579 research outputs found
Public Motivation: Motivasi Spiritual Gaya Baru (Studi Deskriptif pada Motivator Muda Reno di Lembaga Internusa)
The purpose of this journal article is look at the motivation that was built by motivators in alluding to spiritual motivation in a new style through public motivation. The importance of motivation in this millennial era as the fulfillment of secondary human needs in the spiritual dimension that is trapped in the modernity of the world. This research was conducted by observing the Tarhib Ramadhan activities in the PDHI Wonosari building, Gunung Kidul with in-depth interviews with young motivator Reno and training participants. The result and discussion show that the rhetoric of public motivation with a new style, both through face to facr and online, has an effect on the general public, which can be seen from his enthusiasm in participacing in training, even though he has to pay
KESANTUNAN BERBAHASA SOPIR DAN KONDEKTUR DI LINGKUNGAN TERMINAL LHOKSEUMAWE
ABSTRAK Manusia dituntut menyampaikan pikiran atau gagasan dengan memperhatikan tata cara berkomunikasi atau norma yang berlaku di suatu lingkungan dalam melangsungkan interaksi. Salah satu aturan yang dipegang oleh setiap masyarakat tutur adalah kesantunan berbahasa. Dalam beberapa kasus, sering terdapat pelanggaran kesantunan berbahasa. Pelanggaran tersebut terjadi karena penutur atau mitra tutur melanggar prinsip kesantunan berbahasa, sehingga bahasa yang dihasilkan dianggap tidak santun. Kesantunan berbahasa dapat ditemukan di berbagai tempat yang di dalamnya terdapat masyarakat tutur. Salah satu di antaranya adalah terminal bus di Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kesantunan berbahasa dan penyimpangan kesantunan berbahasa yang dilakukan oleh sopir dan kondektur di lingkungan terminal Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah wujud kesantunan berbahasa dan tuturan yang melanggar maksim kesantunan berbahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan yang disampaikan oleh sopir dan kondektur di lingkungan terminal Lhokseumawe. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) wujud kesantunan berbahasa sebanyak 188 data, 31 diantaranya tidak memenuhi wujud kesantunan berbahasa, dan 152 lainnya memenuhi wujud kesantunan berbahasa; dan 2) penyimpangan kesantunan berbahasa sebanyak 29 data terdiri dari 2 data penyimpangan maksim kearifan atau kebijaksanaan, 4 data penyimpangan maksim kedermawanan, 15 data penyimpangan maksim pujian, 2 data penyimpangan maksim kerendahan hati, 4 data penyimpangan maksim kesepakatan, dan 2 data penyimpangan maksim kesimpatian. Kata kunci: bahasa, kesantunan bahasa, maksim, terminal, sopir, kondektu
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF HIJAIYAH UNTUK MELEJITKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI PADA TK ISLAM TERPADU SULOH KOTA BANDA ACEH
ABSTRAKIrda, Rafika. 2016. Penggunaan media kartu huruf hijaiyah untuk melejitkan kecerdasan spiritual anak usia dini. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:1) Prof. Dr. M. Yusuf Aziz, M. Pd., 2) Dr. Anizar Ahmad, M. Pd.Kata Kunci:media kartu huruf hijaiyah, kecerdasan spiritual, anak usia diniKartu huruf hijaiyah merupakan salah satu media yang dipandang efektif untuk mengembangkan kecerdasan anak usia dini, salah satunya kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media kartu huruf hijaiyah dalam melejitkan kecerdasan spiritual anak dan untuk mengetahui respon anak dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada TK Islam Terpadu Suloh Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah anak usia dini berusia 5-6 tahun pada kelompok B berjumlah 10 anak. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan unjuk kerja. Hasil penelitian bahwa penggunaan media kartu huruf hijaiyah dapat melejitkan kecerdasan spiritual dengan mengenalkan Asmaul Husna melalui pengenalan huruf-huruf hijaiyah dari nilai ketauhidan dalam Asmaul Husna.Pada siklus I menunjukkan bahwaterdapat 4 orang anak berkembang sesuai harapan dan 4 orang anak mulai berkembang. Pada siklus IImengalami perkembangan, yakni menunjukkan bahwa terdapat 2 orang anak berkembang sangat baik, 5 orang anakberkembang sesuai harapan dan 1 orang anak mulai berkembang. Pada siklus I terdapat 7orang anak merespon senang dan 1 orang anak yang merespon tidak senang, sedangkan padasiklus II terdapat 8 orang anak merespondengan senang.Agar mempercepat pengembangan kecerdasan spiritual maka kepada pendidikdiharapkandapat menggunakan media kartu huruf hijaiyah,karena dapat memudahkan anak mengenal dan menangkap makna spiritual dari kata-kata Asmaul Husna
Hubungan Dukungan Keluarga dan Self-Efficacy Dengan Upaya Pencegahan Relapse Pada Penyalahguna NAPZA Pasca Rehabilitasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan self-efficacy dengan upaya pencegahan kekambuhan pada warga penyalahgunaan NAPZA pasca rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel terikat upaya pencegahan kekambuhan dan variabel bebas yaitu variabel dukungan keluarga dan variabel moderasi efikasi diri. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 warga penyalahgunaan Narkoba pasca rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kendall's tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pencegahan kekambuhan dengan nilai r = 0,316 dan p = 0,004. Hasil penelitian antara self-efficacy juga menunjukkan ada hubungan dengan upaya pencegahan kekambuhan dengan nilai r = 0,338 dan p = 0,002
PENGARUH TERAPI N-ASETIL SISTEIN TERHADAP KADAR HIGH MOBILITY GROUP BOX-1 DAN EKSPRESI CASPASE-3 PADA MENCIT INDUKSI SIKLOSPORIN
Nugraheni Irda. S501102045. 2016. Pengaruh Terapi N-Asetil Sistein Terhadap Ekspresi High Mobility group Box-1 dan Caspase-3 pada Mencit Induksi Siklosporin. TESIS. Pembimbing I : Prof. Dr. dr. H. M Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM, Pembimbing II: Dr. dr. Sugiarto, Sp.PD-KEMD, FINASIM. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Latar Belakang Transplantasi ginjal merupakan pilihan pengobatan untuk pasien yang memiliki penyakit ginjal stadium akhir. Siklosporin A (CsA) sebagai agen imunosupresan secara luas memberikan manfaat klinis dalam pengelolaan transplantasi organ, namun penggunaan klinis terbatas akibat efek samping. High Mobility Group Box-1 (HMGB1) terlibat dalam faktor nuklear dan sitokin proinflamasi yang dilepaskan sel nekrotik target utama untuk terapi penolakan kronis transplantasi ginjal. Caspase-3 terlibat dalam penghancuran sel selama apoptosis. N-Asetil Sistein (NAS) mempunyai efek anti oksidan dan anti inflamasi. Efek anti oksidan N-Asetil Sistein dapat terjadi secara langsung melalui interaksi dengan ROS elektrofilik maupun sebagai prekusor glutation Tujuan Penelitian Membuktikan, mengetahui dan membandingkan pengaruh pemberian N-asetil sistein terhadap kadar HMGB1 dan ekspresi Caspase-3 pada mencit induksi siklosporin. Metode Penelitian Penelitian eksperimental dengan randomisasi, terhadap mencit sebagai hewan coba, sampel 24 ekor mencit dibagi menjadi 8 ekor kelompok kontrol, 8 ekor kelompok perlakuan (CsA 20mg/kgBB/hari/po), dan 8 ekor kelompok terapi (CsA 20mg/kgBB/hari/po + NAS 4,7 mg/hari/po) selama 8 minggu. Penilaian positifitas kadar HMGB1 menggunakan ELISA & ekspresi Caspase-3 menggunakan pemeriksaan imunohistokimia. Cara ukur dinilai secara kuantitatif, terhadap kadar HMGB1 dengan menggunakan metode ELISA dengan satuan pg/mL & ekspresi Caspase-3 per 100 sel makrofag. Skala data berupa rasio. Analisis statistik menggunakan SPSS 22 for windows. Hasil Penelitian Rata-rata kadar HMGB1 pada ketiga kelompok yaitu kontrol 3.216,07±226,86 (pg/mL); CsA 4.097,18±403,99 (pg/mL); CsA+NAS 3.010,96±371,50 (pg/mL), dengan kemaknaan p=0,001. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi HMGB1 antara kelompok CsA vs CsA+NAS (1.086,22±171,44; p=0,001). Rata-rata ekspresi Caspase-3 pada ketiga kelompok yaitu kontrol 6,00±2,00/100 sel makrofag; CsA 27,38±0,74/100 sel makrofag; CsA+NAS 18,38±0,74/100 sel makrofag, dengan kemaknaan p=0,001. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Caspase-3 antara kelompok CsA vs CsA+NAS (9,00±0,65; p=0,001) Kesimpulan Pemberian NAS menurunkan kadar HMGB1 dan ekspresi Caspase-3 secara bermakna pada mencit induksi siklosporin Kata kunci: HMGB1, Caspase-3, Siklosporin, N-Asetil Sistein, Transplantasi Ginja
RESPONSIBILITY FOR EXECUTION LAW OF MOTOR VEHICLES BASED ON ACT NO.42 OF 1999 CONCERNING FIDUSIAN GUARANTEE
A fiduciary guarantee is a non-possession guarantee, where the collateral is still in the debtor's hands. At present fiduciary guarantees are not only used in banks, but many financial institutions also use fiduciary guarantees. Fiduciary collateral is not only used as collateral in debts, but is also used in buying and selling. As for buying and selling that is not done in cash where the remaining unpaid purchase price is agreed as debt payable, it is possible to guarantee the repayment of the debt with fiduciary collateral for the goods being traded. In buying and selling using fiduciary collateral, it is considered to have been completed even though the payment has not been made as a whole. So, in this case it can be seen that fiduciary collateral is used as a debt of trade receivables or buying and selling. Thus, the use of fiduciary guarantees in financial institutions moves writers to conduct research on law responsibilities for the execution of motor vehicles based on Act No.42 of 1999 concerning fiduciary guarantees. The problem to be discussed is about how the execution of motor vehicles based on Act No. 42 of 1999 and also how the law responsibility for the execution of motor vehicles based on Act No. 42 of 1999. In this paper, the author uses normative research methods, where this research method uses data from the library and also from the law as reference material in analyzing problems in aspects of the issue being studied. Based on the results of the discussion, it can be concluded that the execution process was carried out due to default of the debtor to the creditor in the fiduciary guarantee agreement. In the execution of fiduciary security objects, it can be done by waiting for a decision from the court, but creditors can also carry out the execution, if the fiduciary agreement has been made an agreement between the two parties agreeing with each other. Keywords: Responsibility, Motor Vehicles, and Fiduciary Guarantee
PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN JAMINAN BENDA BERGERAK DI PEGADAIAN
PT Pegadaian (persero) merupakan lembaga perkreditan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kelebihan PT Pegadaian (persero) ini bagi masyarakat yang meminjam kredit adalah pihak yang berkepentingan tidak perlu menjual barang-barangnya melainkan hanya dijadikan jaminan pengajuan kredit di PT Pegadaian (persero). Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan benda bergerak di PT Pegadaian (Persero) Menurut PP Nomor 51 Tahun 2011 adalah : a) Faktor diluar kesengajaan debitur yaitu Gagal usaha, pemasaran lesu, tagihan-tagihan oleh pelanggan debitur dibawa lari, kalah bersaing dengan usaha yang lain. b) Faktor kesengajaan dimana debitur sengaja sadar mengunakan kredit yang diterima tidak sesuai dengan tujuan semula, seperti membiayai keluarga yang bersifat non produktif, membiayai keluarga yang sakit, dan dasar dari karakter nasabah tidak baik. Penyelesaiannya hambatan-hambatan tersebut : a) Dilakukan akad kredit yang baru, b) Merevisi sebagian atau keseluruhan tentang persyaratan-persyaratan kembali c) Dengan jalan penyitaan barang dan melakukan pelelangan barang yang dijadikan jaminan untuk melunasi hutang debiturKata Kunci : Pinjam Meminjam, Jaminan dan Benda Bergera
- …