41 research outputs found
Bengkulu riwayatmu dulu: menyingkap tabir masa lalu mengenali jatidiri
Berisi mengenai beberapa artikel baik dari segi arkeologi maupun sejarah Bengkulu. Dimulai dari tradisi megalitik yang ada di Bengkulu, Kerajaan anak sungai Mukomuko berdasarkan data sejarah dan arkeologi, Benteng Ana: faktor penyebab kerusakannya, hingga Kota Bengkulu dalam lintas perdagangan maritim di pantai Barat Sumatera, dan terakhir Menelusuri jejak-jejak budaya di Pulau Enggano
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.10 No.2 Tahun 2005
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.10 No.2 Tahun 2005 menerbitkan lima artikel yang pernah disajikan dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi X Tahun 2005 di Yogyakarta. Artikel pertama oleh Aryandini Novita lebih menyoroti fenomena pemanfaatan sumberdaya arkeologi yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip arkeologi dalam kasus pemanfaatan kawasan Benteng Kuto Besak. Artikel kedua membicarakan tinggalan manusia prasejarah di Goa Putri Kab Ogan Komering Ulu oleh Kristantina Indriastuti. Retno Purwanti mengulas kedudukan Karangberahi dalam struktur perekonomian Sriwijaya, sedangkan Sondang M Siregar mengulas keterlibatan Bumiayu dalam perdagangan internasional berdasarkan atas dasar temuan keramik asing. Artikel Budi Wiyana bertopik arkeologi lingkungan yang menunjukkan bukti bahwa bahan nisan makam bangsawan Melayu di Mentok, Pulau Bangka diambil dari lingkungan terdekatnya
Asia Tenggara dalam perspektif arkeologi: kajian arkeologi di Sumatera bagian Selatan
Hubungan arkeologi dengan Asia Tenggara dapat berupa hubungan budaya, ekonomi dan juga politik. Di sinilah peran arkeologi yakni menemukan bukti-bukti bendawi atas hubungan itu pada masa lalu, melakukan analisis sesuai kaidah-kaidah keilmuan, menarik kesimpulan dan kemudian menyajikannya kepada publik. Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas para peneliti di Balai Arkeologi Palembangdipimpin Drs. Nurhadi Rangkuti menyajikan hasil-hasil penelitian arkeologis di wlayah kerja mereka. Kristantina Indriastuti dalam tulisannya "Jejak Peradaban Austronesia di Dataran Tinggi Pasemah, Provinsi SumateraSelatan" membuktikan pendapat Von Heine Geldern dan Soejono bahwa migrasi dari Asia Tenggara daratan ke wilayah Kepulauan terjadi dalam dua tahap. Selain itu temuan-temuan di Pasemah juga menggambarkan ehidupan masyarakat pendukungnya termasuk alam kepercayaan mereka. Tri Marhaeni SB menulis "Megalit dan Kubur Tempayan Dataran Tinggi Jambi: Situs Lolo Gedang Kerinci" mengungkapkan bahwa kubur tempayan dan pemukiman di Situs Lolo Gedang Jambi berasal dari satu komunitas dan menunjukkan kesamaan dengan beberapa situs lain baik Indonesia maupun Asia Tenggara Daratan. Berikutnya "Perahu Tradisi Asia Tenggara di Sumatera Bagian Selatan: Bukti Keberadaan Perahu Sriwijaya?" buah karua Budi Wiyana menggambarkan keberadaan jejak-jejak perahu kuno yang ditemukan di sejumlah situs di sekitar pantai timur Pulau Sumatera dan di Pantai selat Bangka
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.5 No.2 Tahun 2000
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.5 No.2 Tahun 2000 kali ini menerbitkan beberapa karya ilmiah. Diantaranya Bambang Sugiyanto menerbitkan karya "Hubungan Manusia dan Bintang pada Budaya Megalitik Pasemah (Tinjauan atas Arca Megalitik dan Lukisan Dinding Kubur)". Kristantina Indriastuti kali ini membahas "Kajian Arkeologi Keruangan dalam Menentukan Pola Sebaran Situs-Situs Megalitik di Provinsi Bengkulu". Retno Purwanti membahas "Latar Belakang Pendirian Prasasti Telaga Batu". Agustijanto menyumbang karyanya yang berjudul "Arca Garuda dari Candi Sukuh". Terkahir Octaviadi Abrianto yang berkolaborasi dengan Aryandini Novita menghasilkan karya dengan judul "Tipologi Bangunan Kolonial di Batavia Abad XVII-XIX"
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.20 No.1 Tahun 2015
Jurnal terbitan bulan Mei ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data
yang digunakan beraal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun topik yang
ditulis juga menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan seni, geologi,
naskah, maritim dan teknologi
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.9 No.2 Tahun 2004
Dalam edisi kali ini menampilkan empat buah artikel pertama oleh Tony Djubiantono dari Asdep Arkenas di Jakarta dengan melakukan penelitian di kawasan situs Keratuan Balaw Bandar Lampung yang pada akhir kesimpulannya bahwa di situs Keratuan Balaw merupakan pemukiman pada masa lalu dan ada kemungkinan mengaeah kepada periodesasi yang lebih tua karena adanya temuan serpihan rijang dan obsidian. Selanjutnya Sondang M Siregar menulis dengan judul "Fondasi Bangunan Candi Tuo Sumay" yang menginformasikan bahwa agama Buddha telah masuk dan berkembang di Desa Tuo Sumay yang dalam pendirian angunan tersebut senantiasa menerapkan konsel dalam agama Budha. Kristantina dan Siswanto membahas tentang situs Goa Puteri antara legenda yang berkembang di masyarakat dan dari kecamatan arkeologi sebagai salah satu Goa hunian masa lalu yang sarat mengandung data kepurbakalaan.
Artikel terakhir ditulis Triwurjani dari Asdep Arkenas yang mengangkat topik "Tata Letak Hunian Megalitik DAS Sekampung di Propinsi Lampung" yang menyatakan bahwa bentuk pemukiman DAS Sekampung memperlihatkan 2 macam bentuk, yakni ada bentuk pemukiman dengan gundukan tanah dan parit dan ada yang tidak
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.20 No.2 Tahun 2015
Jurnal Jurnal terbitan bulan November ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data yang digunakan berasal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun
topik yang ditulis juga menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan permukiman, studi gender, teknologi dan metode penelitian arkeologi.
Tulisan-tulisan ini antara lain arkeologi Makam Sultan Muhammad Ali Ternate di Maluku Utara, Perempuan dan tradisi ziatah makam, penggunaan total station dalam perekaman data arkeologi di Indonesia, Seni lukis dan gores pada Megalitik Pasemah, Provinsi Sumatera Selatan, Batu bergores (batu Gong) di tepi sungai Mesumai Jambi kajian awal seni cadas, Megalitik dalam konteks kekinian, legenda dibalik batu Larung (kajian etnografi mengenai hubungan mitos dan artefak megalit
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.19 No.1 Tahun 2014
Jurnal terbitan bulan Mei tahun 2014 ini terdiri dari enam tulisan, yang berdasarkan kronologi data yang
digunakan beraal dari masa prasejarah sampai masa kolonial. Adapun topik yang ditulis juga
menampilkan variasi yang berbeda, yaitu berkaitan dengan simbol, permukiman dan teknologi
pembuatan alat batu.
Tulisan pertama diawali dengan judul tulisan “Bata Bertanda Candi 1 Bumiayu” hasil karya
Retno Purwanti dan kedua oleh Tri Marhaeni S.B. berjudul “Situs Siulak Tenang, Kerinci: Cara
Penguburan dan Kaitannya Dengan Kehidupan Komunitas Pendukungnya”. Tulisan pertama
mengulas tentang makna yang tersirat pada bata bertanda yang dikaitkan dengan proses
pembangunan Candi 1 dan masa pendiriannya. Tulisan kedua membahas tentang cara
penguburan yang diduga berkaitan dengan status sosial yang dikuburkan.
Dua tulisan tentang tradisi megalitik dengan tema permukiman ditulis oleh Sondang M. Siregar
dengan judul “Jejak-Jejak Perkambpungan Masa Megalitik di Situs Padangratu, Kawasan Danau
Ranau, Kabupaten Ogaan Komering Ulu, dan tulisan berjudul “Pemukiman Situs-Situs Megalitik
di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam dan Kecamatan Pagargunung, Kecamatan
Tanjungtebat, Kecamatan Mulakulu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
Tulisan selanjutnya ditulis oleh Aryandini Novita yang mengulas tentang pertumbuhan kota
Tanjungpandan berdasarkan situs-situs yang ada di perairan Belitung. Adapun judul artikel
tersebut adalaah “Situs-Situs Bawah air di Perairan Belitung Barat: Hubungannya dengan
Pertumbuhan Kota Tanjungpandan Pada Masa Lalu”.Tulisan terakhir adalah hasil pikiran M.
Rully Fauzi dengan judul “Bilah dan Bilah Kecil (Blade dan Bladlet) : Konsep dasar serta
strategi identifikasinya berdasarkan eksperimen penyempitan”. Tulisan ini secara ringkas dan
jelas memaparkan tentang cara mengidentikasi alat litik memalui ekperimen, yang untuk di
Indonesia masih termasuk langka
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.6 No.2 Tahun 2001
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.6 No.2 Tahun 2001 kali ini Dadan Mulyana membahas karya ilmiah dengan judul "Gajah Sebagau Sumber Data Arkeologi". Retno Susanti juga mengmukakan karya nya yang berjudul "Penghunian Gua di Pegunungan Seribu: Salah Satu Bentuk Strategi Adaptasi Manusia Prasejarah". Sedangkan Krisntantina Indriastuti mengeluarkan karyanya dengan judul "Tingkat Kemakmuran Masyarakat Pendukung Megalitik:Kajian Berdasarkan Teori Himpunan pada Pahatan Busana dan Aksesoris Arca Megalitik di Pasemah Sumsel". Ada Rr Triwurjani yang menghasilkan karya ilmiah dengan judul "Relief sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian: Suatu Proses Pemaknaan pada Tanda". Kali ini Aryandini Novita menghasilkan karya dengan judul "Benteng-Benteng Tanah di Wilayah Musirawas: Kajian Pendahuluan dalam Pengindentifikasian Situs Pemukiman", terakhir ada Mujib yang menjadi penutup dengan tulisan yang berjudul "Nur Muhammad dalam Naskah "Tasawuf" dari Bangka (Analisis Filologis)"