2 research outputs found

    Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, dan Panjang Lahir dengan Kejadian Stunting Balita 24-59 Bulan di Bangkalan

    Full text link
    Stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Prevalensi stunting Balita tahun 2015 di Kabupaten Bangkalan paling tinggi di Jawa Timur. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian stunting Balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi di antaranya karakteristik keluarga dan karakteristik Balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir Balita dengan kejadian stunting Balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional. Populasi sebanyak 73 Balita. Besar sampel 62 Balita yang dipilih dengan metode simple random sampling. Kriteria sampel yaitu: Balita berasal dari keluarga penduduk tetap, tidak mengalami cacat fisik dan gangguan mental. Variabel penelitian adalah pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur Balita, berat lahir, panjang lahir, riwayat persalinan, dan data status gizi TB/U. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, dan wawancara dengan kuisioner. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting Balita di Desa Ujung Piring Tahun 2016 sebesar 29%, sebagian besar responden memiliki pendapatan di bawah upah minimum Kabupaten Bangkalan, sebagian besar Balita memiliki berat lahir normal, sebagian besar Balita memiliki panjang lahir normal. Analisis uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga, berat lahir Balita, dan panjang lahir Balita dengan kejadian stunting di Desa Ujung Piring, Bangkalan. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting Balita usia 25-59 bulan di Desa Ujung Piring, Bangkalan adalah pendapatan keluarga, berat lahir Balita, dan panjang lahir Balita. Disarankan agar dinas kesehatan bekerja sama lintas sektor untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ujung Piring melalui pengoptimalan sektor pertanian serta kelautan di desa tersebut. Serta untuk pihak dinas kesehatan dan puskesmas agar dapat mengevaluasi serta meningkatkan program asupan gizi 1000 HPK sejak konsepsi, saat hamil dan usia 2 tahun pertama Balita untuk dapat menurunkan prevalensi stunting

    Penggunaan Visual Retorika oleh Fotografer dalam Proses Penyampaian Pesan melalui Foto Human Interest

    Full text link
    Human Interest Photos is a photo that tells about social criticism and is a photo that contains many social values in it. The phenomenon that occurs in this study shows how a photographer manages photo interest to create a message using symbols, colors, and components displayed in the photo frame.This research uses qualitative method, with shortlist Visual Rhetorical analysis. Subjects focused on photographers as communicators in creating messages, Photography enthusiasts viewed from the use of subject / content,, perspective, and photography enthusiasts as audiences / contexts that explain how photographers use visual rhetoric to create messages on human interest photos. The research object used is Irving Lubis's human interest photo which is curated by www.fine-artportugal.com.The results of this study show that Irving Lubis's human interest photo creates a different message in the view of every audience influenced by the audience's own perspective. Photo by Irving Lubis tells about the criticism of social values in society, government, and change the perception of audience
    corecore