1 research outputs found
PROSES TERCIPTANYA MANUSIA DI ALAM RAHIM DALAM SERAT NITIMANI DAN RELEVANSINYA MENURUT PANDANGAN ILMU BIOLOGIS DALAM AL QUR’AN
In Javanese culture it is taught that in order to produce something good, the initial process of creation must also be good and with the blessing of God as the Creator. Both men and women in Nitimani Fiber are a place where the microcosm (micro world) and macrocosm (macro world) meet. According to biology, all living things including humans, plants, and animals originate from the soil. The method of burning the ashes of living things has been used to demonstrate this. The original elements that exist in humans, plants and animals as well as the elements contained in the soil are known to exist because of this research (Arisandi and Andriani, 2005: 95). Ahsani taqwiim, also known as Ahsani shuurotin, is Arabic which means the best form. Taqwiim which is the mashdar of qowwa-yuqowwimu-taqwiiman also according to its interpretation is to stand up straight. The point of this description is that unlike most animals which were created to crawl, Allah created humans with bodies that stand upright. Allah also gave humans the ability to understand and gave them the ability to eat with their hands, this is stated in Imam al-Baghowi's commentary entitled Ma'alimu at-Tanzil. This type of research is library research. The data source in this study is the digitization of Nitimani Fiber by Raden Harya Suganda and the data sources obtained are through articles, websites, books or from other research sources related to this research. Qualitative descriptive research by analyzing this has the aim of revealing the process of human creation in the womb in nitimani fibers and their relevance according to the view of biology in the Qur'an.
Keywords: The Process of Human Creation, Nitimani Fiber, Biological Sciences
Dalam budaya jawa diajarkan bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang baik maka proses awal penciptaan juga harus baik dan dengan restu Tuhan yang sebagai Sang Maha Pencipta. Laki-laki maupun perempuan dalam Serat Nitimani adalah wadah bertemunya Mikrokosmos (dunia mikro) dan makrokosmos (dunia makro). Menurut biologi, semua makhluk hidup termasuk manusia, tumbuhan, dan hewan berasal dari tanah. Metode pembakaran abu dari makhluk hidup telah digunakan untuk mendemonstrasikan hal ini. Unsur-unsur asli yang ada pada manusia, tumbuhan, dan hewan serta unsur-unsur yang terdapat dalam tanah diketahui ada karena penelitian ini (Arisandi dan Andriani, 2005: 95). Ahsani taqwiim, juga dikenal sebagai Ahsani shuurotin, adalah bahasa Arab yang berarti bentuk terbaik. Taqwiim yang merupakan mashdar dari qowwa-yuqowwimu-taqwiiman juga menurut penafsirannya ialah berdiri tegak. Maksud dari penjabaran tersebut adalah tidak seperti kebanyakan hewan yang diciptakan untuk merangkak, Allah menciptakan manusia dengan tubuh yang berdiri tegak. Allah juga memberi manusia kemampuan untuk memahami dan memberi mereka kemampuan untuk makan dengan tangan mereka, hal tersebut tertera dalam kitab tafsirnya Imam al-Baghowi yang berjudul Ma’alimu at-Tanzil. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber data dalam penelitian ini yaitu digitalisasi dari Serat Nitimani karya Raden Harya Suganda serta sumber data yang di peroleh yakni melalui artikel, website, buku atau dari sumber penelitian-penelitian lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis hal ini memiliki tujuan untuk mengungkap proses terciptanya manusia dialam rahim dalam serat nitimani dan relevansinya menurut pandangan biologi dalam al qur’an.
Kata kunci: Proses Terciptanya Manusia, Serat Nitimani, Ilmu Biolog