and each group was repeated 4 times. Each group consists of 9 to 10 birds. The treatments applied were as follows: T1; Control feed, T2; High calcium low phosphorus feed (HCLP) and low calcium high phosphorus feed (LCHP), T3; High calcium high phosphorus (HCHP) feed, high calcium low phosphorus feed (HCLP) and low calcium high phosphorus feed (LCHP). P4: Control feed, high calcium high phosphorus (HCHP) feed, high calcium low phosphorus feed (HCLP), and low calcium high phosphorus (HCLP) diet. The observed variables were feed consumption, calcium and phosphorus consumption and calcium and phosphorus concentrations. The data obtained were analyzed using variance (ANOVA) and if the treatments had a significant effect, it was continued with the Duncan Multiple Range Test. The results showed that the treatments had a significant effect on all observed variables, namely feed consumption, calcium consumption, phosphorus consumption, calcium concentration and phosphorus concentration (P<0.05). It was concluded that the concentration of Ca (2.91-2, 97%) and P (0.51-0.52%) of the feed consumed by Arabic hens with free-choice feeding method in the pre-laying phase were higher than the concentration of Ca (2.70%) and concentration of phosphorus (0.48%) used in the standard Hy-line phase brown chicken pre-laying phase
Pengaruh Terapi Mendongeng Terhadap Kecemasan Pada Anak Akibat Hospitalisasi Di Ruang Melati Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tujuan studi: Untuk mengetahui pengaruh terapi mendongeng terhadap kecemasan pada anak akibat hospitalisasi di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Metodologi: Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain Pre Exsperimental Designs berbentuk One Group Pretest Posttest Design. Populasi berjumlah 583 anak dan sampel berjumlah 32 responden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk. Analisis univariat dan bivariat menggunakan T-Test Dependent.
Hasil: Hasil analisis menggunakan T-Test Dependent menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna sebelum dan sesudah pemberian terapi mendongeng terhadap kecemasan yaitu p value 0,000
Manfaat: Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan anak dan diharapkan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang terapi mendongeng yang nantinya mungkin akan ditemukan manfaat selain dari penurunan kecemasan anak.
 
Pengaruh Air Lindi Asal TPA Sukawinatan Terhadap Perilaku dan Mortalitas Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air lindi terhadap perilaku dan mortalitas benih ikan gurami (Osphronemus gourami) pada skala laboratorium. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020. Pengambilan sampel air lindi dilakukan di Sungai Sedapat Kec.Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan taraf 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan air lindi meliputi P0 (Kontrol), P1 (100 ml air lindi), P2 (150 ml air lindi), P3 (200 ml air lindi). Hasil penelitian diperoleh adanya perubahan perilaku pada benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang diberi perlakuan air lindi yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada ikan, pengeluaran lendir yang banyak pada ikan, pergerakan ikan tidak teratur dan ikan menabrakkan diri pada aquarium. Nilai mortalitas ikan gurami tertinggi sebesar 56,67% diperoleh pada perlakuan P3 menggunakan 200 ml air lindi dan kualitas air selama penelitian mendukung untuk pertumbuhan ikan gurami
DETERMINING ROAD HANDLING ACCORDING TO THE LEVEL OF DAMAGE USING SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) METHOD
Roads that have been functioned are in good condition, slightly damaged, moderately damaged, and heavily damaged, therefore road maintenance is needed. Road maintenance uses costs, and the available costs are often insufficient to carry out road repairs as a whole, so it is necessary to determine the priority scale of road repairs. The Surface Distress Index (SDI) method is a method used by the DGH to determine the level of road damage, furthermore as a basis for determining the priority scale for road repairs. Along 2.25 km of Jalan Merdeka 1, Sukabumi City, it is the sampling location for the study to determine the condition of road damage. Each investigation point is determined to be 200 m long, starting from the initial STA 0 + 000 - 0 + 200 to the last STA 2 + 200 - 2 + 250. The results showed that the road conditions consisted of moderately damaged, lightly damaged to heavily damaged, so it needed maintenance at STA 0 + 000 - 0 + 400, it needed rehabilitation at STA 0 + 400 - 1 + 800 and STA 2 + 200 - 2 + 250 , as well as need reconstruction at STA 1 + 800 - STA 2 + 200. The results of this study can be used as a basis for determining road handling by policymakers
Allelopathic potential of apus bamboo leaf extract towards Asystasia gangetica and Cyperus rotundus
Weeds pose a significant challenge in agricultural activity by competing with cultivated crops for essential resources. The conventional use of chemical herbicides has demonstrated adverse impacts on the environment and human health, prompting a shift toward exploring bioherbicides. This study aimed to assess the inhibitory effects of Apus bamboo (Gigantochloa apus Kurz) leaf extract on the pre-germination phase of Brassica juncea, Asystasia gangetica, and Cyperus rotundus through bioassay and pot experiment. The research design employed a completely randomized design (CRD) with a single factor representing the concentrations of Apus bamboo leaf extract (% w/v). The concentrations tested were 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. Each concentration was replicated three times, resulting in 15 experimental units. Bioassay results revealed the capacity of Apus bamboo leaf extract to inhibit and disrupt B. juncea seed germination. The pot experiment results demonstrated the inhibitory effects of the extract, significantly affecting A. gangetica germination and population, A. gangetica total fresh and dry weight, and C. rotundus total dry weight. The extract exhibited strong inhibition, starting at a concentration of 15% for A. gangetica and 10% for C. rotundus. The findings suggested that Apus bamboo leaf extract holds significant potential as a bioherbicide.
Keywords: allelochemical; bioherbicide; inhibitory effect; weed control
Keywords: allelochemical; bioherbicide; inhibitory effect; weed contro
PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL MANUGAL DI DESA SUMBER GARUNGGUNG KECAMATAN DUSUN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur. Tim mengajak masyarakat untuk melaksanakan pertanian berkelanjutan dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal melalui sistim bahuma atau berladang. Kegiatan bahuma yang dipilih yaitu manugal, menanam padi di lahan kering. Proses manugal dilakukan bertahap sesuai dengan adat istidat masyarakat setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kembali budaya nenek moyang agar tidak hilang di kalangan generasi muda. Selain itu kegiatan manugal dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dan global, seperti meningkatkan solidaritas, dan melestarikan budaya